Berdetak Kencang

Kelvin seketika merasa panik saat gadis bernama Indah ambruk tepat dihadapanya kini. Dari pelipisnya pun kini mengalir darah segar yang sepertinya diakibatkan oleh benturan. Rasa bersalah pun seketika menyelimuti hatinya kini.

"Astaga, Indah? Kamu baik-baik saja?" tanya Kelvin, meletakan kepala gadis itu di atas pangkuannya kini.

Indah sama sekali bergeming. Dia memejamkan kedua matanya secara sempurna membuat Kelvin semakin merasa khawatir. Tanpa menunggu lama lagi, dia pun segera menggendong tubuh Indah dan membawanya masuk ke dalam mobil. Kelvin akan membawa gadis itu ke Rumoh Sakit saat itu juga.

Di Rumah Sakit.

Kelvin menunggu diluar ruangan Unit Gawar Darurat. Sudah lebih dari satu jam Indah mendapatkan perawatan dan Dokter sama sekali belum memberikan kabar apapun. Hati seorang Kelvin benar-benar diselimuti rasa khawatir.

Ceklek!

Pintu ruangan pun di buka, Dokter keluar dari dalam ruangan tersebut juga akhirnya. Kelvin pun segera menghampiri dan memberondong sang Dokter dengan berbagai pertanyaan. Wajah pemuda itu benar-benar terlihatlah sangat khawatir.

"Bagaimana keadaan Indah, Dok? Kepalanya berdarah, dia juga pingsan tadi. Apa Indah baik-baik saja? Lukanya tidak parah 'kan?" tanya Kelvin.

"Anda tenang dulu, Mas. Pacar anda baik-baik saja ko. Apa dia baru saja mengalami kecelakan?"

"Pacar? Eu ... Dia bukan pacar saya Dokter, tapi dia memang baru saja mengalami kecelakaan, saya tidak sengaja menabrak dia tadi."

"Oh begitu? Pasien sudah siuman, lukanya juga tidak terlalu parah. Hanya saja dia harus beristirahat total selama beberapa hari ini,'' jawab sang Dokter tersenyum kecil.

"Apa dia perlu di rawat, Dok?"

"Tidak perlu, pasien bisa langsung pulang sekarang juga ko. Saya akan meresepkan obat buat pasien."

"Baik, Dokter. Apa saya boleh menemui dia?"

"Tentu saja boleh. Silahkan Masuk." Dokter memberi jalan agar Kelvin bisa masuk ke dalam ruangan.

Tanpa basa-basi lagi, Kelvin pun segera masuk ke dalam ruangan tersebut. Wajahnya terlihat sangat khawatir membuat sang Dokter seketika merasa heran karena sikap Kelvin terlihat seperti seorang laki-laki yang sedang mengkhwatirkan kekasihnya. Dokter pun hanya bisa tersenyum kecil kemudian.

Di dalam ruangan, kelvin segera menghampiri Indah. Wajah pemuda itu terlihat begitu merasa bersalah. Dia bediri tepat di samping rangkang kini, lalu menatap wajah gadis itu dengan perasaan lega.

"Tadi katanya kamu baik-baik saja? Apa ini, kamu tiba-tiba saja pingsan. Apa kamu tahu? saya benar-benar khawatir, saya takut kalau kamu geger otak," tanya Kelvin kemudian.

"Ya aku pikir juga aku baik-baik saja, tapi tiba-tiba aja kepala aku pusing tadi. Maaf karena telah merepotkan kamu, Vin." Indah dengan nada suara lemah.

"Kenapa jadi kamu yang minta maaf sama saya? Saya yang menabrak kamu, seharusnya saya yang meminta maaf sama kamu."

"Iya juga ya, dasar bodoh," gumam Indah memukul pelan kepalanya sendiri dan seketika meringis kesakitan.

"Argh ... Kepalaku sakit,'' gumam Indah baru menyadari bahwa kepalanya di balut dengan perban.

"Astaga, kepala kamu itu terluka, Indah. Pasti sakit dong, gimana si?'' Kelvin terkekeh lalu mengusap kepala Indah pelan dan lembut membuat wanita itu seketika merasa gugup.

Keheningan pun seketika tercipta. Baik Kelvin maupun indah tiba-tiba saja merasa gugup, jantung keduanya pun berdetak lebih kencang dari biasanya. Sampai akhirnya Indah pun berusaha untuk bangkit dan duduk tegak meskipun kepalanya masih terasa pusing.

"Kamu mau apa?" tanya Kelvin membantu gadis itu hingga dia benar-benar duduk tegak kini.

"Aku mau pulang sekarang juga," ucap Indah dengan nada suara lemah.

"Tunggu sampai labu inpus kamu habis, Indah. Saya akan mengantar kamu pulang ko."

"Gak usah, aku bisa pulang sendiri.''

"Saya yang menabrak kamu, mana mungkin saya membiarkan kamu pulang sendirian? Kamu tinggal bilang di mana alamat rumah kamu dan saya akan mengantarkan kamu dengan selamat."

Indah hanya tersenyum kecil. Wajah Kelvin yang terlihat tampan sempurna lengkap dengan jas hitam juga dasi yang dilonggakan membuat pemuda itu benar-benar terlihat seperti bukan seorang laki-laki biasa. Jantung gadis bernama Indah pun kembali berdetak kencang kini.

"Aku ingin pulang sekarang. Gak usah menunggu infus ini habis segala," ucap Indah tiba-tiba saja melepaskan jarum inpus yang menempel sempurna di pergelangan tangannya.

"Astaga, kamu ini keras kepala banget si?"

"Antar aku pulang sekarang juga, Vin." Pinta Indah turun dari atas ranjang.

"Baiklah kalau memang kamu yang maksa. Saya akan mengantarkan kamu pulang sekarang juga.'' Kelvin akhirnya menyerah.

Indah pun berusaha untuk berdiri tegak. Namun, karena kepalanya masih terasa pusing membuatnya hampir saja tumbang jika saja tangan Kelvin tidak segera meraih pinggangnya. Kelvin pun membawa tubuh Indah ke dalam dekapannya kini, persis seperti adegan di dalam film romantis yang pernah dia tonton.

"Saya bilang juga apa, Indah? Kamu itu harus istirahat dulu. Tunggu sampai labu inpus itu habis,'' ujar Kelvin mulai melonggarkan lingkaran tangannya.

"Gak usah, aku baik-baik saja ko.''

"Dari tadi kamu bilang kalau kamu itu baik-baik saja, tapi nyatanya tubuh kamu ini tidak baik-baik saja, Indah."

Indah hanya tersenyum kecil dan mulai mengurai jarak di antara mereka. Namun, hal yang tidak terduga pun tiba-tiba saja terjadi. Tanpa di sangka dan tanpa di duga, pemuda itu meraih tubuhnya dan menggendong Indah kemudian. Tentu saja, Indah pun seketika membulatkan bola matanya merasa terkejut bukan kepalang.

"Kamu mau ngapain, Vin? Turunin aku sekarang juga, aku bisa jalan sendiri ko," tanya Indah, wajahnya seketika memerah.

"Diam, saya akan menggendong kamu sampai ke mobil. Kamu tahu? Dari tadi kamu selalu bilang kalau kamu itu baik-baik saja, tapi kenyataannya tubuh kamu ini sama sekali tidak baik-baik saja,'' jawab Kelvin.

Kelvin pun mulai berjalan keluar dari dalam ruangan dengan Indah di dalam gendongannya kini. Jika boleh berkata jujur, hati Kelvin benar-benar merasa berbunga-bunga kini. Perasaannya juga merasa begitu bahagia, rasa lelah yang semula dia rasakan pun seketika hilang begitu saja.

"Tubuh kamu ringan banget, Indah. Berapa berat badan kamu,'' tanya Kelvin tersenyum ringan.

"Dih, apa pentingnya nanyain berat badan aku segala?" Indah tersipu malu.

"Ya gak penting juga si sebenarnya. Saya hanya basa-basi saja ko.'' Kali ini Kelvin yang tersipu malu.

'Duh, kenapa saya bertanya kayak gitu tadi? Garing banget si,' (batin Kelvin.)

Akhirnya, mereka pun sampai di tempat parkir di mana mobil Kelvin berada. Dia pun segera membuka pintu mobil dan hendak memasukan tubuh Indah ke dalam sana. Namun, Kelvin seketika menghentikan gerakannya saat mendengar suara wanita yang memanggil namanya kini.

"Kelvin? Sedang apa kamu di sini?'' tanya wanita tersebut membuat Kelvin merasa terkejut.

*****

Terpopuler

Comments

@MeG4 ⍣⃝క🎸N⃟ʲᵃᵃ𝓐𝔂⃝❥

@MeG4 ⍣⃝క🎸N⃟ʲᵃᵃ𝓐𝔂⃝❥

sekarang aja bilang bukan pacar kelvin, kita tunggu beberapa minggu kemudian past kamu akan jatuh cinta sama indah🤣🤣

2023-01-29

0

Dika

Dika

cinta seketika yang hanya di dalam hati :V

2023-01-29

0

zhA_ yUy𝓪∆𝚛z

zhA_ yUy𝓪∆𝚛z

membayangkan Kelvin gendong indah terus mereka dilihat sama orang banyak 😁😁
bawaannya bikin senyum aja...

2023-01-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!