Bab 3: Pernikahan Sunyi

Gaun putih yang indah membalut tubuh Cheryl. Sebuah mahkota terpasang di atas kepalanya. Hari ini ia bagaikan seorang putri yang akan dipersunting sang pangeran. Dia tampil sangat cantik dengan make up tipisnya.

"Kamu cantik sekali," puji Janu.

Lelaki itu menghampiri Cheryl di ruang make up dengan telah mengenakan pakaian rapi. Ada buket bunga kecil yang terselip di saku jas pengantinnya.

Cheryl memandangi lelaki tampan yang sebentar lagi akan menjadi suaminya. Seharusnya hari ini menjadi hari yang berbahagia untuknya. Namun, entah mengapa rasanya terasa aneh. Ia meyakinkan dirinya bahwa perasaan itu sebatas keraguan karena ia mengalami anmesia.

Cheryl sama sekali tidak bisa mengingat apapun sebelum kecelakaan terjadi. Ia bahkan tidak mengingat wajah kedua orang tuanya jika bukan Janu yang menunjukkannya. Dari foto-foto yang dia miliki menunjukkan kedekatan yang erat antara orang tua mereka.

"Apa kamu sudah siap?" tanya Janu.

"Em, pihak keluargaku benar-benar tidak ada yang datang?" tanya Cheryl memastikan.

Janu menggelengkan kepala. "Sudah aku bilang kita sama-sama sebatang kara. Tidak ada lagi yang tersisa selain kita," kata Janu.

"Sungguh jahat orang-orang yang sudah menghabisi keluarga kita. Kenapa mereka tega melakukannya?" Cheryl merasa sedih pernikahannya tak dihadiri seorangpun yang bisa ia kenal.

Janu meraih tangan Cheryl. "Jangan takut, kita akan menjadi kuat jika bersama," katanya.

Keduanya bergandengan tangan dan berjalan beriringan meninggalkan tempat persiapan.

Pesta pernikahan digelar di taman samping mansion dengan dihadiri oleh para pelayan dan anak buah Janu. Tidak ada tamu undangan yang khusus. Katanya, semua demi keselamatan dirinya. Ada banyak orang yang memiliki dendam terhadap mereka.

Acara berlangsung cukup singkat. Cheryl dipandu kepala keamanan rumah yang berperan sebagai pengganti ayahnya. Ia diantarkan ke altar pernikahan menemui Janu yang tampil begitu rapi dengan setelan tuxedonya.

Setelah janji pernikahan mereka ucapkan, keduanya saling berciuman. Begitulah jalannya pernikahan yang terjadi hari itu.

Cheryl kira, setelah pernikahan itu, ia akan melewati malam pertamanya. Ia terlihat cukup gugup membayangkan seperti apa malam pertama mereka. Namun, apa yang dia khawatirkan tidak terjadi.

"Sekarang ini menjadi kamarmu. Aku akan tidur di kamar yang lain," begitu ucap Janu saat mampir sejenak ke kamar Cheryl.

"Em, kenapa kita tidak tidur di kamar yang sama?" tanya Cheryl dengan polosnya.

Janu menyeringai. Ia berjalan mendekat ke arah Cheryl dan memeluk pinggangnya. Saat ia mendekatkan bibirnya, Cheryl memejamkan matanya.

"Apa kamu takut aku cium?" goda Janu.

Cheryl merasa gugup. Ia memang belum terbiasa dengan kontak fisik seperti itu.

"Kamu belum sepenuhnya sembuh dari amnesia. Aku takut nanti kamu akan syok dengan banyaknya kontak fisik yang dilakukan pasangan suami istri." Janu mulai mengatakan kata-kata yang mengintimidasi, membuat Cheryl membayangkan hal-hal yang menakutkan.

"Kita akan berciuman dengan dalam sampai napas kita tersengal-sengal. Kita juga akan saling menanggalkan pakaian dan ...."

"Cukup, cukup ...." Cheryl merasa merinding tidak sanggup membayannya lagi. Ia mendorong Janu agar menjauh darinya. Kondisi amnesia yang dialaminya memang masih membuatnya bingung karena ia sangat merasa asing dengan Janu yang kini menjadi suaminya sendiri.

Janu tersenyum. "Makanya aku memberimu waktu untuk beradaptasi di tempat ini. Kalau ingatanmu sudah kembali, baru kita akan hidup sebagai suami istri yang sesungguhnya."

Sebelum pergi, Janu menepuk puncak kepala Cheryl sebelum ia keluar dari kamar itu.

Sebagai seorang istri, ia merasa aneh dengan suaminya. Padahal, saat ia berada di rumah sakit, Janu terlihat seperti lelaki yang begitu penyayang dan peduli padanya. Setelah pernikahan lelaki itu langsung menunjukkan sikap dinginnya.

Cheryl mencoba mengabaikan keanehan tersebut. Ia juga merasa belum siap memiliki hubungan yang lebih dekat dengan lelaki yang tidak dikenalnya. Ia ingin segera mendapatkan kembali ingatannya agar bisa mengetahui seperti apa hubungannya dengan Janu yang sebenarnya.

Malam selanjutnya, Janu tak pernah datang ke kamarnya. Lelaki itu selalu berangkat kerja lebih awal dan pulang sangat larut. Cheryl bahkan tidak pernah bertemu dengan suaminya meskipun tinggal di atap yang sama.

"Sebenarnya dia kerja apa? Katanya ingin membuatku terbiasa di sini. Tapi menyapa sesekali saja tidak pernah. Bagaimana bisa kita jadi dekat?" gumam Cheryl.

Ingin rasanya ia mengutarakan isi hatinya. Lama-lama di sana, ia merasa bosan juga. Meskipun segalanya telah terpenuhi dan ada belasan pelayan yang siap melayani, ia seperti terpenjara di sana. Ia merupakan nyonya rumah yang seakan tidak dianggap oleh tuan di rumah itu.

Untuk menghilangkan rasa bosan, ia hanya bisa berkeliling rumah, menghapalkan setiap sudut rumah, juga bagian taman depan, samping, dan belakang. Rumah itu jauh dari pemukiman, di kanan kirinya tidak ada tetangga.

"Bibi ...," panggil Cheryl kepada seorang pelayan yang cukup tua usianya. Pelayan itu baru saja selesai menyapu halaman samping.

"Iya, Nyonya, ada yang bisa saya bantu?" wanita tua bernama Sarinah itu berjalan mendekat ke arah Cheryl yang tengah duduk di ayunan dekat kolam ikan.

"Jam berapa biasanya Tuan pulang?" tanya Cheryl.

"Saya tidak terlalu paham, Nyonya. Tuan terkadang pulang, tapi lebih sering tidak pulang. Penjaga gerbang seharusnya lebih tahu tentang itu."

Cheryl sangat ingin menemui suaminya. Ia ingin sesekali keluar dari sana karena sudah lebih dari satu bulan ia hanya berasa di dalam mansion megah itu.

"Apa kamu tahu di mana alamat kantornya?" tanyanya lagi.

"Maaf, Nyonya. Saya hanya bekerja di sini, tidak mengerti urusan Tuan di luar rumah."

Cheryl mengernyitkan dahi. "Bukannya Bibi sudah sepuluh tahun lebih bekerja untuk keluarga ini?" tanyanya heran.

"Benar, Nyonya. Tapi, Tuan Janu jarang pulang ke mansion ini. Tuan baru tinggal lama di sini selama beberapa bulan terakhir. Tuan lebih banyak menghabiskan waktu di luar negeri."

"Bibi ... Boleh aku menggerutu sedikit di depanmu?" tanya Cheryl.

Bi Sarinah keheranan. "Kenapa Nyonya ingin menggerutu?"

"Kami sudah satu bulanan menikah, tapi dia tidak pernah menyapaku. Aku juga tidak tahu suamiku kerja apa dan dimana. Apa itu wajar?" tanya Cheryl.

Bi Sarinah terlihat kebingungan untuk menjawab. "Ah, itu mungkin karena Nyonya masih sakit," kilahnya.

Cheryl benar-benar semakin merasa janggal dengan hubungan mereka. Kalau Janu lebih lama tinggal di luar negeri, bagaimana bisa hubungannya tetap berjalan baik? Ia semakin merasa jika pernikahannya tidak beres.

Cheryl menduga mungkin saja Janu sebenarnya ingin membatalkan pernikahan. Karena kasihan, lelaki itu tetap menikahinya. Tidak heran jika sikap Janu sangat dingin kepadanya.

"Kalau tidak mau menikah seharusnya bilang saja! Kalau begini aku bisa mati kesepian seperti tahanan," gerutunya dengan suara kecil.

"Kenapa, Nyonya?" tanya Sarinah yang kurang jelas mendengar gumaman Cheryl.

"Ah, tidak apa-apa. Bibi kembali saja bekerja!" pinta Cheryl.

***

Terpopuler

Comments

Astrid Nandistya Hayoto

Astrid Nandistya Hayoto

Siapa yg bunuh org tua Cherly,, apa benar janu,, kan org tuanya Sahabat.

2025-01-16

0

🍁Naura❣️💋👻ᴸᴷ

🍁Naura❣️💋👻ᴸᴷ

kasihan Cheryl jadi tahanan rumah
sebenarnya janu itu maksud nahan Cheryl itu apa 🤔🤔🤔

2023-01-13

0

aca

aca

sabar charyl nanti smuanya akan terbongkar

2023-01-09

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Pembantaian
2 Bab 2: Amnesia
3 Bab 3: Pernikahan Sunyi
4 Bab 4: Minta Jalan-Jalan
5 Bab 5: Bertemu Mantan
6 Bab 6: Tidak Bisa Lari
7 Bab 7: Suamiku Selingkuh
8 Bab 8: Kecemasan
9 Bab 9: Kembalinya Ingatan
10 Bab 10: Alasan Kebencian
11 Bab 11: Menemui Teman
12 Bab 12: Menyusun Rencana
13 Bab 13: Menemui Pacar
14 Bab 14: Target Pembunuhan
15 Bab 15: Tangan yang Terluka
16 Bab 16: Kisah Pilu
17 Bab 17: Pergilah Kalau Bisa
18 Bab 18: Beri Aku Pekerjaan
19 Bab 19: Hari Pertama Kerja
20 Bab 20: Makan di Kantin
21 Give Away
22 Bab 21: Benih Dendam
23 Bab 22: Di Bawah Kendali
24 Bab 23: Petugas Kebersihan
25 Bab 24: Presdir Atmajaya Sentosa
26 Bab 25: Menonton Film
27 Bab 26: Penyelidikan
28 Bab 27: Makan Siang
29 Bab 28: Tabir yang Terbuka
30 Bab 29: Tuntutan Silvia
31 Bab 30: Kelicikan Silvia
32 Bab 31: Kakak Adik
33 Bab 32: Persahabatan Clark dan Janu
34 Bab 33: Sisi Lain Arsen
35 Bab 34: Membuatnya Hamil
36 Bab 35: Kecurigaan
37 Bab 36: Visual
38 Bab 37: Saksi Kunci
39 Bab 38: Menemukan Surat Berharga
40 Bab 39: Bukti Penting
41 Bab 40: Pulang
42 Bab 41: Informasi Michan
43 Bab 42: Hasrat Terlarang
44 Bab 43: Menyesal
45 Bab 44: Kemarahan yang Hilang
46 Bab 45: Mendadak Mesra
47 Bab 46: Takut Aku atau Gelap?
48 Bab 47: Kematian Michan
49 Bab 48: Pemakaman Michan
50 Bab 49: Partner in Crime
51 Bab 50: Mantan Pengasuh
52 Bab 51: Lelaki Gila
53 Bab 52: Kalong Merah
54 Bab 53: Tugas Khusus
55 Bab 54: Makan Atau Dimakan?
56 Bab 55: Terpancing
57 Bab 56: Kelanjutan Perjodohan
58 Bab 57: Kucing Persia
59 Bab 58: Kembali Bekerja
60 Bab 59: Tim Medis Baru
61 Bab 60: Omelan Ira
62 Bab 61: Mantan Pengecut
63 Bab 62: Olahraga Malam
64 Bab 63: Pesta Perusahaan
65 Bab 64: She's Mine
66 Bab 65: Kepulangan Kenzo
67 Bab 66: Kejahatan Mereka
68 Bab 67: Rahasia di Bawah Meja
69 Bab 68: Bertukar Rasa
70 Bab 69: Namaku Januar Atmaja
71 Bab 70: Bukan Kakakmu
72 Bab 71: Diusir
73 Bab 72: Jangan Pergi
74 Bab 73: Perdebatan
75 Bab 74: Balas Dendam
76 Bab 75: Berusaha Kabur
77 Bab 76: Penyerangan
78 Bab 77: Menjenguk
79 Bab 78: Menemani Vina
80 Bab 79: Sedih dan Kecewa
81 Bab 80: Mencoba Bertahan
82 Bab 81: Hamil
83 Bab 82: Keputusan
84 Bab 83: Memikul Tanggung Jawab
85 Bab 84: Penentuan Akhir
86 Bab 85: Bahagia Bersamamu
87 Balas Dendam Istri Teraniaya
88 Terpaksa Menikahi Sultan Qatar
89 Pengumuman Event
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Bab 1: Pembantaian
2
Bab 2: Amnesia
3
Bab 3: Pernikahan Sunyi
4
Bab 4: Minta Jalan-Jalan
5
Bab 5: Bertemu Mantan
6
Bab 6: Tidak Bisa Lari
7
Bab 7: Suamiku Selingkuh
8
Bab 8: Kecemasan
9
Bab 9: Kembalinya Ingatan
10
Bab 10: Alasan Kebencian
11
Bab 11: Menemui Teman
12
Bab 12: Menyusun Rencana
13
Bab 13: Menemui Pacar
14
Bab 14: Target Pembunuhan
15
Bab 15: Tangan yang Terluka
16
Bab 16: Kisah Pilu
17
Bab 17: Pergilah Kalau Bisa
18
Bab 18: Beri Aku Pekerjaan
19
Bab 19: Hari Pertama Kerja
20
Bab 20: Makan di Kantin
21
Give Away
22
Bab 21: Benih Dendam
23
Bab 22: Di Bawah Kendali
24
Bab 23: Petugas Kebersihan
25
Bab 24: Presdir Atmajaya Sentosa
26
Bab 25: Menonton Film
27
Bab 26: Penyelidikan
28
Bab 27: Makan Siang
29
Bab 28: Tabir yang Terbuka
30
Bab 29: Tuntutan Silvia
31
Bab 30: Kelicikan Silvia
32
Bab 31: Kakak Adik
33
Bab 32: Persahabatan Clark dan Janu
34
Bab 33: Sisi Lain Arsen
35
Bab 34: Membuatnya Hamil
36
Bab 35: Kecurigaan
37
Bab 36: Visual
38
Bab 37: Saksi Kunci
39
Bab 38: Menemukan Surat Berharga
40
Bab 39: Bukti Penting
41
Bab 40: Pulang
42
Bab 41: Informasi Michan
43
Bab 42: Hasrat Terlarang
44
Bab 43: Menyesal
45
Bab 44: Kemarahan yang Hilang
46
Bab 45: Mendadak Mesra
47
Bab 46: Takut Aku atau Gelap?
48
Bab 47: Kematian Michan
49
Bab 48: Pemakaman Michan
50
Bab 49: Partner in Crime
51
Bab 50: Mantan Pengasuh
52
Bab 51: Lelaki Gila
53
Bab 52: Kalong Merah
54
Bab 53: Tugas Khusus
55
Bab 54: Makan Atau Dimakan?
56
Bab 55: Terpancing
57
Bab 56: Kelanjutan Perjodohan
58
Bab 57: Kucing Persia
59
Bab 58: Kembali Bekerja
60
Bab 59: Tim Medis Baru
61
Bab 60: Omelan Ira
62
Bab 61: Mantan Pengecut
63
Bab 62: Olahraga Malam
64
Bab 63: Pesta Perusahaan
65
Bab 64: She's Mine
66
Bab 65: Kepulangan Kenzo
67
Bab 66: Kejahatan Mereka
68
Bab 67: Rahasia di Bawah Meja
69
Bab 68: Bertukar Rasa
70
Bab 69: Namaku Januar Atmaja
71
Bab 70: Bukan Kakakmu
72
Bab 71: Diusir
73
Bab 72: Jangan Pergi
74
Bab 73: Perdebatan
75
Bab 74: Balas Dendam
76
Bab 75: Berusaha Kabur
77
Bab 76: Penyerangan
78
Bab 77: Menjenguk
79
Bab 78: Menemani Vina
80
Bab 79: Sedih dan Kecewa
81
Bab 80: Mencoba Bertahan
82
Bab 81: Hamil
83
Bab 82: Keputusan
84
Bab 83: Memikul Tanggung Jawab
85
Bab 84: Penentuan Akhir
86
Bab 85: Bahagia Bersamamu
87
Balas Dendam Istri Teraniaya
88
Terpaksa Menikahi Sultan Qatar
89
Pengumuman Event

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!