Tetua agung

Setelah berhasil keluar dari program pelatihan dimensi lain, Rakha Hernandez bergegas menuju pavilliun nya untuk segera beristirahat, sebelum dia sampai beberapa orang dari aula penyelidikan menangkapnya dan berkata bahwa Tetua Hang aula penyelidikan memanggil nya untuk datang ke aula penyelidikan. Akhirnya Rakha yang tidak tahu apa maksud dari Tetua Hang mengikuti beberapa murid dari Aula penyelidikan dan bergegas menuju ke sana, setelah sampai di Aula Penyelidikan dia mendapati Djoko Pramono disana duduk bersama dengan Tetua Hang. Disaat dia baru saja datang Tetua Hang melesat dan menamparnya hingga terpental.

"Aaappa yang terjadi tetua?"

lalu tiba-tiba

"Plak" tamparan kedua mementalkannya kembali

"Tunggu Tetua apa aku memiliki salah kepada anda?"

"Plak" tamparan ketiga menyusul dan membuat Rakha kembali terpental dan dari sudut mulutnya mengeluarkan darah

"Tamparan pertama adalah untuk ketidak sopanan mu yang menghadap Orang tua tanpa memberi hormat, Tamparan kedua karena kamu masih belum menyadari kesalahan yang kamu lakukan dan justru mempertanyakan nya. Lalu tamparan ketiga adalah sebagai pengingat untukmu"

"Baiklah Tetua aku akan mengingatnya" jauh didalam hati Rakha sebenarnya mengetahui jika tamparan - tamparan itu ditujukan untuk murid-murid nya yang telah dia bantai di dimensi pelatihan kemarin

Setelah mengatakan hal itu Rakha berniat memberi hormat kepada Tetua Hang tapi Tetua Hang justru terus memberondongnya dengan berbagai pernyataan

"Karena kamu telah lancang, dan kamu tidak menyadari kesalahanmu. Aku sebagai Tetua aula penyelidikan akan menghukummu, kemarilah Djoko berikan dia hukuman agar di masa depan dia tidak kembali lancang seperti itu."

"Baik Tetua" disini Djoko sangat senang dengan kesempatan yang diberikan oleh ayah angkatnya itu, dia bersiap dengan jurus terbaiknya dan hendak memukul Rakha hingga parah atau bahkan jika bisa dia ingin segera membunuhnya disini ada ayah angkatnya, dengan dukungan nya dia yakin dapat membunuh Rakha sekarang

Sementara itu Rakha yang melihat Djoko bersiap dengan pukulan terkuatnya merasa tidak harus tinggal diam, dia pun menyiapkan jurus guna pertahanannya. Tapi belum sempat mereka berdua bertarung tiba-tiba sebuah suara menghentikan mereka.

"Cukup...Hentikan itu semua"

"Tetua Hang, jelaskan apa yang sebenarnya terjadi" Seorang kakek Tua terlihat datang dan Tetua Hang segera hormat dan mengucapkan salam

"Salam kepada anda Tetua Agung, saya hanya bermaksud memberi hukuman kepadanya karena tidak menerapkan aturan norma - norma kesopanan saat bertemu orang yang lebih tua darinya"

"Masalah sopan santun ya? tapi aku rasa itu sudah cukup berlebihan, hanya karena lupa memberikan hormat dan kamu berencana memberi hukuman sekeras itu?"

"Aku melihat semuanya Tetua Hang, tiga tamparanmu sudah cukup untuk menghukumnya. Urusan antar murid biarkan mereka sendiri yang menyelesaikan nya, dan kita sebagai pihak yang lebih tua cukup mengawasi jika sesuatu telah bertindak terlalu jauh"

"Baik Tetua Agung"

Saat ini dalam hati tetua agung sebenarnya tengah bertanya-tanya tentang informasi yang dia dapatkan Rakha Hernandez bisa menerobos dia tingkatan dalam waktu kurang dari tiga bulan? Itu adalah sebuah pencapaian, dan mungkin dia adalah jenius yang dilahirkan seratus tahun sekali

"Tetua Hang, mengenai hancurnya keluarga Pramono aku mengetahuinya sendiri bahwa mereka keluarga Pramono lah yang justru ingin menghancurkan keluarga Hernandez sebelum akhirnya Rakha datang dan menghancurkan semua keturunan lineal keluarga Pramono. Jika ada yang seharusnya disalahkan itu justru karena kesalahan dan keserakahan keluarga Pramono itu sendiri"

"Aku hanya mengingatkan kepada kalian semua, jangan pernah membawa masalah dunia luar ke dalam Perguruan karena Guru besar akan sangat marah jika mendengarnya" Tandas Tetua Agung disana

"Kamu pasti bocah itu bukan? kamu Rakha Hernandez yang telah membantai keluarga Pramono? tanya kakek tua itu

"Benar itu saya tetua" Jawab Rakha

"Aku ingin berbicara kepadamu secara pribadi mari ikutlah denganku" Ajak tetua Agung

"Baik Tetua"

lalu Rakha Hernandez dibawa oleh Tetua Agung pergi dari Aula Penyelidikan, setelah mereka berdua pergi Tetua Hang dan Djoko masuk kedalam Aula kembali.

"Kakek tua itu! Kenapa dia tiba-tiba datang? apa dia pikir aku tidak berani berhadapan dengannya? bahkan dia mengaturku hanya karena seorang murid? dia kira hanya dia yang memiliki orang dalam di perguruan ini, aku juga memiliki koneksi dengan orang-orang di halaman dalam" dengan kesal Tetua Hang berteriak di aula itu

"Maaf ayah, karena aku ayah hampir terkena masalah" Djoko meminta maaf kepada ayah angkatnya

"Sudahlah lupakan saja, aku akan segera mencari cara untuk menghabisinya"

"Tidak perlu ayah, aku akan menghabisi Rakha dengan tanganku sendiri guna membalas dendam keluargaku" jawab Djoko

"Hmm, baiklah kalau begitu.Tapi kamu ingat untuk merapihkan ya setelah berhasil melakukan nya dan jangan tinggalkan jejak apapun"

"Baik ayah"

"Dengar ujian ke lembah iblis akan dilaksanakan bulan depan, dengan kekuatannya saat ini aku yakin Rakha pasti dapat masuk ke daftar naga dan berkompetisi ke dalam pencarian harta di lembah iblis setelah itu. Kamu persiapkanlah, kamu pastikan kamu bisa membunuhnya disana. Karena jika sesuatu terjadi disana kamu tidak akan disalahkan lagi nanti nya"

"Tentu ayah, aku akan mempersiapkan semuanya matang-matang, saat nanti waktunya tiba. Dia akan merasakan Kesakitan dan bahkan akan memohon untuk dibunuh!"

"Bagus Djoko, pergilah dan persiapkan semuanya. Hubungi aku jika kamu membutuhkan bantuanku"

Sementara Rakha yang dibawa oleh Tetua Agung, mereka menuju ke Aula agung. Setelah mereka sampai di lokasi, Tetua agung mempersilahkan Rakha untuk duduk dan memberinya segelas teh. Saat Rakha baru saja menyesap tehnya, tetua agung bertanya kepadanya

"Rakha apa benar kamu menerobos dia tingkatan dalam waktu kurang dari empat bulan? Tanya tetua Agung

"Benar tetua, itu tepatnya terobosan kedua baru saja aku capai dalam dua hari yang lalu sewaktu aku berada di dimensi pelatihan.'

"Ceritakanlah bagaimana kamu bisa melakukan itu" tandas Tetua Agung

"Jadi setelah aku dikejar beberapa kawanan murid suruhan Senior Djoko dan Senior Lintang aku menceburkan diriku kedalam sebuah danau, setelah sekian lama berada di dasar danau aku seperti tertarik satu pusaran energi dan setelah aku dekati rupanya itu adalah sumber mata air inti energi. Aku menyerapnya dan setelah itu aku berhasil melakukan penerobosan"

"Oh jadi ada hal seperti itu ya di dimensi pelatihan, lantas apa yang terjadi dengan beberapa murid yang mengejarnya?"

"Mereka sebagian mati karena harus berhadapan dengan iblis kera disana, setelah selesai dengan iblis kera, meeka mengejar ku dan melompat kedalam danau untuk mencariku tapi justru bertemu dengan beberapa monster tingkat tinggi alim didalam danau dan aku rasa mereka telah bertemu dengan seekor naga iblis air disitulah aku rasa mereka terbunuh"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!