DGD - Eps 5 - Dunia Gelap Damian

🌟

Hazella Ainsley Blossom

Tapi... tidur doang kan?

Damian Leonathan Malverick

Ck, lo pasti tau gue siapa dan gimana pergaulan gue, menurut lo masuk akal kalau gue cuman mau lo nemenin gue tidur biasa? //menaikkan satu alisnya

Zella membatu, jantungnya mencelos, jadi tidur yang Damian maksud adalah tidur seperti yang Damian lakukan bersama gadis-gadis di club itu?

Hazella Ainsley Blossom

Tapi-

Damian Leonathan Malverick

Oh, lo cuman bercanda ya? Gak beneran suka sama gue? //dingin

Hazella Ainsley Blossom

//menggeleng

Hazella Ainsley Blossom

Enggak, gue beneran suka sama lo

Zella menghela nafas pasrah, otaknya sudah tidak bisa berfikiran jernih lagi.

Hazella Ainsley Blossom

Oke, gue mau tidur sama lo

Damian Leonathan Malverick

Yakin? //mengerutkan kening

Hazella Ainsley Blossom

//mengangguk ragu

Damian menatap ekspresi wajah Zella dengan menelisik, lalu Damian mendesis.

Damian Leonathan Malverick

Pulang, gue gak mau tidur dengan cewek, atas dasar paksaan //menunjuk pintu

Hazella Ainsley Blossom

Tapi-

Damian Leonathan Malverick

Pergi! //dingin

Hazella Ainsley Blossom

//meneguk ludah, mengangguk lalu pergi keluar

Ia menoleh pada Damian yang langsung menutup rapat pintu rumahnya. Damian itu punya dua kepribadian kah? Kenapa sikapnya berubah-ubah? Kadang ramah, kadang juga dingin seperti kutub.

Zella menghela nafas, sepertinya ia benar-benar tidak bisa mendapatkan Damian. Oke, Zella menyerah. Ya, mental dan nyalinya memang secetek itu.

Damian memasuki rumah besar di depannya, ia melangkah dengan ringan melewati dua orang yang sedang adu mulut. Damian meliriknya sekilas.

Ia menuju kamarnya, mengambil barang yang tertinggal. Ponselnya, saat pindahan Damian lupa membawa benda itu dari kamarnya, ia memang tidak terlalu suka membuka ponsel, namun ia butuh benda itu. Jika tidak, mana mungkin Damian mau menginjakan kaki di rumah ini lagi.

Damian menuruni tangga, pria itu menghela nafas jengah, melihat dua orang itu masih asik adu mulut.

Camella Malverick (Mama Damian)

Kamu mau keluar kota? Lagi? Yakin cuman kerja, kenapa sering banget keluar kotanya?

Darius Malverick (Papa Damian)

Karna aku jenuh di rumah! Kamu bisanya marah-marah aja! Bikin pusing!

Camella Malverick (Mama Damian)

Pa, kamu pasti selingkuh kan? Jawab!

Camella Malverick (Mama Damian)

Belakangan ini kamu keluar kota terus, padahal ada bawahan kamu yang bisa di suruh!

Darius Malverick (Papa Damian)

Tuh, kamu mulai lagi, jelas-jelas aku kerja! Lama-lama aku capek sama kamu Mell //menunjuk Camella

Camella Malverick (Mama Damian)

Aku juga capek sama kamu Darius, kalau gak inget aku butuh harta kamu, pasti aku udah minta cerai!

Darius Malverick (Papa Damian)

Mella, kamu- //menggeram

Damian Leonathan Malverick

Permisi, numpang lewat

Damian berjalan di tengah-tengah mereka, membuat dua orang itu terpaksa membuat jarak. Damian sengaja melakukannya, jalan masih luas namun Damian sengaja menerobos di tengah mereka.

Telinga Damian panas mendengar keributan mereka setiap hari, ya, mereka orang tuanya.

Darius Malverick (Papa Damian)

Damian, sejak kapan kamu disini?

Damian Leonathan Malverick

//mengedikan bahu

Damian Leonathan Malverick

Gak tau, gak penting juga, anggap aja aku cuman lalat yang lewat

Tatapan Camella jatuh pada tangan kanan Damian, ia mengambil tangan putranya itu.

Camella Malverick (Mama Damian)

Ini apa? Kamu buat tato lagi? //menatap tajam Damian

Damian Leonathan Malverick

//mengangguk

Damian Leonathan Malverick

Keren kan?

Camella Malverick (Mama Damian)

Ck, kamu masih SMA, tato kali ini gak bisa di tutupin seragam, gimana kalo guru ngeliat? //menunjuk punggung tangan Damian hingga siku yang di penuhi tato baru

Damian Leonathan Malverick

Paling masuk BK, di skors atau engga di keluarin //menarik tangannya

Damian Leonathan Malverick

Udah, gak usah di pikirin, biasanya juga gak perduli //tersenyum sinis

Damian Leonathan Malverick

Silahkan, lanjutin debatnya, aku pulang dulu ke rumah aku

Damian menekankan kata rumah aku, lalu berjalan pergi.

Damian Leonathan Malverick

Ah iya //menoleh, menatap dua orang itu

Damian Leonathan Malverick

Lain kali ributnya pake pisau, bunuh-bunuhan sekalian biar seru //smirk lalu benar-benar pergi