Sekuat apapun kamu menolak yang namanya jodoh tetap berpihak, meskipun kamu sangat tidak menginginkannya tetap ada jalan yang membuatmu bersamanya.
**-----------------------**
(Reiner Joe Notern)
Keadaan Perusahaan yang sangat sibuk-sibuknya, menjadi Bos bukanlah hanya bisa memakan hasil namun juga jeri payah yang harus di tekuni. Aku sedang sibuk membuat beberapa laporan tiba-tiba Mommy menghubungiku.
"Hallo Son, nanti malam kamu pulang ya kerumah ada yang ingin Mommy bicarakan denganmu," ucap Lisa Mommy Reiner.
Aku menarik nafas dalam-dalam dan hembuskan mendengar ucapan Mommy dari balik ponselku. "Baiklah Mommy aku akan pulang nanti."
"Baiklah Son, Mommy tutup ya."
Hari semakin sore tugasku sudah selesai dan saatnya aku siap-siap untuk pulang. Tidak butuh waktu lama sampailah aku di keluarga Notern.
"Good night, Mommy," sapaku seraya langsung memeluk mommyku ini.
Mommy pun membalas pelukanku. "Daddy mana mom?"
"Daddy di ruang tamu Reiner, sebaiknya kamu naik ke atas terus mandi dan kita akan makan malam bersama," perintah Mommy.
"Baiklah, Mom."
Setelah beberapa saat aku bersih-bersih aku langsung turun, Mommy dan Daddy sudah menungguku dimeja makan. Aku menyapa mereka. "Hai Daddy, hay Mommy."
"Ya Son, cepat kita makan kami sudah menunggumu lama," ujar Mommy.
Setelah acara makan-makan selesai Daddy membuka suara. "Son, kamu pasti tahukan maksud kami mengundangmu kesini. Besok malam kamu cepat pulang dan siap-siap kita akan bertemu dengan sahabat Daddy, mereka memiliki putri yang sangat cantik dan baik tidak salah kamu mencobanya," ungkap Daddy.
Aku sontak terkejut mendengar ucapan Daddy. "Apa?! Maksud Daddy kami akan di jodohkan?"
"Tentu saja, kamu harus terima son, ini demi kami berdua dan juga untukmu son," paksa Daddy.
Mendengar ucapannya, aku menghembuskan nafas dengan kasar. "Tapi Daddy, aku punya pacar bagaimana hubunganku dengan pacarku, Dad, Mommy?"
"Tinggalkan wanita tidak baik itu son demi Mommy, aku mohon." Kupikir tidak ada artinya aku membantah bisa-bisa menjadi masalah.
"Ok baiklah Daddy, Mommy ini demi kalian."
Ya begitulah akhirnya aku sudah tahu kalau apa yang akan keluargaku bahas, tapi ya sudah aku akan menerimanya. Sebenarnya aku memiliki pacar tapi sayang keluargaku sangat tidak menyukainya entah mengapa Mommy selalu bilang Mereka keluarga tidak baik tapi aku sangat mencintai pacarku itu.
----------------------------------------------------
(Zoya Khalisa More)
Kring ... Kringg ....
Suara alarm terus berbunyi di telinga serta mengganggu tidurku. Huuff... Badanku pegal-pegal semua rasanya ingin patah, lelahnya bekerja, laporan Perusahaan sialan yang belum kelar membuat otakku ingin pecah. Aku bergegas turun dari kasur dan memulai aktivitas ku seperti biasa sebelum berangkat ke Kantor. Sama seperti orang lain, makan dan mandi dan bergegas, aku tinggal di apartemen karna aku lebih suka mandiri dan aku bisa bebas tentunya.
Tok tok tok. Suara pintu di luar rumahku.
Aku kesal dan berjalan melangkah menuju pintu.
"Siapa sih pagi-pagi bertamu apa tidak tahu kalau aku ingin kerja bisa-bisa aku telat dan dimarahi Bos sialan itu, sebentar!" Sepanjang jalan menuju pintu aku mengomel dengan sendiri.
Ternyata sahabat lamaku datang, aku langsung berteriak saat melihatnya.
"Kelvin!" Aku langsung memeluknya cukup lama. Ia pun membalas pelukanku.
"Hay dari mana saja kamu sudah lama aku tidak melihat mu, kamu kuliah atau kerja?"
Kelvin mengusap rambutku. " Zoe santai dong satu-satu tanyanya ya, hmm ... Boleh aku masuk dulu?" pinta Kelvin.
"Oh tentu silahkan." Kelvin berjalan masuk kedalam rumahku begitupun aku yang mengikutinya.
"Ingin ku buatkan kopi atau teh?"
"Oh tidak perlu aku hanya mengunjungimu sebentar, nanti siang ku jemput ya kita makan siang bareng, mau?" ajak Kelvin.
Aku langsung senang mendengar ajakannya. "Tentu saja aku mau tapi sekarang aku ingin langsung ke Kantor," ucapku.
"Oh kebetulan aku juga ingin bekerja bagaimana jika ku antar sekalian kita sedikit berbincang," ajak Kelvin. Aku langsung mengangguk mengiyakan ajakannya.
Dia ini sahabatku dulunya kami saat dekat hingga dia kuliah di Paris dan kami kehilangan kontak waktu itu, di dalam mobil kami terlalu banyak cerita ketawa hingga terbahak-bahak hingga tidak sadar kalau aku sudah sampai di kantorku.
Aku memeluk Kelvin rasa rinduku terhadapnya ingin terus bersamanya. "Thanks ya, nanti ku kabari kalau sudah waktunya makan siang," ucapku.
Dan ia membalas pelukanku. "Baiklah cantik see you," ucap kelvin.
"See you too."
Kulihat jam sudah waktunya untukku berkerja lebih baik aku terus bergegas, aku melihat banyak karyawan-karyawan lainnya sudah duluan datang.
Kring ... Kring .... Suara handphoneku berbunyi.
Saat hendak aku bekerja suara ponsel sangat menggangguku. "Aduh mau kerja siapa lagi yang menghubungiku," gumam Zoya kesal.
"Oh Mami, hallo Mami ada apa? Aku ingin berkerja," ucapku.
"Sebentar sayang, Mami tidak lama ingin bilang nanti sehabis kamu kerja, kamu langsung pulang ya kerumah kita akan makan malam bersama dan juga kamu harus dandan cantik, Mami tidak mau anakku jadi jelek. Oh ya satu lagi kita tidak sendirian kerabat jauh papi juga mengundang kita untuk makan malam bersama jangan lupa ya Mami tunggu nanti," ujar Mami dengan sangat jelas dan panjang lebar.
Entah apa yang kupikirkan aku langsung mengiyakan ucapan mami. "Begitu ya Mami, baiklah aku kerja dulu ya Mami daaa ...."
"Daaa sayang," ucap Mami.
Begitu banyak pekerjaan hingga membuatku tidak keluar untuk makan siang bahkan janji dengan Kelvin pun sampai ku lupakan.
--------------------------------------------------
(Di Kantor)
Tok ... Tok .... "Masuk."
Suara ketukan pintu membuat Reiner tersadar dari fokusnya pekerjaan. "Bos nanti jam satu kita ada rapat dengan beberapa kolengan dari direksi Uk," ucap Zoya.
Reiner langsung mengiyakan mengenai pertemuan tersebut. Lalu Reiner langsung di suruh untuk keluar tapi, Zoya justru memilih untuk berdiri di sana.
"Apalagi?" ucap Reiner dengan ketusnya seraya melihat sekretarisnya.
"Aku ingin meminta izin Bos untuk sedikit lebih awal pulang karena keluargaku mengadakan pertemuan keluarga mendadak Bos, apa bisa?" Ternyata Zoya juga ingin meminta izin.
"Oh tentu, aku pun ada hal penting juga jadi tidak bisa terlalu sore untuk pulang. Satu lagi nanti saat rapat bawakan aku soft copy hasil laporan kemarin," perintah Reiner.
"Baik Bos, saya permisi dulu," ucap Zoya dan melangkah berjalan keluar. Reiner sedang berjalan pulang dan ia melewati tempat sekretarisnya. Terlihat dirinya sudah bergegas, dan aku menghampirinya.
"Zoe kamu sudah selesai? Aku hari ini sedikit berbaik hati, bawakan mobil untukku."
"Baik Bos," ucap Zoya.
----------------------------------------------------
Pertemuan keluarga.
Zoya menuju ketempat dimana yang sudah dikatakan maminya Saat ia tiba di sana terlihat kedua keluarga sudah berkumpul.
"Malam Mami, Papi,” sapa Zoya.
"Malam sayang duduklah, sambil kita tunggu teman papimu datang," ucap Mami.
Setelah kami menunggu beberapa saat, yang di tunggu pun datang.
Tante tersebut langsung menyapa kami. "Hai Jeng, apa kabar?" tanya Tante itu. "Hai baik, Jeng sendiri bagaimana?" sahut Mami seraya bertanya.
Papi dan temannya pun sebaliknya mereka sibuk dengan sambut menyambut, sampai akhirnya mereka memperkenalkan Zoya. "Ini Jeng, anakku namanya Zoya Khalisa More, bagaimana cantikkan?" tanya Mami.
"Cantik sekali, kerja atau kuliah cantik?" pujian Tante yang membuat Zoya hanya tersenyum malu. "Kerja Tante, aku sekretaris di Perusahaan Uk."
Tante tersebut seperti sedang berpikir sesuatu. "Sekretaris? Perusahaan Uk?" tanya Tante.
"Iya Tante."
"Kebetulan dong anak saya juga kerja di situ, pasti kenal dong ya, nanti dia dateng lagi diperjalanan," ucap Tante dan tersenyum.
Setelah beberapa saat mereka berbincang-bincang hingga akhirnya mobil mewah pun datang, dan menghampiri kami. Tapi, Zoya sempat terkejut ternyata acara pertemuan ini dengan keluarga bosnya.
"Nah ini Brother, gimana brother tampan bukan seperti daddynya hahaha." Suasana pun pecah seketika akibat tertawa orangtua ini.
"Malam Om, Tante," sapa Reiner sopan.
Reiner melihat kearah Zoya dan sedikit terkejut.
"Zoya, kau!" teriak Reiner disambung dengan Mami. "Sudah pada kenal rupanya ya, baguslah jadi kami tidak terlalu repot lagi bukan begitu Jeng."
"Haha iya Jeng, aku ingin cepat-cepat mereka menikah dan menggendong cucu." Dibarengi tawa mereka yang membuat Zoya dan Reiner saling terdiam.
‘Bagaimana ini rasanya aku ingin bahagia tapi aku juga takut. Rasanya seperti mimpi. Apa dia akan menerima perjodohan ini atau sebaliknya? Apa saat kami menikah dia akan bersikap baik denganku?' batin Zoya.
"Mami bagaimana ini apa dia mau menikah denganku? Apalagi dia bosku," tanya Zoya penuh kegelisahan dengan cara berbicara pelan-pelan.
Mommy pun melirik kearah Zoya. "Dia akan mau sayang percayalah apalagi anak Mami 'kan cantik."
"Entahlah, Mami."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 241 Episodes
Comments
Naomi Afriliani
mamfir disini kk
2021-10-11
0
Arie Risnawati
aq mampir thor
2021-07-16
0
odezzz
suka bangett... lanjut thoorrr
2021-03-17
0