Waktu Satu Bulan
Lexsi menjawab singkat, “Dari hutan.”
“Dia bukan orang gila, kan?” tanya Lulu lagi.
“Bukan, dia waras dan baik-baik saja!”
“Apa kau menyukainya?”
“Tidak.”
“Ah yang benar saja, atau jangan-jangan kau sudah menjadikan dia sebagai teman tidur tadi malam?”
Lulu heran, karena seseorang tidak mungkin rela mengeluarkan uang atau repot-repot membiayai hidupnya kalau tidak memiliki hubungan apa-apa, kecuali tertarik padanya. Namun, semua jawaban Lexsi hampir tidak ada yang masuk akal.
“Bukan.”
“Lalu siapa dia?”
“Aku hanya tahu namanya Lela!”
“Apa yang kau ingin aku lakukan untuk gadis itu?”
“Kau tidak perlu terburu-buru, bahwa dia ke tempatmu atau ke mana saja!”
“Apa-apaan itu? Apa kau gila, Lex?”
“Ya. Anggap saja begitu, aku memberimu waktu satu bulan jangan hancurkan kepercayaanku!”
“Kau benar-benar gila, Lex!” Lulu menggelengkan kepalanya.
“Aku akan membayar berapa pun yang kau inginkan, ingat! Setelah satu bulan, aku akan melihat apakah dia benar-benar berubah atau tidak.” Lexi tahu wanita seperti apa Lulu yang sangat menyukai uang.
“Sialan, kau!”
“Aku tidak salah, kan? Kau adalah orang yang tepat, untuk membuat dia seperti wanita yang bisa aku andalkan, apa kau mengerti maksudku? Kau pasti tahu, selama ini aku tidak pernah bergaul dengan orang berjenis seperti kalian?”
“Wah, wah, lihatlah ... hanya karena gadis ini, kau sudah jadi banyak sekali bicara, baiklah! Akan kubawa dia ke Desa Poenik, aku berjanji kau akan tercengang setelah melihatnya satu bulan lagi.”
“Baiklah, aku akan menunggunya, dan aku tidak ingin kecewa. Ingat satu hal lagi jangan beritahukan pada siapa pun tentang hal ini, oke?” kata Lexi sambil memberikan satu kartu kredit kepada Lulu.
Wanita gemuk itu tersenyum lebar menerima kartu yang diberikan oleh Lexi dan memasukkannya ke dalam dompet.
“Kartu ini bisa aku gunakan semauku, kan?” tanya wanita gemuk itu lagi.
“Tentu, untuk keperluan Lela, asal kau tidak menggunakannya untuk membeli mobil dan apartemen, kalau kau menggunakannya untuk dua hal itu, maka aku akan menuntutmu!”
Kukira tidak masalah, kalau aku menggunakannya untuk membeli satu buah mobil sport!”
“Silakan saja, dan aku akan menjadikannya sebagai hutang!”
“Kau ini! Menyebalkan sekali!”
“Bukan hanya kau yang mengatakan begitu, aku memang menyebalkan,” kata Lexi sambil melirik lelah yang berusaha untuk bangun.
Gadis menatap dulu dan Lexsi sambil mengerutkan kening, ia merasakan ada sesuatu yang tidak beres dengan tubuhnya, dan yang paling sakit, bagian paling sensitif pada dirinya.
Sementara itu, Lulu menggulung lengan panjang gaunnya, lalu menyentuh dagu Lela. Ia seperti jijik padanya, karena memang dulu terlihat begitu berantakan. Bahkan, cenderung mengenaskan, ia tampak seperti wanita yang tidak pernah makan selama berhari-hari.
“Kau harus ikut denganku, Nona!” katanya ketus, lalu ia berjalan keluar rumah mendahului Lela.
Sementara gadis itu melotot pada Lexi, dengan sisa tenaganya, ia mencengkeram baju bagian depan pria kekar yang menyukai pekerjaan kasar di depannya dan mendorong sampai ke dinding.
“Apa yang kau lakukan padaku?” tanya Lela dengan tatapan membara, penuh amarah dan kebencian. Ia wanita dewasa yang tahu apa yang terjadi pada dirinya. Tidak mungkin ia akan merasakan hal seperti nyeri di bagian beberapa tubuhnya, kalau laki-laki itu tidak melakukan sesuatu.
“Siapa lagi memang yang akan melakukannya selain Dia? pikirnya.
Lexi diam, tapi tubuhnya yang bereaksi kembali, ia menegang dan keras, seluruh organ dalam di badannya panas, keringat memenuhi rongga pori-pori di kulitnya dan segera akan banjir kalau tidak menjauhkan diri dari Lela. Ia tidak mungkin menumbukkan bibir dan miliknya lagi. Tidak!
“Siapa wanita ini, siapa? Sial ...!” pekiknya dalam hati.
“Lulu! Bawa dia pergi!” teriak Lexi.
Semua orang yang ada di luar kamarnya, terheran-heran dengan teriakan sang tuan rumah yang jarang bicara itu. Bisa dipastikan kalau semua karena gadis kumuh itu. Beragam pertanyaan berkecamuk di otak mereka tanpa mendapatkan jawaban tentang kebenarannya. Benarkah ia berubah hanya karena wanita. CK! Ternyata lemah sekali Lexi, tidak seperti yang terlihat selama ini.
“Kalian jangan berpikir yang macam-macam tentang aku!” kata Lexi saat keluar dari kamarnya dengan menarik Lela.
Tiga orang yang ada di ruang tengah, Lulu, Loran dan Lido pun menjadi bengong.
“Memangnya apa yang kami pikirkan tentang kau, Lex?” kata Loran, pria itu hanya mencari aman.
Lexi tidak berkomentar, masa bodoh dengan apa yang mereka pikirkan tentang dirinya, itulah ucapan di benak pria yang kini sudah berjalan ke luar pintu.
“Ikutlah dengan Lulu, panggil dia Madam Lu!” Lexi berkata sambil terus berjalan keluar, menghampiri mobil Lulu. Ia tidak peduli dengan tatapan semua rekannya yang keheranan dari arah tenda.
“Lela, kau akan jadi lebih baik setelah sebulan ikut bersamanya dan kau bisa tenang berkeliaran dengan bebas! Tidak perlu bersembunyi, walaupun kau kabur dari penjara, apa kau mengerti?”
“Apa? Aku buk—“ ucapan Lela terputus, setelah melihat Lulu berjalan dengan cepat ke arah diri nya. Ia masih waras, tidak mungkin mengatakan apa yang sudah di alaminya pada orang yang lain yang sama sekali tidak ada kepentingannya.
“Ayo! Nona Lela, naiklah,” kata Lulu sambil membuka pintu mobil, dia asistennya sudah siap di dalam dan di luar mobil.
Setelah semua penumpang duduk di mobil mewah itu dengan nyaman, Lulu menoleh pada Lela yang duduk di sampingnya.
“Nona Lela! Aku tidak tahu apa yang menyebabkan Tuan Lex memintaku merubah penampilanmu, tapi aku tidak bisa menolak. Apa pun urusanmu dengannya, selesaikan nanti saja kalau tugasku sudah selesai.”
“Kau bisa menurunkan aku di tengah jalan di mana pun, kalau kau terpaksa melakukannya! Aku suka dengan diriku apa adanya! Dan kau katakan saja pada laki-laki pengecut itu, kalau aku kabur darimu, selesai!”
Lulu diam sejenak, untuk mencerna ucapan Lela yang benar dan bisa diterima otaknya secara lugas. Ia bisa melakukan itu dengan mudah, tapi Lexi bukan orang yang gampang dibohongi.
Lexi memang hanya seorang petani, karena ia tidak suka menjadi gawai kantoran, tapi otak dan kemampuannya bahkan lebih bagus dari Licou. Ia sepupu Lexi yang mendapatkan kompensasi tertinggi di Kota Ducen, sebagai CEO sebuah perusahaan besar milik pemerintah kota.
“Tidak, Nona ... jangan begitu, sungguh aku tidak bisa berkhianat pada Tuan Lexi, dia orang baik dan tekun, jangan membuatnya marah, atau kita akan hancur!”
❤️❤️❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
apakah lexi berpikir dgn merubah penampilan lela maka dia terbebas dari dosa memperkosa gadis pingsan.?
2023-01-04
19
Noviana Lestari𖣤᭄
untuk ap lexsi merubah lela
kasihan lela harus kehilangan kehormatannya tp lexsi mau tanggung jawab dak y
2022-12-29
20