Bab 3 Violet Arkava

Nata yang ketiduran, tersentak saat mendengar suara motor berhenti di samping kontrakannya. Nata mengintip dari balik gorden, dan ternyata seorang wanita cantik turun dari motornya dengan wajah yang sangat kelelahan.

Wanita itu masuk ke dalam kontrakannya yang tepat berada di samping kontrakan milik Nata.

"Astaga, kenapa lamaranku selalu saja di tolak, lama-lama uang tabunganku habis kalau begini caranya," gerutu Violet.

Violet merupakan gadis berusia 24 tahun, dia sudah lulus kuliah satu tahun yang lalu tapi selama satu tahun itu, dia belum juga mendapatkan pekerjaan.

Tidak lama kemudian, terdengar suara mobil berhenti membuat Violet kepo.

"Mobil antar makanan, buat siapa itu?" gumam Violet.

Sopir mobil itu mengetuk pintu kontrakan di sebelah kontrakan Violet, dan Nata pun segera keluar. Seketika mata Violet melotot dan hampir saja copot, melihat pria tampan keluar dari kontrakan sebelah.

"Busyet, pria itu tampan banget. Sejak kapan kamar sebelah ada yang ngisi? Perasaan tadi pagi, tuh kamar masih kosong," gumam Violet.

"Maaf, apa benar ini dengan Mas Nata?"

"Iya benar."

"Saya mengantarkan pesanan Mas Nata."

"Oh iya, tolong masukan semuanya ke dalam."

Sopir dan petugas super market itu pun memasukan berbagai sayuran, daging, buah-buahan yang sudah Nata pesan.

Petugas super market itu menata semuanya di dalam kulkas, untungnya Boby tidak lupa menyediakan kulkas.

Perlahan Violet keluar dan melihat semuanya. "Busyet, belanjanya banyak banget Mas," seru Violet.

"Iyalah, buat simpanan seminggu ke depan," sahut Nata.

Violet yang memang orangnya kepoan, perlahan berdiri di pembatas kamar dan mengintip ke dalam kamar kontrakan Nata.

"Mas, baru pindah ya?"

"Iya."

"Mas kerja apa?" tanya Violet.

"Driver Ojol," sahut Nata.

"Mas, pasti di kasih bekal besar ya sama orangtua Mas, makanya Mas bisa beli bahan makanan sebanyak itu?"

"Bekal besar? Maksudnya?"

"Iya, biasanya kan kalau Mas datang dari kampung, pasti orangtua Mas ngasih bekal uang yang besar. Aku kasih tahu Mas, biaya hidup di kota itu mahal jadi Mas jangan terlalu menghambur-hamburkan uang nanti bekalnya habis."

"Lah, memangnya kenapa kalau aku menghambur-hamburkan uang? Apa urusannya sama situ?" kesal Nata.

"Bukanya begitu, biasanya anak baru yang ngontrak di sini itu kelakuannya kaya Mas, baru datang semuanya dibeli karena pengen pamer, eh tahu-tahunya lama-kelamaan nyusahin tetangga minjem uang," ledek Violet.

Nata berkacak pinggang dan menatap tajam pada gadis cantik yang berada di hadapannya itu.

"Maaf Mba, Mba tenang saja aku tidak akan menyusahkan Mba dan aku juga tidak akan meminjam uang kepada siapa pun," sahut Nata.

"Yakin?"

"Yakinlah."

"Baguslah."

Violet mulai celingukan, dan dirasa di area kontrakan itu tidak ada siapa-siapa, Violet pun menghampiri Nata.

"Mas, sini sebentar aku ingin bicara sama kamu," bisik Violet.

"Apa?"

Nata membungkukkan tubuhnya dan mendekatkan telinganya ke arah Violet.

"Mas, biasanya kalau ada penghuni baru itu harus ngasih sesuatu kepada penghuni lama, istilahnya berbagi gitu," seru Violet.

"Hah, ngasih sesuatu? Ngasih sesuatu apa?" tanya Nata bingung.

"Bebas, tergantung yang mau ngasih saja," sahut Violet.

"Kebetulan bahan makanan aku baru saja datang, kamu ambil saja apa yang kamu mau," seru Nata.

"Serius Mas?"

"Heem."

Dengan semangatnya, Violet segera masuk dan mengambil beberapa sayuran dan buah-buahan. Violet memeluk sayur-sayuran dan buah-buahan itu dan langsung keluar membuat Nata sedikit menganga.

"Terima kasih, Mas."

"Kamu mau minta, apa ngerampok?"

"Cuma sedikit kok Mas, lagipula itu di dalam kulkas masih banyak kok."

Violet tersenyum dan segera meninggalkan kamar kontrakan Nata dan masuk ke dalam kontrakannya.

"Astaga, masih ada ya, wanita tidak tahu malu seperti dia," gumam Nata dengan herannya.

Sedangkan Violet tampak senang karena bisa mendapatkan makanan, bahkan sayur-sayuran dan buah-buahannya yang super semua.

"Lumayan dapat buah-buahan dan sayur-sayuran buat nanti makan," gumam Violet.

Tidak lama kemudian, seorang wanita cantik satu lagi datang. Dengan langkah gontainya, dia masuk ke dalam kontrakan Violet dan langsung menjatuhkan tubuhnya di samping Violet.

"Bagaimana, kamu dapat kerjaan gak?" tanya Violet.

"Boro-boro, zonk lagi," sahut Pelangi.

Violet dan Pelangi adalah sahabat sejak kecil, ke mana-mana selalu bersama. Bahkan merantau ke kota pun sama-sama, saking selalu hidup bersama, nasib sial pun ditanggung sama-sama.

Keduanya sudah sejak lama mencari pekerjaan, tapi belum dapat pekerjaan juga bahkan mereka sudah menghabiskan uang hanya untuk biaya fotocopy lamaran tapi hasilnya tetap nihil.

"Kamu dapat buah-buahan dari mana, minta dong," seru Pelangi dengan mengambil satu buah apel.

"Itu ada penghuni baru di sebelah, biasalah kalau awal ngontrak masih banyak uang karena dikasih bekal sama orangtuanya, makanya aku manfaatin saja dia," sahut Violet.

"Cewek apa cowok?" tanya Pelangi.

"Cowok, tampan loh tapi tetap saja biar pun tampan kalau yang namanya ngontrak sudah pasti bukan anak orang kaya, bukan tipeku," sahut Violet.

"Gak apa-apalah, setidaknya ada buat cuci mata."

Violet pun bangkit dari duduknya. "Aku mandi dulu, habis itu nanti aku masak sayur hasil ngebajak dari penghuni baru," seru Violet.

Pelangi tidak mendengarkan ocehan Violet, dia tidak peduli sayur itu dapat dari mana yang jelas, untuk makan nanti dia bisa makan enak.

***

Sore pun tiba....

Nata baru saja selesai mandi, dia berencana mulai menjadi drivel ojolnya besok saja. Nata pun duduk di teras dengan minuman kaleng di tangannya.

Satu persatu penghuni kosan yang kebanyakan anak muda itu, mulai pulang kerja. Mereka menyapa Nata, apalagi penghuni wanita terang-terangan menggoda Nata karena Nata adalah sosok pria tampan.

Pelangi keluar dari kontrakannya...

"Eh, busyet tampan banget tuh cowok," batin Pelangi.

Pelangi pun menghampiri Nata dan duduk di samping Nata.

"Hai, kamu penghuni baru ya?" sapa Pelangi.

"Iya."

Pelangi mengulurkan tangannya ke arah Nata. "Kenalkan nama aku, Pelangi."

Awalnya Nata ragu-ragu, tapi akhirnya Nata pun membalas uluran tangan Pelangi.

"Nata."

"Kamu kerja atau masih kuliah?" tanya Pelangi lagi.

"Aku kerja, sebagai ojeg online."

"Oh, sayang sekali ya, pria setampan kamu harus jadi driver ojeg online panas-panasan di jalan."

"Gak apa-apa, sudah biasa kok," dusta Nata.

Pelangi menyentuh lengan Nata membuat Nata tersentak.

"Apa-apaan kamu?" sentak Nata.

"Kulit kamu bening banget, padahal kamu pria sedangkan aku, yang notabene seorang wanita malah burik," sahut Pelangi.

"Ah biasa-biasa saja kok. Oh iya, kamu tinggal di kontrakan yang mana?" tanya Nata.

"Aku satu kontrakan sama Violet, soalnya kalau nyewa kontrakan masing-masing kemahalan, sedangkan kita belum punya pekerjaan sama sekali," sahut Pelangi.

"Oh begitu ya."'

"Pelangi....Pelangi!" teriak Violet.

"Iya Vio, aku di luar, ada apa?" sahut Pelangi.

Violet pun menyusul Pelangi ke luar...

"Lagi ngapain kamu sama dia?" tunjuk violet.

"Kenalanlah, sesama penghuni kontrakan harus saling menjalin silaturahmi," sahut Pelangi cengengesan.

Violet pun ikut duduk di samping Pelangi...

"Oh iya kita belum kenalan, nama aku Violet."

"Nata."

Seketika jantung Nata berdebar-debar saat bersalaman dengan Violet, berbeda dengan Pelangi, tadi dia tidak merasakan apa-apa.

Nata terus saja tersenyum sembari menatap Violet, membuat Violet mengerutkan keningnya dan berusaha melepaskan tangannya tapi Nata begitu erat menggenggam tangan Violet.

"Maaf Mas Nata, bisakah anda melepaskan tanganku?" seru Violet.

"Ah, iya maaf-maaf."

Nata pun segera melepaskan tangannya dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu.

"Aku memang cantik, dan semua pria banyak yang menyukaiku, tapi maaf, kamu memang tampan Mas Nata, sayangnya Mas Nata bukan tipe aku. Jadi, sebelum Mas Nata menyukaiku terlalu dalam, lebih baik Mas Nata buang jauh-jauh perasaan konyol Mas Nata itu karena aku hanya mencari pria-pria kaya saja," sahut Violet dengan pedenya.

Pelangi menoyor kepala Violet dengan gemasnya. "Percaya diri sekali kamu Vio, siapa juga yang menyukaimu," kesal Pelangi.

"Bukanya percaya diri, memang kenyataannya seperti itu semua pria pasti bakalan jatuh cinta kepadaku. Sudah ah, ayo Pel kita makan, aku sudah masak," seru Violet dengan bangkit dari duduknya.

"Mas Nata, aku masuk dulu ya. Maaf, gak bisa ajak makan bersama soalnya si Vio kalau masak hanya cukup untuk berdua saja," seru Pelangi.

"Tidak apa-apa."

Pelangi pun akhirnya ikut masuk ke dalam kontrakannya, Nata hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kelakuan dua wanita itu.

Terpopuler

Comments

kayla azzahra

kayla azzahra

nata jd primadona kontrakan... 🤭🤭🤭🤭🤭

cpa kira" yg akan jd jodohnya nata... 🤔🤔🤔🤔🤔

2022-12-26

2

🍭ͪ ͩ🍌 ᷢ ͩ𝐀⃝🥀san🥜⃫⃟⃤🍒⃞⃟🦅

🍭ͪ ͩ🍌 ᷢ ͩ𝐀⃝🥀san🥜⃫⃟⃤🍒⃞⃟🦅

bang nata suka pada pandangan pertama nih

2022-12-25

1

🍭ͪ ͩ🍌 ᷢ ͩ𝐀⃝🥀san🥜⃫⃟⃤🍒⃞⃟🦅

🍭ͪ ͩ🍌 ᷢ ͩ𝐀⃝🥀san🥜⃫⃟⃤🍒⃞⃟🦅

ih violet mau malak ya🤣🤣🤣🏃🏃

2022-12-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!