Hendra meninggalkan rumah dan istrinya dengan pikiran yang sangat kacau,dia menyetir mobilnya dengan kecepatan yang sangat tinggi,dia tau istrinya pasti dalam pengaruh tekanan mamanya yang dari dulu sampai hari ini belum bisa menerima Stella sebagai menantunya.
Dia tau kalau istrinya sangat mencintainya,dan dia juga tau hati istrinya sangat terluka,saat menyuruhnya harus menikah lagi,karena tidak mungkin ada satu pun istri di dunia ini yang mau berbagi suami dengan wanita lain.
"Mama ...Mama...." Hendra masuk ke rumah mamanya tanpa menyapanya terlebih dahulu,dia sementara Rini tidak terpengaruh sedikit pun atas kedatangannya karena dia sudah tau kalau Hendra pasti akan mengunjunginya.
"Mama,aku akan menikah dengan wanita pilihanmu itu,kapan menikah sekarang besok,kapan ma katakan,aku sudah cukup muak ma,dengan semua aturan hidupmu,mama memang orang yang sangat kejam,mama tau sendiri kalau rahim Stella baik-baik saja,tapi kenapa mama memaksa aku harus menikah lagi bahkan mama selalu menekan Stella."
"Brakk..." Rini membanting Majalah yang dia pegang barusan kemeja,hingga air yang ada di gelas tumpah kemana-mana.
"Oohh...istri mandul mu itu mengadu kepadamu iya....!!! Dasar wanita tidak tau malu,sudah mandul_
"Ma...Dokter tidak ada mengatakan kalau Stella mandul mama jangan terlalu menekan dan menyalahkannya,aku sudah muak ma,setiap hari harus berdebat dengan mama." Hendra membentak mamanya membuat Rini membelalakkan matanya.
"Kamu masih membela wanita mandul itu,jika dia memang tidak mandul dari dulu juga dia sudah hamil,baiklah ini keputusan kamu,minggu depan kamu menikah dengan mawar,mama akan mempersiapkan segalanya." Jawab Rini dengan wajah yang sangat bahagia akhirnya semua keinginannya tercapai memiliki menantu dari kalangan mereka.
Hendra tiduran di atas sopa,rasanya kepalanya ingin pecah memikirkan masalah rumah tangganya,sedikit pun tidak pernah terlintas di pikirannya untuk menikah lagi.
"Ingat Hendra,setelah kalian menikah,mawar tinggal bersama mu di rumah mu yang sekarang, aku tidak ingin kamu lebih mencintai Stella,kamu tau mawar akan memberikan anak kepada kita nanti." Ucap Rini,Hendra menarik napas berat lalu beranjak meninggalkan mamanya.
"Lakukan apa pun yang mama suka,aku muak,mama terlalu ikut campur masalah rumah tanggaku," Ucap Hendra lalu pergi meninggalkan mamanya.
"Siapa suruh kamu menikah,dengan wanita mandul,kalau saja kamu menikah dengan wanita baik-baik aku tidak akan memaksamu menikah lagi." Rini berteriak berharap Hendra mendengar ucapannya.Hendra membanting pintu saat mendengar semua makian mamanya terhadap Stella,dia merasa bersalah kepada istrinya karena sikap mamanya yang tidak pernah adil sedikit pun kepadanya.
Hendra menyetir mobilnya,saat dia melewati perempatan jalan dia melihat penjual wedang jahe,Hendra langsung menepikan mobilnya lalu memesan dua gelas,Karena dia ingat Stella sangat menyukai minuman hangat itu.
Hendra memasukkan mobilnya ke bagasi,saat itu Iyem membuka pintu,dia melihat keadaan rumah yang sudah mulai sepi.
"Nyonya sudah tidur?"
"Sudah tuan,dari tuan pergi nyonya langsung masuk kedalam kamar,dari tadi siang nyonya belum makan." Ucap Iyem,Hendra menarik napas dalam-dalam dia tau keputusan yang di berikan oleh istrinya bukan keputusan yang mudah bagusnya.
"Bibi..Tolong antar makanan ke dalam kamar ya sekarang."
"Baik tuan." Hendra langsung pergi menuju kamarnya dia melihat stella tidur dengan meringkuk sepeti bayi dalam rahim wanita.
"Sayang...Kamu sudah tidur?" Stella diam,dia malas untuk berbicara dengan suaminya,dia begitu tertekan dengan semua masalah yang menghampirinya akhir-akhir ini.
"Tuan..." Iyem mengetuk pintu,Hendra beranjak dari tempat tidurnya lalu mengambil nampan makanan yang di bawa oleh Iyem.
"Makasih ya bibi."
"Sayang...Sayang bangunlah,aku tau kamu belum tidur,please makanlah sayang,apa pun keputusan mu aku akan terima sayang,aku akan menikah sesuai keinginan mu." Ucap Hendra,seketika Stella membuka matanya kali ini dia merasakan sakit yang luar biasa di dalam hatinya.Dia bangun dari tidurnya lalu tersenyum kecil kepada suaminya,dia tidak mau menunjukan kalau hatinya sangat terluka mendengar ucapan suaminya itu.
"Terima kasih ya sayang." Ucap Stella menahan tangis dengan suara yang sudah serak karena sudah menagis seharian ini.Sebenarnya dia tidak ingin menjadi wanita yang cengeng tapi keputusannya ini sudah memaksanya menjadi orang yang cengeng.
"Sayang,.. " Hendra memeluk tubuh istrinya,dia tau saat ini istrinya hannya membutuhkan dukungan darinya,dia tau keputusan itu sangat berat untuk istrinya.
"Maafkan aku sayang,maafkan untuk semua penderitaan mu,aku tau kamu sangat rapuh..Maafkan aku sudah menjadi suami tidak berguna."
" Sudahlah sayang,aku hannya berharap semoga setelah ini kebahagian menghampiri rumah tangga kita,aku akan selalu ada di samping mu sampai kapan pun." Ucap Stella,dia mencoba untuk kuat karena jika dia terus menagis dia takut suaminya berubah pikiran.
Setelah selesai Hendra dan Stella selesai menikmati makan malamnya,mereka tidur berpelukan,Stella merasa hatinya sedikit tenang saat tidur di pelukan hangat suaminya.
Keesokan paginya,Hendra pagi-pagi sekali sudah berangkat ke kantornya,hari ini mamanya mengudang nya untuk makan siang bersama keluarga mawar.Dia terpaksa melakukan itu karena lagi-lagi Stella memaksanya untuk menemui wanita itu dan serius dengan ucapannya.
"[Jika kamu tidak menikah mas,aku akan pergi selamanya dari sisi mu."]
Ucapan Stella masih terngiang-ngiang dipikirannya makanya dengan terpaksa dia menemui mama dan keluarga calon istrinya keduanya.
Setelah membereskan semua pekerjaan kantornya,dia langsung berangkat ke restoran yang sudah di beritahu oleh mamanya,dari kejauhan dia sudah melihat mamanya yang sedang tertawa bahagia bersama keluarga calon istrinya itu.
Ini pertama kalinya Hendra melihat calon istri keduanya itu,Hendra langsung duduk tanpa menyapa keluarga atau calon istrinya itu.
"Hendra salam dong tante Maya dan Mawar calon istrimu,kenapa kamu langsung duduk tanpa menyapa." Ucap Rini,Hendra mengabaikan ucapan mamanya.
"Sekarang bicaralah apa yang ingin kalian katakan kepadaku,aku tidak bisa berlama-lama." Ucap Hendra dengan sinis.Wajah Maya langsung berubah melihat sikap Hendra yang tidak menghargainya sedikit pun.
"Kamu mau kemana,kamu saja belum memesan makanan." Ucap Rini,dia merasa malu dengan sikap Hendra yang begitu angkuh di hadapan keluarga calon istrinya.
"Mas,aku ingin kita menikah di hotel mewah,terus aku juga ingin kamu memperkenalkan aku sebagai istri sah di hadapan semua klien dan kariawan mu,aku tidak mau suatu saat aku dikira pelakor oleh orang-orang,dan aku ingin posisi ku sama seperti istrimu yang sekarang." Ucap Mawar menyela omongan calon mertuanya,Hendra menatap nya dengan sinis,dari ucapannya saja Hendra sudah bisa menilai kalau Mawar sangat jauh berbeda dengan Stella.
***bersambung***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments