4. Bu Aya Terkejut

Bagi kebanyakan pasangan pengantin baru, mereka akan melewati malam pertama dengan tidur berdua satu ranjang satu selimut.

Dan tentu saja sebelum tidur, mereka akan melakukan olahraga malam. Menikmati petualangan pertama membuat keturunan.

Tapi tidak dengan Ayana dan Elang. Mereka menjalani malam pertama dengan tidur terpisah di kamar masing-masing.

Rumah yang ditinggali Elang bukanlah rumah yang besar nan mewah. Hanya rumah sederhana dengan dua kamar tidur, ruang tamu, dapur dan satu kamar mandi.

Malam perlahan merangkak menuju pagi hari yang cerah. Dering alarm dari ponsel Ayana terdengar memekakan telinga.

Ayana melenguh di balik selimut tebal, tangannya mengulur meraih ponsel dan dengan mata setengah terbuka dia menatap layar ponsel.

"What!" teriak Ayana yang seketika itu langsung bangun terduduk. "Sudah jam setengah tujuh, aku telat masuk sekolah."

Ayana menyibak selimut dan satu kakinya turun dari ranjang. Namun, saat itu juga dia terdiam menyadari sesuatu.

"Eh, tunggu! Tapi kan aku sudah lulus sekolah. Malah udah lulus sarjana. Buat apa sekolah?"

Ayana menertawakan tingkahnya sendiri sambil kembali berbaring dan menarik selimut. Dia memejamkan mata untuk melanjutkan mimpi indah yang sempat terganggu.

Baru dua detik Ayana memejamkan mata, dia kembali membuka mata lebar dengan wajah pucat pasi.

"Tapi aku kan guru."

Argh.

Ayana berteriak. Secepat kilat dia turun dari ranjang dan melesat masuk ke dalam kamar mandi.

Saking terburu-burunya, Ayana tak sempat berpamitan pada Elang kalau dia harus pergi mengajar dan memang batang hidung Elang juga tak terlihat.

Rumah sepi bagai tak berpenghuni ketika Ayana bangun sampai dia keluar rumah.

Hari ini adalah hari pertama Ayana mengajar sebagai guru olahraga di salah satu sekolah menengah atas yang terbilang cukup elit. Banyak dari siswa-siswi yang belajar di sana merupakan anak dari kalangan menengah ke atas.

Dua puluh menit menaiki bus, Ayana sampai juga di depan gerbang sekolah. Dia mempercepat langkah kaki ketika melihat gerbang yang hendak ditutup oleh satpam.

Tampak di depan gerbang ada segerombolan siswa yang sepertinya juga datang terlambat.

"Pak, tunggu!" teriak Ayana dengan nafas terengah. "Jangan dulu ditutup, Pak!"

"Lho, Mbak ini siapa?" tanya satpam meneliti penampilan Ayana yang memakai pakaian olahraga.

"Saya guru baru di sini, Pak."

"Oh, Mbak pasti Ayana Putri kan?" sang satpam membukakan gerbang untuk Ayana. "Silahkan masuk, Mbak."

"Terima kasih, Pak."

"Eh, Pak Eko, kok kalau guru terlambat di izinin masuk. Sementara kalau kita, nggak boleh," protes salah satu siswa yang datang terlambat.

Dan murid lain yang juga berdiri di depan gerbang membenarkan ucapan temannya itu.

Mendengar hal itu, Ayana pun menjadi merasa tak enak hati. Apa yang diucapkan siswa itu memang benar adanya.

Ayana melirik gerombolan siswa yang semuanya memakai seragam olahraga.

"Sudah, Pak. Kasih masuk aja. Lagian mereka hanya terlambat tiga menit."

"Baik, Bu."

Ayana melanjutkan langkah kakinya meninggalkan segerombolan siswa yang sudah di izinkan masuk. Dia bergegas ke ruang guru untuk melakukan absensi dan briefing pagi bersama guru-guru lain.

Setelah itu, Ayana pun keluar dari ruang guru dan sesuai jadwal hari ini, Ayana akan mengajar olahraga untuk siswa kelas 12 IPA 3.

Sambil menenteng buku absensi dan juga buku penilaian siswa, Ayana berjalan menuju lapangan sekolah yang luas dengan rumput hijau menyegarkan mata.

Di tepi lapangan, berbaris siswa-siswi yang baru saja selesai melakukan pemanasan. 

"Selamat pagi, anak-anak."

"Pagi, Bu," sahut para murid serempak.

Ayana tersenyum sambil mengedarkan pandangan menatap muridnya satu per satu.

"Saya Ayana Putri. Guru olahraga kalian yang baru. Saya di sini menggantikan Pak Teguh yang sekarang sudah pensiun," Ayana menghela nafas. "Oke, sambil berkenalan, Ibu absen dulu ya?"

Ayana membuka buku dan mulai mengabsen nama-nama murid.

"Abian Saputra."

"Hadir, Bu," teriak pemuda bernama Abian sambil mengangkat tangan tinggi-tinggi.

"Bellatrix Salsabila."

"Hadir."

Ayana terus membacakan absen deretan nama-nama murid hingga sampailah dia pada murid bernama Elang Angkasa.

Elang Angkasa? Kok namanya mirip sama suami aku. Kata Ayana yang hanya diucapkan dalam hati.

Ayana mendengus ketika memandang nama yang tertulis di buku absen lalu dia bergumam, "Namanya pasaran banget."

Lantas Ayana pun mendongak dari buku absen untuk melihat siswa yang namanya mirip dengan laki-laki yang kemarin menikahinya.

Siswa itu mengacungkan tangan tapi Ayana tak dapat melihat wajahnya karena terhalang oleh Abian.

Ayana semakin dibuat penasaran. Sehingga dia pun memiringkan kepala untuk dapat melihat dengan jelas.

"Saya Elang, Bu."

Deg.

Wajah Ayana berubah pucat seketika itu. Dia terperangah menatap Elang, suaminya, ada di antara barisan murid didiknya.

Bahkan buku absen langsung terjatuh dari tangan Ayana yang tampak syok memandang Elang.

Semua murid dibuat bingung dengan perubahan ekspresi guru baru mereka ketika melihat Elang. Sebagian dari mereka saling melirik dengan tanda tanya besar di kepala.

"K-kamu.. Elang."

Detik berikutnya, Ayana langsung pingsan dan tubuhnya terkulai lemas di atas rerumputan.

"Bu Aya!" pekik para murid penuh kekhawatiran.

*

*

*

Ayana melenguh dan mengerjapkan mata. Dia menarik nafas panjang saat menyadari dirinya sudah berada di sebuah ruangan yang Ayana tebak pastilah di UKS sekolah.

Dia menatap para siswi yang mengelilinginya dengan raut wajah panik. Lalu dia pun tersenyum agar murid didiknya tak perlu cemas lagi.

"Bu Aya baik-baik saja, Bu?"

"Aku lebih baikkan kok."

Huft, tadi aku pingsan gara-gara lihat siswa yang nama dan wajahnya mirip banget sama Elang Angkasa, suamiku. Batin Ayana.

"Ibu, ada butuh sesuatu? Biar nanti kami ambilkan," ucap salah satu murid.

Ayana menggelengkan kepala. Lalu dia bangkit duduk di atas tempat tidur.

"Oh ya, tadi yang bawa Ibu ke UKS siapa?"

"Tadi Ibu digendong sama Elang, Bu," tutur siswa yang bernama Bellatrix.

Seketika Ayana mengerutkan kening. "Elang?"

"Iya, Elang Angkasa. Itu anaknya."

Bellatrix menunjuk Elang yang sedang berdiri bersandarkan daun pintu. Tampak Elang juga sedang memandangi Ayana sambil mengulum senyum dan melambaikan tangan.

"Hai, Bu Aya."

Bruk.

Ayana kembali jatuh pingsan dan terbaring di tempat tidur. 

Kompak para siswi pun menjerit panik, lalu mereka menoleh pada Elang yang hanya cengengesan sambil menggaruk kepala.

"Elang, kamu punya dosa apa sama Bu Aya? Sampai-sampai Bu Aya pingsan dua kali liat kamu."

Elang mengangkat bahu. Berpura-pura tak peduli, "Nggak tahu tuh. Bu Aya terpesona sama ketampanan aku kali."

Kemudian Elang memilih pergi dari ruang UKS putri daripada nanti Ayana pingsan untuk ketiga kalinya.

Di koridor kelas, Elang menghentikan langkah kakinya sambil menarik salah satu ujung bibir. 

"Berarti aku menikah dengan bu guru," Elang semakin melebarkan senyum. Lalu menggumam, "Bu Aya."

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Nah itu ibu tau..🤣🤣🤣

2025-01-13

0

Mulhadi Muhammad

Mulhadi Muhammad

🤣🤣

2025-02-26

0

MissHaluuu ❤🔚 "NingFitri"

MissHaluuu ❤🔚 "NingFitri"

wkwkwk... jarang2 critax siswa laki2 menikahi ibu gurux mana sm2 kocak 🤭 yg begini nih aq suka ceritax 🤗 aq bakal ngakak ampe tamat kykx 🤔

2023-02-27

1

lihat semua
Episodes
1 1. Kabur Di Hari Pernikahan
2 2. Pernikahan Ayana dan Samsul Batal
3 3. Dilarang Masuk
4 4. Bu Aya Terkejut
5 5. Suami Bu Aya
6 6. Ajak Suami Bu Aya
7 7. Segede itu
8 8. Kamu Kok Mirip
9 9. Menumbuhkan Kumis
10 10. Ayana Ini Istriku
11 11. Cium Aku!
12 12. Niat Jodi Yang Sebenarnya
13 13. Cium Tangan
14 14. Wajah Cengo
15 15 Kencan
16 16. Elang Dan Diva
17 17. Elang Berubah
18 18. Temani Aku Tidur
19 19. Pillow Talk
20 20. Tamu Tak Diundang
21 21. Ayah Elang
22 22. Ini kan Elang
23 23. Kisah Elang
24 24. Kehidupan Seorang Pewaris
25 25. Mertua Datang
26 26. Kaos Kaki Bau
27 27. Uang Terkejoet
28 28. Masuk Ke Kamar
29 29. Elang VS Buaya
30 30. Datang Ke Sekolah
31 31. Ketahuan
32 32. Ayana Diculik
33 33. Tidak Akan Menolak
34 34. Elang Vs Buaya (2)
35 35. Ayana Dimana?
36 36. Mencari Ayana
37 37. Minta Pisah
38 38. Kamu Hamil?
39 39. Bantal Melayang
40 40. Batu Nisan Untuk Daddy
41 41. Masa Muda Bram
42 42. Pelayan Baru
43 43. Kedatangan Tamu
44 44. Kerja Sama Dengan Samantha
45 45. Pencuri Di Minimarket
46 46. Ancaman Ayana
47 47. Katakan Saja
48 48. Tidak Bisa Tidur Tenang
49 49. Bahan Gosip
50 50. Siapa Pelakunya
51 51. Berhenti Mengajar
52 52. Investigasi
53 53. Rencana Ayana
54 54. Banteng Ngamuk
55 55. Ini Saya
56 56. Saling Bertatapan
57 57. Modus
58 58. Bersama Daddy
59 59. Masih Takut
60 60. Teman Sekolah
61 61. Jawab Jujur
62 62. Daddy Meninggal?
63 63. Tempat Tinggal Baru
64 64. Mencari Pekerjaan
65 65. Masalah Farel
66 66. Semangat Untuk Farel
67 67. Ternyata Kamu
68 68. Geng Boker
69 69. Mood Swing
70 70. Rujak Buah
71 71. Penculik
72 72. Objek Tontonan
73 73. Secepatnya
74 72. Hamil
75 73. Kabar Bahagia
76 74.Terbawa Emosi
77 Pengumuman
78 78. Tukar Kamar
79 79. Bantal Guling
80 80. Minta Duit
81 81. Kekhawatiran Elang
82 82. Ide Elang
83 83. Nikah Sama Aku
84 84. Mobil Goyang
85 85 Sakit Perut
86 86. Terjebak Macet
87 86. Cari Nama
88 Pubertas Kedua
89 Minuman
90 Kembali Mengajar (Tamat)
91 Novel Baru Author
92 Novel Baru Rilis
Episodes

Updated 92 Episodes

1
1. Kabur Di Hari Pernikahan
2
2. Pernikahan Ayana dan Samsul Batal
3
3. Dilarang Masuk
4
4. Bu Aya Terkejut
5
5. Suami Bu Aya
6
6. Ajak Suami Bu Aya
7
7. Segede itu
8
8. Kamu Kok Mirip
9
9. Menumbuhkan Kumis
10
10. Ayana Ini Istriku
11
11. Cium Aku!
12
12. Niat Jodi Yang Sebenarnya
13
13. Cium Tangan
14
14. Wajah Cengo
15
15 Kencan
16
16. Elang Dan Diva
17
17. Elang Berubah
18
18. Temani Aku Tidur
19
19. Pillow Talk
20
20. Tamu Tak Diundang
21
21. Ayah Elang
22
22. Ini kan Elang
23
23. Kisah Elang
24
24. Kehidupan Seorang Pewaris
25
25. Mertua Datang
26
26. Kaos Kaki Bau
27
27. Uang Terkejoet
28
28. Masuk Ke Kamar
29
29. Elang VS Buaya
30
30. Datang Ke Sekolah
31
31. Ketahuan
32
32. Ayana Diculik
33
33. Tidak Akan Menolak
34
34. Elang Vs Buaya (2)
35
35. Ayana Dimana?
36
36. Mencari Ayana
37
37. Minta Pisah
38
38. Kamu Hamil?
39
39. Bantal Melayang
40
40. Batu Nisan Untuk Daddy
41
41. Masa Muda Bram
42
42. Pelayan Baru
43
43. Kedatangan Tamu
44
44. Kerja Sama Dengan Samantha
45
45. Pencuri Di Minimarket
46
46. Ancaman Ayana
47
47. Katakan Saja
48
48. Tidak Bisa Tidur Tenang
49
49. Bahan Gosip
50
50. Siapa Pelakunya
51
51. Berhenti Mengajar
52
52. Investigasi
53
53. Rencana Ayana
54
54. Banteng Ngamuk
55
55. Ini Saya
56
56. Saling Bertatapan
57
57. Modus
58
58. Bersama Daddy
59
59. Masih Takut
60
60. Teman Sekolah
61
61. Jawab Jujur
62
62. Daddy Meninggal?
63
63. Tempat Tinggal Baru
64
64. Mencari Pekerjaan
65
65. Masalah Farel
66
66. Semangat Untuk Farel
67
67. Ternyata Kamu
68
68. Geng Boker
69
69. Mood Swing
70
70. Rujak Buah
71
71. Penculik
72
72. Objek Tontonan
73
73. Secepatnya
74
72. Hamil
75
73. Kabar Bahagia
76
74.Terbawa Emosi
77
Pengumuman
78
78. Tukar Kamar
79
79. Bantal Guling
80
80. Minta Duit
81
81. Kekhawatiran Elang
82
82. Ide Elang
83
83. Nikah Sama Aku
84
84. Mobil Goyang
85
85 Sakit Perut
86
86. Terjebak Macet
87
86. Cari Nama
88
Pubertas Kedua
89
Minuman
90
Kembali Mengajar (Tamat)
91
Novel Baru Author
92
Novel Baru Rilis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!