3.

Viola kini berada di dalam kamar pengantin nya, dan dia benar-benar tegang dan gugup menunggu seorang pria yang telah resmi menjadi suaminya memasuki kamar pengantin tersebut.

Tok tok tok...

Tiba-tiba suara pintu yang diketuk langsung diikuti oleh pintu yang terbuka memperlihatkan Erik yang kini masuk ke dalam kamarnya lalu pria itu kemudian menutup pintu dan menguncinya lalu berjalan mendekati Viola.

Viola yang duduk di tepi ranjang melihat pria itu menarik kursi meja rias lalu dia kemudian duduk di kursi meja rias sembari menatap Viola dan tetapan mereka bertemu.

"Apa kau baik-baik saja?" Tanya Erik yang saya dari tadi mengetahui bahwa perempuan itu tampak tidak baik-baik saja dengan tubuh Perempuan itu yang terus saja tegang dan wajah yang agak pucat.

Viola menggelengkan kepalanya dengan pelan, "itu,, bisakah kita menunda malam pertamanya? Aku,,"

"Jangan khawatir, aku tidak akan menyentuhmu tanpa persetujuan darimu," ucap Erik sambil tersenyum benar-benar membuat Viola merasa lega lalu dia kemudian melihat pria itu berdiri dan berjalan ke kamar mandi.

Viola pun merasa sangat lega, jadi perempuan itu cepat-cepat mengganti bajunya, lalu dia naik ke tempat tidur sembari membungkus tubuhnya dengan selimut dan tidur menghadap jendela.

Saat Erik keluar dari kamar mandi, dia juga tidak mengatakan apapun dan pria itu hanya mengambil bantal lalu pergi ke arah sofa dan tidur di sana.

Pada keesokan paginya ketika Viola terbangun, dia melihat Erik masih tertidur lelap di sofa dan entah kenapa dia merasa bersalah pada pria itu, tetapi Tentu saja dia juga tidak bisa melakukan apapun.

'Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan, tapi pria itu pasti akan sangat marah jika dia mengetahui bahwa aku sudah hamil sebelum aku menjadi istrinya,' ucap Viola dalam hati yang tidak mau jika terjadi pertengkaran antara dia dan pria itu, apalagi antara keluarganya dan keluarga pria itu.

Oleh sebab itu, Viola hanya masuk ke kamar mandi membersihkan tubuhnya, dan ketika dia keluar, dia melihat Erik juga telah berganti pakaian yang entah di mana pria itu mandi.

"Ayo keluar untuk sarapan," ucap Erik dianggap oleh Viola lalu kedua orang itu kemudian keluar dari sana dan pergi ke meja makan di mana Ayah dan Ibu Viola sudah ada di sana.

"Akhirnya pengantin baru bangun juga, Ayo cepat kita sarapan karena kalian juga akan pindah dari sini, jadi Hari ini Ibu sudah menyiapkan sarapan yang semuanya adalah makanan kesukaan Viola," ucap Ibu Viola.

Viola dan Erik menganggukkan kepalanya lalu semua orang kemudian makan bersama dengan Viola yang merasa bahwa dunianya benar-benar sudah sangat buruk dan sangat buruk.

Dia menyimpan sebuah rahasia yang tidak bisa dirahasiakan dan entah kapan bom waktu itu akan meledak.

"Kami tidak akan mengantar Kalian pergi, karena hari ini bertepatan juga dengan hari syukuran tetangga kami jadi kami akan pergi ke sana tetapi karena kalian sudah menikah jadi aku akan mempercayakan putriku padamu Erik," ucap Ayah Viola.

Erik mengangguk dengan sebuah senyum ramah di wajahnya, "Ayah Tenang saja, aku pasti akan menjaganya seperti aku menjaga diriku sendiri," ucap pria itu benar-benar membuat ayah dan ibu Viola merasa sangat senang karena mereka mendapatkan menantu yang sangat baik, dan terlebih selalu bersikap ramah pada semua orang.

Viola pun tidak mengatakan apapun, dan dia hanya cepat-cepat menghabiskan sarapan mereka, lalu dia dibantu oleh suaminya langsung meninggalkan kediaman orang tuanya dan berpindah ke kediaman orang tua Erik, sebab dalam pembicaraan keluarga mereka memang akan tinggal di tempat itu karena keluarga tersebut hanya memiliki dua orang Putra.

Putra pertama mereka yang tidak pernah berada di rumah, sebab pria itu selalu saja pergi kemana-mana dan merupakan pria yang terkenal sebagai pria yang paling nakal sehingga dia selalu pergi tanpa ada yang mengetahui kemana tujuan pria itu.

Sementara yang lain ialah Erik merupakan pria kebanggaan keluarga mereka yang memimpin perusahaan keluarga Lamela.

Maka, ketika tiba di keluarga Lamela mereka langsung disambut dengan ramah oleh kedua orang tua Erik lalu Viola kemudian memasuki kamarnya bersama dengan Erik.

"Kamar ini memiliki sambungan ke kamar Kakakku, karena kami berdua sangat akrab. Tetapi kakakku tidak pernah ada di rumah, jadi kau tenang saja tidak akan ada yang masuk ke kamar ini, dan Aku akan tidur di kamar kakakku sampai kau siap untuk tidur bersama denganku," ucap Erik diangguki oleh Viola dengan hati Viola yang terasa begitu berkecamuk karena tentunya dia merasa sedih juga untuk pria itu sebab Dia menikahi perempuan yang salah.

@info

Terima kasih terus setia membaca novel ini, semoga kalian terus suka ya....! Jangan lupa like, komen dan follow otor agar mendapat follow back dari otor, supaya kita bisa saling mengirim pesan. jangan lupa juga melihat novel otor yang lain, apa lagi novel tamatnya ya... silakan buka profil otor untuk melihatnya...❤️❤️❤️

Terpopuler

Comments

atmawilaga

atmawilaga

nah nah kannn

2023-01-04

0

Aze_reen"

Aze_reen"

vio oh vio.. padahal lebih baik kah jujur diawal sebelum pernikahan..
dari pada kau sudah menikah dan baru nnti ketahuan hamil dan baru jujur itu yg lebih memalukan...
yg pasti nnti kamu akn dipermalulan suami dan keluarganya

2022-12-04

1

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus semangat

2022-12-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!