GM 2

Seorang Claudia baru pulang dari suatu tempat,ia langsung menyandarkan punggungnya di sofa empuk ruang tengah. Dinyalakannya tv,mencari chanel tv yang menyiarkan acara yang bagus. Kemudian saat salah satu stasiun televisi menyiarkan acara pertunangan 2 orang yang dikenalnya.

" pertunangan dua pengkhianat berpayung persahabatan" gumamnya masih terdengar oleh penjaga yang berada dalam ruangan tersebut.

Lalu salah satu dari penjaga tersebut berceletuk

" nona,bukannya mereka itu sahabat dan kekasih nona ?"

" Jangan pernah kalian sebut mereka sahabatku " hardiknya dengan suara yang lantang lalu meninggalkan ruangan setelah membuang asal remote tv

Penjaga yang ada disana pun dibuat kaget dan sedikit takut karena nona mereka yang marah setelah melihat acara di tv tadi dan juga karena sebutan sahabat untuk dua orang di acara tadi.

"heh,punya mulut jangan asal ngomong!" seru seseorang.

"maaf,tapi kenyataannya kan emang..." timpal yang lain menambahi,tapi kalimatnya terpotong saat mereka mendengar suara tembakan dari dalam kamar Claudia.

Para pengawal Claudia tidak tahu kalau nona mereka telah menyimpan sebuah dendam terhadap dua orang yang dulu adalah orang terdekatnya.

Elsa,mantan sahabat Claudia. Dulunya mereka sama-sama tumbuh di sebuah panti asuhan. Di panti tersebut mereka menjalin persahabatan hingga keduanya bisa mandiri dan diberi izin oleh panti untuk mencari jati diri mereka.

Walau sempat terpisah karena berbeda tujuan,tapi kemudian mereka kembali bertemu secara tak sengaja. Elsa adalah sahabat sejati untuk Claudia semasa di panti dulu,hanya Elsa yang selalu ada untuk Claudia dalam suka maupun duka. Pun dengan Claudia yang selalu jadi orang pertama yang akan pasang badan tiap kali Elsa ada masalah. Persahabatan mereka sudah melebihi ikatan persaudaraan.

Tapi semua berubah seketika saat Claudia tak sengaja mengetahui sebuah rahasia diantara Elsa dan Ramon. Mereka menjalin hubungan di belakangnya. Padahal Elsa tahu kalau Ramon adalah kekasih Claudia.

Flashback

Di suatu siang,Claudia baru selesai mengikuti less musik ,dia hendak menemui sahabatnya yang kini sudah mandiri dan mempunyai sebuah rumah dari pekerjaannya. Walaupun Claudia sendiri belum tahu pekerjaan apa yang dimiliki Elsa.

"sebaiknya aku ke rumah Elsa dulu,aku rindu padanya" Claudia sangat antusias ingin bertemu dengan Elsa sang sahabat.

Dengan sebuah mobil berwarna hitam dia diantar sopir menuju rumah sahabatnya. Kurang dari 20 menit kemudian mobil yang membawa Claudia telah sampai di rumah Elsa. Claudia segera turun dan memerintahkan sopirnya agar menunggunya sebentar.

Yang Claudia tahu sahabatnya itu baru saja pulang dari luar negeri. Maksud hati ingin melepas rindu pada sosok sahabatnya,namun dia justru mendapati sebuah kenyataan pahit yang langsung membuat hati dan perasaannya hancur seketika. Bagaikan pecahan kaca yang jatuh berkeping-keping.

Di salah satu kamar Elsa,kamar tempat biasa kalau dirinya menginap disana. Sayup- sayup terdengar suara-suara aneh. Claudia mendengar suara orang mendesah.

" akh akh akh, jangan lakukan itu sayang" suaranya terdengar terbata-bata diselingi ******* dan erangan layaknya pasangan suami istri yang sedang bercinta.

Keadaan pintu kamar yang sedikit terbuka membuat Claudia memberanikan diri untuk mencari tahu apa yang sedang terjadi. Dan betapa terkejutnya dia melihat yang terjadi.

Serasa bagaikan dihantam palu agung milik Thor yang tepat mengenai hati lalu hancur berkeping-keping.

Dilihatnya dua mahluk yang saling tindih .

Beradu de*** dan peluh dengan saling merac**.

Claudia menegang seketika,terasa kaku dan ngilu. Benar-benar tak percaya dengan apa yang ia lihat. Dia menutup mulutnya menahan tangis yang terlanjur keluar,dengan segenap kekuatan yang tersisa dia meninggalkan rumah sahabatnya itu dan segera masuk ke dalam mobilnya. Dia memerintahkan sopirnya untuk secepatnya pergi dari sana.

Mobil pun segera melaju di jalanan. Claudia masih terus menangis sesenggukan. Sesekali terdengar suara isakan karena sebuah pengkhianatan yang ia dapatkan dari sosok sahabat seperti Elsa.

Waktu dipersingkat dimana kini Claudia sudah sampai dirumahnya. Dia segera turun dari mobil dan bergegas masuk ke dalam rumah,tapi dia minta pada pengawal untuk tidak ikut masuk ke dalam rumah.

Claudia menyisir seluruh ruangan dan mengumpulkan semua barang pemberian Ramon. Detik itu juga dia tak ingin ada satu kenangan pun berada dalam rumahnya. Dia juga mengambil beberapa barang pemberian Elsa dan barang- barang yang memiliki nilai kenangan bagi mereka.

Setelah barang-barang tersebut terkumpul,dia menghubungi penjaga dan meminta agar barang-barang tersebut segera dimusnahkan dengan cara dibakar hingga jadi abu.

Sementara itu,Elsa dan Ramon yang tak menyadari kedatangan Claudia dan melihat perbuatan mereka yang memalukan itu masih terus melanjutkan kegiatan mereka.

Bahkan kini keduanya sama-sama polos. Mereka masih menikmati pergulatan penuh peluh di siang hari yang panas.

"kau nakal sekali,bukankah kau tahu kalau aku adalah sahabat dari Claudia, kekasihmu? "ucap Elsa setelah mereka sama-sama tumbang setelah menyalurkan hasrat masing-masing.

"aku butuh dipuaskan,tapi sahabatmu itu sok suci. Dia tak pernah mau menuruti keinginanku" jawab Ramon tanpa membuka mata.

Tapi beberapa detik setelahnya,Ramon bangkit dan menarik Elsa kedalam kungkungannya.

Sentuhan Ramon yang lembut berhasil membawa Elsa ke puncak kenikmatan yang tiada tara. Kecupan dan hisapan penuh gairah membuat Elsa tak kuasa menolak permintaan Ramon yang sudah membawanya melayang tinggi.

Disaat dua insan yang saling beradu keringat,mengesampingkan perasaan sahabat dan kekasih mereka. Claudia melampiaskan seluruh amarahnya pada samsak yang menggantung di dalam ruang bawah tanah pribadinya.

Claudia terus memukul guling besar berisi pasir tersebut hingga jari-jarinya berdarah kemudian dia pun dibuat tak sadarkan diri.

Karena khawatir dengan Claudia yang tak kunjung keluar dari kamarnya sejak beberapa jam yang lalu,salah satu pengawal nekat mendobrak kamar Claudia. Tapi tak menemukan majikannya berada di kamar,dia pun bergegas mencari ke ruang bawah tanah sang nona dan betapa terkejutnya ia mendapati Claudia yang tergeletak di atas lantai dengan darah yang mengalir dari sela-sela jari tangan Claudia.

Pria berbadan kekar itupun segera mengangkat tubuh mungil Claudia dan membawanya naik ke kamar atas untuk segera dibawa ke rumah sakit agar mendapat pertolongan.

Setibanya dirumah sakit,Claudia dibawa ke ruang gawat darurat dan segera mendapat penanganan dari dokter yang bertugas. Tangannya yang terluka dibersihkan dengan cairan khusus kemudian dibalut dengan perban.

Beberapa saat kemudian Claudia pun sadar dan mendapati dirinya berada di tempat yang berbeda dia pun bangun dari baringnya dan mendapati salah satu pengawal kepercayaannya tersenyum lega melihatnya sudah sadarkan diri.

"kita pulang sekarang !" perintahnya tak dapat ditolak oleh pengawal.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!