Episode 4

"Kalau tidak salah saya pernah melihat kamu.. tapi saya lupa." ucap Alan.

"Saya tidak pernah bertemu dengan Kakak." ucap Adel.

"Mungkin hanya mirip kalau begitu." ucap Alan.

Tidak banyak percakapan mereka. Alan langsung pamit pulang.

Adel membiarkan Alan pulang tampa sepengetahuan orang tua nya.

"Loh Adel.. Kemana Alan?" tanya bunda nya.

"Sudah pulang Bun, kalau begitu aku ke kamar dulu. Aku mau mengerjakan tugas ku." ucap Adel.

"Kenapa kamu membiarkan Alan pergi begitu saja? Seharusnya kalian harus lebih banyak berbicara agar saling mengenal." ucap Bunda nya.

Adel hanya Diam, setelah bunda nya selesai bicara ia langsung pergi masuk ke kamar nya.

Alan di perjalanan pulang.

"Mamah sama Papah tidak memikirkan masa depan anak nya apa? Kenapa mereka begitu tega menjodohkan Aku dengan anak SMA yang hanya berfikir untuk kesenangan masa muda, bermain-main dengan teman nya." ucap Alan kesal.

"Aku tidak bisa membayangkan menikah dengan perempuan Manja seperti Adel." batin Alan. Beberapa kali dia menghela nafas panjang.

"Ini benar-benar sangat menjebak ku." ucap Alan.

Tidak beberapa lama akhirnya sampai di rumah.

"Bagaimana nak? Cantik kan?" tanya Mamah nya langsung. Alan menghela nafas panjang, dia bahkan belum duduk sama sekali.

"Aku bahkan belum duduk Mah." ucap Alan.

"Silahkan duduk dulu kalau begitu. Cerita kan bagaimana perasaan kamu sekarang? Kamu pasti sangat suka kan?" tanya Mamah nya.

"Mah dengerin aku dulu, apa Mamah yakin mau menikah kan aku dengan anak SMA seperti Adel?" tanya Alan.

"Mamah bilang sebelumnya kalau dia umur 22 tahun. Kenapa masih anak SMA yang berumur 18 tahun?" tanya Alan.

"Mamah awal nya salah, tapi walaupun masih muda, Mamah yakin dia pasti baik, Mamah sudah sangat setuju kamu dengan dia." ucap Mamah nya.

"Papah juga yakin kalau dia anak yang baik." ucap papah nya.

Melihat wajah kedua orang tua nya. "Baiklah kalau begitu." ucap Alan. Dia sudah siap menerima resiko apa saja yang akan datang kepada dia.

"Dia cantik kan?"tanya Mamah nya kepada Alan. Alan teringat wajah Adel.

"Dia cantik." ucap Alan.

"Nah kan, Mamah yakin kalau kamu pasti suka, Mamah tidak salah pilih kan?" ucap Mamah nya.

"Ya udah deh mah, aku mau ke kantor Dulu." ucap Alan.

"Tunggu dulu." ucap mamah nya menahan Alan.

"Kenapa lagi mah? Apa Mamah masih kurang puas?" tanya Alan.

"Mamah mau besok kamu jemput Adel untuk Makan malam bersama." ucap mamah nya.

"Kenapa harus di jemput mah? Suruh datang sendiri saja." ucap Alan karena dia sangat Sibuk.

"Kamu tidak boleh seperti itu. Mau bagaimana pun sebelum menikah dia harus tau lebih banyak tentang keluarga kita nak." ucap mamah nya.

"Ya udah deh mah, besok ku jemput." ucap Alan.

"Nah gitu dong." Mamah nya mencium pipi Alan.

"Aku berangkat dulu yah Mah, Pah." Alan pun pergi.

Keesokan harinya...

"Permisi Tante.." Ucap Alan yang baru saja datang ke rumah Adel.

"Eh nak Alan. Kenapa datang ke sini tidak Mengabari?" tanya bunda Adel.

"Mamah meminta saya untuk menjemput Adel makan malam di rumah." ucap Alan.

"Oohh begitu yah nak, kalau begitu Tante panggil dia dulu yah. Seperti nya dia ada di kamar baru pulang sekolah." ucap bunda Adel.

Alan menunggu di depan rumah.

"Huff anak SMA hanya tau sekolah, menghabiskan uang orang tua dan pulang sekolah main hp di kamar." ucap Alan.

"Adel..." Panggil bunda nya ke kamar mandi. "Iyah Bunda." jawab Adel yang sedang mencuci pakaian.

"Kenapa kamu begitu lama mencuci pakaian? Kamu sudah di tunggu oleh Alan di luar, kamu di ajak makan malam di rumah calon mertua kamu." ucap bunda nya.

"Tapi bunda aku ada janji dengan teman ku malam ini, pekerjaan ku juga belum selesai." ucap Adel.

"Sudah-sudah jangan banyak alasan. Buruan siap-siap. Pakai baju yang bagus dan jangan membuat bunda sama Ayah malu." ucap bunda nya.

Adel terpaksa meninggalkan Pekerjaan nya dan siap-siap.

Adel tidak memiliki baju yang bagus atau baju yang mahal, dia di berikan baju bekas mutiara yang bermerek.

Setelah selesai dia keluar pamit kepada bunda dan Ayah nya.

"Maaf yah kak, aku membuat kakak lama menunggu." ucap Adel. Alan menoleh ke arah Adel.

"Kamu bisa menghargai waktu tidak? saya bukan supir kamu." ucap Alan. Adel diam.

Alan memerhatikan penampilan Adel yang sangat cantik.

"Ayo berangkat." ucap Alan. Mereka masuk ke dalam mobil.

"Aku tidak sabar deh pak, melihat perusahaan kita semakin berkembang." ucap bunda kepada ayah.

Ayah Adel tersenyum.

"Lain kali kalau kamu mau datang ke rumah jangan merepotkan saya, saya memiliki kesibukan yang lain!" ucap Alan.

"Tapi aku tidak tau kalau aku di undang makan Malam, aku bisa datang sendiri." ucap Adel.

"Sudah lah kamu memang anak manja yang tidak bisa melakukan apapun." ucap Alan.

Adel diam. Dia ingin cepat-cepat sampai karena tidak nyaman berdua dengan Alan.

Sesampainya di rumah calon mertua nya dia langsung di sambut begitu hangat oleh kedua orang tua Alan.

Langsung saja Makan karena sudah magrib juga.

Di meja makan orang tua nya berbincang-bincang dengan Adel, sementara Alan memilih untuk diam saja fokus pada makanan nya.

Tidak beberapa lama akhirnya selesai makan.

"Adel kamu mau ngapain?" tanya Bu Yani melihat Adel mau menyimpan semua piring kotor yang ada di atas meja.

"Mau membersihkan semua ini Tante." ucap Adel.

"Tidak perlu Adel. Itu tidak tugas kamu, itu adalah tugas asisten rumah tangga. Kamu ikut dengan Tante saja." ucap Bu Yani menarik tangan Adel.

Alan melihat mamah nya membawa Adel ke kamar Mamah nya.

"Ngapain mereka?" ucap Alan.

"Ada apa Tante? Saya tidak enak." ucap Adel.

"Ya ampun Adel. Kamu jangan merasa seperti itu.. Tante kemarin habis dari Mall, Tante melihat pakaian ini. Seperti nya sangat cantik untuk kamu. Tante beliin ini untuk kamu karena besok setelah pulang sekolah Tante mau ngajak kamu jalan-jalan." ucap Bu Yani.

Adel melihat baju dress yang sangat cantik. Dan tentunya sangat mahal.

"Tapi Tante.."

"Ambil ini, Besok Tante akan datang menjemput kamu." ucap Bu Yani. Adel mengambil nya.

"Terimakasih banyak Tante." ucap Adel.

Bu Yani Tersenyum dia meminta Adel duduk di samping nya, Adel duduk di samping Bu Yani..

Bu Yani memegang tangan Adel.

"Tante sangat berharap kamu menikah dengan Alan anak Tante, Tante yakin kalau kalian jodoh, Tante harap kamu jangan berubah pikiran yah." ucap Bu Yani.

Episodes
Episodes

Updated 82 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!