Terbongkar Juga

Kebahagiaan yang di rasakan oleh Cantika tidaklah mulus, karena sejak ia tinggal di rumah mewah itu ada beberapa tetangga yang selalu berkata ketus pada Cantika.

"Mba, masa iya mba nggak tahu tentang suami sendiri? ia kan sudah punya istri yang cantik yang berprofesi sebagai seorang model papan atas."

"Mba kan cantik, kok mau sih jadi pelakor? apa karena melihat kekayaan yang dimiliki oleh, Mas Tian?"

"Mba, sebaiknya mba tobat sebelum istri sahnya tahu akan kalian. Bisa lebih parah lagi nantinya."

Berbagai teguran dan perkataan pedas keluar dari mulut para tetangga yang mengetahui bahwa Tian adalah seorang CEO yang telah beristri.

Cantika hanya diam saja, tetapi di dalam hatinya penasaran juga. Apakah benar perkataan para tetangga itu?

Hingga di suatu hari, kabar kebersamaan Cantika dan Tian sampai ke telinga Rani, ia pun memutuskan untuk pulang ke Indonesia guna mengecek kebenaran kabar itu.

Rani sengaja pulang tanpa memberi tahu terlebih dahulu pada Tian tentang kepulangan dirinya. Dia sengaja ingin membuat sebuah kejutan dan juga ingin menyelidiki secara diam-diam tentang keberadaan istri simpanan Tian.

"Rani, kamu pulang? katanya dua tahun," ucap Tian yang kaget pada saat melihat Rani tiba-tiba datang di ruang kerjanya.

"Kenapa mas, kok kamu seperti nggak suka kepulanganku? bukannya ini yang kamu inginkan?" ucap Rani menatap menyelidik ke arah Tian.

"Rani, kenapa selama kamu ada di luar susah sekali di hubungi? dan kenapa pula kamu tiba-tiba pulang?" tanya Tian tanpa menghiraukan apa yang di tanyakan oleh Rani.

"Mas, aku minta maaf ya. Karena selama ini aku tak pernah dengar kata-katamu. Aku memang sengaja pulang untuk berubah demi kamu, mas," ucap Rani.

Deg ..deg..deg..

Jantung Tian berdetak kencang, ia mulai panik setelah mendengar akan hal itu.

"Aduh, jika Rani benar-benar sudah ada di rumah. Bagaimana aku bisa keluar bebas untuk bisa bersama Cantika?" batin Tian.

"Mas, kenapa raut wajahmu begitu panik seperti itu? apa ada sesuatu yang kamu sembunyikan dariku?" tanya Rani.

"Sembunyikan apa? pulang-pulang kok langsung curiga seperti itu," ucap Tian.

Memang kini Tian tak semesra biasanya, jika ia bersama dengan Rani pasti ia akan datang memburunya untuk mencumbunya apa lagi kini mereka baru bertemu setelah beberapa bulan berpisah.

"Memang aku merasa ada perbedaan pada Mas Tian. Apakah benar yang di katakan penelpon misterius, jika ia tengah punya wanita lain?" batin Rani.

"Jika ya, aku tidak akan biarkan wanita itu bertahan lama di sisi Mas Tian. Aku akan menyingkirkannya secepat mungkin," batinnya lagi.

Karena merasa di cuekin dan tak di anggap, Rani pun akhirnya memutuskan untuk pulang ke rumah saja dari pada berlama-lama ada di ruang kerja, Tian.

Dan kala sore menjelang, Rani begitu resah. Suaminya tak juga pulang ke rumahnya. Hingga ia menelpon salah satu pekerja kantor Tian, untuk menanyakan tentang dirinya.

"Mas Tian sudah pulang sejak beberapa jam yang lalu. Lantas kenapa ia tak sampai di rumah ini ya?"

Rani mencoba menelponnya, tetapi tak di angkatnya juga. Membuat Rani semakin kesal.

Sementara Cantika terus saja penasaran dan gelisah karena para tetangga terus saja meneror dirinya dengan mengatakan jika dirinya istri simpanan seorang CEO.

"Mas Tian, ada hal yang ingin aku tanyakan padamu. Tolong kamu jawab dengan jujur ya," ucap Cantika.

"Katakan saja sayang, sepertinya kok serius sekali sih?" ucap Tian mengulas senyuman seraya menangkup dagu istrinya.

"Mas, siapa sebenarnya dirimu? apakah kamu ini seorang CEO yang telah beristri seorang model papan atas?" tanya Cantika to the point saja.

"Astaga, dari mana ia tahu tentang rahasiaku ini ya?" batin Tian.

"Mas, kenapa kamu hanya diam dan tak menjawab apa yang aku tanyakan ini?" tanya Cantika lagi.

Sejenak Tian terdiam karena tak tahu harus berkata apa setelah semuanya di ketahui oleh Cantika.

"Aku tak menyangka jika tetangga di sini tahu tentang jati diriku. Aku pikir mereka sama sekali tak tahu aku. Lantas aku harus bagaimana?" hatinya semakin gundah gulana.

Selagi Tian tak juga menjawab apa yang di tanyakan oleh Cantika. Tiba-tiba bel pintu rumah berbunyi.

"Ting tong ting tong"

Cantika langsung beranjak untuk melihatnya.

"Heh, mana suamiku?" tanya Rani di ambang pintu pada saat Cantika baru saja membuka pintunya.

Seketika Cantika terperangah, dia kaget dengan pertanyaan Rani.

"Apakah ini istri Mas Tian, yang di katakan oleh para tetangga itu?" batin Cantika.

Sementara Tian heran, kenapa istrinya lama sekali dalam membuka pintu. Ia pun beranjak dari kamar menuju ke ruang tamu.

"Sayang.... siapa sih yang da.....

Perkataan Tian tercekat pada saat ia melihat kedatangan Rani.

Tiba-tiba Rani mendorong tubuh Cantika hingga ia nyaris jatuh namun di tangkap oleh Tian.

"Pasti kamu kaget melihat kedatanganku ini ya mas? tak perlu penasaran dari mana aku tahu tentang keberadaan dirimu ini. Aku pulang ke Indonesia juga karena ingin tahu kebenaran tentang hal ini. Banyak yang mengadu tentang dirimu padaku," ucap Rani kesal.

"Dan kamu, dasar pelakor. Apa kamu nggak bisa mencari pria yang masih lajang hingga suami orang kamu ambil?" tunjuk kasar Rani pada Cantika.

Mendengar apa yang di katakan oleh Rani, Cantika tidak tinggal diam. Ia pun membela dirinya.

"Heh, mba. Aku bukan pelakor, jika ingin menyalahkan salahkan suami mba yang tak pernah mengatakan jikadia sudah punya istri. Jangan hanya main tuding seperti ini!" bentak Cantika.

"Halaaahhhh....mana ada maling yang ngaku. Mana ada pelakor yang akui dirinya pelakor, pastinya ya mengelak. Aku tahu kenapa kamu mau menjadi istri simpanan suamiku, karena ia kaya dan seorang CEO," ejek Rani.

"Mas, kenapa kamu hanya diam? Coba kamu jelaskan padanya dan juga jelaskan padaku kenapa kamu berbohong tentang hal ini padaku?"

Tian langsung terkesiap mendapat teguran dari Cantika.

"Kalian berdua duduklah, biar aku bisa bicara dengan nyaman," pinta Tian yang ternyata sudah siap dengan perkataan yang akan ia katakan jika pernikahan sirinya terbongkar oleh Rani.

Dengan berat hati baik Rani maupun Cantika menghempaskan pantatnya di sofa, begitu pula dengan Tian.

"Cantika, aku minta maaf tak jujur padamu tentang statusku yang sudah menikah. Tetapi jika aku jujur, kamu pasti tidak akan mau menikah denganku."

"Dan kamu, Rani. Tak usah menyalahkan Cantika. Kamu koreksi dirimu sendiri kenapa aku nekad berbuat hal ini. Ini juga karena dirimu yang tak pernah anggap aku ada."

"Kamu hanya sibuk dengan karirmu tanpa kamu peduli dengan segala kebutuhan diriku sebagai seorang suami."

Terpopuler

Comments

💞N⃟ʲᵃᵃ࿐yENni💖

💞N⃟ʲᵃᵃ࿐yENni💖

bersikaplah yg tegas Rian jgn jadi suami yg plin plan...km butuh Cantika tapi masih ada rasa cinta pd Rani..
dan buat Rani knp km gak bs berpikir logis pdhal km pintar dan pny keahlian model...seharusnya km bs sadar dri awal tugasmu sbgai istri sdh kau abaikan jgn salahkn Tian yg mencari kehangatan diluar,saat kau sndri sbgai istrinya slalu mengabaikanya..

2022-12-20

2

Fitri

Fitri

keren 😍🥰🥰

2022-11-04

1

heni diana

heni diana

Segera ambil keputusan tian jngn mau 22 nya baik rani atw cantika g mau cintanya d bagi..

2022-11-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!