Kiseki 2 - Tsubaki Hiromichi

"Ada yang ingin ayah bicarakan," kata Tsubaki dengan raut wajah serius.

Sudah beberapa hari berlalu semenjak mereka menikmati makan malam bersama, dan sekarang Akito di ajak untuk makan siang diluar. Bersama dengan Shiho dan Noa tentunya.

Mereka duduk bersama di salah satu restoran yang tidak terlalu ramai. Di atas satu meja yang sama, mereka sudah terduduk dengan hidangan yang siap saji dihadapan mereka.

Akito menatap ayahnya dengan raut wajah bingung. Entah kenapa ekspresi ayahnya benar-benar tidak seperti biasanya. Terlebih situasinya mendadak terasa canggung dan serius hingga membuatnya merasa kurang nyaman.

Akito menatap ayahnya dan Shiho secara bergantian. Keduanya menatap lekat ke arahnya dengan wajah serius.

Sedangkan Noa, seperti biasanya gadis itu hanya diam tanpa mau ikut bicara.

Apa yang ingin ayah bicarakan? Kenapa aku merasa ada sesuatu yang begitu serius dan penting yang ingin ayah sampaikan? Akito membatin.

Tsubaki membenahi posisi duduknya.

"Apa yang ingin ayah sampaikan?" tanya Akito hati-hati. Tsubaki dan Shiho tampak tengah mempersiapkan diri melontarkan kalimat yang hendak mereka ucapkan.

Ini benar-benar membuatku tidak nyaman, pikir Akito.

Tsubaki menghela napas dalam-dalam sebelum akhirnya berkata, "ayah dan bibi Shiho akan menikah."

"Apa?!" Akito tersentak kaget. Ia memekik keras bahkan sampai membuat pengunjung lain menoleh ke arah mereka.

"Ssttt… pelankan suaramu. Jangan membuat kegaduhan," tutur tsubaki pelan sambil menempelkan telunjuknya di depan bibir.

"Ayah bilang apa barusan?" Akito benar-benar tidak percaya dengan apa yang di dengarnya.

Tsubaki? Ingin menikah lagi? Sungguh? Akito harap ini semua hanyalah mimpi mendengar ayahnya berkata ingin menikah lagi dengan Shiho. Wanita yang beberapa hari lalu dikenalnya padanya.

"Um… bibi tahu ini pasti sangat membuatmu terkejut. Tapi, bibi harap kau bisa tenang dan mau mendengarkan penjelasan kami." Shiho angkat suara. Berusaha membantu Tsubaki menjelaskan niat mereka untuk menikah pada Akito.

Akito speechless. Sungguh apa yang di dengarnya tidak salah.

"Ja… jadi… kalian benar-benar akan menikah?" Akito berucap dengan agak terbata.

"Ya. Kau tidak salah dengar. Dan ayah harap, kau mau merestui hubungan kami serta menerima bibi Shiho untuk…"

Drrkkk…

Akito beranjak bangun dari duduknya. Mukanya merah padam menahan emosi yang kini memuncak dalam dirinya.

"Hentikan! Aku tidak ingin mendengar apapun lagi!" tukas Akito kesal. "Aku benar-benar tidak terima ini. Ayah ingin menikah lagi dan mengkhianati ibu?"

Kedua mata Akito mendadak berkaca-kaca. Ia nyaris menangis mengingat bahwa ayahnya akan menikah dengan wanita lain setelah kepergian ibunya bertahun-tahun lalu.

"Akito… dengarkan dulu…" Tsubaki beranjak bangun. Ia mulai panik dan berusaha menenangkan Akito.

"Aku benci ayah!" Akito berlari keluar restoran.

"Akito! Akito!" Tsubaki berusaha menahannya. Namun Shiho lantas menahannya.

"Sudahlah, jangan kejar dia. Biarkan Akito tenang. Aku mengerti ini terlalu mendadak dan membuatnya terkejut. Kalau kita paksa bicara dengannya sekarang juga, maka tidak akan ada gunanya. Lebih baik kita biarkan dia tenang dulu," ujar Shiho.

"Tapi…"

"Kau juga lebih baik tenangkan dirimu."

"Huft~ baiklah," gumam Tsubaki yang kemudian kembali duduk di kursinya. "Maaf atas sikap Akito, aku tidak menyangka kalau reaksinya akan seperti itu saat kita memberitahunya. Biasanya dia tidak pernah merasa keberatan dengan keputusanku."

"Tidak apa-apa," balasnya.

...***...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!