"Karena kau telah menarik perhatianku, oleh sebab itu kau tidak bisa menyalahkanku. semua ini salahmu. kau dilahirkan dengan begitu sempurna dan tidak ada kekurangan sedikit pun. mana mungkin aku tidak tertarik," ujar Ricardo dengan senyum.
"Menyingkir dari hidupku!" bentak Mesly dengan kesal.
"Seharusnya kau pasrah saja, karena kau tidak bisa menolak keinginanku," ucap Ricardo yang bangkit dari tubuh Mesly yang baru dia nikmati.
Mesly merasa sangat membenci pria itu yang memperk*sanya untuk kedua kalinya. bagaimana pun ia menolak pria itu tetap tidak ingin meelepaskan dirinya.
"Aku harus mencari cara untuk keluar dari sini, aku tidak mau dinodai lagi. lebih baik aku membunuh diri saja kalau tidak bisa keluar dari sini," batin Mesly.
Setelah beberapa hari kemudian.
Selama beberapa hari Mesly di kurung di kamar, ia hanya bisa bebas di dalam kamar serta jendela juga dikunci oleh Ricardo.
"Buka pintunya...!"
"Buka pintunya...!"
Teriakan Mesly sambil mengedor pintu dengan keras.
"Ricardo Alejandro, buka pintunya! aku tidak mau berada di sini,"' teriak Mesly yang merasa kesal.
Ia merasa hampa karena dikurung dan ditiduri oleh pria itu setiap malam.
Mesly menangis dengan histeris dan terduduk di lantai sambil bersandar ke pintu. Ricardo yang memaksa Mesly untuk menikah dengannya akan tetapi Mesly masih tetap pada prinsipnya tidak ingin menikah dengan pria yang paling dia benci.
"Pa, Ma, tolong aku! aku ingin pulang! aku tidak mau melayani dia setiap malam. aku ingin pulang dan aku merindukan kalian," ucap Melsy sambil menangis.
Tidak lama kemudian terdengar suara kunci dari luar. Mesly langsung bangkit dan menjauh dari pintu itu.
Klek.
Ricardo membuka pintu sambil membawa belanjaan dan melangkah masuk ke dalam kamar. kamudian setelah ia mengunci pintu itu ia menyimpan anak kunci ke dalam saku celananya.
"Semua pakaian mu ada di sini, pilih saja yang mana kau mau, ini semua milikmu!" kata Ricardo yang meletakkan semua barang wanita ke atas kasur.
"Tidak ada gunanya kau melakukan itu, walau kau membunuhku aku juga tidak akan setuju menikah dengan pria bejat sepertimu," bentak Mesly yang berdiri di pojokan.
"Mesly, walau kau melawanku tidak ada gunanya bagimu, karena aku tidak akan melepaskanmu," ujar Ricardo.
"Kau tahu aku menolak, untuk apa lagi kau memaksaku?"
"Sudah ku katakan dari awal, kau adalah wanita yang ku pilih untuk menjadi istriku."
"Lepaskan aku! aku ingin pulang...kenapa kau mementingkan diri sendiri, aku juga memiliki keluarga yang sedang menunggu ku pulang...," teriak Mesly dengan histeris.
"Aku bukannya tidak mengizinkan mu pulang, kalau kau setuju menikah denganku, maka kau bisa pulang."
"Kau tidak berhak memaksaku."
"Sayangnya kau tidak bisa melawanku, Mesly. kalau kau menolak maka selamanya kau hanya bisa tinggal di sini dan tidak bisa pulang lagi."
"Soal pernikahan tidak bisa mengunakan cara paksaan, kita tidak akan bahagia," bentak Mesly dengan kesal.
"Kita belum mencobanya, bagaimana kau bisa tahu tidak akan bahagia?"
"Karena aku tidak mencintaimu dan hanya membencimu," ketus Mesly dengan nada kesal.
"Seiring waktu berjalan rasa benci akan menjadi cinta. kita bisa mencoba menjalaninya."
"Aku tidak berminat sama sekali. kau juga tidak bisa memaksaku," ujar Mesly.
"Mesly, tidak ada manfaatnya bagimu melawanku, apa kau tahu kalau kau masih saja keras kepala maka jangan salahkan aku mengurungmu selamanya di sini. dan selamanya orang tuamu tidak akan tahu kau di mana. bukan hanya itu saja, mereka juga akan kehilangan pekerjaan dan adikmu juga tidak bisa melanjutkan sekolahnya. jadi, kau hanya memiliki dua pilihan."
"Ricardo Alejandro, apakah kau adalah manusia yang tidak berperasaan? sehingga kau mengunakan cara ini untuk memaksaku? kenapa kau tidak memikirkan perasaanku?"
"Mesly, aku memiliki segalanya, kenapa kau harus menolakku? apakah kau tahu di luar sana begitu banyak wanita cantik yang antri demi aku, sedangkan dirimu selalu menolak ku."
"Aku menolakmu karena aku tidak mencintaimu dan membencimu, bukankah banyak wanita yang mengincarmu? maka pergi nikahi mereka dan jangan memaksaku lagi. aku hanya ingin hidup tenang saja. tapi kemunculan mu telah menghancurkan hidupku," kata Mesly yang sedang menangis.
"Mesly, apa kau tetap ingin menolakku walau cara apa pun yang ku gunakan?" tanya Ricardo yang berjalan menghampiri gadis itu yang berdiri di pojokan sana.
"Iya, seumur hidupku aku tidak mau menikah denganmu," jawab Mesly dengan tegas.
"Kau akan rugi besar," ucap Ricardo.
"Aku tidak akan rugi, karena aku tidak ingin hidup bersama dengan orang yang paling aku benci," jawab Mesly dengan tegas.
"Mesly Elizabert, ingat semua ucapanmu hari ini! jangan menyesal di kemudian hari!" kecam Ricardo yang melangkah pergi.
Saat pria itu beranjak keluar dari kamarnya Mesly kembali menangis karena tidak bisa pulang dan hanya terkurung di dalam kamar.
Sementara Ricardo merasa kesal walau dengan cara ancaman gadis itu tetap menolak menikah dengannya.
Karena emosi ia pun mengunakan kepalan tangannya menghantam tembok sehingga berkali-kali.
Buk...Buk...Buk...
"Hei, apa yang kau lakukan? kau sedang emosi?" tanya seorang pria yang baru datang ke villanya.
"Untuk apa kau ke sini?" tanya Ricardo yang berjalan ke ruang tamu dan menghempaskan dirinya ke sofa.
"Selama beberapa hari ini kami minum tanpamu, oleh karena itu aku datang ke sini, walau villamu ini sangat mewah, akan tetapi di sini sangat sepi. untuk apa kau tinggal di sini?"
"Di sini adalah rumahku," jawabnya dengan wajah datar.
"Apa yang membuat mu emosi?" tanya temannya yang duduk di sofa
"Kenapa seorang gadis menolak lamaranku?"
"Menolak lamaranmu? apa kau sedang bercanda? memang gadis mana yang begitu bodoh menolakmu?"
"Gadis yang ku kejar selama ini."
"Mesly yang bekerja di toko pakaian itu?"
"Iya, dia masih saja menolakku."
"Gunakan saja caramu untuk menaklukkan dia! lagi pula dia yang bodoh kalau menolakmu. wajahmu begitu tampan, kau sangat kaya. apa lagi yang kurang darimu."
"Selama ini hanya dia saja yang menolakku, aku merasa tidak puas," ketus Ricardo dengan kesal.
"Hei, kawan. aku ingin bertanya padamu, apakah kau dan dia sudah melakukan itu? kalau belum lakukan saja. seorang wanita kalau keperawanannya sudah direnggut oleh seorang pria, mau tidak mau dia pasti akan setuju menikah denganmu. karena dia takut tidak ada akan pria lain lagi yang akan menikahinya."
"Kami sudah melakukannya, dan aku yang memaksanya. tapi dia masih menolak."
"Kalau begitu, lakukan saja hingga dia hamil! dan di saat itu dia pasti akan meminta kau bertanggung jawab!"
"Menghamilinya?"
"Iya, ini satu-satunya jalan agar dia setuju!"
"Tapi untuk saat ini aku belum memikirkan ke sana."
"Kenapa, apakah kau hanya terobsesi dengannya?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
🟡Ney Maniez🍒⃞⃟🦅
🤦♀️🤦♀️
2023-12-18
1
Qaisaa Nazarudin
Bisa saja kan kamu menikahin Mesly tanpa ke hadiran Mesly,yg ijab kan kamu..yg penting ada ayahnya Mesly, Kamu tunjukkan aja buku nikah kalian ntar ke Mesly,gampang kan..
2023-12-14
1
Xiaomi Redmi 4a
Cinta dan benci beda tipis
2022-11-17
0