seorang wanita paruh bayah berjalan ke arah tong sampah di depan rumah yang jarang di datangi orang, rumah itu adalah milik keluarga Lia, sejak Lia meninggal seluruh keluarga nya pergi ke luar kota, namun tidak dengan sang ibu yang masih setia tinggal disana
dia bernama Sinta
Bu sinta
Lia ibu kangen sama kamu nak
Bu Sinta mengusap air mata nya, sudah lam pergi nya Lia, namun dia masih belum bisa mengikhlaskan kepergian Lia
Mama Reni
pagi bu Sinta!!
Bu sinta
pagi bu Reni
Mama Reni
ini bu
Bu sinta
apa ini?
Mama Reni
kebetulan tadi saya bikin kue, terus keu nya kebanyakan, dari pada nggak habis saya bagiin ke tetangga
Bu sinta
makasih ya bu Reni
Mama Reni
sama sama
Bu sinta
Bu Reni, saya boleh tanya nggak?
Mama Reni
tanya apa ya?
Bu sinta
apa benar Ruby indigo?
Mama Reni
kenapa bu Sinta bertanya seperti itu?
Bu sinta
beberapa kali saya sempat melihat Ruby bermain di taman, saya dengar dia menyebut nama Lia
Bu sinta
saya rasa Ruby bisa lihat Lia
Mama Reni
nggak mungkin lah bu, anak itu emang agak kurang waras, mungkin dia lagi halu, karna banyak beban pikiran
Bu sinta
saya yakin saya tidak salah dengar
Bu sinta
apa saya boleh bertemu dengan Ruby
Mama Reni
boleh saja, nanti saya bilang sama Ruby, tapi apa bu Sinta yakin sama Ruby?
Mama Reni
kalau bu Sinta merasa kurang percaya, lebih baik bu Sinta berdoa saja dan mengikhlaskan kepergian Lia, agar Lia tenang disana
sejujur nya Reni mau saja jujur pada Bu Sinta, hanya saja dia tidak mau Bu Sinta malah kepikiran tentang Lia, dia juga takut Ruby tidak bisa membantu bu Sinta, apalagi Lia memang masing belum tenang, sementara Ruby dia malas mengurusi anak kecil itu
Bu sinta
iya bu
Bu sinta
saya harap Ruby bisa bantu saya, saya ingin minta Lia, setelah itu saya rasa saya bisa mengikhlaskan kepergian Lia
Reni membalas dengan senyuman canggung, dia harap setelah di bantu Bu Sinta bisa tenang dan begitupun dengan Lia yang berhenti mengusik suami nya
.............
Kala itu Vio sedang berjalan menuju kantin, dia bosan di kelas tidak ada teman, sementara sahabat sekelas nya kena DBD
Namun langkah gadis itu terhenti saat seseorang muncul di hadapan nya menghalangi jalan nya
Vio
bagas
Bagas
lo nggak papa?
Vio
maksud lo?
Vio
eh, lo kan yang ngikutin gue muluk? ngaku!!!
Bagas
nggak
Vio
jangan bohong deh
Vio
nggak cocok
Vio
jujur aja
Vio
dasar lu ya
Bagas
bisa nggak, nggak usah nuduh sembarangan
Bagas
memang nya lo ada bukti?
Vio terdiam, dia tidak punya bukti apa apa, hanya perasaannya saja
Bagas
lebih baik mulai hari ini, lo pulang bareng gue
Vio
kenapa?
Vio
biasa nya lo ogah gue nebengin
Vio
thanks tumpangan nya, gue bisa pulang sendiri
saat Vio hendak berpaling, Bagas langsung mengunci pergerakan nya, memojokan gadis itu di dinding koridor
Bagas
gue nggak butuh penolakan
Bagas
ini kemauan nyokap lo
Vio
bohong lo!
Vio
nggak usah bawa bawa nyokap gue
Vio
nggak mungkin mami minta orang kayak lo buat jagain anak kesayangan nya ini
Bagas tersenyum tipis, lalu mendekatkan wajah nya tepat depan wajah Vio
Bagas
apa perlu bukti?
Vio
bisa nggak? nggak usah deket deket?
Vio
gue alergi cowok mesum kayak lo
Bagas
intinya lo pulang bareng gue
bagas melegang pergi begitu saja, sedangkan Vio terus mengumpati nya
Comments