Ketahuan Kak Raja

Selama perjalanan menuju kampus Putri terus terdiam memikirkan rencananya hari ini, rencananya ia ingin menghabiskan waktunya bermain di mall bersama Vano, namun sepertinya Raja sudah mewaspadai nya karena ucapan Tahta, kakak ketiganya

"Tumben diem aja, biasanya cerewet". Ucap Raja

"Gapapa".

"Kesel sama Tahta?".

"Engga kak..."

"Aku boleh kan main sama temen?".

"Iya boleh, tapi pulangnya jangan malem-malem ya, kabarin kalo ada apa-apa".

"Iya kak".

"Jadi bingung, takut ketauan". Batin Putri cemas

20 menit perjalanan, Putri dan Raja sudah tiba di kampus mereka, Putri segera melepas seatbeltnya dan bersiap untuk turun dari mobil

"Duluan ya kak".

"Iya".

Cup, Putri mengecup pipi Raja dan turun dari mobil,

Saat dirinya ingin melangkah kearah gedung fakultasnya, Putri mendengar adanya keributan disudut parkiran mobil,

Putri pun menoleh ke sumber suara dan terkejut melihat Vano yang sedang cek cok dengan Niko

"Ya ampun Vano, jangan-jangan berantem". Batin Putri

Putri pun bergegas menghampiri Vano dengan niat ingin melerai, namun tangannya di tahan oleh Raja yang ternyata sudah berdiri disampingnya

Sambil memegang tangan Putri, Raja melihat dengan seksama kearah keributan tersebut

"Dia lagi, kamu mau kesana?". Tanya Raja

"Eng...engga...kak..."

"Mau...ke kelas". Jawab Putri sambil tertawa kecil

"Kelas kamu kan disana". Ucap Raja sambil menunjuk kearah gedung fakultas Putri

"Oh iya hehe, salah". Ucap Putri

"Put, ngapain lu disini, ayo ke kelas". Ucap Nindi

"Eh iya, iya..."

"Kak, aku ke kelas ya...dadaahh". Ucap Putri sambil berlari kecil kearah Nindi

Putri pun segera menggandeng tangan Nindi dan meninggalkan parkiran

"Lu liat deh ke ujung sana, kayaknya Vano lagi berantem sama Niko". Ucap Putri

"Kenapa lagi? Samperin lah". Ucap Nindi

"Gimana nyamperinnya, tuh ada kak Raja". Ucap Putri

"Oh iya ya, yaudah lah biarin. Nanti lu chat aja, tanya masalahnya..."

"Lagian disana banyak orang tuh, gak mungkin didiemin aja". Ucap Nindi

"Yaudah deh". Ucap Putri

Putri dan Nindi pun kembali melangkah menuju kelas mereka.

 ---

2 jam berlalu, Putri sudah menyelesaikan mata kuliahnya, Putri, Nindi dan Vivi sedang bersiap untuk meninggalkan kelas mereka

"Gimana, udah dibales sama Vano?". Tanya Nindi

"Boro-boro, masih ceklis..."

"Kantin aja yuk, siapa tau ketemu disana". Ucap Putri

"Yakin lu? Gak takut ada abang lu disana?". Tanya Vivi

"Ya kalo ada tinggal ngumpet". Ucap Putri

"Hahaha susah ya kalo backstreet..."

"Yaudah ayo ke kantin". Ucap Nindi

Tanpa berlama-lama lagi, mereka bertiga pun segera pergi meninggalkan kelas mereka.

--

Setibanya di kantin, Putri segera mengedarkan pandangannya, mencari-cari keberadaan sang kakak, Raja. Putri berharap saat ini kakaknya tidak berada di kantin

"Huh, syukur deh gak ada kak Raja". Ucap Putri

"Masih ada kelas kali". Ucap Nindi

"Sayang".

Putri dan kedua sahabatnya di kejutkan dengan kehadiran Vano di dekat mereka

"Sayang, kamu gapapa?". Tanya Putri sambil memperhatikan Vano dari ujung kepala sampai ujung kaki

"Tadi pagi kenapa? Kamu ribut sama Niko? Terus kenapa aku chat ceklis?". Tanya Putri

"Udah udah duduk dulu ya sayang". Ucap Vano

Vano pun menuntun Putri untuk duduk disalah satu kursi, diikuti dengan Nindi dan Vivi

"Hp aku lowbat, lupa charger hehe". Ucap Vano

"Oh, trus tadi pagi kenapa?". Tanya Putri

"Kamu tau kan dimana biasa aku parkir mobil, udah tau mobil aku parkir disitu, trus Niko sengaja nabrak mobil aku". Ucap Vino

"Ya ampun, jadi rebutan parkiran?". Tanya Nindi

"Gak rebutan Nin, dia emang sengaja nyari ribut, dia parkir di sebelah gue, eh mobil gue di tabrak". Jawab Vano

"Cuma kaya gitu doang berantem". Ucap Vivi

"Ya iya lah, tiba-tiba mobil gue ditabrak, mancing emosi kan namanya". Ucap Vano

"Yaudah yang penting kamu gak kenapa-napa, aku kira kamu bonyok". Ucap Putri pada Vano

"Iya aku gapapa...oh iya sayang kita jadi ke mall nggak? Katanya kamu mau main". Tanya Vano

"Jadi, ayo sekarang, mumpung gak ada kak Raja". Ucap Putri

"Yaudah kita juga cabut yuk, gue gak mau di introgasi abangnya Putri". Ucap Nindi pada Vivi

"Kuy, kerumah gue". Ucap Vivi

Mereka berempat pun buru-buru meninggalkan kantin menuju parkiran mobil

Nindi dan Vivi berjalan menuju mobil Nindi, sementara Putri berjalan bersama Vano menuju mobil milik Vano

"Heh!".

Raja menepuk bahu Vano dari belakang, membuat Vano dan Putri menghentikan langkah mereka

Putri pun terkejut bukan main dengan kehadiran Raja yang secara tiba-tiba,

"Lu masih deketin adek gue?!". Tanya Raja pada Vano

"Kak, jangan marah". Ucap Putri

"Sorry, bang". Ucap Vano

"Pulang". Ucap Raja pada Putri

"Tapi kak-".

"Pulang!".

Raja menggandeng tangan Putri dan membawanya masuk kedalam mobilnya

Dari dalam mobil, Putri memperhatikan Vano yang masih mematung di posisinya

Raja yang sadar akan itu, buru-buru menyalakan mobilnya dan pergi meninggalkan area kampus

 ---

Di perjalanan pulang kerumah

"Kamu bohongin kakak ya, bilangnya main sama Vivi, Nindi..."

"Kenapa masih ketemu sama anak itu?!". Tanya Raja

Putri tidak menjawab ucapan Raja, Putri sedih memikirkan Vano, ia merasa kasihan dengan kekasihnya itu

Tanpa terasa air mata Putri jatuh, buru-buru Putri menghapusnya sebelum ketahuan sang kakak

Selama 20 menit perjalanan, keduanya saling diam, dengan cepat Putri turun dari mobil dan berlari memasuki rumah

Raja yang melihatnya hanya bisa menghela nafas sedalam-dalamnya.

Setibanya dikamar, Putri segera mengunci pintunya lalu menjatuhkan tubuhnya diatas ranjang, Putri kembali menangis

Betapa susah untuk dirinya menjalin hubungan dengan laki-laki yang ia cintai, ketiga kakaknya selalu saja menghalangi dirinya,

Terutama Raja, kakak keduanya yang sangat posesif diantara kakaknya yang lain.

Terbukti sampai saat ini, meski hubungan Putri dan Vano sudah terjalin selama hampir satu tahun, nyatanya hubungan mereka tidak selalu baik-baik saja, ketiga kakaknya selalu mengusik urusan percintaannya.

Tok tok tok

"Putri sayang...buka pintunya...maafin kakak".

Terdengar suara Raja dari balik pintu kamarnya, Putri tidak berniat untuk berbicara bahkan membuka pintunya, ia hanya ingin sendiri, tidak ingin diganggu oleh siapapun.

"Putri, buka dong". Ucap Raja

Berkali-kali Raja berusaha membujuk Putri untuk membuka pintu kamarnya, namun tidak ada hasil. Akhirnya Raja menyerah, sampai suara Raja tidak terdengar lagi.

--

Jam sudah menunjukkan pukul 8 malam, dari semenjak pulang kuliah, Putri tidak keluar dari kamarnya untuk sekedar makan siang dan makan malam. Putri hanya mengurung diri didalam kamarnya

Tentunya ini membuat ketiga kakaknya sangat khawatir, secara bergantian ketiga kakaknya berusaha untuk membujuknya keluar kamar, namun tidak berhasil.

Ceklek, ceklek

Putri dibuat terkejut saat mendapati pintu balkonnya berusaha dibuka oleh seseorang, Putri mematung diatas ranjangnya. Ia takut ada orang jahat yang berusaha masuk kedalam kamarnya lewat balkon

"Mput, buka, ini kakak".

"Kak Tahta".

Putri pun bangkit dari ranjangnya dan menghampiri pintu balkon, dan benar saja, sosok kakak ketiganya yang datang lewat balkon

Putri pun membuka kunci pintu balkonnya dan membiarkan kakaknya itu masuk kedalam kamarnya

"Kakak ngapain? Turun nggak". Ucap Putri

"Ya ampun, kakak mu ini susah-susah naik ke balkon malah disuruh turun". Ucap Tahta

"Gak ada yang nyuruh kakak kesini". Ucap Putri

Putri kembali melangkahkan kakinya menuju ranjang, duduk disisi ranjang sambil memperhatikan Tahta yang duduk di kursi belajarnya

"Kamu kenapa sih? Marah sama Raja?". Tanya Tahta

"Iya, ngeselin". Jawab Putri

"Hahahaha ketauan ya mau jalan sama ayang". Ucap Tahta

"Diem deh kak, gak lucu..."

"Mau keluar lewat pintu apa turun lewat balkon?". Tanya Putri

"Ih ngusir..."

"Kakak kesini mau ngajak kamu makan, kata Raja kamu belum makan dari siang". Ucap Tahta

"Sok peduli". Ucap Putri

"Hehe sensi amat sih, lagi dapet ya". Ucap Tahta

Tahta terkekeh dan bangkit dari kursinya menyusul Putri yang masih duduk di tepi ranjang

"Turun yuk, kita makan. Emang kamu gak laper?". Tanya Tahta

"Gak". Jawab Putri

"Makan Mput, nanti sakit". Ucap Tahta

"Gak mau". Ucap Putri

"Eh gimana kalo kita makan diluar, kamu mau makan dimana? Kakak temenin deh..."

"Siapa tau kamu gak mau ketemu Raja, jadi makan diluar aja..."

"Mau nggak?". Tanya Tahta

"Hmmm, yaudah deh". Ucap Putri

"Beneran?". Tanya Tahta

"Iya..."

"Yaudah kakak keluar dulu, aku mau ganti baju". Ucap Putri

"Ok, tapi bener loh ya, kakak tunggu dibawah nih". Ucap Tahta

"Iya bawel..."

"Buruan keluar, sebelum aku berubah pikiran". Ucap Putri

"Eh iya iya".

Cup, Tahta mengecup sekilas kepala Putri dan bergegas keluar dari kamarnya.

Dan Putri pun segera mengganti pakaiannya.

Tak berselang lama, Putri sudah bersiap dan keluar dari kamarnya, menuruni tangga untuk menemui Tahta yang sedang bermain PS bersama Raja

Raja dan Tahta kompak menoleh kearah Putri, Putri yang sempat kontak mata dengan Raja memilih untuk membuang muka

"Udah siap? Yuk". Ucap Tahta penuh semangat

Sedangkan Putri hanya mengangguki ucapan Tahta dan segera berjalan menuju pintu utama

"Mau kemana?". Tanya Raja pada Tahta

"Kepo..."

"Gue tinggal ya". Ucap Tahta

Tahta pun berlari kecil untuk menyusul Putri yang sedang berjalan keluar rumah, sementara Raja hanya menatap tubuh mungil Putri yang semakin menjauh

"Mau makan dimana tuan putri?". Tanya Tahta

"Tempat biasa kak". Jawab Putri

"Ok sip..."

"Yuk masuk". Ucap Tahta sambil mendorong Putri memasuki mobilnya

"Loh, tadi kakak naik ke balkon pake tangga?". Tanya Putri sambil melihat kearah balkon kamarnya

"Ya iya lah, masa nempel di tembok emangnya spiderman..."

"Udah buruan masuk". Ucap Tahta

"Iya iya". Ucap Putri

 ---

Di perjalanan menuju tempat makan

"Pacar kamu di pukulin lagi sama Raja?". Tanya Tahta

"Duh, mendingan gue jangan ngaku kalo masih pacaran sama Vano". Batin Putri

"Gak dipukulin..."

"Kita udah putus kak, sekarang cuma temen, tapi kak Raja tetep aja marah ngeliat aku deket sama dia". Jawab Putri

"Hahaha terlalu posesif". Ucap Tahta

"Sama aja, kak Tahta, kak Dewa juga gitu". Ucap Putri

"Masa sih? Hahaha". Tanya Tahta

"Hmmm..."

"Besok kakak masuk apa?".

"Siang, kenapa?".

"Anterin aku ke kampus ya, aku gak mau berangkat sama kak Raja".

"Hahaha iya iya sayang, kakak anterin".

"Aku masih marah sama kak Raja..."

"Kan jadi gak enak sama temen-temen aku". Ucap Putri

"Raja, kakak, kak Dewa sayang sama kamu, kita cuma gak mau kamu bergaul sama orang yang salah..."

"Apalagi cowok yang pernah ada hubungan sama kamu..."

"Waktu kamu pacaran sama dia kalian udah berani ciuman, kita gak mau terjadi apa-apa sama kamu Mput, itu aja..."

"Wajar kalo Raja marah, apalagi dia sendiri yang pergokin kalian kan". Ucap Tahta

"Tapi kan sekarang cuma temen". Ucap Putri

"Ya gak ada yang tau kan..."

"Siapa tau kamu lagi bohong nih. Bilangnya temen padahal masih pacaran". Ucap Tahta

"Gila, feeling nya kuat banget, udah lah gak usah dibahas daripada salah ngomong, nanti ketauan". Batin Putri

"Orang udah putus". Ucap Putri

"Iya iya kakak percaya". Ucap Tahta sambil mengusap kepala Putri

--

Bersambung.

.

Jangan lupa likenya. Terimakasih~

 

Terpopuler

Comments

dissya

dissya

semangat

2022-10-15

1

lihat semua
Episodes
1 Rahasia Besar
2 Backstreet
3 Ketahuan Kak Raja
4 Putus
5 Kedatangan Manda
6 Menumpang
7 Ke Mall
8 Kak Dewa Menangis
9 Kehebohan Di Kantin
10 Kak Tahta Kecelakaan
11 Raja Mengetahui Rahasianya
12 Kak Raja Kenapa?
13 Pertengkaran Rumah Tangga
14 Menjenguk Manda
15 Rencana Kejutan Untuk Kak Dewa
16 Adikku Sainganku?
17 Ke Panti Asuhan
18 Rasa Penasaran Raja
19 Detik-Detik Kejutan
20 Kejutan
21 Posesif Tingkat Raja
22 Datang Ke Pesta
23 Reaksi Obat
24 Introgasi Raja
25 Dilamar Raja
26 Mencari Ibu Tia
27 Salah Tingkah
28 Ke Kantor Dewa
29 Putri Sakit
30 Pengakuan Cinta
31 Kepergok
32 Vivi Mulai Jahat
33 Bertemu Ibu Tia
34 Menggoda Putri
35 Tidak Ada Rahasia Lagi
36 Mendapat Restu
37 Menghabiskan Waktu Bersama
38 Membangunkan Burung
39 Memasak
40 Membawa Azzam
41 Rumah Baru Ayah
42 Aksi Jahat Vivi
43 Mencari Putri
44 Menemukanmu
45 Tertangkapnya Vivi
46 Manja
47 Pindah Rumah
48 Hasrat Seorang Putri
49 Jatuh Dari Tangga
50 Menjaga Ayah
51 Cemburu
52 Salah Paham
53 Bertemu Teman Lama
54 Kedatangan Panji
55 Gara-Gara Skripsi
56 Menunggu Kedatangan Ayah
57 Surat Wasiat
58 Memberi Penjelasan
59 Baikan
60 Obrolan Dengan Ayah
61 Ke Mall Bersama Raja
62 Mabuk
63 Rahasia Putri Dan Tahta
64 Kecelakaan
65 Persaingan Dimulai
66 Keputusan Putri
67 Mengompol
68 Provokasi
69 Pulang Kerumah
70 Kumpul Keluarga
71 Kalung Warisan
72 Sosis Bakar Jumbo
73 Ada Apa Dengan Dewa
74 Kebangkrutan Dewa
75 Buruk Sangka
76 Vano Sakit
77 Donat Pink
78 Perhatian Putri
79 Gisel
80 Maafin Aku Ya?
81 Magang
82 Ngajak Nikah
83 Berkelahi
84 Pengakuan Cinta
85 Sejak Saat Itu
86 Menjenguk Vivi
87 PDKT Ala Nindi
88 Dinner Berlima
89 Oglio Club
90 Membayar Ganti Rugi
91 Menikah?
92 Mendadak Benci
93 Marah
94 Bekerja
95 Cincin Pernikahan
96 Menikah Dua Kali?
97 Menginap di Apartment
98 Curhat Dengan Kak Dewa
99 Menunggu Istri
100 Hadiah Bulan Madu
101 Kemesraan
102 Mengajak Kencan
103 Wejangan Ayah
104 Kecurigaan Raja
105 Menghampiri Tahta
106 Dibenci Putri
107 Minta Bertemu
108 Siuman
109 Kedatangan Raja
110 Makan Bersama
111 Raja Mabuk
112 Kejujuran Putri
113 Rencana Pindahan
114 Reflek Menyelamatkan Putri
115 First Night?
116 Bersama Raja dan Dewa
117 Pergi Bersama Dewa
118 Ulang Tahun
119 Ucapan Selamat Dari Raja
120 Pingsan
121 Kebebasan Vivi
122 Rencana Double Date?
123 Rencana Vivi Untuk Raja
124 Sebelum Raja Pergi
125 Jamu
126 Nonton Balap
127 Bersama Ayah dan Ibu
128 Masalah Dewa dan Nindi
129 Belajar Naik Sepeda
130 Insiden
131 Hadiah Dari Tahta
132 Terkilir
133 Penghinaan?
134 Mimpi Buruk
135 Permintaan Maaf Siska
136 Pelakor? Go Away!
137 Raja Curhat
138 Kabar Gembira
139 Dituduh
140 Rencana Keluar Kota
141 Menghilang?
142 Permintaan Maaf
Episodes

Updated 142 Episodes

1
Rahasia Besar
2
Backstreet
3
Ketahuan Kak Raja
4
Putus
5
Kedatangan Manda
6
Menumpang
7
Ke Mall
8
Kak Dewa Menangis
9
Kehebohan Di Kantin
10
Kak Tahta Kecelakaan
11
Raja Mengetahui Rahasianya
12
Kak Raja Kenapa?
13
Pertengkaran Rumah Tangga
14
Menjenguk Manda
15
Rencana Kejutan Untuk Kak Dewa
16
Adikku Sainganku?
17
Ke Panti Asuhan
18
Rasa Penasaran Raja
19
Detik-Detik Kejutan
20
Kejutan
21
Posesif Tingkat Raja
22
Datang Ke Pesta
23
Reaksi Obat
24
Introgasi Raja
25
Dilamar Raja
26
Mencari Ibu Tia
27
Salah Tingkah
28
Ke Kantor Dewa
29
Putri Sakit
30
Pengakuan Cinta
31
Kepergok
32
Vivi Mulai Jahat
33
Bertemu Ibu Tia
34
Menggoda Putri
35
Tidak Ada Rahasia Lagi
36
Mendapat Restu
37
Menghabiskan Waktu Bersama
38
Membangunkan Burung
39
Memasak
40
Membawa Azzam
41
Rumah Baru Ayah
42
Aksi Jahat Vivi
43
Mencari Putri
44
Menemukanmu
45
Tertangkapnya Vivi
46
Manja
47
Pindah Rumah
48
Hasrat Seorang Putri
49
Jatuh Dari Tangga
50
Menjaga Ayah
51
Cemburu
52
Salah Paham
53
Bertemu Teman Lama
54
Kedatangan Panji
55
Gara-Gara Skripsi
56
Menunggu Kedatangan Ayah
57
Surat Wasiat
58
Memberi Penjelasan
59
Baikan
60
Obrolan Dengan Ayah
61
Ke Mall Bersama Raja
62
Mabuk
63
Rahasia Putri Dan Tahta
64
Kecelakaan
65
Persaingan Dimulai
66
Keputusan Putri
67
Mengompol
68
Provokasi
69
Pulang Kerumah
70
Kumpul Keluarga
71
Kalung Warisan
72
Sosis Bakar Jumbo
73
Ada Apa Dengan Dewa
74
Kebangkrutan Dewa
75
Buruk Sangka
76
Vano Sakit
77
Donat Pink
78
Perhatian Putri
79
Gisel
80
Maafin Aku Ya?
81
Magang
82
Ngajak Nikah
83
Berkelahi
84
Pengakuan Cinta
85
Sejak Saat Itu
86
Menjenguk Vivi
87
PDKT Ala Nindi
88
Dinner Berlima
89
Oglio Club
90
Membayar Ganti Rugi
91
Menikah?
92
Mendadak Benci
93
Marah
94
Bekerja
95
Cincin Pernikahan
96
Menikah Dua Kali?
97
Menginap di Apartment
98
Curhat Dengan Kak Dewa
99
Menunggu Istri
100
Hadiah Bulan Madu
101
Kemesraan
102
Mengajak Kencan
103
Wejangan Ayah
104
Kecurigaan Raja
105
Menghampiri Tahta
106
Dibenci Putri
107
Minta Bertemu
108
Siuman
109
Kedatangan Raja
110
Makan Bersama
111
Raja Mabuk
112
Kejujuran Putri
113
Rencana Pindahan
114
Reflek Menyelamatkan Putri
115
First Night?
116
Bersama Raja dan Dewa
117
Pergi Bersama Dewa
118
Ulang Tahun
119
Ucapan Selamat Dari Raja
120
Pingsan
121
Kebebasan Vivi
122
Rencana Double Date?
123
Rencana Vivi Untuk Raja
124
Sebelum Raja Pergi
125
Jamu
126
Nonton Balap
127
Bersama Ayah dan Ibu
128
Masalah Dewa dan Nindi
129
Belajar Naik Sepeda
130
Insiden
131
Hadiah Dari Tahta
132
Terkilir
133
Penghinaan?
134
Mimpi Buruk
135
Permintaan Maaf Siska
136
Pelakor? Go Away!
137
Raja Curhat
138
Kabar Gembira
139
Dituduh
140
Rencana Keluar Kota
141
Menghilang?
142
Permintaan Maaf

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!