"Di makan Mas, aku buatkan sarapan nasi goreng seafood spesial untuk Mas." ucap Hanin sambil meletakkan sepiring nasi goreng seafood spesial untuk sang suami.
"Wah, kesukaan Mas ini" Tutur Prasetya, Ia pun dengan sudah tidak sabar, langsung mengambil sendok yang ada di samping piring dan kemudian mencicipinya.
"Enak Han." ucap Prasetya.
"Siapa dulu yang buat." ujar Hanin, kemudian ia kembali ke dapur dan mengambil lagi nasi goreng untuk nya dan untuk Ali.
"Ini untuk anak Bunda tersayang." Hanin kemudian meletakkan satu piring nasi goreng yang tidak pedas untuk sang putra.
"Terimakasih Bunda." Ucap Ali, berterimakasih pada bundanya.
Keluarga bahagia dan harmonis itu kemudian melanjutkan acara sarapan pagi dengan suasana ceria.
Seusai bersarapan, Haningrum seperti biasa mengantarkan suaminya ke mobil untuk berangkat bekerja.
Sebelum masuk ke dalam mobil. Hanin merapikan lagi dasi dan juga jas yang sudah melekat pas pada tubuh sang suami yang gagah dan tampan itu.
"Bekerja yang giat ya Mas. Jangan lupa ibadah nya." ujar Hanin.
"Iya sayang, kamu juga hati hati di rumah. Uang di ATM kamu khusus untuk belanja masih ada banyak ngak. Nanti aku transfer lagi, supaya kamu bisa belanja."
"Uang aku masih banyak Mas. Tidak usah di tambah lagi. Tiap bulan Mas sudah kasih lebih dari cukup buat aku. Sampai sampai uang belanja, uang nabung dan uang kebutuhan rumah tangga kamu pisah pisah kan."
"Itu harus dong sayang. Aku kerja buat kamu, buat Ali, buat kita. Kamu itu adalah rezeki Mas. Sejak nikah ma kamu, Mas merasa rezeki Mas makin bertambah. Yang tadinya Mas hanya seorang karyawan biasa, sekarang Mas sudah bisa punya perusahaan sendiri. Meskipun belum besar."
"Harus bersyukur Mas, jangan kufur nikmat."
"Iya sayang, ya udah kalau begitu Mas berangkat dulu ya." ucap Prasetya yang kemudian Ia melabuhkan satu kecupan manis ke kening Hanin sebelum Ia pergi.
🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺
Setelah selesai mengantarkan sang suami untuk berangkat bekerja. Hanin kemudian kembali masuk ke dalam rumah.
Dan seperti biasa, sebagai seorang ibu rumah tangga yang selalu berada di rumah. Hanin selalu melakukan tugas-tugasnya sebagai istri.
Mereka tinggal di sebuah komplek perumahan mewah di tengah-tengah kota.
Sebelumnya, mereka tinggal di sebuah rumah sederhana di sebuah komplek kecil. Karena saat itu Prasetya masih bekerja sebagai karyawan biasa.
Setahun kemudian, Prasetya mencoba untuk membangun perusahaan sendiri.
Setelah berproses kurang lebih dua tahun. Perusahaan yang di jalankan Prasetya berkembang pesat.
Setelah mereka sudah memiliki banyak uang. Prasetya kemudian membeli sebuah rumah mewah di sebuah perumahan elit.
Dan Prasetya memboyong sang istri dan juga anak mereka untuk pindah tempat tinggal.
Tinggal di rumah mewahnya, mereka memperkerjakan dua asisten rumah tangga. Untuk membantu merawat dan membersihkan rumah yang punya suasana asri tersebut.
Meskipun mereka kerjakan dua asisten rumah tangga. Hanin tidak lantas cuma bersantai di dalam rumah.
Hanin bahkan membersihkannya sendiri kamar tidurnya. Karena bagi Hanin, kamarnya adalah tempat paling pribadi di antara ruangan yang lain di rumahnya.
Hanin hanya menyuruh asistennya untuk membersihkan kamar mandi saja. Bila ada orang lain yang masuk ke kamarnya.
Dalam kesehariannya, Hanin juga memasak sendiri makanan yang akan di makan untuk keluarga kecilnya.
Dan saat itu, Hanin yang berada di dalam kamar mandi, nampak sibuk memindahkan baju baju kotor bekas pakai ke dalam sebuah keranjang khusus.
Dan niatnya, Hanin akan memberikan keranjang yang berisikan baju kotor tersebut ke artnya.
Saat Hanin meraih baju kemeja sang suami yang hendak ia pindahkan ke keranjang kotor. Hanin sedikit merasa aneh dengan aroma parfum khas lain yang menempel pada kemeja putih Prasetya.
Karena merasa aneh dengan bau parfum yang ada di kemeja sang suami, Hanin kemudian mengendus kemeja tersebut.
Dan, aroma parfum yang ada di kemeja sang suami terasa berbeda. Berbagi pikiran aneh mulai bergelayut di pikiran Hanin.
"Astagfirullah Han, jangan berfikir souzon ma suami, Dosa." ucap Hanin lirih pada dirinya sendiri.
"Mas Prasetya ngak mungkin seperti itu." ucap Hanin lagi sambil berusaha membuang prasangkanya jauh jauh dari pikirannya.
Tampa mau berfikir buruk lagi tentang bau parfum itu. Hanin segera membawa keluar keranjang baju kotor itu untuk di berikan pada asistennya untuk di cuci.
Hanin adalah tipe seorang istri yang sangat menaruh rasa percaya pada suaminya.
Bahkan ia tidak ingin mencurigai sang suami dengan alasan alasan yang mungkin saja itu tidak benar. Kehidupan rumah tangga Hanin dan Prasetya sejauh ini sangat harmonis dan bahagia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Shanum❤️
Hanin ,suamimu itu setia bangettt ,tapi sayang dia dijebak 😭😭😭😭
2022-11-15
1
Sunarti
dari awall sdh ada bau " parfum di baju Prasetya bisa tuh di curiga i
2022-11-07
0
Rahma Inayah
feelinng isri tu kuat lo...
2022-10-14
4