Tern*da Oleh Sang Mafia

Pagi datang..

Seiring hembusan angin melalui jendela balkon yang terbuka sedikit menyapa pagi yang masih terlalu awal..bahkan matahari belum terbit..

Valerie membuka mata dan merintih ketika rasa nyeri itu membuatnya terkejut...di pandanginya sekeliling kamar dan menyadari jika ia berada di apartemen milik kekasihnya Dary...

Dary....berbicara tentang Dary...tak ada jejak kekasihnya di samping tenpat tidurnya, betapa malunya Valerie saat ini...mengapa dia bisa sampai tertidur dan tak sadar..?

Valerie berusaha bangun dari ranjang dan menarik selimut bersamanya untuk menutup tubuh polosnya..seluruh tubuh Valerie terasa nyeri terutama di bagian sensitifnya seperti dada...ia yakin sekali ada banyak tanda yang telah di tinggalkan Dary di tubuhnya..

Valerie kembali meringis dan menegakan tubuhnya...ia terkejut ketika rasa nyeri itu kembali menyerangnya..gadis itu memejamkan matanya..apakah semua gadis akan mengalami ini..? Mengapa nyeri sekali..?

Baru saja dia akan melangkah pintu toilet terbuka dan Dars keluar dari sana dengan mata elangnya..ia memindai keseluruhan Valerie dalam sekejap dan kemudian tersenyum puas...pria itu mendekati Valerie..dan menyentuh dagu gadis yang baru saja dia tiduri itu dengan lembut..

''Apakah kau masih merasa tidak nyaman sayang..''bisiknya lembut..

Valerie mengangguk..yah jika mau jujur rasanya begitu menyakitkan...hingga Valerie ingin menangis saja..

''Aa...aku...aaku baik-baik saja..''bisik Valerie dengan suara serak..

Dari matanya Dars tau kalau Valerie ketakutan dan hampir menangis...tubuhnya bahkan gemetar dan Dars bisa merasakan itu..dia gadis luar biasa...tubuhnya masih suci dan belum ternoda...hal itu membuat Dars sedikit iba kepadanya..

''Kau..apakah benar kau baik-baik saja..''

''Yah...aa..aku baik-baik saja..'' Valerie menyelesaikan ucapannya dengan susah payah..

Dars mengulurkan tangannya untuk menyentuh wajah Valerie dengan gerakan lembut membuat gadis itu lebih rilex..dan seketika itu juga Dars menarik tubuh Valeri untuk tenggelam di pelukannya..dan tangisan Valerie pun pecah saat itu juga...

Hening.....

Dars mengerutkan keningnya, ini pertama kalinya dia bercinta dengan seorang gadis polos yang begitu rapuh..dia gadis yang penuh kelembutan dan ketika dia menerima sedikit saja rasa sakit membuatnya goyah..

Dars mendekap tubuh mulus Valerie yang berbalut selimut dan tanpa sengaja dia melihat bercak darah kesucian di atas ranjang yang telah ternoda..dan pria itu pun menarik sudut bibirnya dengan puas,...dia adalah pria beruntung yang memiliki seorang gadis seperti Valerie...dia benar-benar beruntung..

Sementara Valeri masih terus terisak menumpahkan semua perasaannya...rasa takut, cemas dan merasa kotor..selama ini dia tak pernah melakukan hal di luar kendali..ia tak pernah memiliki hubungan dengan pria lain selain Dary dan bahkan Valerie tak pernah menyangka jika hari ini ia telah kehilangan kesuciannya...

''Sayang...jika kau terus menangis maka aku akan merasa bersalah dan tak bisa memaafkan diriku sendiri..apakah sikapku terlalu kasar, apakah aku begitu menyakitimu..''

Deg!!!!

Tangisan Valerie berhenti...lalu mengangkat wajahnya beradu pandangan dengan Dars yang begitu tampan, dengan garis wajah yang penuh ketegasan...

''Maaf.....''suara Valerie terdengar serak..

''Seharusnya aku yang minta maaf sayang..''bisik Dars dengan lembut..

Valerie mencoba tersenyum walau airmatanya menetes..

''Aku bersikap kekanakan maafkan aku..Dary...''

Ingin rasanya Dars mengatakan dengan jujur siapa dirinya, bahwa yang tidur bersama Valerie bukanlah Dary namun dirinya..ingin sekali Dars mendengar jika Valerie memanggil namanya walau dia sadar kalau semua butuh waktu..

''Tak apa....aku akan memajukan tanggal pernikahan kita...''

Mata Valerie melebar seakan tak percaya..

''Mengapa kau harus memajukan tanggal pernikahan kita..''

''Karna aku sudah tak tahan untuk tidur bersama denganmu, aku rindu jika kau membangunkan aku lalu memasak untukku..''

Dars menarik pinggang Valerie mendekat...

''Aku ingin segera merasakan itu semua bersama denganmu sayang..''

Valerie tak mampu menyembunyikan wajah malunya dia pun mengangguk...membiarkan Dars memeluknya dengan erat..

''Baiklah aku akan segera mandi..''

''Kau perlu bantuan sayang..'' ucap Dars dengan suaranya yang serak...

Valerie mengerti apa maksud ucapan Dars, pria itu lantas menggeleng...

''Tidak...aku rasa...aku bisa jalan...''

''Biarkan aku menggosok punggungmu..'' Dars masih merayu..

''Tidak..terimakasih sayang, bersiaplah...aku tak akan lama..''bisik Valerie menolak dengan lembut..

Namun Dars bersikeras..pria itu segera membawa Valerie ke dalam gendongannya dan membawanya untuk mandi..

''Dary...tidak.....Dary...''

''Aku hanya menggosok punggungu sayang..'' ucap Dars menggoda...

''Oh..tidak..kau licik Dary...'' jerit Valerie tertawa...

***********

Dars melangkah bersama Valerie turun dari mobil sambil saling menggenggam tangan, hari ini Dars mengantar Valerie kerumahnya sekaligus ia ingin mengatakan tentang keinginan majunya pernikahan mereka..

Begitu sampai di depan pintu mereka langsung di sambut oleh sang tuan rumah yaitu Doni Winola dan sang istri Tari Winola..

''Mommy...Daddy..'' sapa Valerie dengan senyuman bahagia..

Dars mendekati orangtua Valerie dan memberi salam..

''Bagaimana kabarmu Dary..''

''Aku baik om dan tante..''ucap Dars tersenyum dengan sangat ramah..

''Tante melihat betapa Val sangat bahagia ketika kau datang..dia tersenyum terus..''

Dars melirik Valerie yang hanya tersenyum malu...

''Aku minta maaf..semalam aku dan Valerie kami...''

''Sudahlah kami mengerti lagi pula minggu depan kalian akan menikah..''

Dars tersenyum lega.......

''Ehhm...sebenarnya aku datang kesini untuk meminta ijin dan restu tante dan Om..''

Doni sang sang istri saling menatap..

''Katakan saja...nak Dary...''

''Aku ingin memajukan pernikahan menjadi lusa..''

''Apa.....'' seru Doni dan Tari bersamaan,..

Dars tampak nekat...sebelum ketahuan maka dia tak akan pernah membuang sedikitpun waktu yang ada..

''Lalu bagaimana dengan orangtuamu...''

''Mereka akan datang besok lalu tapi saudara kembarku Dars dia....''

''Dars pasti sangat sibuk...dia anak muda yang sangat misterius dan pekerja keras..''ucap Doni mengerti..

''Aku jadi tenang sekarang, dan apakah tante dan Om setuju..''

''Tentu saja...kami setuju...kalian ingin menikah dan itu adalah hal yang terbaik.....''

Merekapun tertawa bersama...

********

Di luar negri...

Orangtua Dars/Dary begitu bingung..sang putra Dary baru saja sembuh dari koma walau ia masih lemah...namun ia terus memanggil nama Valerie..sementara itu Dars menuntut agar mereka berdua pulang besok pagi untuk menghadiri pernikahannya bersama Valerie..

''Apa yang harus kita lakukan Daddy....bagaimana kalau Dars benar-benar menginginkan Valerie untuk menjadi miliknya.....'' ucap Ross Dalton dengan rasa kesal yang menumpuk...

Dars bahkan mengancam dan mereka tak bisa berbuat apapun....

Jhon Dalton tampak tenang...untuk kali ini dia memilih percaya pada putra pertamanya dan berharap kalau Dars akan menikahi Valerie untuk sesaat lagi pula Dary masih lemah,..

''Mari kita liat apa yang akan terjadi Momm...kita tak punya pilihan apapun selain percaya pada putra kita sendiri,...''

Rose bersedekap...

''Bahkan dalam mimpipun aku tidak percaya padanya Dadd...'' ucap Rose memegang pelipisnya..ia sungguh terlihat geram..

Sedari kecil Dars dan Dary sudah terlibat perang dingin, Dars adalah pribadi yang keras dan tak bisa di atur..jadi sulit untuk Rose mengerti putra pertamanya..

''Kita tak punya pilihan selain percaya kepadanya Momm..kita benar-benar tak punya pilihan sekarang, sebaiknya kau bersiap-siap kita akan berangkat besok pagi..''ucap Jhon dengan tatapan tajam...

Rose hanya menghela nafas dengan kesal...anak itu sungguh membuatnya naik darah.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***