Hari berikutnya di rumah Alex.
Mama Alex menyambut kedatangan Jenny dan Jasmine dengan senyuman di wajahnya. Tapi Jenny dapat dengan jelas melihat kesedihan yang tersembunyi dibalik senyuman itu.
"Jenny ini adalah diary yang ditulis oleh Alex. Setiap hari dia menulis banyak hal tentang dirimu dalam diary ini. Kau bisa melihatnya." Ucap mama Alex menyerahkan diary itu kepada Jenny.
Jenny membuka diary itu. Di halaman pertama di dalam diary itu tertulis, 'hari ini aku dan Jenny pergi ke taman bermain. Kami menaiki roller coaster. Aku benar-benar ketakutan. Aku pikir bahwa itu adalah hari terakhir dalam hidupku. Tapi Jenny berada di sampingku. Jadi aku berkata kepada diriku sendiri, jika aku mati aku akan membawa dia bersamaku hahaha!'
Jenny tersenyum saat dia membaca semua memori indah antara dirinya dan Alex. Setelah beberapa saat, dia menutup diary itu dan memeluk diary itu karena itu ditulis oleh Alex, cinta pertamanya.
Kemudian setelah itu, Jenny makan siang bersama dengan mama Alex dan setelah dia selesai makan siang, dia pergi ke kamar Alex.
Dia melihat ada banyak foto mereka berdua. dan Jenny mengambil foto itu. Ada beberapa kertas yang berada di atas meja, Jenny membuka dan membaca semuanya. Itu adalah sebuah lukisan yang tidak selesai. Alex memang sangat suka untuk melukis, karena dia bisa mengekspresikan perasaannya melalui melukis.
"Jenny bukankah gadis ini tampak seperti dirimu di dalam gambar ini dan pria ini terlihat seperti Alex." Jasmine yang pernah melihat ke sekeliling kamar Aldx, tiba-tiba mengambil sebuah lukisan dari dalam sebuah kotak.
Jenny berjalan mendekat dan melihat kearah lukisan itu dan benar sekali, lukisan itu tampak seperti dirinya dan pria disampingnya itu tampak seperti Alex.
"Jenny kemari lah." Jasmine memanggil Jenny lagi.
"Apa itu?" Tanya Jenny kepada Jasmine yang menunjuk ke arah sebuah tape recorder.
"Eh, di sini tertulis untuk Jenny-ku. Mungkin Alex menyiapkan semua ini untukmu." Ucap Jasmine saat melihat kearah benda itu.
Jenny dengan cepat mengambil benda itu dan dia mulai memainkannya. Suara Alex terdengar dari benda itu dan hati Jenny merasa sangat puas, hanya dengan mendengarkan suara Alex.
Kemudian Jenny dan Jasmine mendengar suara dari tape recorder itu saat mulai dimainkan.
"Jenny ini sudah sangat lama, aku ingin mengatakan sesuatu padamu, bahwa aku sangat menyukaimu sejak lama. Tapi aku baru sangat yakin untuk menyatakan perasaanku kepadamu di hari valentine nanti. Aku harap kita akan bisa selamanya seperti ini. Selamanya sampai kematian dan setelah kematian juga. Jika sesuatu mungkin terjadi entah itu kau atau aku yang akan meninggalkan dunia ini lebih dulu, ingatlah bahwa kita akan selalu bersama dan kematian tidak akan memisahkan kita. Jika aku meninggalkan dunia ini, pergilah selalu ke tempat dimana kita bertemu pertama kali. Bahkan jika kau tidak bisa untuk melihat ku, aku akan ada bersamamu dan jika kau akan meninggalkan dunia ini bahkan setelah kematian aku selalu mencintai dirimu Jenny. Jadi hari ini, aku Alex, akan menyatakan bahwa aku akan mencintaimu Jenny selamanya."
Jenny merasa menyesal sekarang karena dia seharusnya sudah memberitahukan kepada Alex apa yang dia rasakan kepada Alex. Jenny menyesal bahwa dia tidak bisa menghabiskan lebih banyak waktu bersama Alex. Jika dia tahu semua ini akan terjadi, maka dia akan menghargai semua momen dalam hidup mereka bersama. Jenny akan menghargai setiap detik yang dia lewati bersama Alex. Tapi pada akhirnya cinta dalam hidupnya itu tidak lagi ada dan dia sangat menyesal.
Jenny tiba-tiba tertawa yang membuat Jasmine terkejut, setelah melihat dia tertawa seperti itu.
Sebenarnya Jenny tengah menertawakan dirinya sendiri.
"Betapa bodohnya aku. Aku tidak pernah mengetahui bahwa dia juga mencintai aku. Betapa bodohnya aku untuk membiarkan dia membeli minuman itu sendiri. Jika terakhir kali aku ada bersamanya, maka semua ini tidak akan pernah terjadi." Jenny mulai menyalahkan dirinya sendiri.
Jasmine benar-benar merasa kasihan kepada Jenny. Dia sangat ingin menyemangati Jenny, tapi dia tahu bagaimana Jenny.
Jenny benar-benar sudah rusak dari dalam. Cinta pertamanya tidak ada lagi. Sekarang dia tidak tahu apa yang harus dilakukan dan tidak tahu bagaimana kondisinya yang sekarang ini sangat menyakitkan.
Kemudian setelah beberapa saat, mereka meninggalkan rumah Alex. Di dalam perjalanan pulang, Jenny tidak mengatakan apapun. Dia hanya terdiam.
"Jenny apakah kau akan pergi sekolah besok?" Tanya Jasmine mencoba untuk memecah kebisuan diantara mereka.
"Hmmm...." Balas Jenny.
Jasmine tidak tahu dalam dunia seperti apa Jenny tengah tersesat. Tapi semuanya tetap baik karena Jenny akan pergi ke sekolah besok.
"Jasmine jemput aku besok di rumah saat pagi hari, oke." Ucap Jasmine yang akhirnya berbicara.
"Hah? Oh! Baiklah aku akan datang pagi besok ya. Ayolah Jenny, jangan berikan tatapan seperti itu." Ucap Jasmine mencubit hidung Jenny.
Tapi cubitan ini mengingat bahwa Alex juga terbiasa mencubit hidungnya dan di hari valentine itu adalah cubitan terakhir dari Alex.
Entah bagaimana, tiba-tiba Jenny pergi dan masuk ke dalam rumahnya. Jasmine benar-benar tidak bisa bertahan dengan sikap aneh Jenny yang seperti ini.
Malam hari di kamar Jenny...
Jenny hendak tidur, tapi dia melihat kearah diary Alex dan mulai membacanya sampai akhirnya dia tidak menyadari dia tertidur.
Pagi harinya...
Jenny bangun seperti biasa dan mandi, kemudian mengganti pakaiannya dan pergi untuk sarapan. Setelah sarapan dia menyiapkan beberapa buku dan keluar dari dalam rumah. Dia melihat Jasmine yang tengah berdiri di sana dengan melipat tangannya menghentakkan kakinya di trotoar.
"Jasmine...." Teriak Jenny yang memanggil nama Jasmine yang tampak menatap kearah rumahnya dan jalanan di depannya.
"Kenapa kau begitu lama? Lihatlah, kau sudah terlambat 2 menit." Ucap Jasmine dengan marah seperti seorang bayi yang tengah ngambek kepada Jenny dan mencoba untuk menunjukkan kepada Jenny bahwa dia datang terlambat.
"Oke... oke, ayo kita pergi sekarang." Jenny memegang tangan Jasmine dan menariknya untuk ikut bersamanya.
Di sekolah...
"Jenny, ujian terakhir akan segera datang. Apakah kau sudah mempersiapkan dirimu?" Jasmine tampak khawatir tentang Jenny yang sudah absen selama dua minggu.
"Apa kau berpikir kali ini aku tidak akan berada di puncak teratas?" Ucap Jenny dengan penuh percaya diri.
Jasmine setuju kepada Jenny. Alex dan Jasmine sendiri selalu berada di dalam 3 besar. Jadi kali ini, Jenny akan menjadi yang pertama dan Jasmine yang kedua karena Alex tidak bersama mereka lagi.
Ketiganya selama ini memang selalu bersaing untuk mendapatkan peringkat pertama. Namun, tetap saja Jenny yang mendapatkannya, Alex di posisi kedua dan Jasmine di posisi ketiga.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments