Pagi yang mendung menyapa, semendung wajah Nara.
Bagaimana tidak, jika lagi-lagi tak ada tatapan hangat dari semua murid untuk dirinya.
Nara
(Menghela nafas)
"Sudah biasa seperti ini, tapi kenapa masih terasa menyebalkan."
(Bergumam pada diri sendiri)
Begitu gadis itu memasuki pintu gerbang sekolah J International School yang menjulang tinggi nan kokoh. Kembali tatapan tak bersahabat ia dapatkan dari murid-murid yang notabene merupakan keturunan sultan semua.
Secara penampilan, Nara sama dengan murid-murid yang lain. Karena dari seragam, tas, sepatu, hingga kaus kaki yang di kenakan murid-murid disana semuanya sama, tersedia dari sekolah.
Nara
"Sebenarnya mereka kenapa sih? Perasaan penampilanku biasa aja, baju aku juga udah ku setrika serapi dan sehalus mungkin."
Di sepanjang perjalanan menuju kelas yang berada di lantai tiga, Nara terus bermonolog dengan dirinya sendiri, sebab tak ada yang mau mengobrol dengannya.
Untung saja peraturan di sekolahan tersebut sangat ketat, hingga pembulyan dalam bentuk apa pun akan di tindak secara tegas.
Jadi hal tersebut sangat menguntungkan bagi Nara.
Nara
"Aku harus cepat-cepat deh, sebelum telat. Tinggal lima menit lagi aku harus sampai di kelas."
Nara
(Berjalan cepat dan menabrak seseorang)
Sasa (Aca)
Auucch..
(Mengusap pundak yang tertabrak Nara)
Nara
E-eh.. Ma-maaf, maaf..
Nara
(Membungkuk bungkukkan badan dengan ketakutan)
Nara
Maaf, saya nggak sengaja
Nara
(Berucap sambil menunduk)
Sasa (Aca)
"Nggak papa kok, tenang aja. Nggak usah takut gitu,"
Nara tertegun mendengar kalimat baik dan terdengar halus itu. Ia menegakkakn pandangan ke depan secara perlahan.
Nara
"K-kakak siapa?"
Nara
(Mengerjab-ngerjabkan mata)
Nara terpana melihat gadis di depannya yang sangat cantik dan baik menurutnya. Ya, dia yang perempuan saja mengakui kecantikan gadis itu bagaimana dengan lelaki.
Sasa (Aca)
(Mengulurlan tangan)
Sasa (Aca)
Sasa, panggil aja Aca. Dari kelas 11 B.
Nara
(Menerima uluran tangan dengan senyum cerah)
Nara
Nara, dari kelas 11 A.
Sasa (Aca)
"Ayo cepat masuk! Ntar telat masuk kelas lagi,"
Nara
"Baik, Kak."
Sasa (Aca)
"Panggil nama aja, kan kita seumuran," (tersenyum)
Nara
Em, baik,"
Kedua gadis itu segera menaiki lift yang menuju ke kelas 11, kelas tersebut ada di lantai tiga. Karena lantai satu dipergunakan sebagai ruangan para guru, tempat ibadah, aula, perpustakaan dan lain sebagainya.
Sedangkan lantai dua diisi oleh ruang-ruang kelas 10, A, B, C, D dan seterusnya. Begitupun dengan lantai tiga dan empat yang digunakan untuk ruang-ruang kelas juga.
Comments
Adico
jika berkenan mampir dikaryaku thor.
2022-12-07
0