4. Beli Lagi Saja

Mobil melaju membelah jalan beraspal yang kini mulai lengang, hanya beberapa mobil dan motor saja yang tampak menyalip dan kemudian langsung tak terlihat lagi,

Gerimis masih turun di luar sana, sebagaimana tirai air tipis yang beberapa terlihat berkilau ketika cahaya lampu jalanan menerpa,

"Baru pulang kampus Mbak..."

Reza sengaja menggantung kalimatnya di sana, mencari cara mengenal nama gadis itu tanpa harus bertanya siapa namanya,

"Dea,"

Sahut sang gadis,

Reza tersenyum, seakan merasa strateginya tepat,

"Oh Dea namanya?"

Reza pura-pura biasa saja, padahal hatinya cukup senang begitu tahu nama Dea,

Tampak kemudian Dea mengangguk,

Perjalanan mereka lantas diiringi lagu dari Kahitna, dengan lagunya yang berjudul Andai Dia Tahu,

"Kenapa ambil kelas malam?"

Tanya Reza mencoba membuat obrolan mereka mengalir saja, meskipun tampak gapura perumahan di mana mereka tinggal kini sudah mulai terlihat,

Alih-alih menjawab pertanyaan Reza, tiba-tiba Dea mengambil kresek berisi dua wadah nasu goreng yang baru dibeli Reza dari warung tenda di tepi jalan sebelum kampus di mana tadi Reza bertemu Dea,

"Jangan dimakan Mas,"

Tiba-tiba Dea berkata dengan suaranya yang lembut,

Reza menoleh ke arah Dea yang kini terlihat mengikat kresek berisi dua wadah nasi goreng yang ia letakkan di atas pangkuannya,

"Wah, aku lapar Mbak Dea,"

Kata Reza,

"Apa Mbak Dea mau nasi gorengnya? Kalau begitu tidak apa bawa pulang saja, nanti saya beli lagi, oh... ya ya... namaku Reza, Mbak,"

Dea kemudian terlihat menggeleng,

"Saya tidak lapar, saya juga tidak makan nasi goreng,"

Kata Dea,

Reza menoleh ke arah Dea lagi, yang kali ini meletakkan kresek dengan dua wadah nasi itu di bawah dekat kakinya,

"Saya akan buang saja,"

Ujar Dea,

"Lho, tapi... Aduh sayang dong kalau harus dibuang,"

Reza protes,

Dea menggeleng pelan,

"Percaya sama saya Mas, lebih baik Mas beli lagi saja, atau makan makanan yang lain saja,"

Lanjut Dea kemudian,

Reza yang melihat Dea bersikap seenaknya akhirnya jadi sedikit kesal, tapi...

"Besok pagi, kalau Mas pergi lewat sana, nanti Mas akan tahu,"

Ujar Dea,

Mendengar kata-kata Dea, langsung Reza jadi teringat semua kejadian janggal yang dia alami ketika di warung tenda nasi goreng itu,

Reza yang dalam kondisi menyetir mobilnya yang mulai memasuki kawasan perumahan itupun mulai merasa sepertinya Dea tahu soal warung aneh itu,

"Blok G, Mas,"

Tiba-tiba Dea bersuara lagi,

Reza pun mengangguk saja, ia masih mencoba memahami situasi dan kondisi yang ada saat ini,

"Nanti Dea saja yang buang, jangan khawatir, Mas orang baik,"

Kata Dea berkata seolah menyiratkan sebuah makna,

Hingga mobil kemudian mendekati rumah dengan pagar tinggi berwarna hitam,

Rumah-rumah di sekitarnya tampak cukup sepi, bahkan bisa dikatakan sangat sepi,

"Saya baru pindah di perumahan ini, jadi baru kali ini masuk blok G, tapi kelihatannya di sini sepi ya,"

Ujar Reza begitu Dea tampak sibuk bersiap turun,

Dea tampak tersenyum,

Lagi-lagi senyuman manis yang seolah langsung mampu mengalihkan dunia Reza, yang seketika melupakan luka batinnya sebentar,

"Terimakasih Mas, hati-hati di jalan,"

Kata Dea lagi,

Reza pun mengangguk, ia berharap Dea menawarinya mampir, tapi sayangnya hal itu tidak dilakukan Dea,

Gadis itu turun dengan memeluk buku dan juga membawa kresek berisi dua wadah nasi goreng yang benar langsung ia buang ke tong sampah depan rumahnya,

Reza menghela nafas,

Besok pagi aku akan mengerti?

Mengerti soal apa kira-kira?

Ah yah, warung itu memang mencurigakan, tapi apa iya jika cerita orang tentang warung aneh di beberapa daerah juga ada di kota sebesar Jakarta?

Tentu rasanya Reza masih tak bisa percaya,

Reza melihat ke arah Dea yang tahu-tahu sudah masuk ke dalam rumah,

Reza pun akhirnya memutuskan pergi dari depan rumah Dea untuk langsung menuju rumahnya sendiri di Blok A.

Perumahan kelas menengah itu meskipun sudah banyak rumah yang berdiri namun tampaknya tak banyak yang menghuni,

Sepanjang jalan komplek perumahan dari rumah Dea di blok G hingga rumah Reza di Blok A terlihat sepi,

Hanya beberapa orang saja yang terlihat berpapasan dengan mobil Reza, itupun sepertinya hanya asisten rumah tangga yang mungkin baru jalan dari mini market depan jalan dekat pintu masuk utama perumahan,

Reza merasakan perutnya kini mulai benar-benar keroncongan, menuntut jatah makan malam,

Ah nasi goreng,

Reza jadi ingat nasi gorengnya lagi.

"Beli lagi saja, atau makan yang lain saja,"

Suara Dea seolah terngiang kembali.

...****************...

Terpopuler

Comments

◉✿✪⃟𝔄ʀⓂ️𝐚𝐰𝐚𝐫✿◉

◉✿✪⃟𝔄ʀⓂ️𝐚𝐰𝐚𝐫✿◉

Mencurigakan... Ayo Za besok selidiki. aku penisirin ini

2022-10-12

2

Nanda Ananda

Nanda Ananda

penasaran aq,,.lanjut kk

2022-10-05

1

adriana nadirah 🐻💜

adriana nadirah 🐻💜

semangat ya thor😘😘😘

2022-10-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!