Episode.2

Dua hari telah berlalu semenjak kejadian itu. Kini Nirmala kembali bekerja seperti biasanya. Nirmala yang baru sampai di kantor, dia mendengar ada bisik-bisik dari rekan kerjanya. Doni juga ada bersama mereka.

''Ada apa ini? Kenapa berkumpul disini?'' tanya Nirmala.

''Eh Nirmala, kamu sudah sembuh?'' tanya Doni.

''Sudah nih. Oh iya kalian lagi bahas apa?''

''Hari ini atasan kita yang baru akan datang ke kantor. Pak Sanjaya kan mau pensiun,'' ucap Doni.

''Benarkah? Kok aku tidak tahu berita ini?''

''Kamu kan kemarin dua hari tidak berangkat. Jelas saja kamu tidak tahu.''

''Hehe iya sih. Ayo kita mulai kerja, nanti keburu para karyawan datang loh,'' ucap Nirmala

Mereka yang sedang berdiri di depan kantor, segera masuk dan pergi menuju ke ruang OB yang ada di lantai satu. Setelah menaruh tas ke loker penyimpanan, mereka segera mengambil alat kebersihan di gudang.

''Kak, siapa yang nanti piket malam?'' Nirmala bertanya kepada seniornya.

''Sekarang gilirannya Doni sama kamu. Tapi kalau kamu masih sakit, nanti biar di ganti saja,'' jawabnya.

''Tidak usah, Kak. Aku tidak apa-apa kok. Tidak enak sama yang lain kalau aku tidak piket malam.''

''Nanti biar aku yang antar kamu pulang, Mala.'' sahut Doni yang tiba-tiba muncul di dekat mereka.

''Iya, Kak Doni. Terima kasih ya,'' ucap Nirmala.

''Sama-sama cantik. Kamu tidak menolak lagi kan?''

''Tidak, Kak.''

''Sudah mengobrolnya! Ayo kita kerja,'' ajak Desi yang merupakan senior mereka.

Mereka segera pergi untuk mengerjakan pekerjaan masing-masing. Kebetulan sudah ada jadwalnya, jadi tidak berebut saat bekerja.

Tiga puluh menit kemudian, satu persatu karyawan mulai berdatangan. Nirmala yang sedang mengelap kaca di depan, sesekali dia tersenyum saat melihat karyawan yang lewat.

Tiba-tiba terlihat atasan mereka mengumpulkan karyawan yang baru datang. Lelaki muda yang bernama Rendi itu bertepuk tangan tiga kali.

Prok prok prok

''Kumpul-kumpul!'' ucapnya dengan suara yang sedikit keras. Beberapa karyawan menghampirinya.

''Ada apa, Pak?'' tanya salah satu karyawan.

''Minta yang lainnya untuk segera bersiap. Pak Alvin yang merupakan anak dari Pak Sanjaya akan datang. Kita harus menyambutnya, karena Pak Alvin itu atasan baru kita,'' ucapnya.

''Baik, Pak.'' ucap salah satu dari mereka. Mereka langsung memanggil beberapa perwakilan karyawan dari beberapa bagian, dan kepala divisi untuk segera berkumpul di depan.

Kini mereka sudah berbaris rapi di depan pintu masuk.

Terlihat Alvin yang datang bersama ayahnya. Semua karyawan sedikit membungkukkan badannya menyambut kedatangan atasannya itu.

"Selamat datang, Pak." ucap mereka serempak.

"Terima kasih sambutannya." ucap Pak Sanjaya.

Mereka kembali menegakkan tubuhnya dan menghadap ke depan. Beberapa karyawan wanita terpana untuk pertama kalinya melihat ketampanan Alvin

''Sama-sama,'' jawab mereka.

''Berhubung semuanya berkumpul disini, saya mau mengenalkan anak saya yang nantinya akan menggantikan posisi saya sebagai direktur perusahaan. Ini anak saya, dia bernama Alvin Sanjaya Kusuma,'' ucap Pak Sanjaya sambil sesekali menoleh ke samping menatap anaknya.

''Selamat pagi semuanya. Senang berjumpa dengan kalian,'' Alvin tersenyum menatap mereka.

''Pagi juga, Pak. Selamat bergabung di perusahaan,'' ucap salah satu dari mereka.

''Mungkin sampai disini dulu perkenalannya. Saya mau ajak anak saya pergi keliling kantor,'' ucap Pak Sanjaya.

Satu persatu dari mereka mulai pergi dari sana. Mereka kembali ke ruang kerja masing-masing.

Nirmala yang sedang mencuci lap, di kejutkan dengan suara rekan kerjanya yang sedang bergosip. Mereka sedang membicarakan anak bos mereka yang katanya sangat tampan.

'Memangnya setampan apa sih tuh orang? Seisi kantor pasti sudah heboh kalau sudah ada gosip seperti ini,' batin Nirmala.

Nirmala sangat paham jika ada gosip di kantor, pasti cepat menyebar. Termasuk gosip yang sedang hangat ini menyangkut ketampanan atasan baru mereka.

Nirmala pergi ke dapur kantor untuk mengambil minum karena haus. Dia melihat Doni yang sedang minum juga.

''Eh, Mala. Kamu tidak ikut bergosip juga seperti teman-teman kita?''

''Aku malas kalau nahas gosip.''

''Katanya anak bos tampan loh. Awas kalau kamu naksir.''

''Ya kali anak bos mau sama office girl sepertiku. Aku tidak mau berkhayal.''

''Iya sih, kalau office girl sepertimu cocoknya sama office boy sepertiku,'' ucap Doni.

''Aku belum memikirkan percintaan. Umurku saja masih sembilan belas tahun,'' kata Nirmala.

''Bagus, anak baik.'' Doni mengusap gemas pucuk kepala Nirmala.

''Jangan pegang-pegang!''

Obrolan keduanya terhenti saat Desi datang dan menghampiri mereka.

''Mala, ayo ikut saya ke lantai paling atas!'' pinta Desi.

''Ngapain, Kak?'' tanya Nirmala.

''Kita bersihkan toilet yang ada disana. Kebetulan tadi asisten bos yang menyuruhku. Tentu aku butuh teman biar cepat selesai,'' ucapnya.

''Baik, Kak.'' ucapnya.

Nirmala mengikuti Desi keluar dari ruangan itu. Mereka mengambil alat kebersihan, lalu segera pergi ke lantai atas dengan menaiki lift.

Saat ini keduanya sudah sampai di lantai atas. Mereka segera melangkah menuju ke toilet. Kebetulan mereka melewati ruangan yang bertuliskan ruang Direktur Utama. Beberapa menit setelah mereka lewat, terlihat Alvin dan ayahnya yang baru sampai di depan ruang direktur.

''Ayo masuk, Nak! Mulai hari ini ruangan ini akan menjadi ruangan kamu,'' ucap Pak Sanjaya.

''Iya, Pah.'' Alvin membuka pintu ruangan itu yang kebetulan pintunya tidak tertutup.

Sesampainya di dalam ruangan, Alvin tampak memperhatikan seisi ruangan. Ini pertama kalinya dia datang ke kantor. Karena sebelumnya dia kuliah S2 di luar negeri. Tiga hari yang lalu dia baru pulang. Sepulangnya ke tanah air, dia langsung menemui kekasihnya yang bernama Cantika. Namun dia malah memergoki kekasihnya yang sedang berselingkuh. Mungkin karena pacaran jarak jauh, jadi Cantika berselingkuh.

Alvin dan ayahnya duduk berhadap-hadapan. Kebetulan Alvin yang duduk di kursi direktur atas permintaan ayahnya.

''Kamu pantas sekali menjadi pemimpin, Al. Kamu jangan kecewakan papah, ya!''

''Iya, Pah. Aku tidak akan mengecewakan papah kok. Aku akan berusaha memimpin perusahaan dengan baik,'' ucapnya.

Pak Sanjaya menjelaskan apa saja tugas-tugasnya sebagai seorang direktur.

"Kalau nanti ada yang tidak kamu tahu, kamu bisa bertanya kepada sekretaris papah."

"Baik, Pah."

"Sepertinya Papah harus pulang cepat nih. Papah ada acara sama mamahmu."

"Pulang saja, tidak apa-apa, Pah."

Pak Sanjaya berpamitan untuk pulang kepada anaknya. Namun Alvin ikut mengantar ayahnya sampai ke parkiran depan.

Setelah mengantar ayahnya ke depan, Alvin kembali masuk ke kantor. Saat dia sampai di lantai atas, dia menghentikan langkahnya saat mendengar suara wanita yang menurutnya tak asing. Namun dia tidak tahu itu suara siapa. Hanya saja menurutnya suara itu tak asing. Alvin mendekati sumber suara yang ternyata dari arah toilet wanita. Namun langkahnya terhenti saat dia mendengar ada yang memanggilnya dari belakang.

"Pak Alvin," terdengar suara dari sekretaris ayahnya yang sekarang sudah menjadi sekretarisnya.

Alvin menoleh ke belakang. "Ada apa sekar?"

"Maaf jika saya lancang. Tadi saya melihat Pak Alvin melangkah mendekati toilet wanita, saya kira Pak Alvin nyasar," ucapnya.

"Ah iya, saya kira disini toilet laki-laki. Saya permisi dulu," Alvin melangkah pergi melewati Sekar yang masih berdiri disana.

Andai saja Sekar tidak datang, pasti dia sudah tahu suara siapa yang dia dengar dari arah toilet. Entah kenapa Alvin penasaran, dan sepertinya suara itu tak asing.

Terpopuler

Comments

Izzah Wani

Izzah Wani

sekar mah ganggu aja 😅😅

2022-10-28

0

🍭ͪ ͩ𝐙⃝🦜aya𒈒⃟ʟʙᴄ🍒⃞⃟🦅̈́💞

🍭ͪ ͩ𝐙⃝🦜aya𒈒⃟ʟʙᴄ🍒⃞⃟🦅̈́💞

jelas tidak asing orang kmu yg ambil kehormatanya

2022-10-04

0

Devi Triandani

Devi Triandani

hampir saja ketemu... perasaan mlm itu Alvin mabuk, kok bisa mengenali suara itu?

2022-10-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!