EPS 4

"Kalau boleh tahu, kamu ada urusan apa panggil Shila" tanya Bu Lina

"Begini Bu, tadi ibu Koni menyuruh saya memanggil Shila" ucap Yuni yang tentu nya berbohong

"Baiklah, Shila..." Panggil bu Lina

"Saya bu" ucap Shila berdiri

"Sekarang kamu ikut Yuni keluar ya, ingat jangan lama kembali ke dalam kelas" ucap Lina

"Baik bu" ucap Shila

Sebelum Shila keluar, Eva berkata kepada Shila

"Kamu hati-hati ya, kalau ada terjadi sesuatu sama kamu panggil aja aku" ucap Eva dan dibalas anggukan oleh Shila, setelahnya Shila pun keluar dari kelas itu.

Setibanya di depan kelas, Yuni langsung menarik tangan Shila dengan kuat

"Kak tangan Shila sakit, lepasin kak.." ucap Shila merintih kesakitan

"Diam lo" ucap Yuni membentak Shila

Sesampainya di dalam kamar mandi, Yuni mendorong Shila dengan kuat, hingga Shila terjatuh ke lantai

"Mana tugas gue?" tanya Yuni

" Ta...Tapi kak, kan kata kakak minta nya nanti waktu istirahat kedua" ucap Shila takut

"Kalau gue mau sekarang, emang kenapa?" ucap Yuni yang hanya ingin menyakiti Shila.

"Tapi tugas nya belum selesai kak, Sila belum ada mengerjakan nya" ucap Shila menangis

"Apa lo bilang? Lo belum ada mengerjakan tugas gue? bentak Yuni menampar Shila

"Iya kak, Shila minta maaf" ucap Shila menangis sambil memegang wajah nya yang baru saja di tampar oleh Yuni

"Awas ya lo, gue aduin lo sama papa" ucap Yuni menarik kasar rambut nya Shila setelah itu Yuni yang tanpa merasa kasihan pergi meninggalkan Shila sendirian

"Hiks....hiks" suara tangisan Shila pecah

"Hiks.. Kenapa mereka jahat banget sama Shila, Shila punya dosa apa sama mereka? Hiks... hiks" ucap Shila menangis

Setelah merasa puas menangis, Shila kembali ke dalam kelas, setibanya di depan ruangan kelas nya Shila menghembuskan nafas nya dengan kasar

"Tok... tok" Shila mengetuk pintu

"Iya silakan masuk" teriak Lona dari dalam kelas

"Loh Shila, Kenapa mata kamu sampai bengkak begitu nak? tanya Bu Lina dengan khawatir

"Shila nggak kenapa-napa kok Bu, tadi Shila waktu mau kesini merasakan pusing Bu" ucap Shila terpaksa berbohong

"Kamu ke UKS aja dulu nak, Eva..." ucap Bu Lina memanggil Eva

"Iya Bu" ucap Eva dari bangku nya

"Tolong hantarkan sila ke UKS Ya, kasihan kalau dia terus mengikuti pelajaran dalam keadaan sakit" ucap ibu Lita

"Baik bu" ucap Eva.

Di UKS Eva langsung bertanya kepada Shila

"Shil, kamu bohong kan bilang kamu sakit?" tanya Eva dan dibalas anggukan oleh Shila

"Jelasin sama aku Shil, kamu kenapa?" ucap Eva

"Ini lagi, wajah kamu kenapa bisa merah begini?" tanya Eva lagi

"Hiks...hikss...hiks, dia nampar aku, Eva. Dia mendorong aku ke lantai kamar mandi. Sakit banget Va, hiks..." ucap Shila menangis

"Gila yah tuh orang, berani banget dia lakuin itu di sekolah" tanya Eva emosi

"Kamu nggak ngelawan?" tanya Eva emosi

"Nggak Va" ucap Shila menggelengkan kepala nya

"Kamu kenapa nggak melawan dia sih Shil? kamu lupa sama apa yang aku bilang di kantin tadi?" ucap Eva

"Bukan Shila nggak mau Va, tapi kak Yuni dorong Shila duluan, sakit Va, sakit hiks ...hiks" ucap Shila menangis

Mendengar itu, Eva jadi kasihan, Eva memeluk Shila bermaksud untuk menenangkan sahabat nya itu.

"Sekarang kamu pulang aja ya, nanti aku yang permisi kan kamu sama ibu Lina" ucap Eva

"Pulang ke mana Va, aku nggak mau lagi pulang ke rumah itu" ucap Shila

"Dan kamu kan tadi sudah janji juga buat temani aku nyari kosa" ucap Shila lagi

"Iya juga sih, gimana ya" ucap Eva berpikir

"Gini aja deh, kamu pulang ke rumah aku dulu, nanti aku hubungi Mami aku, nanti kalau aku udah pulang sekolah, baru kita cari kosan kamu" ucap Eva

"Nggak apa-apa kan Va, aku di rumah Kamu dulu?" tanya Shila

"nggak apa-apa kok kamu santai aja" ucap Eva.

Sekarang Eva sudah kembali ke dalam kelas nya, sedangkan Shila melangkahkan kaki nya ke halte bus yang cukup dekat dengan sekolah nya.

Lama ia menunggu, tapi tak kunjung melihat ada bus yang datang.

"Aku jalan aja deh, hitung-hitung bisa menghemat uang" ucap Shila lesu

"Aku harus cari ayah sama ibu kandung aku ke mana lagi ya" tanya Shila pada dirinya sendiri. Shila melangkahkan kaki nya di sepanjang jalan, Shila melamun hingga tak memperhatikan jalan.

"Ciiiiiiiiit" karena sebuah mobil lewat dengan kencang, sehingga Shila sudah hampir tertabrak. Untung sang supir bisa mengemudi dengan baik.

Pengendara mobil itu turun dari dalam mobil dengan wajah yang sangat marah.

"Heh lo? Lo mau mati hah?" bentak pemuda itu

"Kalau jalan hati-hati dong, atau lo sengaja ya mau menabrakkan diri lo dan lo bisa minta ganti rugi ke gue?" tanya pemuda itu lagi dengan kejam

"Ma... maaafin Shila kak, Shila benar-benar nggak sengaja" ucap Shilla menangis karena takut dan juga karena menahan sakit di tangan nya

"Maaf kata lo?" bentak pemuda itu lagi

"Dasar perempuan bodoh" teriak pemuda itu masuk ke dalam mobil nya meninggalkan Shila sendirian.

Sepeninggalan pemuda itu, Shila menangis jadi-jadinya.

"Kenapa ya, semua nya jahat sama Shila, hiks...hikss" ucap Shila menangis dan berdiri

Di dalam mobil, pemuda yang tadi menabrak Shila sedang marah-marah tak jelas

"Gila ya tuh cewek, apa sebegitu penting nya uang untuk nya sampai-sampai dia ingin menabrakkan dirinya?" ucap Wandi

"Tapi tadi dia pakai seragam SMA negeri 1 kan, berarti satu SMA dong sama gue nantinya. Awas aja ya kalau sampai gue ketemu lagi dengan dia" ucap Wandi dengan emosi.

-_-_-_-_-_-_-

Sesampainya Shila di gerbang rumah Eva, Shila menekan bel beberapa kali sampai tuan rumah membukakan pintu.

"Eh non Shila sudah sampai ya non, mari masuk non" ucap sang bibi setelah membukakan gerbang

"Iya bi, makasih banyak ya bi" ucap Shila tersenyum sambil mengikuti sang bibi masuk ke dalam rumah yang sangat cukup besar itu.

"Kata non Eva, non Shila langsung istirahat saja di kamar nya non Eva ya non, biar nanti makanan nya bibi bawa ke kamar" ucap sang bibi

"Iya Bi" ucap Shila tersenyum

Di dalam kamar, Shila membaringkan badan nya di atas kasur empuk milik Eva. Dia berpikir mengapa hidup nya nggak pernah bahagia, kenapa dia selalu di kucilkan, Kenapa dia tak pernah di perlakukan dengan baik.

"Hahhhh" suara helaan napas Shila

"Entah kapan aku akan merasa bahagia" ucapnya lirih lalu memejamkan mata nya secara perlahan.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***