Semua orang yang tiba-tiba terkejut dengan perubahan Ryou, semuanya menganga terkejut tidak percaya makhluk apa yang telah mereka lihat.
Rin juga terkejut saat Ryou mengeratkan pegangannya pada Rin. "Tuan putri tetap di sisi ku,"
"Ma... Makhluk apa itu? monster itu monster," ujar salah satu tentara panik.
Ryou berubah menjadi manusia setengah domba, rambutnya yang orange berubah menjadi putih ke perakan, dua tanduk domba juga muncul di kepalanya, matanya yang orange juga berubah warna perak serta dua tanduk yang muncul di kepalanya menyerupai tanduk domba.
"Akan ku bunuh kalian,"
"Jangan mundur lancarkan serangan,"
Ryou pun kembali bertarung dengan semua tentara yang mengejar mereka, Rin masih berpegangan tangan dengan Ryou yang telah berubah itu. Ryou mengamuk dan menghancur setengah dari tentara yang mengejar mereka.
Rin masih belum sadar dengan ketidak nyatanya semua ini, di tengah-tengah pertarungan Ryou seseorang muncul lalu melempar bola asap membawa mereka melarikan diri dari istana.
Seseorang itu membawa Ryou dan Rin kabur bersama ke sebuah kuil yang tidak jauh dari istana.
"Kuil ini, kakek?" Rin baru sadar ternyata kakeknya datang untuk menyelamatkan mereka.
Sesampai di kuil Ryou pun pingsan karena kelelahan dan berubah kembali menjadi manusia normal.
"Ap... Apa semua ini?"
Rin masih kebingungan dengan dirinya dan Ryou sebebarnya apa yang terjadi?
***
"Kau sudah mengerti Rin? Ryou adalah zodiak Aries dia di masuki oleh roh zodiak yang berwujud domba putih jantan," jelas sang kakek.
Ryou istirahat karena kelelahan dalam pertarungan tadi.
"Ap... Apa ini kakek? aku tidak tahu, Yan membunuh ibu, Ryou adalah zodiak apa semua ini?" ujar Rin sambil menangis masih belum menerima kenyataan bahwa ibunya baru saja meninggal dan hal-hal menakjubkan malah banyak yang terjadi.
"Rin sejak kau lahir tanda itu sudah ada, kau di lindungi 12 bintang lainnya. Kau sudah menemukan satu dari ke dua belas itu sisanya kau akan menemuinya sendiri, kau adalah reinkarnasi dari dewa naga merah dan merupakan dewa bagi dua belas zodiak lainnya. Rin kakek harap kau bisa menemukannya berpetualang lah pergi dengan Aries untuk mencari yang lainnya maka itu bisa membantumu untuk kembali merebut tahta," jelas kakek lagi.
"Dan Yan, dengan kekuatan kita sekarang kita tidak bisa melawan dalam artian bahwa sebagian tentara dan jendral sudah ada dalam genggamannya selebihnya tinggal mengambil kepercayaan dari lima suku yang akan mengangkatnya menjadi raja,"
Rin hanya bisa terdiam mendengar penjelasan dari kakeknya, memang benar ini adalah sebuah kenyataan tapi akankah ia berlarut dalam kesedihan ini tapi ia juga belum ingin mati sekarang.
"Istirahatlah bersihkah badanmu, dan segeralah pergi dari sini jika mereka menemukanmu di sini maka akan gawat,"
***
"Rin, Rin mulai sekarang hiduplah jalani hidupmu dengan baik jaga hidupmu yang berharga dan ungkap kebenaran ini. Rin ibu menyayangimu maaf ibu tidak bisa lagi melihatmu,"
Rin tiba-tiba terbangun dengan ngos-ngosan ia memimpikan ibunya yang telah terbunuh. "Ibu,"
Rin melihat bahwa matahari telah memasuki kuil, artinya ini sudah pagi. Ia mimpi buruk ternyata malam tadi sudah banyak yang terjadi.
Tiba-tiba terdengar ada suara ribut di luar, terdengar percakapan kakek dengan beberapa orang.
"Tuan putri," panggil Ryou mengejutkan Rin.
"R... Ryou," wajahnya seketika memerah ketika melihat Ryou ia kembali ingat dengan ciuman semalam.
"Tuan putri tidak ada waktunya melamun, tentara kerajaan ada di sini sekarang kakek sedang mencoba menghalangi mereka ayo secepatnya pergi dari sini,"
"Ah iya," Rin segera turun dari ranjangnya lalu memakai jubahnya, ingat Rin tidak menemukan sesuatu dari sakunya.
"Ah, jepit itu,"
Rin bergegas mencari sesuatu yang di rasa telah hilang darinya, sementara Ryou masih menunggunya.
"Tuan putri ayo, mereka sudah mendesak kakek masuk," ujar Ryou mengamati.
Sementara di luar sang kakek masih menahan mereka agar tidak masuk kuil. "Sudah kukatakan jangan pernah menginjakan kaki kotor kalian di tanah suci ini,"
"Apa maksudmu mereka pasti ada di sini, kami tidak membunuhmu karena alasan kau adalah pendeta di kuil ini tapi kami tidak bisa jika kau menyembunyikan cucumu di sini kami akan membunuhmu," ujar tentara itu dengan sangar.
"Oyaya mau membunuh orang tua rupanya,"
"Itu mereka," tunjuk salah satu tentara yang berhasil masuk kuil menemukan Ryou dan Rin.
"Gawat! keadaanku belum pulih sepenuhnya,"
Ryou memegang dadanya sedikit sesak karena fisiknya belum stabil untuk bertarung lalu menarik tangan Rin agar lari bersamanya. "Tuan putri gunakan kakimu untuk berlari,"
Ryou dan Rin pun kembali berlari tidak ada jalan semua akses keluar dari kuil telah di tutup oleh Para tentara.
"Kepala kalian sekarang adalah milikku," seorang tentara ternyata telah berhasil mengepung Rin dan Ryou dan dengan keadaan seperti ini Ryou masih belum bertarung.
Tentara mulai menghunuskan pedangnya pada Ryou dan Rin namun tiba-tiba_.
Mata Rin kembali membulat kakeknya melindunginya dan terkena tebasan pedang.
"Ka... Kakeeek,"
Tiba-tiba Ryou kembali berubah ke wujud monsternya dan kembali bertarung dengan para tentara itu.
"Mati, mati kalian semua," ujar Ryou sambil mengamuk.
Sementara Rin masih menangis sambil memeluk kakeknya yang masih sedikit bernafas.
"Rin... Maafkan kakek tidak bisa melindungimu mulai sekarang hiduplah cari bantuan dari dua belas zodiak, i... Ini hadiah dari kakek," memberikan Rin sebuah kalung dengan liontin naga emas.
Rin menerimanya dan beberapa saat kakeknya akhirnya juga meninggal dalam pelukannya, Rin tak kuasa membendung air matanya lagi rasanya air matanya sudah kering dan sekarang ia benar-benar hidup sendiri. Iblis itu telah membunuh ayah, ibu dan sekarang kakeknya.
Setelah mengalahkan beberapa tentara itu Ryou pun kembali dalam wujud manusianya dan melihat Rin yang kembali menangis.
"Tu... Tuan putri," Ryou mendekati Rin yang menangis.
"Ryou," Rin memeluk Ryou sambil menangis.
"Tidak apa-apa, aku ada di sini," ujar Ryou kembali memeluk Rin.
Setelah Rin tenang akhirnya Ryou membawa Rin pergi dari kuil itu, memasuki hutan agar para tentara itu tidak bisa menemukan mereka.
Ryou terus berjalan sambil menggandeng tangan Rin. Ryou terus memperhatikan Rin yang sangat tampak murung, langkah kakinya mulai mengecil menandakan kalau ia sudah mulai lelah, ini juga sudah cukup siang dan matahari juga terik. Mereka berjalan sejak pagi dan belum makan apa-apa.
"Tuan putri mau istirahat sejenak?" tanya Ryou.
Rin masih menghindari kontak mata dengannya, Rin pun berjalan sedikit dan duduk di bawah pohon rindang. Ryou pun mengikutinya dan juga duduk di sebelahnya.
"Tuan putri mau ku ambil kan buah?"
Rin hanya diam menatap lurus dengan tatapan kosong.
"Kemarin... Kemarin adalah ulang tahunku yang ke 17 tahun, kemarin aku sangat bahagia aku mendapat banyak kado, kue dan juga jus tak kusangka sekarang aku hidup di hutan melarikan diri menjadi buronan," ujar Rin sambil menahan air matanya.
Ryou dengan sabar mendengarkan cerita Rin ia tidak tahu cara menghibur Rin yang sekarang bersedih satu-satunya sekarang yang Ryou tahu ia harus melindungi Rin bukan hanya karena ikatan pengawal dan tuan putri tapi juga tuan dan zodiak.
"Kau tahu, ibuku mengucapkan selamat ulang tahun padaku tapi aku bahkan sibuk menerima kado sehingga aku tidak mengucapkan terima kasih pada ibuku, kakekku mereka semua di ambil dariku,"
Tak tahan lagi Ryou akhirnya memeluk Rin dan menangis dalam pelukannya.
'Yang ku tahu dia adalah tuan putri yang manja, aku tidak pernah bisa mengakuinya sebagai tuan dari para zodiak. Tapi sekarang sejak kejadian semalam aku melihat betapa malangnya gadis kecil ini dia baru saja kehilangan semuanya menangis, aku melihat bahwa sekarang dia adalah putri yang malang dan aku harus melindunginya janjiku tuan putri'
Next
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments