...🌸Happy Reading 🌸...
"Nem,,, janji ya, setelah aku ngomong nanti, kamu jangan marah apalagi membenciku ya!" Pinta Bimo.
"Emang kamu ini mau ngomong apaan sih? Serius amat." Inempun semakin dibuat penasaran karna pada dasarnya sifat Bimo tuh jauh banget dari kata serius. Dimata Inem, Bimo adalah seorang yang humoris dan juga santai.
"Hmmm,,, sebenarnya aku,,, aku,,, udah lama suka sama kamu nem dan,,, rasa suka aku ini,,,, lebih dari sekedar teman."
Dengan terbata - bata Bimo mencoba mengatakan apa yang ada didalam hatinya. perasaan yang selama ini sangat mengganggunya. Perasaan yang pernah dipungkirinya, namun sekarang dia mencoba memberanikan diri untuk mendapatkan kepastian.
"Aku tahu aku nggak seharusnya berkata seperti ini, tapi aku juga nggak bisa menahan perasaan ini lagi. Aku ingin kamu tahu kalo aku,,,"
Bimo menghentikan ucapannya sejenak, ditatapnya wajah ayu yang ada didepannya itu dalam - dalam dan dengan pasti dia melanjutkan perkataannya.
"Aku cinta sama kamu Nem, kamu mau nggak jadi pacarku? " Lanjut Bimo.
Mendengar pengakuan dari sahabatnya itu, Inem hanya terdiam dan terpaku. Antara percaya dan tidak percaya namun pada kenyataannya Bimo memang sedang mengutarakan perasaannya pada Inem.
Inem berusaha mengendalikan perasaannya saat ini. Antara terkejut, nggak percaya, senang, takut semuanya bercampur menjadi satu.
"Ini aku nggak lagi mimpi kan? Bimo bilang cinta? Apa mungkin dia lagi bercanda dan ngerjain aku?" Batin Inem.
Beberapa pertanyaan mulai memenuhi relung hati dan juga fikiran Inem. Hal itu membuat Inem semakin larut dalam alam fikirannya.
"Nem,,,, kok kamu diam aja sih? Kamu marah ya? Maafin aku ya,,, mungkin emang nggak seharusnya aku menyatakan cinta padamu."
Melihat reaksi Inem yang hanya terdiam lantas membuat Bimo seketika patah semangat dan tertunduk lesu menyesali perkataannya barusan.
"HAH,,, bodoh,,, bodoh,,, bodoh,,, mampuslah kau Bimo, sekarang kamu bakalan dibenci sama Inem. Seharusnya kamu pendam aja perasaan cinta mu ini. Kalau perlu buang jauh - jauh deh." Umpat Bimo dalam batinnya.
"Bimo,,, " Setelah terdiam cukup lama akhirnya Inempun membuka suaranya.
Mendengar namanya dipanggil, perlahan Bimo mendongak dan memberanikan diri menatap gadis yang sudah lama menjadi pujaan hatinya itu.
"Kamu tuh barusan ngomong apaan sih Bim? Kamu mau ngerjain aku ya? Kamu lagi latihan atau taruhan, kayak yang di film - film gitu?"
"Eh nggak kok, aku nggak lagi taruhan, ini serius. Aku ngomong beneran. Suer deh." Bimo mengacungkan jari telunjuk dan jari tengahnya bersamaan.
"Maaf kalo kamu terganggu dengan pengakuanku barusan. Sungguh aku nggak ada niatan untuk ngerjain kamu apalagi taruhan. Itu mah sama aja aku cari mati Nem, aku tau lah kalau kamu marah tuh kayak gimana?"
"Udah tahu aku kalau marah kayak gimana tapi kamu masih berani ngomong gini ke aku?"
"Namanya juga usaha, diterima syukur nggak diterima ya sokor." Bimo lagi - lagi menampakan wajah lesunya.
"Haish,,, emang susah ya ngomong sama kamu itu."
"Sebenernya nggak susah sih, kamu tinggal jawab mau apa nggak gitu aja, gampang kan."
"Lhah,,, lhah,,, lhah,,, seenaknya aja ni bocah ya. Terus kalau aku jawab mau kenapa? Kalau jawab nggak mau kenapa? Jangan pikir aku nggak mau ya, karna aku tuh juga punya perasaan yang sama kayak kamu cuman emang akunya aja yang nggak berani bilang ke kamu. Trus kalau aku bilang mau apa sekarang kita bisa dikatakan jadian trus pacaran? Ya udah hayuk tunggu apa lagi? Mulai sekarang kita pacaran!"
Bak letupan kembang api dimalam tahun baru, seperti itulah suara Inem saat ini. Ngomong nerocos tiada henti tak lagi mengenal titik ataupun koma apalagi mengenal rem.
Hal itu membuat Bimo melongo dan membutuhkan waktu baginya untuk mencerna apa yang diucapkan Inem.
Setelah memahami kalimat Inem, sontak Bimo bangkit dari tempat duduknya lalu mendekati Inem sambil menggenggam kedua tangan Inem.
"Kamu,,, kamu serius dengan apa yang kamu ucapkan barusan? kamu mau jadi pacar aku?" Senyum lebar mengembang manis dibibir lelaki tampan itu.
Inem hanya mengangguk dan tersipu malu. Wajahnya merona semerah warna jambu delima yang ranum.
"Alhamdulillah duh gusti,,, akhirnya doa hamba selama ini ENGKAU kabulkan."
Saking senengnya tak sadar Bimo langsung memeluk Inem.
"Eh jangan gini dong, malu ih dilihatin banyak orang." Inem melepas paksa pelukan Bimo.
"Maaf,,, maaf,,, kebablasan ya. Aku saking senengnya ini. Nggak nyangka aja bakalan diterima." Ujar Bimo sambil kembali duduk dikursinya.
Mereka berduapun melanjutkan obral obrolnya dan menikmati hari pertama mereka jadian.
...🌸Bersambung🌸...
Wah senang sekali ya kalau perasaan cinta bisa terbalas . Sesenang aku mendapatkan respon dari kalian. Yuk beri aku dukungan kalian ya ☺🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Nona M 𝓐𝔂⃝❥
dih ngajak pacarannya ngegas inem
2023-06-07
0
✪⃟𝔄ʀ ησƒяιтα 🅾︎🅵︎🅵 ⍣⃝కꫝ🎸
hayok catet tanggal berpaa sekarang kalian jadian wkwkw.syukurlah cinta bimi gak bertepuk sebelah tangan
2023-05-24
0
✪⃟𝔄ʀ ησƒяιтα 🅾︎🅵︎🅵 ⍣⃝కꫝ🎸
gak mau kamu suka telat bim wkwkw
2023-05-24
0