Sena turun ke bawah. Dia melihat Raja sedang duduk di ruang tamu.
"Ada apa, Ja?" tanya Sena langsung, lalu duduk di depan Raja saling berhadapan. Dia masih kesal pada Raja.
"Nggak, gue cuma pengen main aja. Baru kali ini gue ke rumah lo? Tara mana?"
"Nggak tahu." Sena menjawab dengan singkat. Raja sudah tidak aneh jika Sena begini.
"Tadi, lo pulang bareng si culun?" tanya Raja, Sena yang mendengarnya mengepalkan tangan. Dia benci jika ada yang mengatakan adiknya culun.
Tidak tahu saja mereka, jika adiknya itu cantik mempesona, pintar juga baik hati. Dia yakin jika Raja tahu Alexa yang asli. Raja pasti akan mengejar-ngejarnya.
"Kenapa memangnya?" tanya Sena.
"Nggak, pengen tahu aja. Tadinya mau gue anterin. Eh keduluan lo!"
"Lo nggak lihat dia dibully begitu? Dia jatuh juga lo nggak nolongin. Nunggu apa lagi? Nunggu dia lebih parah lagi?!"
"Bukan begitu, gue pengen nolongin dia. Tapi gue mau tahu seberapa kuat si sombong itu bertahan. Dia di bully bukan salah gue! Lo masih ingat 'kan taruhan gue sama Aldi dan Alvin? Gue harap lo nggak berusaha buat gagalin pendekatan gue sama si culun."
"Gue nggak perduli pendekatan lo sama dia. Gue nggak suka aja lihat ada pembullyan, dan ternyata teman gue satu ini menikmati orang lain di bully!"
"Sorry, nggak tahu kenapa gue senang aja lihat si culun terpojok dan terluka. Habis mukanya dia itu angkuh banget, ngeselin. Makanya pada sedang bully dia."
"Termasuk lo! Gue mau istirahat, lo pulang aja!" Sena langsung bangkit dan meninggalkan Raja sendirian. Dia kesal pada Raja, dan takut pertahanannya hancur lalu menonjok Raja. Andai dia tidak berjanji pada adiknya untuk menjaga rahasianya.
"Lah, gue diusir. Di kasih minum juga belum. Si Sena kenapa marah-marah begitu? Apa dia suka sama si culun?" Raja bergumam sendiri. Dia lalu bangkit dan pergi dari rumah Sena.
***
Saat ini keluarga Tirta sedang makan malam. Alexa berpenampilan biasa, tanpa behel, kacamata juga bintik-bintik merah di wajah. Dia sangat cantik.
"Dek, pokoknya Kakak nggak mau kamu berpenampilan ala nerd. Kakak nggak mau kamu di bully dan dihina lagi!" Sena harap setelah ini Alexa merubah penampilannya.
"Iya, dek. Kamu nggak tahu Kakak menahan diri untuk tidak menonjok wajah mereka yang udah bully kamu."
Alexa hanya diam mendengarkan apa yang dikatakan Kakak kembarnya. Dia makan dengan tenang.
Alexa sudah merencanakan pembalasan di kepalanya.
"Tenang aja Kak aku, sudah punya cara untuk membalas mereka." Alexa tersenyum penuh arti.
"Aku sudah selesai makannya, aku duluan ke kamar." Alexa lebih dulu meninggalkan meja makan.
Di kamarnya, Alexa mengunci pintu kamar dan masuk ke kamar mandi. Alexa, kemudian menekan tombol yang berada di balik cermin. Sesuatu terjadi, wastafel bergeser. Terlihat, ada sebuah tangga ke bawah.
Alexa melangkah menuruni tangga. Nampak sebuah ruangan sebesar kamarnya. Ruangan ini kedap suara.
Dalam ruangan ini terdapat sofa besar, meja lalu ada juga meja kerja, dan kursi kerja Alexa. Ada juga lemari pakaian. Alexa, berganti pakaian dengan setelan formal.
Dia lalu duduk di kursi dan menelepon seseorang, setelah itu Alexa mengambil remote yang ada di meja. kemudian menyalakan layar TV.
Terlihat seseorang berada di dalam layar.
"Selamat malam, Nona." Orang itu menyapa Alexa.
"Selamat malam Madeline, atau pagi." Madeline tersenyum.
"Ada kabar apa, Madeline?"
"Saya ingin menyampaikan kerjasama kita berakhir sukses. Mereka senang dengan kinerja perusahaan kita, dan menawarkan kerja sama lain."
"Bagus, beri karyawan bonus karena telah bekerja dengan baik. Walau dia terlihat puas kita jangan berpuas diri. Tetap hati-hati, jangan lengah dan terus berusaha yang terbaik."
"Iya, Nona."
"Oh, ya Madeline bisa aku minta tolong padamu. tolong kamu carikan data lengkap tentang seseorang. Nanti aku kirimkan foto dan namanya."
"Baik, Nona. Apa Anda siap untuk rapat sekarang?"
"Iya, Madeline aku siap."
Tak, lama layar berubah menjadi yang tadinya hanya satu gambar kini menjadi beberapa gambar orang.
Alexa, rupanya sedang zoom meeting bersama kolega bisnisnya.
Iya, Alexa adalah seorang CEO, tak ada yang tahu termasuk keluarganya. Dia mendirikan sendiri perusahaannya sejak dirinya SMP.
Satu yang membuat dia sukses seperti ini adalah Alexa mempunyai karyawan yang loyal dan setia.
Dia memperlakukan mereka dengan baik, selayaknya. keluarga. Oleh karena itu karyawan senang bekerja dengan Alexa.
Dua jam Alexa melakukan rapat. Setelah selesai, dia kemudian mematikan layar TV, lalu mematikan lampu. Alexa kembali ke kamarnya lewat kamar mandi.
***
Sementara itu, di tempat lain. Raja sedang termenung di kamarnya. Kenapa dia rindu dengan si culun? Dia rindu ingin mengerjainya lagi. Rasanya senang melihat si culun terpojok dan lemah.
Dia tidak sabar menunggu hari esok.
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Kenzi Kenzi
cakep
2023-10-15
1
Nur Adam
lbjur
2023-08-07
1
X'tine
suka ceritanya Thor,,, ringan, singkat gak ribet... terus bikin penasaran he he he
2023-07-16
1