Mansion keluarga besar de votex saat ini hanya di isi oleh Javian dan Calista, kepala keluarga, kakak tertua dan para cucu de votex saat ini pada sibuk dengan urusannya masing-masing.
Calista de votex
*tertidur didekapannya Javian setelah lelah menangis
Javian de votex
*membaringkan Calista dengan hati² dan juga tak lupa menyelimuti tubuhnya sampai batas dada dengan tak lupa juga sedikit mengecup kening dan hidungnya
Javian de votex
Tidur yang nyenyak Calista, saya berjanji akan membawa putra kita yag menghilang dari jangkauan kita
*mata berkilat ambisi
Javian de votex
*melangkah keluar pintu
Javian bertujuan pergi keruang kerjanya yang berada disebelah kamar mereka berdua.
Ruang kerja pribadi Javian de votex
Javian de votex
*Duduk dikursi kebesarannya
Javian de votex mulai masuk kedunia kerjanya maka saat itu juga Javian tak akan peduli dengan keadaan sekitar saat sudah berhadapan dengan dokumen-dokumen yang yang menghasilkan uang sampai triliunan itu.
Tanpa sengaja ada satu berkas yang jatuh ke lantai dan membuat Javian harus mengambilnya tapi matanya yang tajam melihat tulisan yang berada di berkas itu dan membuatnya tersenyum miring.
Tulisan pada berkas itu adalah
" Identitas anak yang ingin tuan cari semuanya sudah ada di berkas ini dengan lengkap tidak ada yang terlewat, semoga tuan puas dengan hasilnya"
Javian de votex
*membukanya dengan pelan dengan hati yang berdegup kencang
Javian de votex
Ada apa dengan diriku? Saya merasa gelisah dan sedikit senang..
*batin
Javian pun mengambil kertas yang berada di amplop coklat itu dengan langsung membacanya.
Isi berkas:
Nama lengkap : Alastar Majendra
Nama panggilan: astar
Umur : 12 tahun
Tanggal lahir : 01 Juni
Status : Yatim piatu
Memiliki sahabat Jisung pradana dan Jaemin Dirgantara
Sekolah : Junior Internasional School tapi sekarang pindah sekolah Senior Internasional School, besok adalah hari pertamanya masuk sekolah
Anaknya cerdas
Tinggi: 130 cm
Ukuran telapak kaki: 27
Tempat tinggal saat ini : jln. Kebon timur,Gg terong, kontrakan kecil yang berada di ujung
Bekerja paruh waktu disebuah Cafe Coffe sahabatnya Jisung untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya dan Anak itu masuk sekokah dengan program beasiswa tanpa sepersenpun pengeluaran uang.
Javian de votex
*Deg
Javian de votex
Kenapa tanggal lahirnya sama dengan kejadian putraku menghilang sepertinya saya harus menyelidiki anak ini lebih lanjut dan hati ini pun seperti memberi petunjuk jika anak ini yang kita tunggu-tunggu
*batin sedikit membuncah bahagia dan ada rasa curiga
Javian de votex
*menelpon Asistennya
...
Disisi lain disebuah apartemen seorang pria sedang tertidur dengan pulasnya setelah hari-hari yang dijalananinya yang begitu melelahkan sebelum suara deringan telponnya yang berada diatas nakas sampingnya.
Aku cinta kamu, aku sayang kamu, aku suka kamu..kamu...kamu..kamuuuuu
Itulah ada suara dering telpon pria itu walaupun sebenarnya terdengar sedikit alay ataupun lebay.
?
*mencari telponnya yang berada dinakas dengan meraba-raba dengan mata yang masih terpenjam
?
Siapa?
*suara khas bangun tidur
Javian disebrang telpon mengeram marah karna Asistennya tidak propesional atau tidak siaga saat dimana dirinya membutuhkannya.
Javian de votex
*mengeram
Javian de votex
KAU_
*membentak tapi terpotong dengan suara grasak-grusuk disebrang telpon
?
Tu-Tuan..
*bangun dari tidur nyenyaknya saat mengetahui jika yang menelpon adalah atasanya dan dengan panik menjawab terbata-bata
Javian de votex
Hmm..Lee kamu selamat dari saya tapi tidak untuk DILAIN HARI saya pastikan kamu akan mendapatkan hukuman yang tak bisa kau bayangkan tapi sekarang saya membutuhkan kamu dan juga hati saya sedikit baik hari ini jadi tanpa basa-basi saya ingin SAAT INI JUGA kamu harus mendapatkan DNA Anak itu dan hasilnya telpon saya! Ingat saya tidak suka menunggu
*balas dengan mutlak tidak ingin dibantah
Lee Danendra ( Asisten Javian )
Baik Tuan segera akan saya kerjakan sesuai permintaan yang tuan Javian inginkan dan saya pastikan hasilnya akan sampai kepada anda dengan waktu 3 jam!
*balas dengan ambisi yang mengebu-ngebu
Lee Danendra ( Asisten Javian )
Lebih baik menjalani tugas yang menyiksa diri dari pada mendapatkan hukuman dari tuan Javian
*batin
Tut
Tut
Sambungan telpon mereka pun terputus dan Lee pun mengelua dada dengan perasaan lega akhirnya bisa sedikit tenang setelah menghadapi singa yang sedang ngamuk.
Tanpa ba bi bu Lee pun segera bersiap-siap menjalankan misi dari atasanya yang dirinya suka sebut sebagai singa dan setiap perkataannya yang keluar adalah sebuah perintah mutlak tanpa bantahan.
...
Lee saat ini sedang menyetir dengan pikiran yang entah ada dimana.
Lee Danendra ( Asisten Javian )
Gimana caranya anak itu bisa ikut saya untuk DNA tapi kalau dipikir-pikir pasti anak itu tidak akan mau ikut saya karna memang kita tidak kenal ketemu aja tidak pernah, haduh..pusing saya memikirkan ini apalagi tadi saya menjanjikan waktu dengan 3 jam kepada tuan Javian
*mengacak-acak rambut saking tidak ada solusi
Lee Danendra ( Asisten Javian )
Apakah saya mencari rambutnya saja ya..nah itu baru ide yang bagus ya rambutnya jadikan anak itu tak perlu repot-repot ikut dengan saya
*tersenyum lebar dengan ide yang ada di pikiran
Lee pun melajukan mobilnya kearah kontrakan astar dan apa yang dilakukan Lee itu adalah rahasianya yang bagimana caranya bisa dapetin tuh rambut yang penting adalah hasilnya tak perlu memikirkan cara mendapatkannya bagaimana.
Comments
saa
yang
2024-06-12
0
♡~Yuki.nur019
aku tebak dia menyelinap kayak Pencuri 🗿 tapi barang yang dicuri hanyalah 1 helai rambut
2024-01-09
1
♡~Yuki.nur019
bruhh ternyata 12 tahun jirr.. dan betapa kecilnya kamu??
2024-01-09
3