Kepusingan Anyelir.

"Ahhhhh, gimana dong, Vik? aku udah nggak ada pacar, nggak ada gaun,belum gajian. Lengkap deh penderitaanku!" keluh Anyelir pada Vika sahabatnya, sembari mengacak-acak rambutnya, frustasi.

"Jangan ngeluh ke aku! salah kamu sendiri

Orang gila macam Nania, ngapain kamu tanggapin coba?" sahut Vika sembari merapikan gaun-gaun yang ada di standnya.

"Kan aku juga harus punya harga diri, Vik. Masa aku harus mengaku kalah sama si ular itu?" Anyelir, terus saja mengikuti kemana Vika pergi.

"Masalahnya, sekarang kamu benar-benar akan kehilangan harga diri yang kamu jaga itu, Anye. Sekarang masalah semakin rumit. Kalau kamu tidak datang dia akan semakin merasa di atas angin. Kalau kamu, datang dengan penampilan ala kadarnya, dan tanpa pria yang kamu katakan kemarin itu, kamu akan dipermalukan,"

"Jadi aku harus bagaimana dong? bantu cari solusi kenapa?" rengek Anyelir bak seorang anak kecil yang minta dibelikan sesuatu.

"Maaf, kali ini aku benar-benar tidak tahu bagaimana menolongmu. Kamu yang buat masalah, kamu harus selesaikan sendiri. Makanya jadi orang itu jangan impulsif. Sebelum bertindak, kamu harus berpikir akibatnya lebih dulu. Apa salahnya, kalau kamu bersikap apatis dan tidak menanggapi Nania dan Bayu?"Vika mengomel panjang lebar, karena kesal atas sikap Anyelir yang memang selalu impulsif.

"Kamu ini sahabatku atau nggak sih? bukannya ngasih solusi, malah mengomel,". Anyelir mengerucutkan bibirnya.

"Anye, kamu itu memang pantas diomelin. Jadi kamu mau aku apa? kalau bantu kamu beli gaun,aku juga tidak punya uang, kita sama-sama belum gajian. Kalau mau carikan kamu pria tampan dan tajir, aku aja susah mendapatkan pria seperti itu. Kalau ada, ya pasti buat aku lebih dulu lah,masa iya aku kasih ke kamu,"

"Kamu memang sahabat tidak ada akhlak, Vik. Kamu benar-benar tidak punya empati padaku. Itu lagi, cowok kemarin, sok-sok nolak, mentang-mentang dia tampan. Aku juga kan nggak jelek. Buktinya aku pernah jadi primadona di sekolah dulu," tutur Anyelir dengan bibir yang masih maju ke depan.

Vika tidak menjawab sama sekali. Wanita itu hanya bisa berdecak seraya menggeleng-gelengkan kepalanya, melihat tingkat rasa percaya diri sahabatnya yang terlalu tinggi.

"Anye, kalau pria tampan kemarin menolakmu, berarti kamu memang belum benar-benar cantik seperti yang kamu katakan," ucap Vika, sembari mengembuskan napasnya.

"Woi, Kalian berdua lagi ngomongin apa sih, boleh aku tahu?" tiba-tiba seorang pria yang masih masuk kategori tampan muncul dan mengagetkan Anyelir.

"Haris, kalau mau datang, bilang-bilang dong! aku kaget tahu! untung aku nggak punya penyakit jantung, kalau iya, aku pasti sudah modar. Kamu mau menanggungjawabi kebutuhan mamaku?" omel Anyelir.

"Maaf,Nye! tapi jantung masih aman kan?" tanya Haris sembari terkekeh.

"Anye, aku punya usul!" pekik Vika tiba-tiba.

"Usul apa?" Anyelir langsung memasang tampang serius.

"Bagaimana kalau Haris saja yang jadi pacar pura-puramu,dia pasti mau,iya kan,Ris?"

Anyelir seketika mengangkat hidungnya ke atas dan kembali lemas.

"Pacar pura-pura? jangankan jadi pacar pura-pura, jadi pacar benaran pun aku mau," Haris terlihat sangat semangat.

"Akunya yang gak mau!" tolak Anyelir dengan cepat. " kamu tahu sendiri kan, Bayu itu siapa? dia itu anak orang kaya, pewaris perusahaan yang lumayan besar. Lagian Nania juga tahu siapa Haris. Aku akan semakin jadi bahan ejekan nanti di tempat itu kalau aku sama Haris. Masa aku dapat Haris sih?" ucap Anyelir yang benar-benar terlihat frustasi sekarang.

"Ini ada apa sih sebenarnya? kenapa ada nama Bayu dan Nania?" Haris terlihat tidak senang.

Vika akhirnya menceritakan, apa yang sebenarnya terjadi dan hal yang membuat Anyelir, pusing.

"Bagaimana kalau aku saja yang belikan kamu gaun? aku juga benar-benar bersedia menjadi pacar pura-puramu," Haris memberikan usul.

"Haris kamu gimana sih? bukannya tadi aku bilang kalau aku tidak mau. Dan aku juga sudah kasih tahu alasannya kan? kalau kamu jadi pacarku,yang ada aku juga bakal dihina. Lagian kamu punya uang dari mana? toh kamu sama aja seperti kita belum gajian," lagi-lagi Anyelir, memberikan penolakan.

"Jadi bagaimana dengan pria tadi malam? kenapa kamu justru memintanya jadi pacar pura-puramu? dia kan juga tidak kaya. Kamu juga akan jadi bahan hinaan kan?" Vika kembali buka suara, menanggapi ucapan Anyelir.

"Iya sih,tapi setidaknya dia ada satu kelebihan. Dia lebih tampan dari Bayu. Pakai, pakaian kasual saja dia sudah sangat tampan, apalagi berpakaian formal," Anyelir melihat ke atas, membayangkan wajah pria yang ditemuinya tadi malam, sembari senyum-senyum.

"Maksudmu aku jelek?" ujar Haris, berpura-pura kesal.

"Bukan jelek, tapi kalah tampan dari pria tadi malam. Kalau sama Bayu sih, sebelas dua belas lah," sahut Anyelir yang memang suka bicara blak-blakan.

"Asal kamu tahu,pria tadi malam benar-benar tampan tahu," Anyelir kembali tersenyum-senyum sendiri.

Vika memutar bola matanya, merasa jengah dengan sikap Anyelir yang dianggapnya tidak jelas.

"Bayangkan aja terus! biar kamu gila sekalian! umpat Vika, membuat Anyelir terkekeh.

"Anye, kamu sebaiknya kembali ke stand kamu deh. Kamu tidak takut kalau kena marah sama manager? aku tidak mau ya kena omel karena meladenimu," ucap Vika.

"Belum nemu solusinya nih,Vik!" Anyelir enggan untuk pergi.

" Kamu coba bertapa malam ini. Mudah-mudahan kamu dapat wangsit," sahut Vika asal, membuat bibir Anyelir kembali mengerucut.

"Kamu memang tidak bisa membantu. Aku pergi deh," Anyelir mengayunkan kakinya melangkah hendak meninggalkan stand Vika. Namun, tiba-tiba dia berhenti di depan sebuah gaun cantik yang tergantung indah di tempatnya.

"Ini gaunnya cantik sekali! boleh nggak aku pakai dulu, setelah aku pakai, aku janji akan ingat untuk mengembalikannya," ucap Anyelir, menatap gaun itu dengan tatapan yang sangat ingin memiliki.

"Harga gaun itu sangat mahal,Anye! kalau kotor atau rusak bagaimana?" sahut Vika.

Anyelir sontak melihat ke arah badrol harga. Gadis itu benar-benar kaget begitu melihat harga gaun itu yang ternyata sangat mahal.

"Tidak jadi deh. Nanti kalau rusak atau kotor aku tidak bisa menggantinya," ucap Anye dengan nada lemah sembari beranjak pergi. Namun lagi-lagi dia berhenti, dan menoleh kembali ke arah gaun.

"Kamu mau, biar aku belikan!" Haris yang dari tadi diam saja kembali buka suara.

"Itu harganya mahal. Kamu dapat uang dari mana? CK," Anyelir berdecak sembari menggelengkan kepalanya lalu berlalu pergi.

Haris hanya bisa menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal sama sekali dan Vika juga sama seperti Anyelir yang menggeleng-gelengkan kepala.

Tanpa mereka sadari seorang pria dari tadi mendengar percakapan mereka. Pria sedikit menjauh dan merogoh sakunya untuk mengambil ponselnya.

"Tuan, wanita itu sama sekali tidak punya hubungan dengan Nona Shakila. Mereka berdua beda orang, hanya sekedar memiliki kemiripan saja," laporan pria yang ternyata orang suruhan Arjuna itu tidak berhenti di situ saja. Pria itu kembali menceritakan keseluruhan yang dia dengar.

"Baik, Tuan akan aku laksanakan!" pria itu memasukan kembali ponselnya ke dalam saku, dan melaksanakan tugas yang diperintahkan oleh Arjuna.

Tbc

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

moga saja Arjuna bisa menolong Anyelir

2023-10-08

1

Eika

Eika

seperti Cinderellakah hidupmu nanti Anyelir

2022-11-03

0

Dede

Dede

seru ni lanjut thor

2022-09-25

0

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan yang konyol
2 Kepusingan Anyelir.
3 Arjuna Sadewa
4 Menikah denganku
5 Aku akan tetap menikah
6 Aku pasti akan bahagia
7 Bertemu mamanya Arjuna
8 Wedding day
9 Kita serahkan semua pada takdir
10 Shakila
11 Menahan diri
12 Salah sebut nama
13 Apa kamu sudah hamil?
14 Menyusul
15 Siapa yang akan kamu lamar?
16 Bertemu
17 Keraguan Radit
18 Mati kutu
19 Tidak selalu hanya uang
20 Ungkapan cinta Haris
21 Masih banyak laki-laki yang menginginkannya
22 Emosional
23 Rencana licik
24 Pasrah
25 Bab 25
26 Lupakan apa yang terjadi
27 Kangen mencuci pakaian
28 Jangan berikan harapan semu
29 Komitmen Arjuna
30 Aku tidak mengenalnya
31 Bukan salah mereka kalau jatuh cinta
32 Pohon Papa
33 Semuanya punya takdir yang berbeda
34 Jangan membenci Shakila lagi
35 Keyakinan Shakila
36 Meminta Arjuna datang ke Singapura
37 Jangan berpikir yang tidak-tidak!
38 Ke rumah sakit
39 Kenapa kamu membawanya?
40 Kamu sudah mencintainya
41 Cerita Maya
42 Hampir saja
43 Kamu hamil?
44 Pergi dari Sini!
45 Akan melakukan transplantasi hati
46 Pendonor sebenarnya
47 Terima kasih sudah mencintaiku
48 Kekhawatiran Haris
49 Kamu adikku!
50 Kembali ke Jakarta.
51 Kamu sudah tidak mencintaiku lagi?
52 Menemui Mirna
53 Kekesalan Haris
54 Warteg
55 Berbicara dengan Nania
56 Hampir saja
57 Butuh donor darah
58 Aku yang akan mendonorkan darah untuknya
59 Jangan mengganggunya lagi!
60 Sadar
61 Kembali bersama
62 Haris' s wedding
63 Melahirkan
64 Alasan kenapa bisa kembar
65 Ending
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Pertemuan yang konyol
2
Kepusingan Anyelir.
3
Arjuna Sadewa
4
Menikah denganku
5
Aku akan tetap menikah
6
Aku pasti akan bahagia
7
Bertemu mamanya Arjuna
8
Wedding day
9
Kita serahkan semua pada takdir
10
Shakila
11
Menahan diri
12
Salah sebut nama
13
Apa kamu sudah hamil?
14
Menyusul
15
Siapa yang akan kamu lamar?
16
Bertemu
17
Keraguan Radit
18
Mati kutu
19
Tidak selalu hanya uang
20
Ungkapan cinta Haris
21
Masih banyak laki-laki yang menginginkannya
22
Emosional
23
Rencana licik
24
Pasrah
25
Bab 25
26
Lupakan apa yang terjadi
27
Kangen mencuci pakaian
28
Jangan berikan harapan semu
29
Komitmen Arjuna
30
Aku tidak mengenalnya
31
Bukan salah mereka kalau jatuh cinta
32
Pohon Papa
33
Semuanya punya takdir yang berbeda
34
Jangan membenci Shakila lagi
35
Keyakinan Shakila
36
Meminta Arjuna datang ke Singapura
37
Jangan berpikir yang tidak-tidak!
38
Ke rumah sakit
39
Kenapa kamu membawanya?
40
Kamu sudah mencintainya
41
Cerita Maya
42
Hampir saja
43
Kamu hamil?
44
Pergi dari Sini!
45
Akan melakukan transplantasi hati
46
Pendonor sebenarnya
47
Terima kasih sudah mencintaiku
48
Kekhawatiran Haris
49
Kamu adikku!
50
Kembali ke Jakarta.
51
Kamu sudah tidak mencintaiku lagi?
52
Menemui Mirna
53
Kekesalan Haris
54
Warteg
55
Berbicara dengan Nania
56
Hampir saja
57
Butuh donor darah
58
Aku yang akan mendonorkan darah untuknya
59
Jangan mengganggunya lagi!
60
Sadar
61
Kembali bersama
62
Haris' s wedding
63
Melahirkan
64
Alasan kenapa bisa kembar
65
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!