Hukuman dari guru BK

Di sebuah ruangan yang tidak terlalu luas tiga orang gadis cantik dan tiga orang anak lelaki yang masih mengenakan seragam putih abu-abunya duduk berbaris rapi di sofa panjang yang terdapat di ruangan itu. 

"M*mpus dah gue kalo emak gue sampe dipanggil BK, uang jajan gue berkurang 50 persen ini mah urusannya." Pria tampan bermata kecil dan berkulit putih itu gemetar, kedua tangannya mengepal mengenggam erat udara. 

"Kamu lupa permaisuri kamu tuh anak Sultan? Jangan malu-maluin aku napa!" Si anak Sultan menyikut tubuh jangkung pria di sebelahnya. 

Pintu berwarna coklat itu terbuka, seorang pria tua bertubuh tinggi tegap masuk ke dalam ruangan berisi anak-anak nakal yang tertangkap basah sedang asik berkirim-kirim pesan lewat secarik kertas pada pelajaran sosiologi. 

Tangan guru tua itu penuh dengan puluhan carik kertas yang mereka produksi beberapa menit yang lalu di dalam kelas. 

"Apa ini?" Suara bas khas pria tua menggema di ruangan kecil itu. 

Tak ada yang menjawab keenam muridnya hanya tertunduk memperhatikan celana dan rok mereka masing-masing. Antara perasaan malu dan takut. 

Malu. Karena jika guru BK itu membaca isinya, dia akan tahu jika ke-enam siswa-siswi itu sedang merencanakan misi cabut dari sekolah pada jam istirahat pertama. 

Takut. Mereka takut pria tinggi itu akan menghukum mereka dengan cara mempermalukan mereka di depan seluruh warga sekolah. Seperti berkeliling kelas sambil mengakui perbuatan bodoh yang mereka lakukan. Terutama Zaki, karena dia sedang mengincar adik kelasnya yang jadi primadona sekolah, bisa gagal usahanya selama dua minggu ini jika dia harus mempermalukan diri dengan mengakui perbuatannya bersama para sahabatnya yang selalu mempunyai ide-ide ajaib agar bisa bolos dari sekolah. 

"Gue akan izin sakit, pusing 17 keliling. Ntar Mr. Baek pura-pura nganterin gue pulang." Guru itu membacakan salah satu pesan kertas lecek itu. 

Kiran semakin menunduk, menyembunyikan wajahnya di dada. Karena itu adalah pesan yang dia tulis untuk Zaki dan Rani yang duduk sebangku. 

"Gue akan pura-pura datang bulan, dan ga bawa celana ganti. Terus ntar minta anter si Boby." Kali ini pesan dari Lovie yang guru itu bacakan.

"Terus gue gimana?" Pertanyaan itu datang dari pesan yang Rani tulis. 

"Elu aja deh yang ngaku kalo lagi datang bulan. Ntar gue ngaku kalo nenek gue yang udah meninggal, meninggal lagi. Kan ga bakal dosa ini. Hihihi." Pesan dari Lovie lagi. 

Guru itu sudah tidak tahan dengan kelakuan biang kerok kecil yang selalu menjadi langganan keluar masuk ruangannya, dia meremas kertas-kertas itu menjadi sebuah bola kertas. 

"Ampun Pah!" Dengan gemetar Rani meminta pengampunan guru BK yang juga adalah ayahnya. 

"Iya Om, kita minta maaf, kan bolosnya juga belum, kok udah dapet hukuman?" Suara protes Qiran membuat semua temannya menoleh ke arah gadis cerdas namun sedikit geser otaknya. 

"Masih berani protes?" Suara pria tua itu seperti mengintimidasi mereka. 

"Kesalahan kalian itu bukan cuma berniat mau bolos sekolah, tapi juga sudah tidak menghargai Bu Yati yang sedang menerangkan pelajaran di depan kelas. Bukannya memperhatikan guru kalian malah sibuk berkoalisi untuk bolos sekolah. Apa jadinya kalian nanti? Kalian seperti calon koruptor yang akan membohongi rakyat nanti jika kalian menjabat sebagai pemimpin rakyat." Baim Sang guru BK sekaligus Papa dari Rani terlihat sangat marah. 

"Bukannya itu juga adalah proses belajar sosiologi dengan versi lain?" Suara Qiran lagi tanpa terdengar menyesal sedikit pun. 

********

"WADAAAAAAAWWWW!!!!!" Teriakan mereka mengundang siapa saja melihat ke arah ke-enam siswa yang saling cubit pinggang di tengah lapangan. 

"Pelan-pelan pe'a!" Boby mengeluh kepada Qiran yang mencubit pinggangnya. 

"Pak Baim juga nyubit gue sekenceng ini Monyong!" Jawab Qiran yang sedang dicubit oleh Baim si guru BK. 

Jam istirahat pertama yang tadinya akan menjadi jadwal bolos malah menjadikan mereka tontonan para siswa yang baru keluar dari kelas mereka masing-masing. Pemandangan yang membuat semua makhluk menyunggingkan senyum melihat kekonyolan mereka yang berbaris rapi di tengah teriknya matahari sambil saling mencubit pinggang teman di sebelahnya. 

"Pedes bener!" Zaki masih mengusap-usap bekas cubitan Lovie. "Elu nyubit gue dari hati yang terdalam ya Vie?"

"Si Baehaki juga nyubit gue sekenceng itu. Noh liat!" Lovie memperlihatkan pinggang putihnya yang kini terdapat bekas memar. 

"Kurang atas Vie!" Boby malah menikmati pemandangan langka yang Lovie suguhkan di hadapan mereka. 

"Maaaaaasss mie ayam Nyonya Baek mana?" Rengekan manja yang keluar dari mulut Qiran membuat teman-temannya mencibir. 

"Kir, elu yakin Kak Kaisar bakal nerima gue jadi model?" Lovie terlihat gugup.

Qiran yang sedang menikmati mie ayam hanya mengangguk sambil mengipas-ngipas mulutnya karena rasa panas dan pedas yang bersatu padu dalam mie ayam yang dia nikmati. 

"Kak Qiran mana pesenan aku?" Seorang gadis cantik adik kelasnya menghampiri Qiran yang kini sedang menyeruput es teh manis milik Zaki.

"Heh kampret, elu minta ga tau diri!" Gerutu Zaki ketika Qiran menghabiskan es teh manisnya dalam satu tegukan. 

"Gue ganti Jek, lu ga tau gue anak horang kayah?"

"Bacot lu, suka pengen minta gue cip*k!" Timpal Boby. 

"Najis, bibir gue tuh cuma gue persiapkan untuk Mr. Baek gue."

Sedangkan si objek yang Qiran maksud hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Malu.

Qiran menyerahkan selembar foto ukuran postcard kepada adik kelasnya tadi. "Tuh udah ditandatangani langsung sama si Kaisarnya."

Dengan mata berbinar gadis cantik itu merebut dengan cepat foto pria idamannya, dan berlari meninggalkan keenam makhluk dari galaxi luar Bima Sakti. 

"Elu masih ngejual foto-foto Kak Kaisar? M*mpus lu kalo ketauan." Rani memperingatkan sahabatnya. 

"Gak bakalan, gue punya senjata supaya Kakak gue yang kayak jerapah itu nurut sama perintah gue." Senyum kemenangan tersirat dari wajah cantiknya. 

"Emang senjata apaan?" Baehaki penasaran dengan senjata yang dimaksud oleh si pencuri statusnya. Gimana gak disebut pencuri, Kiran terang-terangan mengumumkan statusnya sebagai kekasih Baehaki membuatnya otomatis sulit mendapatkan kekasih. 

"Gue punya ini." Qiran si adik durjana memperlihatkan foto ciuman Kaisar dengan Adele di samping kolam renang rumahnya.

Posisi mereka terlihat sangat mesra, membuat yang melihatnya menggigit bibir gemas, Adele duduk di pangkuan Kaisar yang toples saat mereka berciuman, sedangkan lengan kekar Kaisar memeluk pinggang kecil Adele. 

"Gue pengen." Lovie terlihat menggigit bibir bawahnya saat melihat foto itu. 

"Ma gue yuk Vie! Biar deh lu somplak juga lumayan buat gue jadiin eksperimen." Zaki menyikut bahu Lovie.

"Lah si Pe'a, mending gue nungguin cowok gue yang nyosor daripada sama elu."

"Halaaah, udah tenggelem kali dia di ketek Wewe Gombel, udah lama kan dia ga kirim kabar ke elu? Palingan juga dia dapet cewek yang lebih tajir dari lu sekarang."

Boby mengangguk menyetujui ucapan Rani. "Kata gue juga dia tuh ga tulus ngedeketin elu dulu. Masa iya anak kuliahan cakep macem dia ngedeketin cabe-cabean kayak elu."

Hal itu pun pernah tersirat di benak Lovie, tapi setelah kemarin malam dia datang ke kafe tempatnya bekerja, Lovie membuang semua firasat itu. 

Lovie si gadis mantan anak Sultan kini hanyalah seorang anak gadis biasa, bahkan sekarang statusnya di antara sahabatnya adalah anak yang paling tidak memiliki apa-apa. Takdir seperti sedang meledeknya, dulu dia bisa dengan percaya diri mengusir orang-orang yang berjalan di depannya, tapi kini? 

Jika bukan karena dukungan dari para sahabat somplaknya dia mungkin sudah jadi bahan bullyan siswa yang lain. Terutama Qiran yang selalu berdiri terdepan bila ada anak yang merendahkan setatusnya. Pasti dia akan selalu bilang kepada mereka. "Rakyat jelata macem kalian jangan berani-berani ngerendahin temen gue. Walaupun sekarang dia lebih miskin dan lebih susah daripada elu-elu pada tapi dia temen gue. Jangan berani ganggu dia! Langkahin dulu mayat si Zaki kalo lu mau ngebully sahabat gue!" Seperti itulah dukungan yang Qiran berikan saat membelanya. Walaupun cukup menyakitkan hatinya Tapi Lovie tetap merasa dilindungi. 

Jangan lupa ritualnya!!!!

Like!

Komen!!

Vote!!!

Terpopuler

Comments

Rubi s handayani

Rubi s handayani

2025 mampir lagi ke siniii.

2025-04-20

1

bu anto

bu anto

baca ulang..agak2 lupa isinya 😅

2024-10-14

0

jumirah slavina

jumirah slavina

ck... lo dulu jg gitu Om Baim.. Mm kawanan sengkel🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2024-08-25

1

lihat semua
Episodes
1 Awal
2 Birthday Party
3 Obrolan absurd di meja makan
4 Hukuman dari guru BK
5 Cerita Lovie
6 Pemotretan Pertama Lovie
7 Qiran in action
8 Double Date
9 Mulai Uncontrol
10 Si Merah Terpampang Nyata
11 Kaisar Naik Darah
12 Kecupan yang menakjubkan
13 Antara Adele dan Lovie
14 Kiss Time
15 Kiss Time part 2
16 Tersulut Emosi
17 Terulang Lagi
18 Sarung Kevin
19 Mengakhiri sebelum memulai
20 Menantang Takdir
21 Mulai menantang Takdir
22 Makan Malam
23 Permainan Sang Takdir
24 Wejangan ibu mertua
25 Di Panggil BK
26 You are my destiny
27 Pertemuan Adele dan Lovie
28 Kemarahan Adele
29 Jadi, Kevin itu,,,,???
30 Jeng,, Jeng...!!!!
31 Dominic Toretto versi Qiran
32 Mendadak Hamil
33 Lovie menjual diri
34 Dating...
35 Sleeping Handsome
36 berpisah
37 Bukan mimpi
38 Datting part. 2
39 Hari Pelulusan
40 Berusaha bersifat Egois
41 Mengungkap Fakta
42 Perbincangan Antar Lelaki
43 Jadilah Seperti Bawang
44 Momen perpisahan
45 Tetaplah di sampingku
46 Hari Kelulusan Qiran and the gengs part. 1
47 Hari kelulusan Qiran and the gengs part. 2
48 Dalang
49 Tunangan
50 Bertemu
51 Untuk hari ini, besok dan seterusnya
52 Setelah 2 tahun
53 Dua tahun untuk Lovie
54 Bukan Ilusi
55 Kepergok Haris
56 Menualah bersamaku!
57 Kemarahan Ibu Negara
58 Lamaran
59 Menuju hari bersejarah
60 Akad
61 Gagal
62 Video kecil Kaisar
63 Ada apa dengan Qiran?
64 Siang Pengantin
65 Ocehan Qiran
66 Ada apa dengan Mr. Baek?
67 Gara-gara Lovie
68 Masih tentang Mr. and Mrs. Baek
69 Mengajarkan sopan-santun
70 Obrolan tiga wanita
71 Obrolan tiga wanita
72 Mengunjungi pantai Sawarna
73 Lagu untuk Lovie
74 Pertengkaran pertama
75 Terpaksa Berpisah
76 Kok bisa?????
77 Gara-gara Adele
78 Pesta syukuran
79 Permintaan yang emejing...
80 Alat Pelindung Diri
81 Foto model
82 Mahakarya Qiran
83 i'm your destiny
84 Beri aku selamat!
85 The Twins are coming
86 Dominic Toretto versi Qiran part. 2
87 The Twins has came
88 Baby Sora dan Baby Aurora
89 Sebuah akhir yang bahagia
90 Sepatah kata dari Otor Soleha
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Awal
2
Birthday Party
3
Obrolan absurd di meja makan
4
Hukuman dari guru BK
5
Cerita Lovie
6
Pemotretan Pertama Lovie
7
Qiran in action
8
Double Date
9
Mulai Uncontrol
10
Si Merah Terpampang Nyata
11
Kaisar Naik Darah
12
Kecupan yang menakjubkan
13
Antara Adele dan Lovie
14
Kiss Time
15
Kiss Time part 2
16
Tersulut Emosi
17
Terulang Lagi
18
Sarung Kevin
19
Mengakhiri sebelum memulai
20
Menantang Takdir
21
Mulai menantang Takdir
22
Makan Malam
23
Permainan Sang Takdir
24
Wejangan ibu mertua
25
Di Panggil BK
26
You are my destiny
27
Pertemuan Adele dan Lovie
28
Kemarahan Adele
29
Jadi, Kevin itu,,,,???
30
Jeng,, Jeng...!!!!
31
Dominic Toretto versi Qiran
32
Mendadak Hamil
33
Lovie menjual diri
34
Dating...
35
Sleeping Handsome
36
berpisah
37
Bukan mimpi
38
Datting part. 2
39
Hari Pelulusan
40
Berusaha bersifat Egois
41
Mengungkap Fakta
42
Perbincangan Antar Lelaki
43
Jadilah Seperti Bawang
44
Momen perpisahan
45
Tetaplah di sampingku
46
Hari Kelulusan Qiran and the gengs part. 1
47
Hari kelulusan Qiran and the gengs part. 2
48
Dalang
49
Tunangan
50
Bertemu
51
Untuk hari ini, besok dan seterusnya
52
Setelah 2 tahun
53
Dua tahun untuk Lovie
54
Bukan Ilusi
55
Kepergok Haris
56
Menualah bersamaku!
57
Kemarahan Ibu Negara
58
Lamaran
59
Menuju hari bersejarah
60
Akad
61
Gagal
62
Video kecil Kaisar
63
Ada apa dengan Qiran?
64
Siang Pengantin
65
Ocehan Qiran
66
Ada apa dengan Mr. Baek?
67
Gara-gara Lovie
68
Masih tentang Mr. and Mrs. Baek
69
Mengajarkan sopan-santun
70
Obrolan tiga wanita
71
Obrolan tiga wanita
72
Mengunjungi pantai Sawarna
73
Lagu untuk Lovie
74
Pertengkaran pertama
75
Terpaksa Berpisah
76
Kok bisa?????
77
Gara-gara Adele
78
Pesta syukuran
79
Permintaan yang emejing...
80
Alat Pelindung Diri
81
Foto model
82
Mahakarya Qiran
83
i'm your destiny
84
Beri aku selamat!
85
The Twins are coming
86
Dominic Toretto versi Qiran part. 2
87
The Twins has came
88
Baby Sora dan Baby Aurora
89
Sebuah akhir yang bahagia
90
Sepatah kata dari Otor Soleha

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!