CHAPTER 4

...***...

Kira on.

Hai pembaca tercinta?. Bagaimana?. Masih penasaran dengan lanjutan kisahnya?. Mari simak kisah lanjutannya dengan baik. Akan tetapi sepertinya penulis yang tidak berwujud ini sangat ingin Nakayama Masei yang memerankan tokoh ini, jadi mohon dukungannya ya. Supaya keinginan author yang tidak berwujud ini bisa tersampaikan pada aktor Jepang favoritnya. Selamat membaca.

Kira off.

...***...

Sepertinya bukan hanya mereka saja yang terlibat dalam kisah ini. Masih ada beberapa orang yang ikut dalam kisah ini. Siapa saja mereka?. Simak cerita ini dengan baik.

Di tempat lainnya seorang wanita telah menerima laporan dari anak buahnya. Tentunya laporan yang menyangkut dirinya yang ikut terlibat dalam masalah itu.

"Jadi haruki murakami tertangkap?." Tanya wanita itu setengah marah. Ia marah karena keteledorannya atau karena kecerdasan Sakurai dalam menangkap anak buahnya?.

Wanita X on.

Panggil saja aku nyonya X, karena identitas ku dalam kisah ini belum diketahui sama sekali. Jadi jika ingin mengetahui siapa aku dalam kisah ini maka terus baca dengan baik. Dan jangan lupa dukungannya ya. (Tatapan mata genit nan menggoda.)

Oh aku, lupa. Saat ini aku sedang marah, karena salah satu orang suruhan ku tertangkap?. Tapi bagaimana mungkin itu bisa terjadi?. Aku tidak habis pikir bagaimana itu bisa terjadi.

Wanita X off.

Entahlah, yang pasti ia sangat marah. Mengapa setelah sekian lama anak buahnya bisa tertangkap dengan mudah?.

"Lalu apa yang harus aku lakukan nyonya?." Naota Rui salah satu anggota kepercayaan wanita itu bertanya. Ia hanya tidak ingin wanita yang ia agungkan ini marah dengan apa yang terjadi. Apalagi laporan itu terasa sangat tidak masuk akal. "Apa yang bisa saya lakukan untuk menenangkan kemarahan yang nyonya rasakan saat ini?. Ia bertanya lagi.

Naota Rui on.

Namaku naota rui. Aku adalah orang yang sangat jahat. Pokoknya sangat jahat. Jadi jangan jadi fans ku ya?. Karena aku akan memberikan tanda tangan dari darah jika kalian memaksa nantinya. Itu saja perkenalan dariku.

Naota Rui off.

"Kita lihat saja dulu apa yang akan terjadi." Ia mencoba untuk meredakan amarahnya yang membuncah tadi. "Aku yakin haruki murakami tidak akan berbicara dengan mudah. Bunuh saja dia jika dia berani mengatakan yang sebenarnya." Wanita itu tersenyum sinis di balik topengnya, ia tahu betul bagaimana sikap Haruki yang merupakan seorang penjahat kelas atas. Jadi tidak ada yang ia khawatir dalam interogasi yang akan dilakukan oleh Sakurai Nakamoto. "Dia hanyalah orang lemah, jadi biarkan saja dia menginterogasi haruki murakami." Lanjutnya lagi, ia tidak perlu memikirkan kebocoran informasi tentang dirinya.

"Haik! (Ya!). Semoga saja haruki murakami tidak menyebut nama anda nantinya." Naota Rui hanya berharap, bahwa wanita ini baik-baik meskipun ia berpihak pada kejahatan. Tapi apa boleh buat, jika tidak ada wanita ini, maka ia tidak akan di dunia ini sejak pengangkatannya karena kasus pembunuhan sadis yang ia lakukan. Namun, wanita ini menyelamatkan nyawanya dengan memanipulasi kematiannya, menukar dirinya dengan salah satu anggota kepolisian yang ia benci. Sejak saat itu, mereka melakukan kejahatan bersama, bahkan kejahatan undangan berdarah itu mereka adalah dalangnya.

Flashback on.

Delapan tahun yang lalu.

Di sebuah penjara.

Seorang wanita bertopeng hitam memasuki ruang tahanan. Ia mengunjungi Naota Rui, penjahat sadis yang membantai wanita muda berumur 16 tahun. Kasus itu cukup menggemparkan publik, hingga para orang tua takut membiarkan anak perempuan mereka yang berumur 16 tahun keluar rumah.

"Siapa kau?. Mengapa kau mengenakan topeng?. Apa ada sesuatu di wajahmu?." Dengan santainya Naota Rui berkata seperti itu, meskipun ada perasaan penasaran yang menyelimuti drinya untuk bertanya.

Wanita itu mendekatinya dengan santainya, tidak ada rasa takut atau apapun yang dirasakannya kecuali menikmati kejahatan?. "Coba kau tebak?. Kenapa aku mendatangimu?." Wanita itu semakin dekat, dan hampir saja menempel, merangkul tubuh Naota Rui.

"Apakah ada sesuatu yang kau inginkan dariku?." Naota Rui penasaran, ada seorang wanita mengunjunginya sebelum ia dijatuhi hukuman mati?. Ya, anggap saja Tuhan sayang padanya karena masih memberikannya kesempatan untuk berbicara dengan seorang wanita sebelum ia mati. "Apakah kau ingin aku kabur dari sini?. Tapi sepertinya kau bukan sembarangan orang." Lanjutnya.

"Sebenarnya tidak." Balas wanita itu dengan santai juga. "Hanya saja aku tertarik dengan kejahatan yang kau lakukan." Ucapan wanita itu cukup mengejutkan.

"Apa dia tidak salah berbicara?. Apa yang diinginkan wanita ini dari sebenarnya?." Dalam hati Naota Rui mencoba menebaknya. Tapi ada hal yang mengganjal dari ucapan wanita itu. "Kau menyukai kejahatan yang aku lakukan?. Tapi kenapa kau melakukan itu?." Ulangnya lagi, mungkin ia salah dengar, atau wanita itu adalah mata-mata kepolisian yang sedang mempermainkan dirinya?.

"Ya." Wanita itu menciumi bibir Naota Rui meski terhalang oleh topeng yang dikenakannya. Namun cukup membuat Naota Rui terkejut. "Kau akan melanjutkan kejahatan itu bersamaku." Wanita itu memeluk Naota dengan mesranya, seakan-akan wanita itu sedang menaruh hati padanya. Dan benar saja apa yang dikatakan oleh wanita itu. Kepolisian ternama ditipu mentah-mentah. Kejadian memalukan membuat kepolisan kehilangan kepercayaan dikalangan masyarakat. Mereka salah mengeksekusi pelaku yang mereka duga adalah Naota Rui, namun ternyata salah satu anggota mereka.

Kejadian itu cukup mengguncang markas pusat kepolisian tertinggi, namun lambat laun akhirnya hilang dengan sendirinya meski sebagian anggota masih mengingat kejadian yang memalukan itu.

Flashback off.

Naota Rui on.

Ya, kira-kira seperti itulah pertemuan ku dengan nyonya X. Dan saat ini kami masih menikmati kejahatan yang kami lakukan. Tapi sayangnya sepertinya Nakamoto Sakurai telah menemukan salah satu dari orang-orang yang terlibat dalam kasus itu. Apa yang akan dilakukan nyonya setelah ini?. Aku tidak mau menjawabnya,.jadi pembaca tercinta saja yang mencari kebenaran dari kasus ini ya. Selamat membaca dan jangan lupa dukungannya supaya author yang tidak berwujud ini bisa mencapai impiannya agar Nakayama Masei memerankan tokoh utamanya Inuzuka Kira.

Naota Rui off.

...***...

Kisah ini masih permulaan. Jadi jangan mundur dulu setelah membaca tiga bab, maka lanjutkan halaman ini sampai selesai.

Di ruangan khusus interogasi.

Kira on.

Ternyata Sakurai Senpai memang sangat gugup, hingga hampir sepuluh menit mereka main tatap-tatapan seperti dua orang yang memiliki hutang yang belum dilunasi dalam satu tahun. Huufffh, baiklah. Kita simak bagaimana kisah ini berlangsung. Aku tidak tahan lagi dengan situasi ini, harusnya segera saja lakukan interogasi, karena mataku sudah gatal ingin melihat apa saja yang terekam oleh mata haruki murakami. Jadi jangan hanya diam saja woi!.

Kira off.

Pukh!!!

"Tenanglah sakurai." Kira tahu bahwa Sakurai masih gugup. "Karena ini adalah interogasi pertama, setelah sekian lama bersabar menunggu hari ini datang. Jadi aku harap kau lebih tenang dan jangan kaku begitu." Kira mengerti perasaan Sakurai saat ini.

"Aku telah mencobanya. Namun hatiku memanas kira. Kau yang mengetahui bagaimana aku pada saat itu bukan?." Ucapnya dengan perasaan bercampur aduk, ia tidak dapat menahan perasannya yang bergemuruh memenuhi rongga dadanya. "Aku tidak sabar lagi ingin mendengarkan pengakuan darinya, bahwa dia adalah salah satu pelaku yang terlibat dalam kasus undangan berdarah." Sakurai hampir prustasi.

"Tatap mataku sakurai." Kira memegang kedua pundak Sakurai, ia hanya ingin Sakurai tenang, tidak panik ataupun gelisah. "Dengarkan apa yang aku katakan." Kira memberi sugesti pada Sakurai.

Sakurai mencoba menatap mata Kira dengan lembut, entah mengapa ia merasakan ada kekuatan mengalir di dalam dirinya. Perlahan ia merasa tenang, tenang dan lebih tenang dari sebelumnya. "Tentunya aku memahami kau seperti apa. Karena itulah kau jangan sampai menyerah. Aku adalah orang yang akan mendukungmu. Orang yang akan menjadi tameng mu, hingga akhirnya kau mengetahui siapa dalang dibalik kejahatan keji itu." Kira sangat yakin atas apa yang ia ucapkan pada Nakamoto Sakurai. "Aku telah bersumpah akan menjadi anjingmu yang paling setia." Lanjutnya lagi.

"Ya, kau harus melakukan itu dengan baik. Jangan sampai kau mengkhianati aku, jangan sampai kau berikan harapan harapan palsu padaku. Kau sendiri yang telah memberikan harapan padaku untuk berdiri kembali kira. Karena itulah jangan tinggalkan aku apapun yang akan terjadi kedepannya." Sakura menegaskan ucapannya. "Arigatou kira." Batin Sakurai merasakan ketenangan dalam dirinya saat ini

"Heh!. Tidak aku sangka kalian adalah pasangan gai!." Haruki Murakami menatap jijik pada keduanya yang seperti sepasang kekasih yang saling menyemangati pasangannya.

Haruki Murakami.

Salam penuh dendam pada pembaca tercinta. Katanya aku dalam kisah ini merupakan salah satu pelaku kejahatan dalam kasus undangan berdarah. Lihat?. Betapa tidak adilnya author yang tidak berwujud ini membuat karakter diriku sebagai seorang penjahat besar. Apakah pembaca tercinta percaya jika aku pelakunya?. Simak aja ceritanya.

Haruki Murakami off.

Kira dan Sakurai menatap tajam ke arah Haruki Murakami. Mereka sangat geram karena ucapan Haruki Murakami.

"Lihat?. Aku malah dipelototi seperti itu oleh mereka. Padahal aku hanya mengikuti dialog yang dibuat penulis saja. Betapa tidak adilnya apa yang aku terima." Dalam hatinya merasa kesal.

"Kira, kau punya pekerjaan yang lebih bagus hari ini. Lakukan tugas mu dengan baik." Sakurai memberi perintah.

"Ryoukai!." Kira sangat mengerti dengan apa yang dikatakan oleh Sakurai. Sedangkan Haruki Murakami mulai merasa tidak enak sama sekali.

Kira on.

Serahkan masalah ini padaku, maka aku akan melakukannya dengan baik. Kau tidak perlu khawatir senpai. Akan aku buat dia mengakui semua kejahatan yang telah ia lakukan selama ini. Aku tidak akan mengecewakanmu senpai, percayalah jika semua ini akan berjalan dengan lancar. Dengan menggunakan mata iblisku, akan aku lihat semuanya. Tidak ada yang tidak bisa aku lihat dari mata iblis milikku ini.

Kira off.

Apakah yang akan terjadi selanjutnya?. Bagaimana dengan lanjutan interogasinya?. Simak terus ceritanya. Mohon dukungannya ya pembaca tercinta, supaya author yang tidak berwujud ini semangat lanjutin kisahnya.

Episodes
1 DARAH DAN INCARAN
2 SEBELUM DIMULAI
3 TANGGAPAN
4 CHAPTER 4
5 CHAPTER 5
6 CHAPTER 6
7 CHAPTER 7
8 CHAPTER 8
9 CHAPTER 9
10 CHAPTER 10
11 CHAPTER 11
12 CHAPTER 12
13 CHAPTER 13
14 CHAPTER 14
15 CHAPTER 15
16 CHAPTER 16
17 CHAPTER 17
18 CHAPTER 18
19 CHAPTER 19
20 CHAPTER 20
21 CHAPTER 21
22 CHAPTER 22
23 CHAPTER 23
24 CHAPTER 24
25 CHAPTER 25
26 CHAPTER 26
27 CHAPTER 27
28 CHAPTER 28
29 CHAPTER 29
30 CHAPTER 30
31 CHAPTER 31
32 CHAPTER 32
33 CHAPTER 33
34 CHAPTER 34
35 CHAPTER 35
36 CHAPTER 36
37 CHAPTER 37
38 CHAPTER 38
39 CHAPTER 39
40 CHAPTER 40
41 CHAPTER 41
42 CHAPTER 42
43 CHAPTER 43
44 CHAPTER 44
45 CHAPTER 45
46 CHAPTER 46
47 CHAPTER 47
48 CHAPTER 48
49 CHAPTER 49
50 CHAPTER 50
51 CHAPTER 51
52 CHAPTER 52
53 CHAPTER 53
54 CHAPTER 54
55 CHAPTER 55
56 CHAPTER 56
57 CHAPTER 57
58 CHAPTER 58
59 CHAPTER 59
60 CHAPTER 60
61 CHAPTER 61
62 CHAPTER 62
63 CHAPTER 63
64 CHAPTER 64
65 CHAPTER 65
66 CHAPTER 66
67 CHAPTER 67
68 CHAPTER 68
69 CHAPTER 69
70 CHAPTER 70
71 CHAPTER 71
72 CHAPTER 72
73 CHAPTER 73
74 CHAPTER 74
75 CHAPTER 75
76 CHAPTER 76
77 CHAPTER 77
78 CHAPTER 78
79 CHAPTER 79
80 CHAPTER 80
81 CHAPTER 81
82 CHAPTER 82
83 CHAPTER 83
84 CHAPTER 84
85 CHAPTER 85
86 CHAPTER 86
87 CHAPTER 87
88 CHAPTER 88
89 CHAPTER 89
90 CHAPTER 90
91 CHAPTER 91
92 CHAPTER 92
93 CHAPTER 93
94 CHAPTER 94
95 CHAPTER 95
96 CHAPTER 96
97 CHAPTER 97
98 CHAPTER 98
99 CHAPTER 99
100 CHAPTER 100
101 CHAPTER 101
102 CHAPTER 102
103 CHAPTER 103
104 CHAPTER 104
105 CHAPTER 105
106 CHAPTER 106
107 CHAPTER 107
108 CHAPTER 108
109 CHAPTER 109
110 CHAPTER 110
111 CHAPTER 111
112 CHAPTER 112
113 CHAPTER 113
114 CHAPTER 114
115 CHAPTER 115 (END)
116 CHAPTER 116
117 CHAPTER 117
118 CHAPTER 118
119 CHAPTER 119
120 CHAPTER 120
121 CHAPTER 121
122 CHAPTER 122
123 CHAPTER 123
124 CHAPTER 124
125 CHAPTER 125
126 CHAPTER 126
127 CHAPTER 127
128 CHAPTER 128
129 CHAPTER 129
130 CHAPTER 130
131 CHAPTER 131
132 CHAPTER 132
133 CHAPTER 133
134 CHAPTER 134
135 CHAPTER 135
136 CHAPTER 136
137 CHAPTER 137
Episodes

Updated 137 Episodes

1
DARAH DAN INCARAN
2
SEBELUM DIMULAI
3
TANGGAPAN
4
CHAPTER 4
5
CHAPTER 5
6
CHAPTER 6
7
CHAPTER 7
8
CHAPTER 8
9
CHAPTER 9
10
CHAPTER 10
11
CHAPTER 11
12
CHAPTER 12
13
CHAPTER 13
14
CHAPTER 14
15
CHAPTER 15
16
CHAPTER 16
17
CHAPTER 17
18
CHAPTER 18
19
CHAPTER 19
20
CHAPTER 20
21
CHAPTER 21
22
CHAPTER 22
23
CHAPTER 23
24
CHAPTER 24
25
CHAPTER 25
26
CHAPTER 26
27
CHAPTER 27
28
CHAPTER 28
29
CHAPTER 29
30
CHAPTER 30
31
CHAPTER 31
32
CHAPTER 32
33
CHAPTER 33
34
CHAPTER 34
35
CHAPTER 35
36
CHAPTER 36
37
CHAPTER 37
38
CHAPTER 38
39
CHAPTER 39
40
CHAPTER 40
41
CHAPTER 41
42
CHAPTER 42
43
CHAPTER 43
44
CHAPTER 44
45
CHAPTER 45
46
CHAPTER 46
47
CHAPTER 47
48
CHAPTER 48
49
CHAPTER 49
50
CHAPTER 50
51
CHAPTER 51
52
CHAPTER 52
53
CHAPTER 53
54
CHAPTER 54
55
CHAPTER 55
56
CHAPTER 56
57
CHAPTER 57
58
CHAPTER 58
59
CHAPTER 59
60
CHAPTER 60
61
CHAPTER 61
62
CHAPTER 62
63
CHAPTER 63
64
CHAPTER 64
65
CHAPTER 65
66
CHAPTER 66
67
CHAPTER 67
68
CHAPTER 68
69
CHAPTER 69
70
CHAPTER 70
71
CHAPTER 71
72
CHAPTER 72
73
CHAPTER 73
74
CHAPTER 74
75
CHAPTER 75
76
CHAPTER 76
77
CHAPTER 77
78
CHAPTER 78
79
CHAPTER 79
80
CHAPTER 80
81
CHAPTER 81
82
CHAPTER 82
83
CHAPTER 83
84
CHAPTER 84
85
CHAPTER 85
86
CHAPTER 86
87
CHAPTER 87
88
CHAPTER 88
89
CHAPTER 89
90
CHAPTER 90
91
CHAPTER 91
92
CHAPTER 92
93
CHAPTER 93
94
CHAPTER 94
95
CHAPTER 95
96
CHAPTER 96
97
CHAPTER 97
98
CHAPTER 98
99
CHAPTER 99
100
CHAPTER 100
101
CHAPTER 101
102
CHAPTER 102
103
CHAPTER 103
104
CHAPTER 104
105
CHAPTER 105
106
CHAPTER 106
107
CHAPTER 107
108
CHAPTER 108
109
CHAPTER 109
110
CHAPTER 110
111
CHAPTER 111
112
CHAPTER 112
113
CHAPTER 113
114
CHAPTER 114
115
CHAPTER 115 (END)
116
CHAPTER 116
117
CHAPTER 117
118
CHAPTER 118
119
CHAPTER 119
120
CHAPTER 120
121
CHAPTER 121
122
CHAPTER 122
123
CHAPTER 123
124
CHAPTER 124
125
CHAPTER 125
126
CHAPTER 126
127
CHAPTER 127
128
CHAPTER 128
129
CHAPTER 129
130
CHAPTER 130
131
CHAPTER 131
132
CHAPTER 132
133
CHAPTER 133
134
CHAPTER 134
135
CHAPTER 135
136
CHAPTER 136
137
CHAPTER 137

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!