Bab 02- Alexa dan Rion

Cinta bersemi rupanya.

Alexa mendengus, ia lalu menatap Riana remeh.

Ternyata Riana orangnya ya?

...****************...

Dulu saat mereka masih berusia kisaran 15 tahun, Rion dan Alexa dijodohkan dengan alasan mempererat hubungan keluarga dan bisnis. Rion sendiri tak pernah masalah untuk itu, karena sebagai anak tunggal dikeluarganya, sudah menjadi kewajibannya untuk selalu menurut pada orang tua dan juga memikirkan bisnis keluarga dimasa mendatang. Karena, mau tak mau pasti perusahaan dibidang Elektronik itu akan jatuh ditangannya.

Awal kisah sepasangan tunangan itu memang begitu, lalu ketika Rion bertemu Alexa yang saat itu masih berada di Belanda dan melihat sendiri bagaimana kehidupan seorang Alexa Loen. Rion langsung tak menyukainya.

Rion tak bohong saat mengatakan kalau Alexa Loen itu adalah manusia terangkuh dan ter Iblis yang pernah Rion temui semasa mereka remaja, sifatnya yang angkuh, sombong dan egois benar-benar melengkapi Ego nya yang merasa setinggi langit.

Nada bicaranya tinggi, Rion benar-benar tak suka. Namun, orang tuanya mengatakan kalau tak ada cara lain selain menerima pertunangan itu. Perusahaan Alexa walaupun bukan yang merupakan terbesar di negera mereka, namun perusahaan keluarga Alexa adalah perusahaan dengan banyak Relasi di Asia, bahkan mulai merembet ke Eropa. Itu didapatkan karena kedua orang tua Alexa benar-benar dikenal publik semasa bersama, begitupun ketika sudah bercerai, ayah atau ibu tiri Alexa bahkan adalah orang-orang berpengaruh dibereberapa bidang, baik itu di Bisnis, maupun pemerintahan.

Istilahnya, Untuk memajukan Perusahaan baru mereka yang masih belum stabil ini, Perusahaan dengan Relasi terbanyak dan terbaik adalah yang mereka cari saat itu.

Dan itu jatuh pada perusahaan milik keluarga dari pihak ayah Alexa dengan syarat pertunangan kedua remaja itu, bukan tanpa alasan sebenarnya. Orang tua kandung Alexa merasa butuh penjaga anaknya karena mereka sudah tak bisa mengontrol Alexa lagi semenjak bercerai. Dan orang yang harus menjaga Alexa itu jatuh pada Rion. Selain sebagai Bisnis, Rion juga harus menjaga Alexa seperti tunangan pada umumnya.

Bertahun-tahun berlalu, dan masih tak ada yang bisa membuat Rion betah disamping Alexa berlama-lama kecuali saat-

Alexa mengenalkan Riana.

Rion merasakan apa itu kagum dan jatuh cinta pada Riana. Gadis pintar, kalem dan sedikit lugu yang selalu menempeli Alexa itu membuat Rion mampu bertahan sejauh ini.

"Hai, namaku Riana, sahabatnya Alexa, salam kenal ya tunangannya Alexa. Aku masih nggak nyangka kalau Alexa beneran uda punya tunangan. Pantesan dia kasar banget kalau ada yang nyatain cinta"

Rion bahkan masih mengingat jelas sesi perkenalan mereka hampir tiga tahun yang lalu. Rion juga ingat kalau lidahnya terlalu keluh untuk membantah kalau sikap kasar Alexa pada laki-laki adalah karenanya.

Riana benar-benar sempurna. Dia adalah perempuan pintar yang semua keputusannya disertai Logika dan perasaan. Sangat-sangat seimbang. Yah, kecuali keputusannya untuk selalu bersama dan diperbudak Alexa.

Melihat bagaimana menyedihkannya Riana diperbudak dan diperbodoh Alexa, Rion mendapatkan secercah alasan. Alasan untuk ia terus bertahan disamping Alexa.

Yaitu menjaga Riana.

...****************...

"Tunangan lo tuh Xa, uda mulai berani terang-terangan ya " Ejek Sagara saat keesokan harinya Riana dan Rion semakin dekat. Mereka bahkan berangkat ke kampus bersama.

Keluar dari mobil dengan bergandengan tangan sambil beecanda dan tertawa. Melupakan kewajiban Rion sebagai tunangannya untuk menjemputnya ke kampus pagi tadi.

"Urusan mendadak, katanya" Sagara meniup telinga Alexa menggoda. "Taunya mau jemput selingkuhan ya Xa" Sagara terbahak diakhir kalimatnya. Merasa puas dengan ekspresi marah seorang Alexa.

"Diem nggak lo!" Bentak Alexa kesal.

Sagara kembali tertawa, "Adudu, Lexa jangan marah-marah dong, kan jadi gemes akunya" Sagara mencium sudut bibir Alexa cepat. Posisi mereka yang sedang berdekatan dengan Rangkulan Sagara yang erat membuat Alexa tak dapat menolak ciuman kecil itu.

"Apa sih Gar, jijik gue" Kesal Alexa mengelap bekas ciuman itu.

Sagara tertawa, tapi tawanya tak semenyebalkan sebelumnya. Kali ini ia tertawa karena menutupi ketersinggungannya.

"Sama gue aja uda Xa, gue se pemikiran sama lo, gue bahkan rela ngehajarin sampah-sampah yang berusaha nyentuh lo" Sagara mengelus pundak Alexa yang polos, Ah, Alexa memang sering memakai dress untuk kekampus, pastinya Dress yang kekurangan bahan.

"Dan yang pasti-" Sagara mencium pipi Alexa cepat. "Gue cinta sama lo sampai mati"

Alexa tak terkejut dengan pernyataan cinta Sagara karena teman semasa SMP nya di Belanda ini memang menyukainya dari dulu. Alexa juga tau kalau Sagara nekat mengikutinya sampai ikut pindah negera juga karena terobsesi pada dirinya. Tapi yang membuat Alexa terkejut adalah-

saat tatapan Riana yang masih berada dihalaman lah yang membuatnya tertegun.

Riana dan Rion sedang memperhatikannya dan Sagara dari halaman dekat parkiran. Posisi mereka yang berada di Rooftoof fakultas mampu menjadi pusat perhatian orang-orang dibawahnya karena terlalu mencolok.

walaupun dengan jarak yang cukup jauh, tapi Alexa bisa melihat bagaimana cepatnya Riana menghapus air mata dan lari meningglkan Rion.

Kenapa Riana-

ah, senyuman Alexa kembali mengembang.

jadi begitu.

Senyuman iblis itu pun kembali terbit dengan lebarnya.

...****************...

"Jadi gimana rasanya jadi selingkuhan tunangan gue Ri?" Tanya Alexa santai ketika ia berhasil menjambak rambut Riana dan menyeretnya ke kamar mandi.

"Akh- Sakit Xa" Rintih Riana ntah untuk yang keberapa kalinya. Alexa memang Iblis, bukan hanya menjambaknya saja, tapi perempuan Belanda itu juga menampar dan menyiram tubuhnya dengan air dikamar mandi. Riana merasa sangat pusing dan sakit walau hanga untuk sekedar berbicara karena bibirnya yang pecah.

"Uda gini aja lo ngeluh sakit! Waktu selingkuh sama Rion lo santai aja tuh. seneng ya dijadiin selingkuhan. "

Riana menggeleng panik, "Nggak Xa, gue sama Rion- Akh

Alexa kembali menjambak rambut Riana kuat, tak lagi memperdulikan banyak helaian rambut Riana yang putus ditangannya. "Mau ngomong apa lo? Lo fikir gue percaya hah!!"

"Ngasih apa lo sama Rion sampai mau mungut sampah kayak lo? Oh, iya, " Alexa bertepuk tangan, melepaskan jambakannya sampai Riana yang memang sudah lemas jatuh begitu saja dilantai kamar mandi yang basah.

"lo kan miskin ya. Pasti ngejual harga diri dong ya. Berapa lembar lo dibayar Rion dalam semalam Hm?"

"Heh" Alexa menendang kaki Riana dengn sepatunya.

"Ditanya itu dijawab bego, berapa lo dikasih Rion buat bayar harga diri sampah lo ini hah!"

Riana terisak, "Nggak Xa hiks, nggak"

"JAWAB YANG BENER!!!! ATAU GUE PECAHKAN KEPALA LO HAH!"

Riana yang tergugu terpaksa mendongak keatas saat Alexa menarik rambut panjangnya. "Berapa!?"

Riana menggeleng sambil memejamkan matanya. "Nggak Xa, hiks, Nggak, g-gue sama Rion hiks, ng-nggak selingkuh"

"Oh gitu, jadi nggak mau jawab?" Tanya Alexa tertawa pelan. Perempuan itu lalu menyodorkan handphone Riana yang tadi ia sita. Menunjukan roomchatnya dengan Rion.

Disana, Rion dan Riana banyak mengobrol dengan bahasa aku-kamu, yang jarang sekali dipakai Rion padanya. Lalu disana akhir chat itu juga ada Rion yang menyepam nomor Riana dengan pertanyaan yang menyulut emosi.

[***Jadi gimana Ri? kamu mau kan?]

[Ri? kamu mau kan jadi pacarku***]

Riana masih menangis. Ia menggeleng-geleng, ingin menjelaskan kalau ia sudah menolak Rion secara halus saat laki-laki itu menjemputnya tadi. Tapi lidah dan bibirnya terasa beku untuk mengeluarkan suara.

Alexa sudah menjadi iblis seutuhnya.

"Masih mau ngelak? Duh, sayang ya, orang pinter kayak lo harus jadi selingkuhan" Alexa menepuk keras kepala Riana yang membuat perempuan itu menjerit sakit karena kulit kepalanya sudah perih bekas jambakan Alexa sebelumnya.

"Lo itu harus inget Ri, waktu SMA dulu, waktu lo dibully sama temen-temen lo, gue yang mungut, gue yang buat lo bisa kuliah dan punya uang kayak sekarang!!! Sekarang lo betingkah, heh, sampah itu tetal sampah. Barang pungutan juga belagu"

Alexa menepuk dressnya pelan. lalu bersandar didinding kamar mandi. "Gue emang gak suka sih sama Rion. Tapi lo harus tau. Kalau semua yang uda jadi punya gue ya punya gue. Gak ada orang lain yang berhak nyentuh punya gue. "

"G-gue gak suka sama Rion Xa hiks" Akhirnya Riana berani berbicara, kata merah dan basahnya menatap Alexa penuh kerendahan.

"Tapi lo mau nerima perhatian dia"

"G-gue gak maksud Xa, hiks, R-rion yang maksa gue. Gue uda nolak hiks"

Alexa menghela nafas. "Yaudah sih, gue juga gak peduli" Alexa membuka cardigan yang tersampir dibahunya. Lalu melemparkannya kewajah Riana. Lalu juga melempar sebuah kartu ATM kepangkuan Riana yang agak lembab.

"Beresin muka lo" Kata Alexa santai. " Itu bayaran karena lo uda mau bantuin gue tiga tahun ini. Oya, Tiga hari lagi jumpai gue di apartemen gue, Malam jam 8."

Riana kian tergugu.

"Mulai sekarang lo bukan budak gue lagi, bye-bye Jal*ng!!!"

Terpopuler

Comments

Nona Lengary

Nona Lengary

seru nie cerita nya thorr

2022-09-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!