Kabar Baik

“Om maaf masih ada satu hal lagi yang ingin Kimora tanyakan.” Lanjut Kimora yang sepertinya sedikit ragu.

“Mau tanya apa lagi kimora? Om akan jawab kalau memang om bisa jawab nya.” Jawab Dave.

“Terus apa om tidak punya sanak saudara kenapa sudah empat tahun kimora tinggal di rumah ini tidak pernah ada yang berkunjung ke sini atau om yang mudik?” Kimora masih terus melanjutkan pertanyaan nya.

“Tidak ada Kim.” Jawab Dave.

“Satupun om?” Kimora mencoba memastikan.

“Dulu om di besarkan oleh ayah nya om, om saja tidak tau bagaimana bentuk dan rupanya mama nya om. Tapi saat om berusia 20 tahun ayah om meninggal terkena serangan jantung. Dan keluarga nya ayah nya om semuanya tinggal di kampung. Om saja tidak dekat dengan mereka karena dulu keterbatasan ekonomi dan nyaris tidak pernah pulang kampung.” Jelas Dave yang merasa tidak keberatan menjelaskan masa lalu hidupnya kepada Kimora.

“Maaf ya om, kimora benar-benar tidak bermaksud menggali luka lama nya om.” Ujar Kimora yang merasa bersalah.

“Tidak apa-apa Kim, santai saja.” Jawab Dave santai.

“Bagi om sekarang mbok Indah dan pak ujang sudah jadi orang tua om, di tambah Kimora yang sudah om anggap sebagai anak Om. Jadi om rasa kalian sudah lebih dari cukup.” Jelas Dave.

“Iya om, sama kimora juga sudah menemukan kehangatan di keluarga ini, dan bagi Kimora kasih sayang dari kalian semua sudah lebih dari cukup.” Ujar Kimora.

Kini pijatan Kimora berpindah ke kepala, sembari terus mengobrol dengan Dave.

“Apa Kim merasa bosan di rumah terus selama 4 tahun ini?” Kini giliran Dave yang bertanya.

“Hehehe sedikit om.” Jawab Kimora sambil cengengesan.

“Maafkan om ya Kimora.” Ujar Dave.

“Ehh tidak apa-apa kok om. Kimora baik-baik saja kan ada mbok Indah juga.” Jawab Kimora.

“Kimora tau kok, kenapa om tidak mengizinkan kimora keluar rumah bahkan tidak boeh berzirah ke makam kedua orang tua kimora. Pasti karena kini kimora jadi gadis yang buruk rupa kan om?”tanya Kimora mencoba menerka alasan Dave selama ini.

“Tidak Kimora, bukan itu alasan nya om terpaksa melakukan ini kim, om tidak mau kalau samapi ada yang mengenali kimora dan itu akan mengancam nyawa Kimora.” Jelas Dave.

“Memang nya orang-orang yang membunuh orang tua kimora masih kenal sama kimora dengan wajah yang di penuhi luka bakar begini om?” tanya Kimora lagi.

“Bisa jadi kim, karena saat polisi mengumpulkan jasad kedua orang tua mu dan asisten rumah tangga kalian polisi tidak menemukan jasad kimora. Dan polisi hanya berspekulasi bahwa jasad Kimora habis terbakar saat itu.”Jelas Dave.

“Hmmm andai saja wajah Kimora tidak terbakar ya om, pasti Kimora akan bisa bebas seperti manusia lain nya.”Lanjut Kimora.

“Kimora ingin balas dendam kepada semua yang terlibat di pembunuhan kedua orang tua Kimora kan?” tanya Dave.

“Iya om, Kimora ingin menghabisi mereka semua, memang nya om tau siapa pembunuh kedua orang tua kimora?” tanya Kimora.

“Tentu om tau Kimora, hanya saja dia bukan orang sembarangan. Dan dia sudah lama tidak tinggal di Indonesia.” Jelas Dave.

“Lalu bagaimana cara Kimora bisa membalaskan dendam Kimora om?” tanya Kimora lagi.

“Kita hanya bisa menunggu kepulangan dia, dan merubah fisik kamu serta memperbaiki diri kamu.” Ujar Dave.

“Memperbaiki diri, maksudnya om?” Tanya Kimora yang belum paham ke mana arah kata-kata Dave itu.

“Om sudah menyiapkan semua nya, sejak 4 tahun yang lalu. Kamu akan mengikuti operasi plastik di luar negeri saat kamu berusia 15 Tahun. Dan om juga sudah menyiapkan uang untuk itu semua.” Lanjut Dave.

“Maksud om, Kimora bisa kembali normal lagi? Wajah buruk rupa Kimora ini bisa berubah begitu?” tanya Kimora yang bersemangat mendengarkan penuturan Dave itu.

“Tentu saja Kim, bahkan mungkin akan lebih cantik dan baik dari aslinya.” Jawab Dave.

“Ahh benarkah om, Kimora tidak mimpi kan om bahwa akan ada kemungkinan Kimora bisa normal seperti perempuan pada umunya?” tanya Kimora yang benar-benar bahagia mendengar penuturan Dave itu.

“Iya Kimora, bahkan om sudah menyiapkan jadwal untuk keluar negeri.” Jawab Dave.

“Benarkah om, kimora benar-benar tidak tau harus bilang apa lagi om, Terimakasih om, ini seperi mimpi yang indah buat Kimora.” Senyuman indah itu terlukis di wajah kimora.

“Iya Kimora belum juga operasinya terjadi sudah terimakasih saja, yasudah sudah pijitan nya.” Dave meminta agar pijitan kimora di sudahi.

“iya om.” Kimora menurut.

Dia pun kembali duduk di tempat duduk nya tadi,

“Pokoknya om minta Kimora tetap semangat ya, om akan mengusahakan yang terbaik untuk kimora. Yang perlu Kimora pikirkan sekarang hanya fokus ke pelajaran Kimora dan fokus ke balas dendam Kimora. Ingat jalan Kimora masih panjang.” Kata Dave.

“Iya om, Kimora akan melakukan apapun yang om suruh. Karena Kimora yakin om pasti ingin yang terbaik untuk Kimora.” Jawab Kimora.

“Iya Kim, benar kata Kim.” Ucap Dave.

“Terima kasih untuk semua nya om, om benar-benar malaikat penolong Kimora.” Ucap Kimora.

“Sama- sama Kimora, Yasudah Kim istirahat gih ini sudah larut malam, terimakasih untuk pijitan nya malam ini Kim.” Ujar Dave yang bangkit dari duduk nya.

“Iya om sama-sama, Kimora yang berterimakasih untuk semua kebaikan om selama ini kepada Kimora.” Jawab Kimora yang senyum manis itu masih melekat di wajah nya.

“Iya Kimora sama-sama, yasudah yuk kita istirahat.” Ajak dave karena memang sekarang sudah larut malam.

“Baik om.” Kimora mengangguk menurut.

Keduanya nya pun bangkit dari duduk mereka dan segera menuju rumah, lalu kedua nya berpisah Kimora masuk ke kamar nya sedangkan Dave menaiki anak tangga menuju kamar nya.

“Argh..” Kimora meletakkan buku-bukunya di meja kamarnya.

Lalu melemparkan tubuhnya ke atas ranjang miliknya, dia benar-benar merasa bahagia malam ini. Dia bisa mengobrol banyak dengan Dave, lalu memijat Dave dan yang lebih utama dia bisa kembali normal nantinya.

Namun ada sedikit kata-kata dave yang masih nyangkut di hati kimora, saat Dave mengatakan bahwa dia tidak lagi ingin percaya kepada perempuan dan tidak ingin mencintai perempuan. Hal itu memang membuat hati Kimora terasa patah.

“Tidak-tidak akan ku buat om Dave jatuh cinta lagi kepada perempuan, dan aku lah perempuan yang di cintai om Dave itu.” Kimora bertekad.

“Tunggu aku om Dave ku sayang, ketika fisik ku sudah kembali normal seperti sedia kala maka akan ku tunjukkan kepadamu masih ada perempuan setia dan tidak memandang harta.” Guman Kimora.

Kimora pun akhirnya bangkit lagi dari tidurnya dan segera ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya dan akhirnya setelah selesai bersih-bersih kimora pun tidur karena kini rasa ngantuk sudah mulai menyerang nya.

Terpopuler

Comments

Rika93

Rika93

𝘢𝘥𝘢 𝘶𝘥𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪𝘣𝘢𝘭𝘪𝘬 𝘣𝘢𝘵𝘶 𝘨𝘢𝘬 𝘴𝘪𝘩 𝘪𝘵𝘶 𝘯𝘢𝘯𝘯𝘵𝘪𝘪... 𝘴𝘮𝘰𝘨𝘢 𝘦𝘯𝘨𝘨𝘬 𝘥𝘦𝘩𝘩

2022-09-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!