Andara menarik nafasnya panjang, ia kemudian memijat pelipisnya. Sementara Kyra terus merengek meminta kepadanya agar dipertemukan dengan sang kakak.
" Aduh, Ra... Gue gak janji ah. Lagian kakak gue tuh paling gak suka diusik masalah pribadinya " cetus Andara.
" Ayolah, Dar... Masa lo tega sih sama sahabat lo yang cantik dan baik hati ini " ucap Kyra sambil mengedip-ngedipkan matanya.
Dan jika Kyra sudah ada dalam mode merajuk seperti ini, pastinya akan membuat Andara pusing tujuh keliling.
Andara mendengus kesal.
" Kebiasaan deh ! " cebik Andara.
" Iya deh, gue bantuin lo. Tapi sebatas ngenalin doang ya. Selebihnya terserah lo " akhirnya Andara mengiyakan permintaan Kyra.
" Thank you adik ipar " pekik Kyra sambil memeluk Andara.
Andara dan Kyra kini berada di rumah Andara. Kyra sengaja berkunjung ke rumah Andara dengan tujuan agar ia kembali bertemu dengan Om Doteng Hamiz, pujaan hatinya.
" Kakak lo, kapan pulang sih Dar ? " tanya Kyra pada Andara.
Pandangan matanya memutar ke sekeliling ruangan.
Andara mengangkat bahunya, pertanda ia tak tahu waktu pasti kepulangan sang kakak.
" Kak Hamiz tuh kadang pulang kesini, kadang ke apartemennya. Jadi gak bisa dipastiin juga. Yah kalo orangnya ada, berarti balik kesini. Kalau engga berarti balik ke apartemennya " jelas Andara rasional.
" Yah... Sia-sia dong gue ikut lo ke sini " keluh Kyra sambil menyenderkan punggungnya di sofa. Kyra menaruh kepalanya pada bagian sandaran atas sofa kemudian menutup mata sambil menghembus nafas kasar.
Andara hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan sahabatnya itu. Andara mendekati Kyra, lalu mengguncang bahu sahabatnya.
" Kita ke kamar aja yuk, Ra... Kakak gue mah gak usah ditungguin. Biasanya kalau ditungguin, malah gak dateng " ajak Andara.
Kyra membuka matanya, lalu memajukan bibirnya.
" Percuma dong gue datang kesini " ucapnya kecewa.
" Percuma kalau cuma rebahan di sofa doang mah. Udah ah, gak usah mager gitu... Ayo buruan ! " ajak Andara sambil menarik tangan Kyra dan memaksa Kyra mengikutinya ke kamar.
Kyra merebahkan tubuhnya di atas kasur Andara, sementara si empu kamar lebih memilih untuk membersihkan diri di kamar mandi.
Kyra masih asyik rebahan saat Andara keluar dari kamar mandi.
" Ra, mendingan bebersih dulu deh biar segeran... ! " seru Andara.
" Males ah " tukas Kyra, ia masih asyik berguling di atas kasur milik Andara.
" Ish, jorok amat sih. Kakak gue tuh suka sama cewek yang rapi dan wangi lho " ucap Andara yang seketika membuat Kyra bangkit dari kasur.
" Beneran Dar ? " tanya Kyra melebarkan matanya.
" Iya, beneran... Secara kan kakak gue itu dokter, jadi dia suka kebersihan ... "
" Iya, iya... Gue mandi dulu sekarang " ucap Kyra bergegas menuju ke kamar mandi.
Andara menyunggingkan senyum melihat kelakuan Kyra.
" Kyra... Kyra... Harus diembel-embelin dulu ! " gumam Andara sambil melihat Kyra yang sudah masuk ke dalam kamar mandi.
Hari sudah menjelang malam, namun tidak ada tanda-tanda kedatangan Hamiz, si Om Doteng yang sangat dinantikan oleh Kyra.
" Dara... Telponin kakak lo itu dong... Tanyain kapan dia mau datang kesini ! " rengek Kyra.
" Ogah... ! " timpal Andara cuek, ia malah asyik membaca novel favoritnya.
" Ih, gitu ah Dara mah, gak solider sama sobat " sahut Kyra mengerucutkan bibirnya.
" Udah ah, gak asik... Mendingan gue pulang aja. Ngapain juga gue disini, gak ada kepastian " tambah Kyra menekuk wajahnya.
" Eit, jangan dong Ra... Lo nginep disini aja, kali aja kakak gue pulang entar malem atau besok pagi " bujuk Andara agar Kyra tidak pulang.
" Modus kan lo ? Sengaja biar gue mau nginep disini. Iya kan ? " tuduh Kyra membuat Andara nyengir memperlihatkan deretan gigi putihnya yang berbaris rapi.
" Sekali sekali boleh dong, Lo nginep disini. Jangan gue aja yang nginep di rumah lo " tukas Andara.
" Tapi, gue gak bawa baju ganti... " sahut Kyra.
" Lo kan bisa pake baju gue. Oke kan ? Mau ya Ra... Mau ya ! " timpal Andara sambil memohon pada Kyra.
" Ya udahlah, gue nginep disini. Kali aja Om Doteng gue dateng nanti malam " ucap Kyra mengiyakan permintaan Andara.
Kyra dan Andara memang sangat dekat. Keduanya mulai bersahabat sejak masa Ospek di kampus. Kyra yang mandiri dan ceria bisa begitu klop dengan Andara yang introvert. Mungkin dikarenakan keduanya sama-sama jauh dari orang tua.
Yang membedakan adalah meskipun orang tua Kyra tidak tinggal bersamanya tetapi Kyra masih bisa bersama Tante dan keluarganya. Lain halnya dengan Andara yang selama ini hanya tinggal bersama asisten rumah tangga yang sudah merawatnya sejak kecil. Kedua orang tua Andara sudah meninggal saat Andara masih bayi dan Andara dibesarkan oleh sang kakak. Meskipun sang kakak jarang tinggal di rumahnya namun semua kebutuhan Andara selalu terpenuhi dan tak kekurangan perhatian meskipun sang kakak tinggal berjauhan.
Dan sekarang, siapa yang menyangka jika justru sang kakak lah pria yang dicintai oleh Kyra, sahabatnya. Pria yang sudah berumur 46 tahun itu, justru membuat sang sahabat jatuh cinta pada pandangan pertama dan seolah terobsesi dengan sang kakak.
" Ra... Kenapa sih bisa suka sama Kakak gue ? " tanya Andara.
Kedua gadis cantik itu kini merebahkan raga mereka di atas kasur yang empuk sambil melakukan pillow talk.
" Gak tahu, tiba-tiba aja suka... Gue juga heran sih kok bisa begini... Ya, selain kakak lo itu ganteng, dia juga perhatian banget. Perasaan gue deg-degan waktu deket dia, tapi gak tahu kenapa berasa nyaman aja di deketnya " jawab Kyra sambil mengingat kembali saat pertama bertemu Om Dotengnya itu.
" Kok lo bisa yakin banget sih, kalau lo itu cinta sama kakak gue ? Secara, kalian itu kan baru ketemu sekali " tanya Kyra lagi.
Kyra tak langsung menjawab pertanyaan Andara. Ia menatap ke atas plafon kamar Andara.
" Gue juga gak tahu, Dar... Tiba-tiba aja, gak bisa lupain dia. Senyumnya, sikapnya yang perhatian, bahkan tatapan matanya yang meneduhkan. Semua membuat gue terjerat pesonanya, gak bisa lupa " jelas Kyra.
" Itu mah Lo aja kali yang kegeeran. Dia kan dokter, panteslah sikapnya begitu sama pasien " skak Andara membuat Kyra terdiam.
" Iya kali ya ! " jawab Kyra tersenyum simpul. Namun sejurus kemudian gadis cantik itu menggelengkan kepalanya.
" Tapi gue bakalan perjuangin cinta gue. Seenggaknya sampai gue tahu perasaan kakak lo sama gue. Lagian masa iya sih, dia menolak pesona seorang Kyra... " gumam Kyra dengan percaya diri.
Spontan Andara mentoyor jidat Kyra setelah mendengar ucapan Kyra.
" Kepedean Lo ! Bangun, woi... Bangun ! " seru Andara bedecak sebal.
" Ish... Lo tuh ya. Dasar adik ipar lak... "
" Adik ipar apaan coba ? " delik Andara.
" Adik ipar kesayanganku. Mmuah... muah... " ucap Kyra lalu menciumi pipi Andara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
dee_an
baru mampir
2023-11-20
1
Bundanya Pandu Pharamadina
mampir di omdoteng
Kyra❤
2023-01-19
1
Jumadin Adin
ich tua banget om dotengnya
2022-11-14
2