Bab 2 -- Kedatangan Tristan

Suster Anna heboh.

Tuan muda tiba-tiba saja mempercepat kepulangannya. Urusan bisnisnya diluar kota sudah selesai.

Panik, Suster Anna bolak balik melihat jam di sudut kiri ponselnya. Jarinya tidak berhenti mengetik, mengirimkan pesan beruntun kepada Sang Nona Muda.

"Non, dimana? "

"Tuan Muda sudah perjalanan pulang ke rumah."

"Langsung pulang ya, Non."

"Haduuuh, Non! Jawab, Non!"

"Sus bisa kena marah Tuan Muda."

Dari sekian banyak pesan, tidak ada yang dibalas. Jangankan dibalas, terkirim pun tidak. Pesan-pesan itu semuanya centang satu, membuat Suster Anna semakin panik.

"Hhhh, Nooon! Umur Sus bisa pendek kalau Non Crystal makin bandel begini," keluhnya, memencet nomer supir yang biasa menjemput.

"PAK!" seru Suster Anna keras. "Cepat pulang! Tuan Muda pesan kalau Nona harus sampai rumah saat Tuan Muda datang."

"Haduuuh, Sus! Kaya tidak tahu saja. Non Crystal makin gede, makin nakal. Aku tunggu-tunggu tidak muncul juga," keluh Pak Supri, mengusap keringat di dahinya.

"Aku tidak mau tau, Pak! Tanya satpam. Cari ke dalam sekolah. Tanya teman. Terserah mau apa, yang penting bawa Nona pulang," perintah Suster Anna kalap, mematikan ponsel secara sepihak.

Otaknya bekerja keras, mencari cara untuk menghubungi momongannya itu. Semua akun media sosial dan aplikasi milik Crystal dibuka demi melacak jejak gadis itu.

Jantungnya berdegup kencang saat mendengar laporan dari petugas keamanan kalau Tristan sudah melewati gerbang utama. Dia mondar mandir dengan gugup, sembari otaknya berpikir alasan apa yang harus diutarakan saat ditanya soal Crystal nanti.

Suara rem berdecit semakin membuat hati Suster Anna dicekam ketakutan. Tergopoh-gopoh Suster Anna meraih nampan berisi poci berisi teh herbal dan cangkir, lalu membawanya kearah pintu utama.

BRAK!!

Pintu terbuka, sesosok laki-laki bertubuh tinggi berdiri di ambang pintu. Cahaya matahari siang menjelang sore menyorot di belakangnya. Wajah tampannya tampak semakin berkilau.

"Selamat datang, Tuan Muda. Silahkan istirahat, Tuan. Teh herbalnya sudah siap, Tuan," sambut Suster Anna, berusaha menyembunyikan kepanikannya.

"Terima kasih, Sus," angguk Tristan, tersenyum tipis. Matanya memandang berkeliling, rasanya sudah lama sekali dia pergi. Tak ada yang berubah dengan rumahnya, hanya taman yang sedikit berbeda. Pohon-pohon makin rimbun, dan bunga-bunga mulai mekar.

"Ya Tuhan! Semoga Supri berhasil membawa Nona sebelum Tuan Muda menanyakan adiknya," ucap Suster Anna berulang-ulang dalam hati.

Suster Anna menghembuskan napas lega saat kaki panjang Tristan mulai melangkah menuju keruang tengah tanpa bertanya apa pun.

Suster Anna pun mengekor, masih dengan jantung berdebar keras. Selama Crystal belum sampai rumah, maka hidupnya belum aman.

Suster Anna menunduk dalam-dalam saat menuang teh ke dalam cangkir. "Silahkan, Tuan," ucapnya semakin berdebar-debar. Biasanya setelah ini, Tristan akan meminta laporan kejadian selama dia ada diluar kota.

Orang tua Tristan jarang di rumah, mereka menyerahkan semua tanggung jawab rumah tangga kepada Tristan. Termasuk Crystal.

"Semua aman terkendali, Tuan," tutup Suster Anne setelah menyampaikan laporannya.

Tirta duduk santai, mendengarkan sambil meminum tehnya.

"Lalu, mana Crystal?" tanyanya sambil melirik ke jam tangan mahal yang melingkat di pergelangan tangan. "Jam segini seharusnya dia sudah pulang."

Suster Anna mencelos. Pertanyaan yang dari tadi ditakutkan olehnya muncul.

"Oh, Nona! Bisa-bisa Sus sama Pak Supri bisa dipecat sama Tuan Muda," tangisnya dalam hati. Belum terdengar tanda-tanda Crystal tiba di rumah.

"Ada kerja kelompok, Tuan Muda." bohong Suster Anna.

Tristan menatap dalam-dalam Suster yang sudah merawat Crystal dan dirinya sejak kecil. Dia tahu betul kalau Suster Anna baru saja berbohong untuk melindungi Crystal.

Ingin marah, tapi dia tak tega. Mata tajamnya mengamati dengan seksama wajah Suster Anna. Ada guratan-guratan halus yang mulai muncul di wajahnya. Suster Anna sudah tidak semuda seperti saat dia kecil.

"Bukan salah Suster Anna, kalau Crystal mulai bandel sekarang," ucap Tristan dalam hati, berusaha memaklumi.

Biar bagaimanapun, Suster Anna sudah seperti ibu bagi Tristan dan Crystal. Dia yang menyayangi, merawat dan menemani mereka sejak kecil.

Tidak tega melihat Suster Anna, Tristan beranjak dari duduknya.

"Kalau Crystal sudah pulang, bilang. ditunggu sama aku. Ya, Sus?"

"Baik, Tuan Muda," angguk Suster Anna, lega.

Di lantai dua, tempat dimana kamarnya dan kamar Crystal berada, Tristan menghentikan langkah di depan pintu kamar adiknya. Telinganya menangkap suara orang bercakap-cakap.

Refleks, Tristan membuka pintu kamar Crystal. Matanya langsung tertuju pada sosok gadis muda yang sedang berdiri di depan cermin.

Gadis itu berambut merah, memakai pakaian serba ketat dan super mini.

"Siapa kamu?" sergah Tristan, menatap tajam penyusup yang masuk ke kamar adik tercintanya.

Mendadak ruangan terasa hening. Semua mata mengarah kepada Tristan.

Crystal, Si rambut merah dan Suster Anna.

Suster Anna menghampiri gadis tadi. "Siapa yang mengijinkan kamu masuk sini, hah?" tanyanya galak.

Tristan memang baik, tapi dia tidak suka orang melanggar aturan. Selama ini, Tuan Mudanya melarang keras Crystal membawa siapa pun masuk ke kamarnya. Terlebih, orang yang masuk ke kamar Crystal berpenampilan sangat tidak sopan.

"Namaku Angelica," ucap gadis berambut merah tadi. Dia berlengga lenggok, berjalan mendekat kepada Tristan. Cara berjalannya terlalu genit untuk seusia dia.

Suster Anna ternganga, lalu menoleh kepada Crystal.

"Hhh, Non! Dapat kenalan dari mana sih?" ucap Suster Anna jengkel sendiri. Dia memelototi gadis berambut merah tadi.

"PERGI!" bentak Tristan saat tangan Angelica hendak menyentuhnya.

Angelica tersentak, langsung menangis tersedu-sedu seperti orang baru disiksa.

"KAK TRISTAN!"

Tristan menoleh kearah Crystal. Adiknya itu masih memakai seragam dan sepatu, duduk diatas tempat tidur.

"Sejak kapan aku mengijinkan kamu bermain di kamar. Lalu, seragam dan sepatu belum dilepas!" tegur Tristan dingin.

Crystal cemberut. Kedua tangan dilipat didepan dada. Dia tak menyangka kalau Tristan pulang lebih awal. Tahu begini, dia tidak mengajak Angelica ke rumah.

"Temanmu ini terlihat seperti bukan cewek baik-baik," nasehat Tristan.

"Dia baik kok." Crystal bersikeras.

"Lihat saja penampilannya. Pakaian minim, rambut diwarnai mencolok." Tristan bersedekap memandang Crystal, mengabaikan Angelica yang masih menangis.

"Kamu juga sebaiknya, jangan sembarangan memilih teman. Satu lagi, aku tidak suka kamu melanggar aturan," tambah Tristan lagi. Nada suaranya lembut, berusaha memberi pengertian adiknya yang masih SMA.

"NO! Angelica itu temanku! Dia bukan orang sembarangan. Dia temanku!" seru Crystal, memeluk Angelica erat-erat.

"Crystaline!" panggil Tristan penuh penekanan.

"Kak Tristan jahat!"

Crystal menghentakkan kaki ke lantai, lalu membelalakkan mata pada Tristan.

Terpopuler

Comments

Nanda Lelo

Nanda Lelo

Mak woiiii,,, galak bennerrrrr deh ni tuan muda

2022-10-25

1

Runa💖💓

Runa💖💓

Baru satu efisode eh Cristal nya sudah Sma aja
Lanjut 😘 😘 😘 😘

2022-09-07

1

Mamahe 3E

Mamahe 3E

sebenernya tristan suka sm crystal tp gengsi kyknya mau ngungkapinnya

2022-08-10

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 -- Hadiah Ulang Tahun
2 Bab 2 -- Kedatangan Tristan
3 Bab 3 -- Bukan Anak Kecil Lagi
4 Bab 4 -- Membujuk Crystal
5 Bab 5 -- Tentang Pesta dan Tristan
6 Bab 6 -- Mama Di Rumah
7 Bab 7 -- Makan Malam
8 Bab 8 -- Ini Semua Tak Mungkin!
9 Bab 9 -- Kabur!
10 Bab 10 -- Mencari Crystal
11 Bab 11 -- Kemarahan Tristan
12 Bab 12 -- 10.000 Permohonan Maaf
13 Bab 13 -- Siapa Yang Kamu Suka?
14 Bab 14 -- Tak Dianggap
15 Bab 15 -- CRYSTAL!!!!
16 Bab 16 -- Biarkan Aku Memilih
17 Bab 17 -- Kencan?
18 Bab 18 -- Pacar Dan Tunangan Tristan
19 Bab 19 -- Fall In You
20 Bab 20 -- Surprise
21 Bab 21 -- Pesta Ulang Tahun
22 Bab 22 -- Aku Suka Crystal
23 Bab 23 -- Kemana Tristan?
24 Bab 24 -- Dinner
25 Bab 25 -- Ke Mall
26 Bab 26 -- Happy Graduation
27 Bab 27 -- Pernikahan Tristan
28 Bab 28 -- Mencari Crystal
29 Bab 29 -- My Crystal dan Kak Tristan-ku
30 Bab 30 -- Let's Go
31 Bab 31 -- All That I Want Is You
32 Bab 32 -- A Gift!?!!
33 Bab 33 -- Wanita Itu Berharga
34 Bab 34 -- Disneyland
35 Bab 35 -- Kejadian Tak Terduga
36 Bab 36 -- Chemistry
37 Bab 37 -- Couple
38 Bab 38 -- Permanent In My Life
39 Bab 39 -- Kedatangan Om Ben
40 Bab 40 -- Pembicaraan Laki-Laki
41 Bab 41 -- Masalah Sebenarnya
42 Bab 42 -- Fight Or Run?
43 Bab 43 -- A Deal Kiss
44 Bab 44 -- Here Is The Storm
45 Bab 45 -- I'm The Winner, right?
46 Bab 46 -- Smack Down
47 Bab 47 -- Tak Tergantikan
48 Bab 48 -- I'm Your Way Home
49 Bab 49 -- Belum Berakhir!?
50 Bab 50 -- Anak Nakal Kesayangan
51 Bab 51 -- My Gratitude
52 Bab 52 -- This Is The Answer
53 Bab 53 -- Important People In My Life
54 Ban 54 -- Orang Dalam
55 Bab 55 -- Bonding
56 Bab 56 -- Insecure
57 Bab 57 -- Already Miss Him
58 Bab 58 -- Friends In Need, Friends Indeed
59 Bab 59 -- Again! He Found Me
60 Bab 60 -- Resign
61 Bab 61 -- Love Is A Verb
62 Bab 62 -- Harrison Group VS Keputusan Tristan
63 Bab 63 -- London
64 Bab 64 -- Mari Kita Bertemu
65 Info Karya Baru
66 Bab 66 -- Let's Go Home
67 Bab 67 -- Are You Home?
68 Bab 68 -- Buket Bunga
69 Bab 69 -- Jadi Holiday Apa Kerja?
70 Bab 70 -- King And Queen Corporation
71 Bab 71 -- Test Drive
72 Bab 72 -- Heaven Paradise
73 Bab 73 -- Sebuah Jawaban
74 Bab 74 -- The Eternity
75 Bab 75 -- Crazy
76 Bab 76 -- Instant
77 Bab 77 -- Two Become One
78 Bab 78 -- Officially Husband And Wife
79 Bab 79 -- Table Mountain
80 Bab 80 -- Let's See The Sunrise
81 Bab 81 -- Don't Want To Rush
82 Bab 82 -- Good Hope
83 Bab 83 -- Upside Down
84 Bab 84 -- Your Wish Is My Command
85 Bab 85 -- Cause This Is Love
86 Bab 86 -- A Pleasure
87 Bab 87 -- Memaafkan
88 Bab 88 -- It's All About Skill
89 Bab 89 -- Here Is Mrs. Harrison
90 Bab 90 -- Nyonya Besar Harrison
91 Bab 91 -- Nyonya Besar Harrison Part 2
92 Bab 92 -- The Other Side Of Tristan
93 Bab 93 - Happy Ending
94 Welcome My Toni Is Mr. Anthony
95 Bab 95 -- Short Story 1 : Home Sweet Home
96 Bab 96 -- Garis Biru
97 Bab 97 -- I'm Gonna Love You All
98 Bab 98 -- Fight Between Lovers 1
99 Bab 99 -- Fight Between Lovers 2
100 Bab 100 -- Panic Attack
101 Bab 101 -- Romantic Couple
102 Bab 102 -- Obey dan Faith
103 Bab 103 -- Playing With Daddy
104 Bab 104 -- Don't Fight!
105 PENGUMUMAN KARYA BARU
106 PENGUMUMAN KARYA BARU
107 PENGUMUMAN KARYA BARU
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Bab 1 -- Hadiah Ulang Tahun
2
Bab 2 -- Kedatangan Tristan
3
Bab 3 -- Bukan Anak Kecil Lagi
4
Bab 4 -- Membujuk Crystal
5
Bab 5 -- Tentang Pesta dan Tristan
6
Bab 6 -- Mama Di Rumah
7
Bab 7 -- Makan Malam
8
Bab 8 -- Ini Semua Tak Mungkin!
9
Bab 9 -- Kabur!
10
Bab 10 -- Mencari Crystal
11
Bab 11 -- Kemarahan Tristan
12
Bab 12 -- 10.000 Permohonan Maaf
13
Bab 13 -- Siapa Yang Kamu Suka?
14
Bab 14 -- Tak Dianggap
15
Bab 15 -- CRYSTAL!!!!
16
Bab 16 -- Biarkan Aku Memilih
17
Bab 17 -- Kencan?
18
Bab 18 -- Pacar Dan Tunangan Tristan
19
Bab 19 -- Fall In You
20
Bab 20 -- Surprise
21
Bab 21 -- Pesta Ulang Tahun
22
Bab 22 -- Aku Suka Crystal
23
Bab 23 -- Kemana Tristan?
24
Bab 24 -- Dinner
25
Bab 25 -- Ke Mall
26
Bab 26 -- Happy Graduation
27
Bab 27 -- Pernikahan Tristan
28
Bab 28 -- Mencari Crystal
29
Bab 29 -- My Crystal dan Kak Tristan-ku
30
Bab 30 -- Let's Go
31
Bab 31 -- All That I Want Is You
32
Bab 32 -- A Gift!?!!
33
Bab 33 -- Wanita Itu Berharga
34
Bab 34 -- Disneyland
35
Bab 35 -- Kejadian Tak Terduga
36
Bab 36 -- Chemistry
37
Bab 37 -- Couple
38
Bab 38 -- Permanent In My Life
39
Bab 39 -- Kedatangan Om Ben
40
Bab 40 -- Pembicaraan Laki-Laki
41
Bab 41 -- Masalah Sebenarnya
42
Bab 42 -- Fight Or Run?
43
Bab 43 -- A Deal Kiss
44
Bab 44 -- Here Is The Storm
45
Bab 45 -- I'm The Winner, right?
46
Bab 46 -- Smack Down
47
Bab 47 -- Tak Tergantikan
48
Bab 48 -- I'm Your Way Home
49
Bab 49 -- Belum Berakhir!?
50
Bab 50 -- Anak Nakal Kesayangan
51
Bab 51 -- My Gratitude
52
Bab 52 -- This Is The Answer
53
Bab 53 -- Important People In My Life
54
Ban 54 -- Orang Dalam
55
Bab 55 -- Bonding
56
Bab 56 -- Insecure
57
Bab 57 -- Already Miss Him
58
Bab 58 -- Friends In Need, Friends Indeed
59
Bab 59 -- Again! He Found Me
60
Bab 60 -- Resign
61
Bab 61 -- Love Is A Verb
62
Bab 62 -- Harrison Group VS Keputusan Tristan
63
Bab 63 -- London
64
Bab 64 -- Mari Kita Bertemu
65
Info Karya Baru
66
Bab 66 -- Let's Go Home
67
Bab 67 -- Are You Home?
68
Bab 68 -- Buket Bunga
69
Bab 69 -- Jadi Holiday Apa Kerja?
70
Bab 70 -- King And Queen Corporation
71
Bab 71 -- Test Drive
72
Bab 72 -- Heaven Paradise
73
Bab 73 -- Sebuah Jawaban
74
Bab 74 -- The Eternity
75
Bab 75 -- Crazy
76
Bab 76 -- Instant
77
Bab 77 -- Two Become One
78
Bab 78 -- Officially Husband And Wife
79
Bab 79 -- Table Mountain
80
Bab 80 -- Let's See The Sunrise
81
Bab 81 -- Don't Want To Rush
82
Bab 82 -- Good Hope
83
Bab 83 -- Upside Down
84
Bab 84 -- Your Wish Is My Command
85
Bab 85 -- Cause This Is Love
86
Bab 86 -- A Pleasure
87
Bab 87 -- Memaafkan
88
Bab 88 -- It's All About Skill
89
Bab 89 -- Here Is Mrs. Harrison
90
Bab 90 -- Nyonya Besar Harrison
91
Bab 91 -- Nyonya Besar Harrison Part 2
92
Bab 92 -- The Other Side Of Tristan
93
Bab 93 - Happy Ending
94
Welcome My Toni Is Mr. Anthony
95
Bab 95 -- Short Story 1 : Home Sweet Home
96
Bab 96 -- Garis Biru
97
Bab 97 -- I'm Gonna Love You All
98
Bab 98 -- Fight Between Lovers 1
99
Bab 99 -- Fight Between Lovers 2
100
Bab 100 -- Panic Attack
101
Bab 101 -- Romantic Couple
102
Bab 102 -- Obey dan Faith
103
Bab 103 -- Playing With Daddy
104
Bab 104 -- Don't Fight!
105
PENGUMUMAN KARYA BARU
106
PENGUMUMAN KARYA BARU
107
PENGUMUMAN KARYA BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!