Bab 5
Bright segera berjalan untuk menghampiri tamu yang dimaksud oleh kedua orangtuanya! Sementara Jennie masih tidak mengerti kenapa sahabatnya itu ada di dalam rumah milik orangtua Bright.
"Anna, kenapa kau ada di rumahku? Apa kau mengadu?" Bright menatap Anna penuh kebencian.
"Ti-tidak Bright aku tidak mengatakan apapun pada momy dan Dady mu, tapi mereka yang menelpon dan memintaku untuk datang ke sini, sungguh!"
"Bohong, kau penipu Anna kau bilang waktu itu," ucapan Bright terhenti saat menyadari disini ada Jennie yang tidak mengetahui peristiwa malam itu dirinya meniduri sahabatnya sendiri.
"Kenapa kau berhenti bicara Bright? Bukankah ada yang seharusnya kami sebagai orangtuamu ketahui, dan juga calon istri yang kau bawa itu bukankah dia juga berhak mengetahui?"
"Bersikaplah sebagai seorang lelaki Bright, jangan jadi pecundang!" Tuan Lan segera berdiri dan menghampiri putranya.
"Bright apa sebenarnya yang terjadi? Ada apa diantara kau dan sahabat ku?" Jennie semakin penasaran.
Kali ini Bright pun berjalan menghampiri Jennie, digenggamnya tangan Jennie lalu dikecuppnya punggung tangan Jennie yang halus bak sebuah kapas.
"Jennie a-aku minta maaf, tapi sungguh ini semua bukan salahku!" Bright berkeringat dingin untuk jujur pada Jennie dia tidak mampu.
"Minta maaf untuk apa Bright?"
"Bright anakku dan Anna sahabat mu, mereka tidur dan melakukannya pada malam kau meninggalkan putraku yang akan melamar mu saat itu Jennie," Larisha menjelaskan pada Jennie.
Seketika Jennie menghempaskan tangan Bright yang sejak tadi menggenggam tangannya.
Plak..
"Kau brengsekk Bright! Dan kau Anna, aku selalu menganggap mu sebagai sahabat ku, teganya kau menikam aku sahabat mu sendiri dan tidur dengan calon suamiku," Jennie membentak Anna.
Anna segera menghampiri Jennie untuk meminta maaf.
"Jennie ini semua salah paham, itu semua diluar kendaliku Jen,"
Plak..
Satu tamparan juga mendarat di pipi Anna hingga meninggalkan ruam merah dipipinya, dengan tubuh yang bergetar Jennie menatap Bright laki-laki yang sudah melamarnya dan Anna sahabat terbaiknya.
"Anna kau wanita murahan benar-benar kau sampah Anna, mulai hari ini kau bukan lagi sahabat ku, dan kau Bright kau bukan lagi calon suamiku!" Jennie melepaskan cincin dijari manisnya lalu melemparkannya ke wajah Bright diiringi oleh Isak tangisnya.
"Kalau begitu sekarang bisakah kau pergi dari rumah kami nona Jennie? Larisha sudah tidak bisa lagi menahan ketidaksukaannya terhadap Jennie.
Jennie menangis tersedu-sedu, mengetahui sahabat terbaiknya sahabat yang sejak dulu selalu kemana-mana pergi bersama, makan bersama bahkan tidur bersama, tega mengkhianatinya dengan tidur dengan calon suaminya sendiri, ditambah lagi calon mertuanya justru malah memihak pada Anna yang sudah jelas-jelas menurutnya sangat murahan, hati Jennie seperti diremukkan oleh sebuah tangan saat ini.
Sementara kedua pipi Anna sudah lebih dulu kebanjiran air mata, rasanya menyesal karena harusnya malam itu Anna lebih bisa melawan Bright agar kejadian ini tidak terjadi, Anna menyalahkan dirinya sendiri sudah menghancurkan persahabatannya dengan Jennie.
Jennie pergi meninggalkan kediaman Tuan Lan namun disusul oleh Bright yang berlari dan terus berusaha menghentikan langkah kaki Jennie. Larisha dan Tuan Lan membiarkan sejenak Bright berlari mengejar wanita itu.
Anna hendak berlari untuk mengejar Jennie, namun tangan Larisha menahannya.
"Tante Risha, aku harus mengejar Jennie aku tidak mau Jennie dan Bright harus batal menikah hanya gara-gara kesalahan satu malam itu!"
"Tapi kami yang tidak mau Bright anak kami menikah dengan wanita semacam Jennie!"
"Semacam Jennie, maksud Tante apa? Bukankah kalian harusnya bangga akan mempunyai menantu seorang model terkenal bahkan artis film juga," Anna masih terus menangis mengingat kebodohannya yang menyebabkan kekacauan ini.
"Kami seharusnya berterimakasih padamu Anna, karena kesalahan satu malam akan menjadi senjata untuk kami melarang Bright menikah dengan gadis itu!"
"Dan satu lagi Anna, kami lebih bangga mempunyai menantu seorang Dokter yang benar-benar belajar bersungguh-sungguh untuk mendapatkan pekerjaan itu, dibandingkan dengan wanita yang menghalalkan segala cara demi mendapatkan pekerjaan yang dia inginkan!" Larisha menambahkan.
Anna semakin bingung dengan semua perkataan Tuan Lan dan Larisha, hingga tak sadar tangisnya tak lagi terdengar.
"Aku tidak mengerti dengan yang kalian katakan!"
"Nick menelpon kami, dia mengatakan melihat Jennie di sebuah hotel dengan laki-laki tua, setelah Nick selidiki Jennie selama ini mendapatkan job film dan pemotretan karena dia menjajakan tubuhnya pada para produser," kata Tuan Lan.
"Anna kau bisa bayangkan bagaimana perasaan kami saat Nick mengatakan itu, sementara Bright sudah lebih dulu mengatakan sudah melamar Jennie, kami tidak mungkin membiarkan Bright menilai wanita seperti itu!
Anna pun tercengang mendengar penjelasan dari Larisha dan Tuan Lan, Anna benar-benar tidak menyangka sahabatnya ternyata wanita seperti itu. Selama ini Jennie hidup dengan penuh tipu daya dihadapan semua orang, hingga semua orang disekelilingnya kagum pada sosok Jennie yang bisa menjadi model terkenal namun tidak memiliki sifat sombong.
Ternyata Jennie yang dikenal cantik, baik hati, dan tidak menyimpan rahasia apapun dari Anna itu semua adalah kebohongan Jennie. Setelah mendengar penjelasan tentang siapa Jennie sesungguhnya, Anna tak lagi menangis, untuk apa dia menangisi sahabat yang penuh dengan kebohongan.
"Anna kami tau dari Nick, kalau kau sudah lama mencintai anak kami apa benar begitu?" tanya Larisha.
Anna pun tertunduk malu dihadapan calon mertuanya itu.
"Tidak usah malu seperti itu An, kami sangat setuju dan kami akan memperjuangkan kamu untuk Bright, karena kamulah yang pantas bukan Jennie wanita nakal itu!" Tuan Lan menimpali.
Bright yang tidak berhasil membujuk Jennie untuk kembali menemui orangtuanya, sangat marah dengan kejadian hari ini dirinya juga semakin membenci Anna. Bright segera kembali menuju ke meja makan, dan melihat orangtuanya tidak ada di tempat termasuk juga Anna.
"Pelayan, kemana momy dan Dady? Dan juga gadis itu?"
"Maksudnya non Anna ya Tuan Bright?"
"Cepat sekali kau hafal nama seseorang yang baru datang,"
"Habisnya non Anna itu cantik dan sederhana mana ramah banget,"
"Eh kok malah jadi ngomongin Anna, cepat katakan dimana orangtuaku?"
"Tadi si nyonya Larisha buru-buru minta disiapkan mobil Tuan, katanya penyakit jantung Tuan Lan kambuh,"
"Apa? Dady sakitnya kambuh?"
Bright segera pergi meninggalkan rumah sakit untuk menuju ke rumah sakit jantung tempat biasa Tuan Lan melakukan check up rutin karena penyakitnya itu bisa sewaktu-waktu kambuh. Bright sangat khawatir sampai-sampai dia melupakan kesedihannya karena gagal meyakinkan Jennie.
Ketika Bright sampai di rumah sakit dia segera menuju ruangan administrasi untuk menanyakan ruangan dadynya, Bright terburu-buru menuju ruangan Tua Lan dirawat didepan ruangannya terlihat Larisha sedang menangis meraung-raung dipelukan Anna sementara Anna berusaha menguatkan Larisha.
♥️♥️♥️
Kenalan dulu yuk maak sama Bright!
Domanick juga deh😉
Ehh hai Anna nih😁
Si paling tersakiti padahal dia yang dzolim ya maak😏 Jennie
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂
suka visualnya orang barat sesuai sama karakternya🤗
2023-12-17
1
Arik Kristinawati
ya cntik anna lah dbnding jenny....hya krn anna tdk bdandan seksi....
2023-03-21
0
Yusni Ali
cocok
2023-03-19
1