Semua sudah berkumpul di meja makan hanya ada suara sendok berdenting, sampai salah satu anak berbicara yaitu bayu memecahkan keheningan.
Kenapa papa dan mama diam aja dari tadi." tanya bayu.
Ikhsan dan winda hanya saling menatap lalu membuang muka ke arah lain.
”Aku harus bilang apa sama mereka, kalo aku lagi marah sama winda dari semalam gara gara di pulang telat." ucap ikhsan dalam hati.
”Kami gk papa sayang cuma gk ada yang mau di omongin kok, sama papa dan mama." jawab winda tersenyum.
Yaudah kali lanjut lagi makan nya ntar telat ke sekolah nya." ujar ikhsan yang dari tadi diam baru bersuara.
Iya pah." jawab bayu dan bagas.
Setelah selesai makan merekapun berangkat tapi sebelum sampai pintu winda berucap kepada anak anak nya.
”Kalian berangkat sama papa kalian ya, mama ada miting pagi ini jadi harus cepat cepat maaf mama gk bisa ngantar kalian." kata winda sambil berdiri dari kursi tempat ia duduk.
Ikhsan hanya diam saja melihat itu tampa satu kata pun yang yang keluar dari bibir nya.
”Yaudah mama pergi ya kalin belajar yang rajin jangan nakal." ucap winda sambil mencium kedua pipi anak nya.
”Iya mah." jawab mereka.
Setelah itu winda pun pergi dengan menggunakan mobil nya sendiri sampai tak terlihat lagi dari gerbang rumah mereka, dan tak lepas dari tatapan mata ikhsan. karna kemarin mobil Winda lagi di servis makannya dirinya naik taksi online, dan hari ini kah dirinya membawa mobil sendiri.
"Yaudah kita berangkat yuk ntar telat lagi, papa juga ada pertemuan dengan bos papa." ujar ikhsan.
”Iya pah yaudah yok." kata mereka.
Kemudian merekapun berangkat menggunakan mobil ikhsan sendiri mengantar anak anak nya terlebih dahulu ke sekolah,
berapa menit kemudian sampai di sekolah anak nya tersebut.
”Yaudah sampai yaudah kalian masuk sana yang rajin ya belajar nya buat papa bangga. " ucap ikhsan tersenyum kepada anak nya tersebut.
”Baik pah pasti itu yaudah kami masuk dulu ya." ucap mereka sambil mencium tangan papa nya.
Iya."kata ikhsan tersenyum.
”Asalamualaikum pah."
"Walaikumsalam nak."
Kemudian ikhsan pun berangkat menuju kantornya meninggal kan sekolah anaknya.
.
Di suatu tempat tepat nya di kantor winda, winda baru aja sampai di depan kantor bertepatan sang bos datang bersama asisten pribadinya.
Bos nya bernama David Mahendra yaitu CEO tempat winda bekerja sebagai sekertaris.
Dan asisten nya bernama rendi aditia sahabat sekaligus orang kepercayaa nya
Pagi pak David." sapa winda sambil melihat pak david lalu melihat ke bawah lagi.
Pagi" jawab david dengan tatapan dingin penuh makna.
”Yaudah klo gitu saya masuk dulu pak David." kata Winda atasannya rendi tersebut.
”Hmm." ucap mereka sambil memperhatikan winda tak terlihat oleh pintu kantor terutama pak bos afkar.
”Pak dari tadi saya perhatikan bapak memperhatikan memperhatikan winda trus. " tanya rendi membuyarkan lamunan dari pandangan winda tadi.
Kamu mau saya pecat hah." ucap david dengan marah menatap ke rendi.
Gak pak maaf kata" rendi cegegesan aja.
” Tapi saya saya hanya mengigat kan kalo winda itu sudah bersuami pak jangan menggangu rumah tangga org pak" ujar rendi.
"Hmm" jawab david dengan senyum devil.
Rendi yang melihat liat itu langsung pun hanya memilih diam aja.
” Yaudah pak mari kira masuk 1 jam lagi kita ada miting bagian devisi yaudah ayok" ucap rendi.
"Ya." jawab david dingin.
Kemudian mereka pun masuk kedalam perusahan miliknya sendiri menggunakan lift menuju lantai atas.
Di kantor ikhsan.
Pak bentar lagi kita akan memulai miting dengan wakil direksi." ucap karyawan tersebut.
"Seentar lagi saya kesana." jawab ikhsan.
"Baik pak saya duluan." kata karyawan tersebut.
.
Waktu berlalu dengan cepat, sore pun tiba para karyawan berkeluaran satu persatu meninggal kan tempat mencari nafkah buat keluarga tersebut.
Begitu pun dengan winda mau pulang kerumah, selesai berberes meja kerja nya dan mematikan layar komputer.
Itu yang juga yang di lakukan oleh david saat keluar dari ruangan direktur yang ia tempati bersama sang asisten nya.
”Kamu mau pulang juga winda."tanya pak datar david.
”Iya pak saya mau pulang udah sore ntar keburu macet."jawab winda.
”Mau saya antarin pulang kerumah." tawar pak David pada Winda yang nampak terkejut.
" ini pasti ada maksud lain ni tumben pak David mau nawarin winda pulang bareng "dalam hati rendi melihat winda dan pak David yang masi ngobrol.
” Gak usah pak saya bawa mobil sendiri makasih." tolak Winda dengan tidak enak.
" Kalo gitu saya duluan, pak david dan pak rendi." ucap winda langsung pergi dari hadapan bos nya tersebut.
"Ya." jawab mereka. namun terlihat kekecewaan di mata David saat wanita itu menolak ia antarkan pulang kerumah.
.
Ikhsan mau pun masih di jalan karna waktu nya pulang para karyawan suasta mau pun karyawan pabrik jadi macet terjadi di ibu kota jakarta.
Sekitar setenga jam kemudian kedua nya sampai di rumah berbarengan masuk gerbang nya.
Turun dari mobil masing masing, sampai winda memulai obrolan dulu.
"Mas kamu masi marah sama aku soal masalah semalam." tanya winda menatap ikhsan.
Ikhsan Menarik napas lalu menjawab pertanyaan dari istrinya itu " gk kok cuma kecewa sama kamu sibuk terus belakangan ini gk ada waktu buat aku dan anak anak lagi."jawab ikhsan menatap dalam winda.
Winda masi diam aja sampai mas ikhsan ngomong lagi yang membuat dia terkejut sekaligus marah.
Aku pingin kamu secepat nya Resign dari pekerjaan kamu dan mengurus rumah tangga kita dan anak anak aja. " ucap ikhsan
"Gak bisa gitu dong mas masa dulu waktu melahirkan anak kita aku dah resign dari kerjaku, masa sekarang aku mau risen lagi gk mau. karir ku ni lagi bagus bagus nya, pokok nya aku tetap sama keputusan aku dah bulat " ujar winda marah dengan apa di minta sang suami.
" Tapi aku masi sanggup memberi nafka kamu dan anak anak tampa kamu kerja juga." tegur ikhsan dengan tegas.
"Kalo aku bilang gk ya gk mas, jangan maksa aku." jawab winda langsung pergi meninggal kan sang suami begitu aja dengan marah.
"Arghhhh." teriak Ikhsan sambil mengusap rambut nya dengan kasar." kenapa kamu keras kepala kali sih winda , aku tuh hanya gak mau, kamu dekat dengan bos mu itu punya maksud lain sama kamu."
Malam harinya di ruang makan mereka masih saling diam, cuma suara dentingan sendok yang beradu dan suara anaknya yang banyak ngomong tentang sekolah nya.
"Papa tadi aku di sekolah dapat nilai seratua loh karna menjawab soal di papan tulis dengan benar." ucap bagas dengan tersenyum.
Oh ya bagus dong " jawab ikhsan dengan biasa.
Yaudah, papa udah siap makan nya.papa ada kerjaan papa ke ruang kerja dulu ya" ujar ikhsan berjalan meninggalkan meja makan tampa melihat sang istri karna masi marah soal tadi sore.
Winda melihat sang suami yang menghilang di balik pintu yang tertutup, dengan menarik napas.
aku tetap gk akan meninggalkan kerjaan aku mas walau kamu pun marah" ucap winda dalam hati.
**maaf 🙏ya kalo cerita nya masi kurang bagus masih awalan soal nya heheh
dan jangan jangan lupa like dan vote ya bantu bunda supaya lebih baik lagi bikin nya dan semangat**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
dragon
lnjut
2022-08-20
0