Aleena menatap lengannya yang berwarna biru kehitaman akibat cekalan Alvian yang sangat keras tadi dikampus,lalu ditatapnya bungkusan kotak yang berisi kado darinya untuk ulang tahun Alvian.
Aleena sengaja menabung agar bisa memberikan kado istimewa untuk Alvian dihari ulang tahunnya yang ke-22 ini,tapi bukannya berterimakasih melihat kado miliknya saja Alvian tidak sudi,membuat hati Aleena benar benar sakit.
Aleena tau sifat Alvian memang mulai berubah sejak dia menolak setiap kali Alvian minta untuk menciumnya.
Karena dia selalu ingat pesan umi dan Abahnya dikampung yang sudah dengan ikhlas melepaskannya kuliah jauh kekota besar tapi selalu mengingatkannya untuk menjaga diri baik baik.
Karena itu Aleena selalu menolak setiap kali Alvian meminta lebih dari menggenggam tangannya,meskipun berimbas pada sikap Alvian yang berangsur angsur berubah dingin dan kasar padanya.
Aleena ingat bagaimana Alvian saat berusaha untuk mengambil hatinya agar mau jadi kekasihnya.
Awalnya Aleena menolak karena mendengar rumor tentang Alvian yang negatif,tapi setelah dengan gencar Alvian mendekatinya dan selalu bersikap manis dengan ikut datang keperpustakaan kampus tempatnya biasa menghabiskan waktu kalau tidak ada dosen atau sedang mengerjakan tugas kampus,lama lama Aleena akhirnya luluh juga dan mau mencoba menjalin hubungan dengan Alvian yang dipikirnya akan bisa menjadi baik kalau dia selalu baik padanya.
Beberapa bulan pertama memang Alvian bersikap manis dan baik padanya tapi sejak dia mengijinkan Alvian untuk menyentuh tangannya,setiap kali mereka berdua Alvian selalu mengatakan ingin melakukan hal yang lebih padanya.
Awalnya cuma godaan dengan candaan lama lama Alvian mulai mengancamnya dengan mengatakan,"aku bosan pacaran denganmu ini itu tidak boleh,kita ini pacar bukan teman TK yang bergandengan tangan aja,kalau kamu terus tidak mau aku cium aku peluk dan lainnya kita putus saja''Ancam Alvian beberapa hari yang lalu,membuat hati Aleena sakit mendengarnya.
Jadi karena hari ini adalah ulang tahun Alvian dia berharap dengan memberinya hadiah yang tidak seberapa ini dapat membuat hubungan mereka kembali seperti dulu.
Tapi tadi saat dia merasakan bagaimana Alvian memandangnya dengan sinis dan menolak kado pemberiannya Aleena menyadari sesuatu mungkin sekarang saatnya dia mengakhiri hubungannya dengan Alvian.
Karena bagaimanapun Aleena sadar terlalu banyak perbedaan yang ada pada mereka berdua,sebelum semakin dalam Aleena bermaksud mengakhiri hubungan mereka sekarang saja.
Aleena mengambil ponsel miliknya lalu mulai menghubungi nomor Alvian.
Beberapa kali dia memencet nomor Alvian selalu jawaban diluar jangkauan,Aleena ingat Alvian pernah memberikan nomor ponsel teman baiknya yang bernama Dimas.
Ingat itu Aleena langsung menscrol,mencari nomor Dimas diponselnya setelah ketemu dia langsung menghubunginya.
Baru sekali dering Dimas sudah mengangkat panggilannya.
"Hallo!"
"H..halo Dimas,ini aku Aleena pacar Alvian",jawab Aleena agak gugup karena baru pertama kali ini dia menghubungi nomor laki-laki selain Alvian atau ayahnya.
"Iya aku tau ada apa Aleena?".
"Aku mau tanya apa Alvian ada bersamamu ada yang ingin aku katakan padanya,tapi ponselnya tidak bisa dihubungi".
"Dia sedang sibuk sekarang apakah yang akan kamu katakan penting ?"tanya Dimas.
"I..iya ini sangat penting ini tentang hubungan kami aku ingin bilang pada Alvian..".
"Tunggu dulu jangan katakan ditelpon,hari ini Alvian ulang tahun jadi dia sedang merayakan ulang tahunnya bersama kami,kamu sebagai pacarnya seharusnya juga datang kesini untuk ikut merayakanya "ucap Dimas.
"T..tapi aku tidak..".
"Aku akan menjemputmu Alvian bilang dia ingin mengatakan sesuatu yang istimewa padamu dihari ulang tahunnya ini,jadi dia memintaku untuk menjemputmu karena dia sibuk,berikan alamatmu sekarang".
Mendengar apa yang diucapkan Dimas hati Aleena berdebar,apa yang akan diucapkan Alvian padanya,tidak mungkin sesuatu yang burukkan karena ini hari ulang tahunnya dan juga tidak ada salahnya dia hadir disana untuk mengucapkan selamat ulang tahun sebagai kekasihnya.
"Baiklah".
Aleena mengirimkan Alamat tempat kostnya kepada Dimas,setelah itu dia memakai pakaian terbaik yang dimilikinya meskipun tidak mahal seperti barang milik Alvian tapi baju yang dipakainya sangat pantas ditubuhnya sebagai pelengkap dia memakai jilbab dengan warna senada seperti baju yang dipakainya lalu dia memoles sedikit wajahnya yang cantik dengan bedak dan liptint favoritnya.
Aleena mematut diri sebentar didepan cermin yang ada dilemarinya setelah siap dia duduk menunggu Dimas datang menjemputnya.
Tak sampai sepuluh menit Aleena mendengar bunyi mobil berhenti didepan tempat kostnya, setelah itu tak lama ponselnya berbunyi. Dimas menghubunginya dan mengatakan dia sudah berada dibawah menunggunya turun.
Karena memang sudah siap Aleena bergegas turun kebawah menghampiri mobil yang dibawa Dimas.
"Hay",sapa Dimas tersenyum ramah padanya yang dibalas anggukan sopan oleh Aleena.
Dimas membukakan Aleena pintu depan padahal Aleena bermaksud duduk dikursi belakang mobil.
"Didepan saja supaya aku nggak kaya sopirmu"celoteh Dimas.
Mendengar itu Aleena terpaksa duduk dikursi depan.
Setelah masuk Aleena berusaha duduk dengan sopan didekat Dimas karena bagaimanapun mereka tidak terlalu dekat.
"Mau minum?"Dimas menawari Aleena sebotol air mineral yang langsung diterima oleh Aleena tanpa berpikir panjang.
Karena dia memang merasa tenggorokannya kering karena gugup,jadi saat Dimas menyodorkan air mineral dia langsung meminum setengah botol isinya.
Dimas hanya mengamati Aleena tanpa mengatakan apapun, setelah Aleena selesai minum baru Dimas mulai menghidupkan mesin mobil dan melajukannya meninggalkan tempat kost Aleena.
Setelah berkendara selama hampir 30 menit mobil Dimas berbelok disebuah hotel berbintang.
Aleena hanya mengamati dengan diam saat Dimas memarkir mobilnya diparkiran hotel.
"Ayo turun"ajak Dimas sambil membukakan pintu mobil untuk Aleena.
Tanpa perasaan curiga sedikit pun Aleena turun,mengikuti Dimas masuk kedalam hotel itu.
"Alvian mengadakan pesta ulang tahun disini?"tanya Aleena dengan mengernyitkan dahi karena merasa gerah saat ini.
Dimas mengamati Aleena yang menyeka keringat didahinya itu.
"Iya,tapi Alvian menyuruhmu menunggunya sebentar dikamar yang sudah dia siapkan untukmu".
"Kamar!"ucap Aleena terkejut pikiran negatif mulai melintas dibenaknya.
"Bukan seperti itu,maksudku ini adalah pesta ulang tahun Alvian jadi pestanya diadakan nanti tepat jam 12 malam dan sekarang Alvian masih sibuk untuk menyiapkan pestanya jadi dia menyuruhku menjemputmu dan memintamu menunggu dikamar hotel sebentar,nanti dia akan datang menjemputmu kalau sudah selesai menyiapkan dekorasinya".
Mendengar itu Aleena sedikit tenang tapi sekarang dia merasa semakin gerah bahkan bagian belakang punggungnya sudah mulai basah oleh keringat ,jadi saat mendengar Alvian menyuruhnya menunggu dikamar hotel dulu Aleena merasa itu bukan ide buruk sekalian dia ingin mendinginkan tubuhnya yang teras gerah sekali.
"Baiklah"ucapnya.
Mendengar jawaban Aleena Dimas lalu mengajak Aleena kekamar hotel yang sudah dipesannya sebelumnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 155 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
WANITA ALIM KOQ MAU PACARAN, KAN DIHARAMKN..
GOBLOK AMAT... DN MAU2NYA IKUT LKI2 BKN MUHRIM LO KLUAR RMH TNPA TMAN LOO
2023-01-24
0
ˢ⍣⃟ₛ🍾⃝𝓡ͩ𝓱ᷞ𝔂ͧ𝓷ᷠ𝒾𝓮ͣᴸᴷ㊍㊍
aiis aiis... buat para readers Jagan di contoh Yaa... gak bener ini si Dimas.. ..ambil positifnya ajha kalo baca...
2022-11-04
2