Bab. 5. Pertemuan Dua Keluarga

Sementara itu di suatu hari Oma mengomeli Arya yang tidak mau mengantar kedua cucunya jalan jalan. Reno dan Reni setelah jalan jalan dan makan malam di luar bersama Gandi langsung saja mereka berdua bercerita kepada Omanya.

“Gara gara kamu tidak mau mengantar, ada laki laki lain yang mengantar mereka jalan jalan.” ucap Oma saat Arya baru saja masuk rumah.

“Kata Reni namanya om genit, dari namanya saja bikin was was.” ucap Oma selanjutnya sambil menatap Arya.

“Ma, aku hari Minggu kemarin memang benar benar sibuk. Menyiapkan laporan buat meeting pemegang saham di hari Seninnya.” jawab Arya sambil mengendorkan letak dasi di lehernya. Lalu Arya ikut duduk di samping Oma.

“Mama dan Papa kenapa juga ga mau ngantar.” ucap Arya selanjutnya sambil menatap Oma.

“Papa tensinya lagi tinggi.” jawab Oma.

“Ya sudah, mereka juga baik baik saja bisa pulang ke rumah dengan selamat.” ucap Arya selanjutnya sambil bangkit berdiri mengambil air minum.

“Kamu kenapa tidak kasih sopir pribadi ke mereka.” ucap Oma masih menyalahkan Arya.

“Ma, sejak dulu kak Vitri yang tidak mau dikasih sopir pribadi. Katanya biar semakin terampil nyetir mobilnya.” jawab Arya tidak mau disalahkan.

“Iya tapi kalau dia sakit dan semua ga bisa ngantar jadi orang lain yang ngantar. Arya.... perasaanku laki laki itu sedang mendekati Savitri.” ucap Oma dengan nada kuatir

“Temannya bang Ardi yang datang di acara doa kemarin paling Ma.” ucap Arya berusaha menenangkan Oma.

“Iya... ya... paling yang disebut Reni om genit dulu itu.” ucap Oma sambil mengingat ingat.

“Mama mau cari informasi.” gumam Oma yang didengar oleh Arya

“Mama mau cari informasi dimana?” tanya Arya.

“Ya ke teman teman Ardi, mosok ke kantor polisi.” Jawab Oma dengan nada ketus.

“Kalau sama sama suka dan dia laki laki baik baik ya biar saja sih Ma.” ucap Arya.

“Hmmmmm... aku pikir perkataanmu itu menunjukan kalau kamu masih berharap pada gadismu yang lari ke luar negeri itu.”

“Ma....”

“Apa? Aku memang tidak suka dengan dia, lebih mengutamakan kariernya dan meninggalkan kamu begitu saja. Sudahlah aku tidak mau lagi mengingat dia.” ucap Oma sambil menatap Arya.

“Siapa juga yang menyuruh Mama mengingat dia.” ucap Arya dengan pelan.

“Mama harus hubungi orang tuanya Savitri. Harus kita bicarakan masalah penting ini.” ucap Oma lalu berjalan meninggalkan Arya.

Oma lalu menghubungi orang tua Savitri. Beliau menyampaikan jika ada masalah penting menyangkut masa depan Savitri dan cucu cucunya. Lalu Oma dan orang tua Savitri memutuskan untuk mengadakan pertemuan di rumah Savitri.

Beberapa hari kemudian.... Hari yang disepakati untuk mengadakan pertemuan pun tiba. Orang tua Savitri dan orang tua Arya datang ke rumah Savitri. Melihat ada tiga mobil berhenti di depan rumahnya Reni berlari menuju ke depan untuk melihat siapa yang datang.

“Hole.... ada Nene ada Oma ada Opa ada Kake... ada papa Aya...” teriak Reni saat melihat siapa yang datang. Savitri dan Reno pun juga berjalan menuju ke depan. Savitri memberi salam kepada mereka kemudian diikuti oleh Reno dan Reni.

“Kita langsung ke ruang keluarga saja.” ucap Oma sambil terus berjalan menuju ke ruang keluarga. Terlihat Oma dan Nenek menaruh oleh oleh yang mereka bawa di atas meja.

“Asyik banyak makanan..” teriak Reno saat melihat di meja banyak makanan.

“Acikkkkk... ada dunat cayangku.” teriak Reni sambil bertepuk tangan. Mereka semua lalu duduk di sofa ruang keluarga. Terlihat Reni berlari menuju ke belakang untuk memberitahu pada mbak Lastri kalau banyak tamu datang, agar membuatkan minuman.

“Vit, langsung saja pada pokok pembicaraan. Aku sudah berbicara pada Arya jika sudah tiga tahun meninggalnya Ardi, Arya menggantikan Ardi tidak hanya mengendalikan usaha Ardi tapi juga menggantikan kedudukan Ardi sebagai suamimu. Arya sudah setuju. Tetapi jika kamu tidak tahan menunggu hingga tiga tahun. Bisa juga dipercepat.” ucap Oma sambil menatap Savitri dan Arya secara bergantian.

“Bagaimana?” tanya Oma lalu menoleh menatap Nenek.

“Kalau kami sebagai orang tua Savitri menyerahkan semua pada Savitri dan Arya yang akan menjalani. Iya kan Kek.” ucap Nenek, yang tidak lain adalah ibunya Savitri, sambil menatap Kakek suaminya. Kakek menganggukan kepalanya tanda menyetujui pendapat Nenek.

“Bagaimana kamu Vit?” tanya Oma sambil memandang Savitri.

“Maaf Ma... saya belum memikirkan pernikahan.” jawab Savitri

“Tapi aku merasa kuatir dengan Om genit yang dibilang Reni itu.” ucap Oma

“Saya tidak ada perasaan apa apa pada dia Ma. Saya masih mencintai bang Ardi dan rasa cinta saya, akan saya curahkan pada anak anak. Saya juga merasa kasihan pada Arya jika dia dipaksa untuk menikahi saya. Arya sudah berkorban untuk mengendalikan perusahaan dan juga menjaga Reno dan Reni.” ucap Savitri dengan nada sedih, sambil memeluk Reno dan Reni yang sudah duduk di dekatnya.

“Sudahlah Ma biar aja dulu kasihan juga Savitri, dia kan masih berkabung.” ucap Opa yang tidak tega melihat wajah sedih Savitri mengingat Ardi.

“Iya sih.. aku cuma mikir demi kebaikan masa depan Savitri dan cucu cucuku.Jaman sekarang banyak orang orang mendekati perempuan dengan niat jahat. Aku hanya kuatir saja.Tapi ya sudahlah terserah pada Savitri.” ucap Oma.

“Biarkan saja dulu Ma, sambil kita awasi... ehm maksud saya bukan mengawasi kak Vitri, takut kak Vitri tersinggung.” ucap Arya

“Iya kita akan ngawasi laki laki yang dekati kamu Vit. Kamu jangan marah semua demi kebaikanmu juga cucu cucuku.” ucap Oma.

Ting tong! Ting tong!

Saat mereka masih berdiskusi, bel rumah berbunyi. Savitri lalu berjalan menuju ke pintu. Saat dibuka ternyata Gandi yang datang seperti biasa dia membawa buket bunga mawar dan dua kotak kue kesukaan Reno dan Reni. Savitri terlihat ekspresi wajahnya tidak nyaman dengan kedatangan Gandi. Dia kuatir Oma berpikir kalau dia dan Gandi sudah terjalin hubungan yang serius.

“Silahkan duduk.”

“Apa aku menganggu? Sedang banyak tamu ya, kok ada banyak mobil parkir sampai mobilku harus parkir di jalan luar komplek.”

“Ooo maaf, iya ada orang tua dan mertua.”

“Orang tua Ardi? Ada acara apa?” tanya Gandi kepo.

“Hanya kangen cucu.”

Sejenak mereka terdiam dan sayup sayup Gandi mendengar pembicaraan di ruang keluarga masih membahas perjodohan Savitri dan Arya.

“Aku ambilkan minum dulu ya.”

“Tidak usah, aku pamit saja.” ucap Gandi lalu dia bangkit dan berjalan meninggalkan rumah Savitri.

Saat Savitri mau meninggalkan ruang tamu tampak mbak Lastri berjalan menuju ruang tamu sambil membawa nampan berisi secangkir teh.

“Bu, ini untuk tamunya.” ucap mbak Lastri kaget karena tidak melihat Om Genit seperti yang disampaikan oleh Reni kayanya Om denit datang.

“Sudah pulang mbak, bawa masuk lagi saja.” ucap Savitri, terlihat mbak Lastri akan balik berjalan menuju ke belakang. Namun langkahnya terhenti karena Savitri memanggilnya lagi.

“Ooo mbak, sekalian bawa masuk itu barang yang dibawa Om Gandi.”

“Semua Bu, bunganya taruh mana?” tanya mbak Lastri

“Terserah, kamu taruh di dapur atau di kamarmu saja.” ucap Savitri lalu berjalan meninggalkan ruang tamu.

Mbak Lastri lalu berjalan menuju meja untuk mengambil kotak kue dan buket bunga mawar itu. Mbak Lastri menciumi bunga mawar tersebut sambil tersenyum senyum senang dia akan menaruh buket mawar itu di kamarnya. Sedangkan Savitri lalu berjalan menuju ke ruang keluarga lagi.

“Datang lagi Vit?” tanya Oma sambil menatap Savitri

“Iya Ma.” jawab Savitri lalu duduk di sofa di antara mereka

“Sudah bisa ditebak dia ada mau ke kamu.” ucap Oma selanjutnya

“Ma positif thinking dulu, siapa tahu dia pria baik baik.” ucap Arya

“Iya Ma..” saut Opa dan Nenek

“Om denit baik kok.” ucap Reni sambil menatap Oma

“Iya dia kasih kue kita terus, katanya juga mau ajak kita jalan jalan lagi.” ucap Reno juga ikut memandang Oma. Sedangkan Oma hanya diam saja. Serba salah bagi Oma, ingin menjodohkan Arya dan Savitri tapi sepertinya Savitri belum bisa move on dari Ardi, sementara ada laki laki lain yang agresif mendekati Savitri.

Terpopuler

Comments

Nit_Nit

Nit_Nit

gandi tau aja ada peluang

2022-08-03

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1. Mendadak Janda
2 Bab. 2. Papa Arya
3 Bab. 3. Gandi.... Om Genit
4 Bab. 4. Pendekatan Gandi
5 Bab. 5. Pertemuan Dua Keluarga
6 Bab. 6. Provokasi Gandi
7 Bab. 7. Kencan Berdua (Akal Bulus Gandi)
8 Bab. 8. Gandi Menggila
9 Bab. 9. Pergunjingan Tetangga
10 Bab. 10. Arya vs Gandi
11 Bab. 11. Kegelisahan Savitri
12 Bab. 12. Ke Rumah Orang Tua
13 Bab. 13. Nikah
14 Bab. 14. Kelakuan di Awal Pernikahan
15 Bab. 15. Bulan Madu
16 Bab. 16. Reno dan Reni Terabaikan
17 Bab. 17. Tagihan
18 Bab. 18. Bentakan
19 Bab. 19. Reno Masuk Rumah Sakit
20 Bab. 20. Berpisah dengan Anak
21 Bab. 21. Pecah
22 Bab. 22. Pemaksa Tak Mau Diatur
23 Bab. 23. Omong Besar Gandi
24 Bab. 24. Diperbudak Suami
25 Bab. 25. Kedatangan Anna Istri Pertama Gandi
26 Bab. 26. Transferan Diperketat
27 Bab. 27. Telat
28 Bab. 28. PHK
29 Bab. 29. Gandi Mabuk
30 Bab. 30. Curahan Hati Savitri
31 Bab. 31. Uang Dirampas Hape Disita Gandi
32 Bab. 32. Konspirasi
33 Bab. 33. Gandi Kabur Membawa Uang dan Motor Savitri
34 Bab. 34. Mencari Pinjaman
35 Bab. 35. Hujan Badai
36 Bab. 36. Gandi Kembali ke Rumah Savitri
37 Bab. 37. Pulang, Cemburu dan Marah
38 Bab. 38. Ancaman Gandi
39 Bab. 39. Savitri Sakit
40 Bab. 40. Savitri Masuk Rumah Sakit
41 Bab. 41. Hamil
42 Bab. 42. Niat Licik Gandi
43 Bab. 43. Gandi Mencari Barang Berharga Savitri
44 Bab. 44. Rencana Membobol Lemari
45 Bab. 45. Tertunda
46 Bab. 46. Berkumpul dengan Anak
47 Bab. 47. Gandi Membawa Perempuan Sexy
48 Bab. 48. Savitri Pulang
49 Bab. 49. Gandi Diusir
50 Bab. 50. Selamatkan Dia
51 Bab. 51. Gandi Menggadaikan
52 Bab. 52. Tidak Tertolong
53 Bab. 53. Gandi Bonyok
54 Bab. 54. Rencana Cerai
55 Bab. 55. Sesi 2. Memulai Kehidupan Baru
56 Bab. 56. Sesi 2. Janda ke Dua Kali
57 Bab. 57. Sesi 2. Menyelimuti Arya
58 Bab. 58. Sesi 2. Arya Sakit
59 Bab. 59. Sesi 2. Hadirnya Masa Lalu Arya
60 Bab. 60. Sesi 2. Minta Balikan
61 Bab. 61. Sesi 2. Niat Savitri
62 Bab. 62. Sesi 2. Savitri Berdebar
63 Bab. 63. Sesi 2. Sekretaris Arya
64 Bab. 64. Sesi 2. Savitri Bertemu Helena
65 Bab. 65. Sesi 2. Tugas Sekretaris Baru
66 Bab. 66. Sesi 2. Arya Mulai Cemburu
67 Bab. 67. Sesi 2. Menerima Panggilan Telepon Helena
68 Bab. 68. Sesi 2. Menggoda Janda
69 Bab. 69. Sesi 2. Satu Kamar
70 Bab. 70. Sesi 2. Rencana Helena
71 Bab. 71. Sesi 2. Ada Rasa
72 Bab. 72. Sesi 2. Tragedi
73 Bab. 73. Sesi 2. Kesempatan
74 Bab. 74. Sesi 2. Akal Helena
75 Bab. 75. Sesi 2. Trauma
76 Bab. 76. Sesi 2. Beda Pendapat
77 Bab. 77. Sesi 2. Syarat
78 Bab. 78. Sesi 2. Arya Jatuh Cinta
79 Bab. 79. Sesi 2. Bukan Gombalan
80 Bab. 80. Sesi 2. Ke Rumah Sakit
81 Bab. 81. Sesi 2. Helena Keterlaluan
82 Bab. 82. Sesi 2. Tidak Menduga
83 Bab. 83. Sesi 2. Kuatir
84 Bab. 84. Sesi 2. Rencana Melamar
85 Bab. 85. Sesi 2. Menunggu Waktu
86 Bab. 86. Sesi 2. Ancaman buat Arya
87 Bab. 87. Sesi 2. Semoga Cinta
88 Bab. 88. Sesi 2. Tak Tega Pada Anaknya
89 Bab. 89. Sesi 2. Ketemu Gandi
90 Bab. 90. Sesi 2. Cincin buat Helena
91 Bab. 91. Sesi 2. Hancur Leburkan
92 Bab. 92. Sesi 2. Mengantar Helena
93 Bab. 93. Sesi 2. Mengantar Helena 2
94 Bab. 94. Sesi 2. Waktu Lamaran Semakin Dekat
95 Bab. 95. Sesi 2. Terobati
96 Bab. 96. Sesi 2. Lamaran
97 Bab. 97. Sesi 2. Jamu Calon Pengantin
98 Bab. 98. Sesi 2. Pernikahan ( Tamu Tak Diundang)
99 Bab. 99. Sesi 2. Kamar Pengantin
100 Bab. 100. Sesi 2. Menunggu Adik Bayi Datang
101 Bab. 101. Sesi 2. Adik Bayi
102 PROMO NOVEL BARU
103 Promo Novel Sukses Setelah Dihina dan Dicerai
104 Promo Novel Baru
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Bab. 1. Mendadak Janda
2
Bab. 2. Papa Arya
3
Bab. 3. Gandi.... Om Genit
4
Bab. 4. Pendekatan Gandi
5
Bab. 5. Pertemuan Dua Keluarga
6
Bab. 6. Provokasi Gandi
7
Bab. 7. Kencan Berdua (Akal Bulus Gandi)
8
Bab. 8. Gandi Menggila
9
Bab. 9. Pergunjingan Tetangga
10
Bab. 10. Arya vs Gandi
11
Bab. 11. Kegelisahan Savitri
12
Bab. 12. Ke Rumah Orang Tua
13
Bab. 13. Nikah
14
Bab. 14. Kelakuan di Awal Pernikahan
15
Bab. 15. Bulan Madu
16
Bab. 16. Reno dan Reni Terabaikan
17
Bab. 17. Tagihan
18
Bab. 18. Bentakan
19
Bab. 19. Reno Masuk Rumah Sakit
20
Bab. 20. Berpisah dengan Anak
21
Bab. 21. Pecah
22
Bab. 22. Pemaksa Tak Mau Diatur
23
Bab. 23. Omong Besar Gandi
24
Bab. 24. Diperbudak Suami
25
Bab. 25. Kedatangan Anna Istri Pertama Gandi
26
Bab. 26. Transferan Diperketat
27
Bab. 27. Telat
28
Bab. 28. PHK
29
Bab. 29. Gandi Mabuk
30
Bab. 30. Curahan Hati Savitri
31
Bab. 31. Uang Dirampas Hape Disita Gandi
32
Bab. 32. Konspirasi
33
Bab. 33. Gandi Kabur Membawa Uang dan Motor Savitri
34
Bab. 34. Mencari Pinjaman
35
Bab. 35. Hujan Badai
36
Bab. 36. Gandi Kembali ke Rumah Savitri
37
Bab. 37. Pulang, Cemburu dan Marah
38
Bab. 38. Ancaman Gandi
39
Bab. 39. Savitri Sakit
40
Bab. 40. Savitri Masuk Rumah Sakit
41
Bab. 41. Hamil
42
Bab. 42. Niat Licik Gandi
43
Bab. 43. Gandi Mencari Barang Berharga Savitri
44
Bab. 44. Rencana Membobol Lemari
45
Bab. 45. Tertunda
46
Bab. 46. Berkumpul dengan Anak
47
Bab. 47. Gandi Membawa Perempuan Sexy
48
Bab. 48. Savitri Pulang
49
Bab. 49. Gandi Diusir
50
Bab. 50. Selamatkan Dia
51
Bab. 51. Gandi Menggadaikan
52
Bab. 52. Tidak Tertolong
53
Bab. 53. Gandi Bonyok
54
Bab. 54. Rencana Cerai
55
Bab. 55. Sesi 2. Memulai Kehidupan Baru
56
Bab. 56. Sesi 2. Janda ke Dua Kali
57
Bab. 57. Sesi 2. Menyelimuti Arya
58
Bab. 58. Sesi 2. Arya Sakit
59
Bab. 59. Sesi 2. Hadirnya Masa Lalu Arya
60
Bab. 60. Sesi 2. Minta Balikan
61
Bab. 61. Sesi 2. Niat Savitri
62
Bab. 62. Sesi 2. Savitri Berdebar
63
Bab. 63. Sesi 2. Sekretaris Arya
64
Bab. 64. Sesi 2. Savitri Bertemu Helena
65
Bab. 65. Sesi 2. Tugas Sekretaris Baru
66
Bab. 66. Sesi 2. Arya Mulai Cemburu
67
Bab. 67. Sesi 2. Menerima Panggilan Telepon Helena
68
Bab. 68. Sesi 2. Menggoda Janda
69
Bab. 69. Sesi 2. Satu Kamar
70
Bab. 70. Sesi 2. Rencana Helena
71
Bab. 71. Sesi 2. Ada Rasa
72
Bab. 72. Sesi 2. Tragedi
73
Bab. 73. Sesi 2. Kesempatan
74
Bab. 74. Sesi 2. Akal Helena
75
Bab. 75. Sesi 2. Trauma
76
Bab. 76. Sesi 2. Beda Pendapat
77
Bab. 77. Sesi 2. Syarat
78
Bab. 78. Sesi 2. Arya Jatuh Cinta
79
Bab. 79. Sesi 2. Bukan Gombalan
80
Bab. 80. Sesi 2. Ke Rumah Sakit
81
Bab. 81. Sesi 2. Helena Keterlaluan
82
Bab. 82. Sesi 2. Tidak Menduga
83
Bab. 83. Sesi 2. Kuatir
84
Bab. 84. Sesi 2. Rencana Melamar
85
Bab. 85. Sesi 2. Menunggu Waktu
86
Bab. 86. Sesi 2. Ancaman buat Arya
87
Bab. 87. Sesi 2. Semoga Cinta
88
Bab. 88. Sesi 2. Tak Tega Pada Anaknya
89
Bab. 89. Sesi 2. Ketemu Gandi
90
Bab. 90. Sesi 2. Cincin buat Helena
91
Bab. 91. Sesi 2. Hancur Leburkan
92
Bab. 92. Sesi 2. Mengantar Helena
93
Bab. 93. Sesi 2. Mengantar Helena 2
94
Bab. 94. Sesi 2. Waktu Lamaran Semakin Dekat
95
Bab. 95. Sesi 2. Terobati
96
Bab. 96. Sesi 2. Lamaran
97
Bab. 97. Sesi 2. Jamu Calon Pengantin
98
Bab. 98. Sesi 2. Pernikahan ( Tamu Tak Diundang)
99
Bab. 99. Sesi 2. Kamar Pengantin
100
Bab. 100. Sesi 2. Menunggu Adik Bayi Datang
101
Bab. 101. Sesi 2. Adik Bayi
102
PROMO NOVEL BARU
103
Promo Novel Sukses Setelah Dihina dan Dicerai
104
Promo Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!