MELAWAN 5 PEMUDA BRANDAL

Kakek Braja Sewu sudah menghabiskan makanannya. Segera pria sepuh itu mengajak Nurbaiti meninggalkan warung makan itu sebelum pria- pria dengan pandangan liar hendak berniat jahat dengan Nurbaiti. Kakek Braja Sewu segera membayar makanan dan minuman yang telah di makannya bersama Nurbaiti. Tanpa menghiraukan beberapa anak muda yang hendak berniat mengikuti langkah nya meninggalkan warung makan itu.

Kakek Braja Sewu segera memberikan kode kepada Nurbaiti melesat dari tempat itu. Namun beberapa pria- pria dengan tubuh besar dan dekil mengikuti kakek Braja Sewu dan Nurbaiti. Nurbaiti tertantang dengan niat jahat beberapa pria jahat yang mengikuti dirinya yang bersama kakek Braja Sewu. Kakek Braja Sewu sudah melesat jauh meninggalkan Nurbaiti yang sengaja berdiri menunggu laki-laki liar itu keluar dari pengejaran nya.

Karena mengetahui wanita yang diincar nya sendirian tanpa kakek Braja Sewu, beberapa pemuda dengan badan kekar, dengan kulit hitam legam segera mengepung Nurbaiti. Tanpa rasa takut Nurbaiti menyeringai dan tersenyum sinis.

" Mau apa kalian?" tanya Nurbaiti tanpa kenal takut sedikit pun.. Rupanya nya beberapa pemuda inilah yang suka membuat resah warga dengan menculik beberapa gadis untuk dijual ke mucikari dan para lelaki hidung belang. Perbuatan mereka tidak bisa dibiar kan. Tidak hanya di pemukiman penduduk setempat namun mereka juga selalu menghadang orang-orang yang melintas di pemukiman penduduk itu. Ketika melintas di hutan jati, beberapa pemuda itu mulai menjalankan aksinya menghadang orang yang lewat dan melihat jika ada wanita muda ataupun gadis mereka akan segera menculiknya. Bahkan wanita setengah bayapun mereka makan dengan brutal dihadapan suaminya. Mereka benar-benar beraklaq biadab tanpa berperikemanusiaan.

Beberapa pemuda dengan kasarnya beucap senonoh dengan Nurbaiti bahkan tangan- tangan mereka hendak menjamah bagian yang menonjol dan sombong milik Nurbaiti. Namun sebelum tangan mereka bisa menyentuh bagian itu, Nurbaiti telah mematahkan tangan beberapa pemuda itu.

Bugkkk

Bungkk dagg.

Baku hantam antara Nurbaiti bersama lima pemuda tanpa adap dan sopan santun itu terjadi. Nurbaiti tidak segan- segan mematahkan tangan dan kaki lawannya. Teriakan kesakitan keluar dari mulut salah satu pemuda tersebut. Sehingga menjauh dan menepi dari pertarungan tersebut. Kini menyisakan empat pemuda kekar dengan tubuh yang tinggi besar. Padahal Nurbaiti hanyalah seorang gadis dengan perawakan tinggi langsing dengan kulit kuning langsat dan bersisi. Serangan Nurbaiti terlihat gemulai namun bisa mematahkan bagian-bagian yang mematikan lawannya nya.

Satu pemuda berhasil ditangkap kedua tangannya dan diberikan tendangan dibagian sensitif nya. Pemuda itu meringis dan mengaduh kesakitan. Perut nya seketika mual dan bagian bawah perut nya terasa sakit dan nyeri. Nurbaiti tidak membiarkan salah satu pria muda itu meninggalkan tempat itu tanpa kenang- kenangan. Akhirnya dengan keras, Nurbaiti mematahkan kedua kakinya hingga pria muda itu jatuh terduduk lantaran bagian lututnya dipatahkan oleh Nurbaiti.

Melihat hal itu, kawannya yang lain segera membantu dan menyelamatkan rekannya. Kelima pria dewasa dengan tubuh kekar itu akhirnya melarikan diri sebelum Nurbaiti benar-benar brutal dan menghabisi mereka tanpa ampun. Namun sebelum mereka pergi menjauh dari tempat itu, Nurbaiti segera mengeluarkan ajian pelebur jagat tingkat tertinggi nya. Dengan mengerahkan tenaga dalamnya lima puluh persen segera menghantamkan kelima pria yang telah mencoba berniat jahat terhadap nya.

Bomi

Duaarrrrd..

Suara dentuman akibat tenang dalam dari ajian pelebur jagat tingkat tinggi itu, kelima pria dewasa itu tewas mengenaskan. Bahkan jasad mereka tidak lagi berbentuk. Tubuh mereka hancur hingga menjadi serpihan-serpihan merah dengan darah berceceran di mana-mana. Nurbaiti memalingkan wajahnya. Mau tidak mau dirinya harus tega dengan semua apa yang telah dilihatnya. Mau tidak mau dirinya harus berani melawan kebatilan dan memberantas kejahatan dimuka bumi ini tanpa ampun.

" Sial! Mereka membuat aku sadis tanpa perasaan." gumam Nurbaiti. Segera Nurbaiti melesat mencari keberadaan Kakek Braja Sewu yang telah melesat cepat meninggalkan dirinya.

" Kakek Braja Sewu! Dimana kamu!" teriak Nurbaiti dengan menghubungkan dirinya dengan kakek itu dengan telepati nya.

" Hahaha, hebat kamu bocah! Aku masih di atas kamu!" ucap kakek Braja Sewu yang duduk di atas dahan pohon tepat di kepala Nurbaiti. Nurbaiti mendongakkan kepalanya dan tersenyum melihat sosok renta itu seperti binatang yang suka pisang di atas pohon.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!