4 Tahun yang lalu

"bentar lagi sampai, bangun dong ay!" suruh Arga lembut ditujukan kepada Putri yang tertidur lelap dalam mobil. Arga terus menyetir menyusuri jalan yang membelah pegunungan luas dengan pemandangan kiri dan kanannya yang dipenuhi pepohonan asri dan sejuk. Ia melihat Putri masih saja pulas meski sudah dibangunkan, ia lalu menurunkan kaca mobil sehingga angin sejuk diluar langsung dirasakan, sentak putri pun terbangun, kedua matanya langsung tertuju pada pemandangan disampingnya itu yang tidak kalah jauh dengan pemandangan diluar.

"dingin?" tanya Arga lalu kembali menaikkan sedikit kaca mobil,

putri menggeleng lemas dan terus menatapnya,

"masih ngantuk? liat keluar deh, bagus pemandangan nya" tambah Arga sembari mengelus rambut pacarnya itu,

Putri hanya tersenyum dan memperbaiki duduknya menjadi tegap. Arga lalu memberinya sebotol air mineral yang sudah dibuka tutupnya untuk diminum.

"nah tu! itu namanya gunung jodoh" jelas Arga sambil menunjuk kearah pegunungan,

"haha.. mana ada gunung jodoh?" tanya putri merasa lucu,

"ada ay.. itu buktinya. konon katanya kalau kita kesana bareng pacar nanti baliknya nggak bisa dipisahin apapun kecuali maut" jelas Arga yang terus menyetir itu,

"haha.. ada-ada aja kamu ih, ngarang" sambung putri dengan wajah tak percaya,

"suatu saat nanti aku bawa kamu kesitu, biar kita nggak bisa dipisahin lagi. hehe" ucap Arga tersenyum,

"aku yang tidur kamu yang mimpi. emang.." kata putri mengucek kedua matanya yang dirasa masih belum terang (bangun dari tidur sepenuhnya).

Arga hanya tersenyum.

Beberapa menit, mereka pun sampai.

Sebuah hutan yang asri dan sejuk, salah satu tempat wisata yang tidak terlalu ramai dikunjungi, tersedia rumah pohon di setiap pohon yang berbatang besar, masih alami terdengar suara kicau burung hutan dan yang mampir di rumah-rumah pohon tersebut, di tambah terdengar bunyi aliran air terjun di bawah gunung membuat serasa tak ingin kembali ke kota lagi. Arga memarkirkan mobilnya dan langsung turun membukakan pintu untuk Putri.

"sini tangannya" ajaknya sambil menggenggam tangan Putri.

mereka menuju sebuah rumah pohon dan dengan hati-hati Arga menuntun Putri naik ke atas.

"haaaaaa lega ya!" kata Arga saat mereka sudah duduk, dan terus menggenggam tangan Putri.

Putri hanya tersenyum dan menghirup udara hutan yang sangat alami itu.

"besok jalannya jam berapa?" tanya Putri langsung,

"lusa ay, jam lima pagi" jawab Arga,

"lusa lagi? beneran nih aku nggak boleh nganterin sampai bandara?" tanya putri lagi,

Arga mengangguk lemah "kamu tau sendiri kan" jawab Arga seperti sesak di dada.

Hubungan mereka saat ini memang belum direstui kedua orang tua. Karna meski sudah menjalin hubungan 4 tahun lebih sejak saat pertama masuk kuliah, Arga belum mengenalkan putri ke kedua orang tua nya, berbeda dengan Putri yang sudah mengenalkan Arga ke Ayahnya dari setahun yang lalu. Alasan Arga belum mengenalkan Putri karena Arga memang hidup dibawah aturan orang tua yang sangat posesif soal pacaran. Meskipun anak laki-laki, Arga tidak diijinkan pacaran sebelum menyelesaikan sekolah S 2 nya, dan bahkan tidak diijinkan mempunyai teman perempuan sekalipun. Selama ini, hubungannya dengan putri adalah 'backstreet'. hubungan mereka saat ini hanya diketahui oleh Putri, Pak French, dan Dikta yang sudah merupakan sahabat Arga dari bangku SMA . Dan karna pemikiran yang dewasa, Putri memaklumi hal itu.

"kamu disini jangan macam-macam yah!" pesan Arga serius,

"ya kali, emang tampang ku tampang cewe yang suka macem-macem?" tolak putri,

"aku janji, bakal balik dengan perasaan yang masih sama" jelas Arga yang semakin erat menggenggam tangan kekasihnya,

Putri merasakan nya dan ia hanya menatap Arga dan tersenyum 'kenapa aku begitu mencintaimu Ar' tanyanya dalam batin.

Hawa hutan yang dingin semakin memperlengkap suasana hati yang akan sepi. Terlihat dari atas ada beberapa pengunjung yang berfoto-foto ria dibawah sana, Arga dan Putri terus mengobrol asik dan tertawa mengisi waktu sebelum perpisahan, karna Arga akan pergi keluar negeri melanjutkan sekolahnya.

mereka sampai lupa waktu yang sudah menunjukkan jam pukul empat sore,

"ay balik yuk!" ajak Putri yang lebih dulu menyadari,

"kamu nggak mau lama-lama lagi sama aku yah?" tanya Arga,

"hehe.. bukan begitu Arga, tapi kalo disini entar senjanya nggak dapat karna ketutup sama rimbun pohon ini tauu" jelas putri,

"ya udah senja apa aku?" tanya Arga tersenyum,

"haha ya kamu lah" jawab putri tertawa,

mereka pun turun dan kembali ke mobil.

tiba-tiba handphone Arga berdering, tak lain itu adalah telfon dari Bu Salsa

#📱

"ya ma" jawab Arga,

"argaaaa pulang kamu sekarang!" perintah Bu Salsa dengan nada datar. Arga mengerutkan keningnya, bingung apa yang sudah terjadi. Sedangkan Bu Salsa langsung mematikan telfonnya.

"ada apa?" tanya Putri,

Arga menggeleng, karna ia juga tidak tahu apa-apa. Dan Ia langsung menelfon Dikta,

#📱

"Woi dik" sapa Arga setelah Dikta mengangkat telfonnya,

"pa'an sih, aku lagi tidur" jawab Dikta dengan suara lemas,

"ke rumah skarang" suruh Arga,

"astagaa Ar, Ar, apa lagi sih?" tanya Dikta malas,

"dik, pokoknya lima belas menit kedepan, aku tau informasi dari kamu, okey?" jawab Arga yang langsung mematikan telfonnya.

"kok Dikta sih sasarannya? haha" tanya putri karena merasa lucu,

"nih anak bakal paling cepat kalo soal ginian" jawab Arga tersenyum puas karna sudah menambah pekerjaan untuk sahabat nya itu.

Ia pun melajukan mobil dan mereka pulang.

.

(Di kediaman Dirgantara)

.

Ada pak Dirga yang sudah dengan wajah memerah dan kesal, suasana tambah tegang ditambah Bu Salsa yang juga diam tak bicara apapun.

Dikta sampai dan turun dari mobil. Ia langsung menuju ruang tamu

"selamat soreeee om, Tante" sapanya ramai yang langsung melihat pak Dirga dan Bu Salsa sedang duduk diruang tamu, namun Dikta hening seketika, karena tidak mendapat respon apapun dari kedua orang tua itu. Dikta menggaruk kendok nya dan mulai mengerti kenapa Arga menyuruhnya datang.

"hehe.. orang ngasih salam kok nggak di balas" tambah nya yang langsung duduk meski belum disuruh.

"em... om, Arga nya ada?" tanya nya pura-pura tidak tahu, padahal ia tahu kalau hari ini memang Arga akan keluar dengan Putri ke desa.

"kamu kesini karna pasti disuruh Arga kan?" tanya Bu Salsa balik,

"hah? aku? enggak lah Tan, aku kesini nyari Arga juga" jawab Dikta masih dengan pura-pura tidak tahu,

"sudahlah dik, Tanta tau. Lebih baik kamu jujur sama tanta dan om, kamu tau kan kalau selama ini Arga punya pacar?" tanya Bu Salsa lagi,

"hah? Arga punya pacar? wahahahaha akhirnya ada juga yang mau sama si kulkas itu, hahahaha..." Dikta yang sudah ketahuan itu langsung respon dengan tawa yang pecah dan sok hebohnya, namun seketika terkatub saat pak Dirga dan Bu Salsa hanya menatapnya datar,

"eh salah ya? hehe maaf. aku juga kaget Tan, kalau Arga punya pacar" sambung nya mulai takut,

"Dikta, tolong jujur sama om dan Tanta!" suruh pak Dirga yang kali ini mulai bicara dengan nada tegas,

'arga sialan, aku disuruh duluan kesini buat ngadepin sidangnya lagi' kesal Dikta dalam hati,

"ah.. aku beneran nggak tau om, tadi aja aku kaget pas Tanta bilang Arga udah punya pacar. Kan selama ini kita semua tau, Arga nggak boleh pacaran, kok malah sekarang udah punya sih, hehe.. nggak mungkinlah" jelas Dikta mencoba menutupi. Ia langsung mengambil handphone nya dan mengirim pesan ke Arga tentang Apa yang sudah terjadi.

.

(Dirumah Putri)

.

Tepat sampai didepan gerbang rumah Putri, Arga menerima pesan masuk dari Dikta.

"sialan" cetusnya yang langsung memukuli stir mobil,

"kenapa ay?" tanya putri kembali bingung,

"nggak sayang. Ahm... aku nganternya sampe sini aja yah!" jawab Arga mengalihkan pembicaraan,

"nggak mau masuk dulu? mungkin papa nunggu loh" ajak Putri,

"ehm.. maaf ya ay, sampein maaf aku ke papa juga. aku buru-buru nih" tolak Arga berusaha menyembunyikan rasa cemasnya,

"oh ya udah lain kali aja! nanti pas berangkat kabarin yah!" pinta putri,

"ia siap Bu Bos. pintunya dibuka sendiri nggakpapa kan?" tanya arga,

"ia ay" jawab putri yang lalu memeluk Arga,

Arga langsung meraih tubuh pacarnya itu dan memeluknya erat, seperti tak ingin lepas

"aku sayang loh sama kamu" bisiknya,

Putri tersenyum dan kemudian melepas pelukannya, Arga langsung mencium keningnya sembari mengelus rambutnya.

"dah ay" pamit Putri yang lalu turun dari mobil, dengan mata berkaca. Ia tidak bisa membendung air matanya. Ini adalah pelukan terakhir dari orang yang selama ini memotivasinya selain Ayahnya.

Arga lalu menyetir menuju rumahnya dengan kecepatan yang lebih.

Air mata menetes di pipinya, Putri tertunduk dan melapnya, ia mengangkat wajahnya dan terus memandangi mobil Arga sampai hilang.

Ia menarik napasnya berusaha terlihat baik-baik saja lalu masuk.

"Arga kemana nak?" tanya pak French yang ternyata menunggu mereka di ruang tamu sambil membaca koran,

"papa nunggu?" tanya Putri yang langsung menyalami ayahnya,

"iya nak, papa pikir kalian bakal larut" jawab Pak French,

"hehe.. Arga minta maaf pah, katanya buru-buru" jelas putri yang langsung duduk di samping ayahnya dan menyandarkan kepalanya dipundak ayahnya,

"kalian berantam lagi?" tanya pak French yang curiga dengan wajah kusam Putri dan tingkahnya,

Putri menarik napasnya panjang dan menghembuskannya kembali "nggak kok pah" jawabnya singkat,

"cerita saja! siapa tau papa bisa bantu kasih solusi nak!" bujuk Pak French,

"Arga lusa udah keluar negri pah" sambung Putri lesu,

"oh yah? bagus dong! mau lanjutin S 2 ya? wahh.. mantap itu Put" kata pak French sedikit kaget,

"papa ih, kok bagus sih? orang lagi sedih" timpal putri,

"lah kok sedih sih put? justru bagus, sedih kalau dianya kesana dapat bule, entar kamu dapatnya soto kosong dong hahaha..." tambah pak French tertawa,

"tuh kan, papa mah.... ih, malah ngeledek" Putri mulai cengeng,

"haha.. bucin banget sih anak papah. udah sana mandi. papa tunggu buat makan yah!" kata pak French yang masih menertawakan anaknya,

"tau ah papa bikin bete" sambung Putri yang langsung bangun menuju kamarnya.

.

(Di Rumah Dirgantara)

.

Arga tiba dirumah.

turun dari mobil dan langsung masuk. Tepat diruang tengah, ada Bu Salsa, pak Dirga dan Dikta yang sedang duduk tanpa kata.

Pak Dirga menyadari datangnya Arga, "duduk kamu Ar!" suruhnya langsung,

Arga langsung duduk, dan melirik Dikta yang sudah duduk dengan memasang wajah pasrah.

"tolong jelaskan ke mama, apa maksud dari foto ini!" suruh Bu Salsa sambil menyodorkan handphone nya,

Arga menerima dan melihat foto itu, ternyata itu adalah foto barusan, terlihat jelas Arga sedang menggenggam tangan putri dan mereka tertawa, tidak bisa mengelak karna itu jelas-jelas wajah Arga.

"mama dapat foto ini dari siapa?" tanya Arga langsung,

"nggak penting dapat dari siapa. yang penting sekarang, jelaskan ke mama dan papa siapa perempuan dalam foto itu?"

"ini... ini..." Arga masih ragu untuk menjawab,

"coba aku liat Ar!" potong Dikta yang langsung menarik handphone ditangan Arga dan melihatnya,

"lah seliiiii, ini kamu sama Seli ya Ar? kok bisa?" kaget Dikta,

lebih kaget Arga, ia melototi Dikta, Dikta memberi kode agar Arga ikut saja cara mainnya,

"wahhhh bagus lah, akhirnya aku nggak capek-capek ke desa buat jemput dia. aduhhh makasih ya Ar" lanjut Dikta yang langsung mengembalikan handphone ke Bu Salsa,

"seli siapa dik?" tanya Bu salsa bingung,

"itu Seli Tan, sepupu ku yang di desa. katanya hari ini mau ke kota, tapi nggakpapa lah akhirnya Arga ketemu. kamu antar sampai rumah ku kan Ar?" jelas Dikta mengarang cerita,

"ya pasti dong, kita kan saudara" sambung Arga mencoba berbohong,

"Dikta, Arga, kami ini bukan anak kecil yang bisa kalian bohongi ya! lebih baik jujur saja!" sambung pak Dirga yang tidak percaya sama sekali,

"ia pah itu pacar aku" sambung Arga serius, kali ini Dikta yang kaget dan melototkan matanya,

Bu Salsa dan pak Dirga juga kaget

"kamu lupa Arga sama perjanjian kita?" tanya pak Dirga tegas,

Arga tertunduk diam tanpa jawaban,

"itu yang disebut laki-laki sejati? kamu sudah menepati janji mu yah?" tanya pak Dirga lagi,

"Arga kamu sedang bercanda kan?" sambung Bu salsa,

"tadi aku di suruh jujur kan ma, ia benar itu pacar ku" jawab Arga memperjelas,

"putuskan hubungan mu dengan dia sekarang juga atau mama yang turun tangan?" lanjut Bu salsa tegas,

Dikta hanya diam seribu bahasa dan tertunduk, kali ini ia tidak bisa membela apa-apa.

"nggak bisa kayak gitu dong ma, aku sayang sama dia" tolak Arga,

"Arga mama minta tolong sama kamu yah! tolong dengarkan kata mama" tegas Bu salsa lagi,

"dia nggak salah apa-apa masa mau diputusin gitu aja. lagian juga selama ini dia nggak bawa pengaruh buruk sama pendidikan aku ma, pa" tolak arga lagi,

"mama nggak mau tau, akhiri hubungan kalian sekarang atau nanti mama yang cari tau dan mama yang turun tangan ! kamu tau kan kalau mama sudah turun tangan?" tegas Bu salsa bersih keras,

Arga yang sudah diancam itu tidak bisa apa-apa lagi,

"sini handphone kamu!" minta Bu salsa,

"ma.." bantah Arga namun tetap memberikan handphone nya, ia memang saat itu ingin membela diri tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa ia pun tidak boleh melawan ibu nya,

"mulai hari ini hape kamu mama ganti, dan hape lama ini akan mama hancurkan setelah ini. kalau kamu masih sampai menghubungi perempuan itu lagi entah lewat Dikta atau lewat apapun itu dan mama sampai tau, kamu lihat saja sendiri! satu lagi jangan berani coba sembunyi apapun dari mama, kalau kamu mau perempuan itu aman. ngerti kan?" tegas Bu salsa yang langsung pergi ke kamarnya,

Arga yang dalam hati kecilnya ingin sekali melawan itu hanya diam, ia mengepalkan tangannya dan sangat marah.

"fokuslah dulu ke sekolah mu! masalah perempuan akan datang sendiri. kamu tau kan mama mu punya riwayat jantung? jangan buat mama mu kecewa" tambah pak Dirga dengan nada lembut,

seperti tak mendengar kata ayahnya, Arga langsung bangun dan menuju kamarnya.

"Dik, tolong buat dia tenang yah!" pesan pak Dirga ke Dikta kemudian menyusul Bu Salsa.

Dikta hanya terdiam, merasa sedih dengan Arga malam ini. ingin sekali menghibur Arga tetapi sepertinya Arga butuh waktu untuk sendiri dulu.

...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!