Karena melihat Agreta segera pergi Patria mencoba memberanikan diri untuk meminta nomor kontak Agreta.
"Maaf nona Agreta saya boleh minta nomor telpon nona! Patria meminta dengan nada berharap.
"Mau modus kamu ya!"
ujar Siska dengan nada menyidik mata ikutan memicing Belum mendengar jawaban dari Patria tiba-tiba saja
"Aiiissh...saki Geta." Siska meringis kesakitan setelah mendapatkan cubitan kecil oleh sahabatnya. Agreta menggembungkan pipinya dengan mata melotot bulat sempurna. Agreta mengisyaratkan pada sahabatnya agar tak melanjutkan kalimatnya.meskipun demikian Agreta wajah nya tidak terlihat galak atau sedang marah.
"Bukan itu maksud saya, nanti kalo mobilnya sudah selesai biar saya bisa menghubungi teman anda nona." ujar Patria panjang lebar karena tidak terima di tuduh modus oleh siska.meskipun itu juga salah satu tujuan yang ada di dalam hati Patria karena sudah dari awal Patria melihat Agreta hatinya terus bergejolak tidak menentu, ya inilah cinta pada pandangan pertama.meskipun demikian Patria tidak ingin terlihat kalau dia tertarik pada Agreta di awal perkenalan mereka .Agreta pun memberikan nomor teleponnya karena Patria memiliki alasan yang jelas.
Singkat cerita lewat perkenalan itu hubungan Agreta dan Patria bukan hanya dekat bukan hanya sekedar kenalan tapi sekarang mereka sudah menikah.
Tapi bukan hal yang mudah bagi Patria untuk meyakinkan Agreta tentang isi hatinya karena sebelumnya Agreta pernah patah hati, sang matan kedapatan berselingkuh dan itu sempat membuat Agreta jatuh sakit. Agreta tidak ingin merasakan sakit karena cinta,makanya Agreta lebih berhati-hati
Dua tahun sudah pernikahan Agreta dan Patria. mereka Pasangan yang sempurna di mata para sahabatnya.Agreta wanita cantik bukan hanya cantik tapi berhati lembut itu berpasangan dengan seorang Patria laki-laki tampan, seorang pengusaha mudah, CEO yang sangat di segani para pengusaha.
Meskipun Sudah dua tahun menikah mereka berdua belum memiliki momongan,dan mereka pun tidak terlalu memikirkan nya untuk itu mereka selalu bersikap santai.karena usia mereka masih terbilang masih mudah.
Setelah menikah dengan Patria Agreta mengundurkan diri dari tempat bekerja di sebuah bank swasta.
karena Patri ingin supaya Agreta fokus mengurusinya. dan Agreta tidak keberatan akan hal itu.justru Agreta merasa senang karena bisa sepenuhnya merawat dan melayani suaminya kapan saja.
Dua tahun pernikahan Agreta dan Patria berjalan dengan baik.mereka terlihat bahagia.sesibuk apapun
Patria selalu meluangkan waktu untuk bisa bersama dengan Agreta.kecuali ada kerjaan yang tidak bisa di tunda Patria orang lain yang di kenalnya menerima sang istri. Bukan Patria tidak percaya kepada istrinya tapi justru takut jika terjadi sesuatu kepada Agreta.
sekali lagi Agreta tak pernah protes atas sikap Patria yang terbilang posesif.
Kemana mana mereka selalu berdua.menghadiri jamuan makan malam atau pesta yang buat para sahabat dan kolega dari Patria.
"Yang,udah selesai belum dandannya kita nanti terlambat!." Patria memangil istrinya Agreta karena hari ini mereka akan menghadiri undangan pernikahan dari siska sahabat terbaik dari Agreta.
"Iya sayang...aku uda siap nih." Jawab Agreta sambil menuruni tangga rumah mereka.
Rumah yang megah bercat putih abu-abu lengkap dengan perabotan mewahnya.rumah dua lantai dengan tangga yang berbentuk setengah lingkaran yang pinggirannya terdapat ukiran kayu nan cantik.
Patria terpaku melihat penampilan istrinya yang terlihat mempesona dan luar biasa cantiknya.menggunakan dress panjang melekat indah membentuk sempurna di tubuh istrinya, Agreta Sinovas Gaun panjang berwarna hijau lumut sangat kontras dengan kulit Agreta yang putih bak susu.
Agreta yang melihat tampang suaminya yang hanya diam mematung itu pun langsung bertanya, "Jelek ya penampilan ku?" tanya Agreta dengan wajah memerah.
"Hah...nggak kok kamu cantik sekali sayang,sempurna." jawab Patria.
Membuat wajah Agreta tersenyum indah,meskipun ini bukanlah pujian pertama yang di berikan oleh suaminya.
Tepat di sebuah hotel berbintang Agreta dan Patria melangkah masuk sambil bergandengan tangan, seolah-olah takut terpisahkan. Ketika mereka berdua masuk ke dalam ballroom banyak mata yang langsung tertuju ke arah mereka., ada yang tersenyum bahagia ada pula tatapan iri dari para wanita wanita yang ingin bersama dengan Patria.
Siska yang melihat kedatangan Agreta langsung menghampirinya. kebetulan ia sedang bersalaman dengan tamu lainnya dan mereka berdua pun langsung berpelukan. Siska terlihat sangat bahagia di hari pernikahannya.
"Wah .. Geta kamu cantik sekali,sama seperti biasanya!" dengan senyum sumringah Siska memuji penampilan Agreta sahabatnya itu.
"Ska kamu juga sama terlihat sangat cantik saat ini, selamat ya untuk pernikahan mu semoga bahagia selalu." Ucap tulus dari Agreta untuk sahabatnya Siska. "Akhirnya kamu bisa meluluhkan hati Dean Ska,sekali lagi selamat ya." ujar Patria kepada Siska. sambil mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan tentunya.
Dean Antoni adalah pemilik dari Angel Agensi atau sering kali di sebut doble A.. Doble A tempat para model- model cantik dan berkelas.bukan hanya wanitanya yang cantik tapi model prianya pun di seleksi secara ketat.
"Kalian tahu perjuangan ku untuk meluluhkan hati suami ku ini tidaklah mudah,aku harus merayunya mati-matian agar menerima hatiku." Siska berceloteh seperti biasa dan Dean yang kini sudah resmi menjadi suaminya Siska hanya tersenyum malu melihat tingkah istrinya.
Agreta dan Patria memberikan kado pernikahan kepada Siska dan Dean yaitu paket bulan madu. Siska sangat girang kado yang di berikan oleh sahabatnya.
Sementara disisi lain di ruang acara itu terdapat segerombolan wanita wanita. Cantik.Ya mereka adalah gadis-gadis model yang bernaung di Doble A rumah model milik Dean.suami dari Siska. "Anggie..apa kamu tahu siapa pria itu?" tanya seorang wanita dalam kelompok itu sambil menunjuk ke arah Patria dengan menggunakan bibirnya yang di majuin dan alis yang sedikit terangkat.
Anggie langsung memalingkan kepalanya mencari sosok yang di maksud oleh temannya.
"Yang mana?" tanya Anggie karena belum mengerti sosok yang di maksud oleh temannya itu.
"Itu tuh yang lagi bersama pengantin!"Jawab Furre.
"Oh..yang itu."Jawab Anggie percaya diri." Jelas saya tahu siapa dia,dia adalah Patria CEO dari perusahaan Eco cooperite, pria tampan,mapan dan kaya raya siapa yang tidak mengenal nya." Tutur Anggie panjang lebar.
"Wow ternyata kamu mengetahuinya." Jawab salah satu wanita.. "Tapi sayang sudah menikah dan dengar-dengar pria itu sangat mencintai istrinya itu.
"Jangan sebut namaku Anggie kalo aku tidak bisa menaklukkan hati pria itu!." ujar Anggie spontan.
"Gila kau!." seru Yuke salah satu teman dari Anggie. "Jangan macam-macam Anggie, jangan bermain dengannya pria itu,dia itu bukan pria sembarangan bisa habis kamu!" Tutur Yuke mengingatkan Anggie. Anggie hanya tersenyum simpul dengan sejuta makna di dalamnya
"Pria mana yang bisa menolak kecantikan ku?" Ujar Anggie penuh percaya diri. "Aku pasti bisa menaklukkan hatinya, lihat saja nanti!." sambung Anggie sambil menaikan kedua alisnya.
Yuke sahabat Anggie hanya bisa geleng-geleng kepala mendengar ucapan Anggie.
"Aku sudah mengingatkan mu." Tutur Yuke kembali memperingati sahabatnya itu. "Setidaknya aku sudah mengingatkan mu dari awal Anggie!," Timpal Yuke lagi karena merasa nasehatnya di abaikan.
"Jangan menyesal bila terjadi hal buruk padamu!." Yuke kembali berujar.
Bersambung..
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Rahma AR
🥰
2022-08-29
1
Maya●●●
udah aku tekan fav ya kak.
jangan lupa mampir juga di karyaku
2022-08-25
1
Inru
Ngomong-ngomong, kenapa karya kamu nggak dikontrakkan? Jumlah kata sudah banyak lho..
2022-08-25
0