Handsome CEO Vs Miss Arrogant
Chapter 3
Alex Ryder
Siapa itu cewek? boleh juga!
Unknown
Lo tu ya. Gak bisa lihat cewek cakep pasti bawaannya pengen lo embat. Padahal lo itu kan sudah punya cewek! Cakep lagi.
Alex Ryder
Cewek gue itu memang cantik. Tapi sayang, dia gak bisa gue ajak senang-senang seperti mantan-mantan gue sebelumnya.
Unknown
Tapi lo cinta kan sama dia?
Alex Ryder
Ya iyalah! kalau gak, sudah gue tinggalin dari dulu.
Unknown
Terus kenapa lo selalu nolak tiap kali cewek lo ngajak kerumahnya?
Alex Ryder
Gue belum siap untuk menemui kedua orangtuanya. Nanti ujung-ujungnya gue pasti di tanya tentang keseriusan gue terhadap Quinza.
Unknown
Memangnya lo gak serius sama cewek lo?
Alex Ryder
Gak tau lah! pusing gue. Lo kan tahu, kalau gue itu tipe laki-laki yang ingin mendapatkan apapun kemauan gue. Tapi dari Quinza, gue sama sekali tidak bisa mendapatkannya. Dia terlalu munafik!
Unknown
Mungkin itu cara dia menjaga kehormatannya dari laki-laki modelan kayak lo.
Alex Ryder
Aishhh... Sialan lo!
Alex Ryder
Panjang umur nih anak! baru juga di omongin, udah nelpon aja.
Unknown
Ya udah, cepetan angkat. Ntar dia ngamuk lagi kalau lo abaikan telepon darinya.
Alex Ryder
//Memencet tombol hijau di layarnya.
Quinza Kashvi Azura
Beb kamu dimana sikh? dari tadi aku hubungi kok susah sekali.
Alex Ryder
Maaf sayang, tadi handphone nya aku matiin sebentar.
Quinza Kashvi Azura
Memangnya kamu sedang apa? kamu gak lagi macam-macam di belakang aku kan?
Alex Ryder
Ya enggak lah sayang, mana berani aku macam-macam dibelakang kamu.
Quinza Kashvi Azura
Beb kamu bisa jemput aku di agensi gak? aku udah selesai pemotretan, tapi aku tidak bawa mobil.
Alex Ryder
Oke! kamu tunggu ya? sekitar lima belas menitan aku sampe.
Quinza Kashvi Azura
Iya. Hati-hati ya beb.
Alex Ryder
//Beranjak dari duduk.
Alex Ryder
Biasa, Quinza minta gue untuk menjemputnya.
Unknown
Good luck ya? semoga kali ini Quinza bisa memberikan apapun yang lo mau.
Alex Ryder
Ngeres aja pikiran lo.
Unknown
Lakh, memang itu kan yang hampir setiap hari lo keluhkan ke gue.
Kendrick Matthew Ryan
Meisya, tolong kosongkan jadwal meeting ku hari ini dengan klien.
Meisya
Loh, memangnya bapak mau kemana?
Kendrick Matthew Ryan
Lakukan saja apa yang aku perintahkan.
Kendrick Matthew Ryan
//Masuk ke dalam mobil lalu melajukannya.
Kendrick Matthew Ryan
//Duduk.
Kendrick Matthew Ryan
Papi meminta aku datang kesini untuk menemui cewek itu. Tapi dimana dia?
//Batinnya.
Kendrick Matthew Ryan
//Menoleh kearah jarum jam yang ada di tangannya.
Kendrick Matthew Ryan
//Meminum double impact yang sudah di pesannya.
Kendrick Matthew Ryan
//Kembali menoleh ke arah jarum jam yang ada di tangannya.
Kendrick Matthew Ryan
Sial! waktu ku terbuang dengan percuma.
Kendrick Matthew Ryan
//Mengambil ponsel lalu menelepon Papi nya.
Papi Nicholas
Ada apa Ken? apa kamu sudah bertemu dengan Quinza?
Kendrick Matthew Ryan
Quinza?
Papi Nicholas
Ya. Wanita yang akan Papi jodohkan dengan mu.
Kendrick Matthew Ryan
Aku sedang berada di cafe yang Papi kirimkan alamatnya tadi, tapi sampai sekarang dia belum datang.
Kendrick Matthew Ryan
Sepertinya bukan hanya aku saja yang menolak perjodohan ini, tapi dia juga.
Papi Nicholas
Kalian berkata seperti itu karena kalian belum pernah bertemu.
Papi Nicholas
Ingat pepatah mengatakan! tak kenal maka nya tak sayang. Dan tak sayang maka nya tak cinta.
Kendrick Matthew Ryan
Tapi harus berapa lama lagi aku harus menunggunya?
Papi Nicholas
Bukankah Papi sudah memberikan nomer Quinza?! sekarang kamu hubungi nomernya dan tanyakan dia dimana, kalau perlu kamu yang menjemputnya.
Papi Nicholas
//Memutus sambungan teleponnya.
Kendrick Matthew Ryan
Kok dimatiin? aku kan belum selesai bicara.
//Gumamnya.
Kendrick Matthew Ryan
//Mengetik dan mencari nomer kontak yang diberikan Papi nya tadi pagi.
Kendrick Matthew Ryan
Nah ini dia nomernya.
Kendrick Matthew Ryan
//Beberapa kali melakukan penggilan kepada nomer tersebut, namun tak kunjung mendapatkan jawaban.
Quinza dan Alex duduk di sofa yang ada di ruang apartemen Alex dengan saling rangkul dan bermesraan.
Alex Ryder
handphone kamu dari tadi bunyi terus, kenapa kamu tidak mengangkatnya?
Alex Ryder
//Membelai rambut Quinza.
Quinza Kashvi Azura
Tidak penting.
Alex Ryder
Kenapa tidak penting? memangnya itu panggilan dari siapa?
Quinza Kashvi Azura
Aku tidak tahu, karena nomernya tidak ada dikontak ku.
Alex Ryder
Nomer baru maksud kamu?
Quinza Kashvi Azura
He'ekh...
//Mengangguk.
Alex Ryder
Tapi bukan nomer selingkuhan kamu kan?
//Menatap menyelidikinya.
Quinza Kashvi Azura
Ya enggak lakh beb. Kamu tahu kan kalau aku itu sayang banget sama kamu, mana bisa aku berpaling ke cowok lain.
Alex Ryder
Oya? Serius kamu sayang banget sama aku?
Quinza Kashvi Azura
//mengangguk.
Quinza Kashvi Azura
Kenapa kamu kok kaya gak percaya gitu sama aku?
Alex Ryder
//Menatap intens.
Alex Ryder
//Mengambil sesuatu dari saku celananya.
Alex Ryder
Ini untuk mu.
//Menyodorkan sebuah kotak perhiasan berwarna merah.
Quinza Kashvi Azura
//Menohok.
Quinza Kashvi Azura
Apa ini?
//Mengambil.
Quinza Kashvi Azura
//Membuka
Quinza Kashvi Azura
Cincin blue diamond ring!
//Terkejut.
Quinza Kashvi Azura
Beb, ini buat aku?
//Antusias.
Alex Ryder
Ya. Itu bukti dari keseriusan aku sama kamu! jadi aku minta mulai saat ini jangan pernah mempertanyakan lagi soal ketulusan cinta ku.
Quinza Kashvi Azura
Makasih ya.
//Memeluk erat laki-laki yang sangat di cintainya itu.
Alex Ryder
//Mengangguk kecil dan tersenyum.
Alex Ryder
Itu adalah sebuah bentuk pengorbanan aku kepadamu! sebagai anak dari pengusaha kaya, aku yakin kau paham betul dengan harga cincin tersebut yang harganya itu miliaran.
Quinza Kashvi Azura
//Mengangguk.
Quinza Kashvi Azura
Ya. selama ini aku memang telah lama mengincar cincin ini! tapi aku tidak menyangka kalau kamu yang akan membelikannya. Sekali lagi terima kasih banyak ya beb.
//Kembali memeluknya.
Alex Ryder
Makasih doang nih...
Quinza Kashvi Azura
//Melepas pelukan.
Alex Ryder
//Menunjuk bibirnya. Mengisyaratkan agar Quinza menciumnya.
Quinza Kashvi Azura
Ikh apaan sikh...
//Malu-malu kucing.
Alex Ryder
//Mendekatkan wajah hendak mencium bibir Quinza.
Tiba-tiba ponsel Quinza berdering.
Quinza Kashvi Azura
Bentar beb. Aku lihat dulu siapa yang telpon.
Alex Ryder
//Menarik tubuh Quinza dan menyandarkannya di sofa.
Alex Ryder
Seperti apa yang sudah tadi kamu bilang. Kalau itu mungkin panggilan dari orang yang menurutmu tidak penting.
Alex Ryder
//Mendekatkan wajahnya lalu menyambar ranum bibir Quinza dengan lembutnya.
Alex Ryder
Hari ini kamu harus menjadi milikku.
//Batinnya.
Alex Ryder
//Terus mencium dan melu*mati ranum bibir Quinza.
Quinza Kashvi Azura
Beb, aku harus ngecek dulu siapa yang telpon. Siapa tahu itu penting!
Alex Ryder
//Mendengus kesal karena lagi asyik-asyiknya.
Quinza Kashvi Azura
//Menekan tombol hijau dilayar.
Quinza Kashvi Azura
Halo... Ada apa Daddy?
Daddy Jack
Quinza kamu sekarang dimana? Daddy memintamu untuk datang ke cafe yang sudah Daddy share lokasinya, kenapa kamu tidak datang?
//Bernada tinggi.
Quinza Kashvi Azura
Sorry Daddy, tapi aku tidak ingin menemuinya sekarang! mungkin lain kali.
Daddy Jack
Jangan permalukan Daddy! sekarang cepat datang ke cafe itu dan temui calon suami mu disana.
//Sentaknya.
Quinza Kashvi Azura
Stop Daddy please... Jangan sebut-sebut laki-laki yang tidak aku kenal itu sebagai calon suamiku! karena walaupun aku sudah menemuinya aku pasti akan menolak perjodohan ini.
Alex Ryder
Apa? Perjodohan?
//Terkejut saat mendengar Quinza mengatakannya.
Daddy Jack
Pokoknya kamu temui dia! jika tidak, Daddy akan mencabut semua fasilitas yang sudah Daddy berikan.
//Matiin panggilan secara sepihak.
Quinza Kashvi Azura
Hallo Dad? Daddy?
Comments