hari sudah malam tapi aurora baru saja pulang dari bekerjanya, ia langsung pergi ke kamarnya dan membersihkan tubuhnya dan mencoba untuk tidak mendengarkan apa apa
Aurora Anggasta
hah~ [ duduk di kasur ]
aurora sudah siap untuk tidur tapi suara yang sangat menjijikkan kembali terdengar di telinganya
"ahh daddy percepat"
"sesuai mau mu sayang"
suara penyatuan tubuh aberco dengan jala*ng jala*ng-nya terdengar jelas di telinga aurora
sudah sering aurora mendengarkan ini ia mencoba untuk acuh tapi tetap tidak bisa, ia selalu merasa sakit hati mendengar suara daddynya yang sedang berjumbu dengan perempuan lain
apa lagi di kamar daddynya bukan hanya satu atau dua perempuan tapi ada lima hingga sepuluh perempuan yang daddynya mainkan
bahkan sering kali perempuan perempuan yang daddynya sewa itu berjalan jalan di sekitar mansion tanpa sehelai benang pun dan berakhir bermain dengan para bodyguard bodyguard daddy aurora
Aurora Anggasta
( mengusap air matanya )
Aurora Anggasta
rora harus tidur, besok masih sekolah [ melihat jam ]
aurora langsung mematikan lampu dan pergi ke alam mimpinya
______________________
pagi hari ini seperti dugaan aurora, di meja makan sudah banyak wanita bayaran daddynya yang ikut makan bersama
bahkan mereka tidak segan segan bermain di hadapan aurora tanpa malu sama sekali
Aurora Anggasta
dad rora udah selesai [ berdiri ]
Tn. Aberco Anggasta
uhh kau sangat bohay sayang [ menampar bkong wanita tersebut ]
???
tentu ahh ya erghh~
Aurora Anggasta
( menunduk lalu pergi )
di setiap jalan keluar dari mansion telinga aurora di penuhi dengan suara desa*han wanita bayaran daddynya
suara itu memenuhi mansion karna hampir semua wanita itu bermain jika tidak dengan aberco pasti dengan bodyguard
Aurora Anggasta
( menutup gerbang )
sudah hampir jam tujuh, rora pasti telat [ berkala cepat ]
Comments