Suara Aneh

Besok paginya Pak Wayan Rasta mengelilingi kebunnya. Dia ingin memastikan buah apa yang jatuh tadi malam di kebunnya. Akan tetapi tidak ada buah apapun yang berjatuhan dikebunnya. Setelah itu dia lalu memanen buah pisang untuk dijual, selain memanen buahnya ,dia juga mencari daunnya untuk dijual ke pasar. Dikebunnya ,dia memiliki 50 pohon pisang. Hampir setiap hari dia kepasar menjual buah pisang, dan daun pisang.

Pekerjaan Pak Wayan Rasta setiap hari hanya menjual buah pisang ,menjual daun pisang  ,dan menjadi tukang sol sepatu atau tas.

Di desanya ,hanya dia saja yang jadi tukang sol sepatu. Jadi setiap hari pasti ada saja orang yang datang ingin memperbaiki tas atau sepatu.

Sedangkan istrinya Ni Luh Ani setiap hari bangun jam 04:20 untuk membuat  kue khas bali . Jam 06:00 dia menitipkan kue itu di warung-warung . Lalu jam 16:00 dia menjual canang di depan kebunnya.

Mereka begitu giat bekerja karena ingin memasang listrik digubuknya. Setelah itu dia baru menabung untuk membuat rumah.

"Bu Luh Ani ? Apa tidak ada yang mengganggu tidur disana ? Soalnya dari dulu kebun ini terkenal sangat angker." tanya Ibu Kadek tetangga sebelahnya sambil membeli canang.

"Tidak ada kok Bu,mungkin itu hanya gosip saja. " jawab Ibu Luh Ani.

Selesai berjualan canang,dia langsung mandi , setelah itu sembahyang.

Jam 18:25 ,dia makan malam bersama suaminya,dan jam 19:00 mereka selesai makan malam .Saat begitu asik mengobrol,tiba-tiba suara cicak terus berbunyi tanpa henti .

"Duhhh Pak  ...semenjak aku hamil, setiap malam tidurku tidak pernah nyenyak . Pasti selalu mimpi buruk dan terdengar suara aneh-aneh. Kalau seperti ini terus lama-lama kita bisa jatuh sakit ,karena kurang tidur. Apalagi Bapak selalu bergadang." ucap istrinya sambil menatap wajah suaminya yang terlihat kelelahan.

"Ibu memang benar,lalu kita harus bagaimana ? " tanya suaminya dengan alis mata terangkat.

Tiba-tiba dia mendengar suara monyet di atas gubuknya.

"Kkuuuukkk....kkkuuuukkkk...kkuuuuukkkk....kkkuuuukkkk ...kkkuuuuukkkk...kkkuuuuukkkkk...kkkuuuukkkk " suara dari atas gubuknya yang terus berbunyi tanpa henti.

"Pak itu bukannya suara monyet ? kenapa disini bisa ada monyet ya Pak ? Itu monyet sungguhan atau jadi-jadian ya ? " istrinya bertanya berkali-kali dengan raut wajah yang sudah sangat takut.

Pak Wayan Rasta langsung berlari keluar ingin mengecek suara tersebut,akan tetapi diluar tidak ada apapun ,dan hanya suara saja yang dia dengar. Dia kemudian masuk ke dalam lagi.

"Aku tidak tahu itu suara apa Bu, aku tadi sudah cek di sekitar gubuk,akan tetapi di luar tidak ada apapun. Duduklah sebentar Bu, aku mau menghubungi Ayah mertua dulu. Aku ingin bertanya masalah ini kepadanya." ucap suaminya sambil mengambil ponsel merek nokia 6600 di mejanya.

Dia langsung menghubungi nomer mertuanya.

Tidak menunggu begitu lama panggilan telepon darinya langsung diangkat.

📞 "Om Swastyastu Ayah!

📞 "Om Swastyastu Wayan ! Kok tumben menghubungi Ayah jam segini ? Biasanya menghubungi siang hari." Ayah mertuanya bertanya dari seberang telepon.

📞 "Aku menghubungi jam segini karena ingin bertanya sesuatu dengan Ayah. " ucap Pak Wayan Rasta sambil menatap istrinya.

📞 " Memangnya mau bertanya apa ? Kok seperti serius sekali." tanya Ayah mertuanya yang dari tadi sudah penasaran dengan pertanyaan menantunya itu.

📞 " Begini Yah , semenjak Luh Ani hamil kami sering sekali mendengar suara aneh-aneh seperti suara monyet . Akan tetapi hanya suaranya saja yang terdengar. Tadi juga begitu,aku dengar ada suara monyet di atas gubukku. Saat aku cek keluar malah tidak ada apapun. Aku jadi merasa bingung sendiri Yah " kata Pak Wayan Rasta

📞 "Wayan ? Sepertinya hari ini kalian tidak akan bisa tidur dengan nyenyak. Mereka pasti akan mengganggu kalian terus ,karena istrimu lagi mengandung. Lebih baik sekarang kalian menginap di rumah Ayah dulu. Nanti biar Ayah yang mencarikan solusi masalah ini. Bagaimana ,apa kalian mau ? Mumpung sekarang baru jam 19:10. " balas Ayahnya memberi solusi.

📞 "Tapi Yah, Luh Ani pasti takut keluar. Apalagi suara monyet itu masih ada di atas gubuk ini."jawab Wayan Rasta.

📞 "Tidak usah takut. Saat berjalan menuju kesini , berdoa saja terus di dalam hati,pasti mereka tidak akan mengganggu. Sekalian juga bawa abu kayu bakar, cabai ,dan garam . Ketiga bahan itu di campur menjadi satu,dan kalau kalian mendengar suara aneh-aneh, tetapi tidak ada apapun di sekitar kalian, maka kalian lempar saja bahan tadi,dan setelah itu mereka pasti akan pergi." terang Ayah mertuanya menjelaskan.

📞 "Baiklah ,kalau begitu aku tutup dulu teleponnya. Karena kami akan menyiapkan bahan-bahan tersebut." kata Wayan Rasta .

📞 "Kalau ada masalah cepat hubungi Ayah." ucap Ayah mertuanya dengan suara yang terdengar khawatir.

📞 "Iya Ayah, Om shanti shanti shanti om." Wayan Rasta langsung mengucapkan salam untuk mengakhiri pembicaraannya.

📞"Om shanti shanti shanti om " balas Ayah mertuanya yang langsung menutup teleponnya.

Pak Wayan Rasta dan istrinya lalu menyiapkan bahan-bahan tersebut.

"Apa kamu beneran berani keluar ? " Pak Wayan Rasta menatap istrinya dengan raut wajah khawatir.

"Berani Pak, daripada disini digangguin terus." ucap istrinya yang sudah menyiapkan semuanya.

Sebelum keluar dari gubuk , Pak Wayan Rasta melemparkan bahan tersebut di sekitar rumahnya. Agar monyet yang ada di sekitar rumahnya pergi.

Setelah memastikan semuanya sudah aman , dia dan istrinya kemudian keluar dari gubuk.

Mereka pergi menggunakan sepeda ontel,karena Pak Wayan Rasta tidak mempunyai uang untuk membeli sepeda motor. Jadi setiap hari dia hanya menggunakan sepeda ontel.

Saat ini didesanya belum ada pencahayaan. Pak Wayan Rasta menuju ke rumah mertuanya melewati tempat-tempat angker. Ketika melewati jembatan , mereka mendengar langkah kaki orang berjalan yang begitu keras dari arah belakang.

"Pak ? Itu suara apa ya ? " istrinya bertanya sambil melihat di sekitar jalan itu. Akan tetapi tidak ada orang satupun.

"Fokus berdoa Bu , jangan takut. Tuhan pasti melindungi kita. Ibu lempar saja bahan-bahan tadi ." terang Pak Wayan Rasta menjelaskan

Ni Luh Ani kemudian melempar bahan tadi, dan setelah itu tidak ada lagi suara langkah kaki tersebut.

5 menit kemudian dia mendengar suara monyet di atas pohon. Suaranya tidak hanya satu ,tetapi terdengar ada banyak suara monyet.

"Kkuuukkkk....kkuuukkkk...kkkuuuukk....kkkuuukkkk...kkkkuuuuukkk....kkkuuuuukkk " suara monyet itu terdengar seperti suara monyet yang lagi kelaparan .

Bulu kuduknya langsung berdiri mendengar suara monyet itu,ditambah lagi suara gonggongan anjing yang terus bersahutan .

"Awwwwwhhhhuuuu awwwwkong kong awwwwwuuhhh kong kong awuuuuuuwwww " anjing itu terus menggonggong begitu keras, hingga membuat jalan yang mereka lewati terlihat begitu seram.

Ni Luh Ani dan Pak Wayan Rasta terus mengucapkan doa di hatinya. Mereka melawan rasa takutnya.

Terpopuler

Comments

Nur Bahagia

Nur Bahagia

pak wayan ngecas hp nya dimana ya kira2? kan blm punya listrik 😁

2024-07-10

0

Nur Bahagia

Nur Bahagia

udah sih pak wayan, jangan gampang keluar2 rumah.. bahaya, kalo celaka kan kasian istri nya

2024-07-10

0

Miss GH

Miss GH

seketika gomgongan mulit ikutan gerak niru😅 ya ampun sampe ngikut aku alur kebawa nih.

2022-06-20

1

lihat semua
Episodes
1 Di usir
2 Suara Aneh
3 Leak Monyet Hitam
4 Pohon Asem
5 Melihat LEAK
6 ILMU PENANGKEB
7 JRO BALIAN ( DUKUN )
8 Di ganggu saat pulang
9 Kedatangan Pak Danar
10 Ingin belajar ilmu penangkeb
11 Melahirkan
12 Fakta mengenai Bayinya
13 Di lindungi
14 Bangsa Wong Samar ( Bangsa Jin )
15 Raja Wong Samar
16 Kedatangan Ibu Tari
17 Sungai berpenghuni
18 Ke rumah Nenek
19 Di ganggu
20 Lupa memakai gelang
21 Tidak bernafas
22 Berduka
23 Tidak mau pergi
24 Neraka
25 Hidup kembali
26 Kadek Ayu
27 Leak Celepuk dan Leak Endihan
28 Kakek dan Nenek Gandi
29 Membuka mata batin
30 Di antar pulang
31 Cetik
32 Penunggun Karang
33 Rumah Kakek Surya
34 Sawah
35 Bhuta Lawengan
36 Kadek Ayu
37 Ketut Erni
38 Lio
39 Lio
40 Di terima
41 Hantu Katugtug / Hantu Kaki
42 Leak Gegendu
43 Tersesat
44 Pulang
45 Leak Pudak Sategal
46 Ke rumah Ibu Tari
47 Jadi istri wong samar
48 Kemalingan
49 Tri Datu
50 Kakek Danar Meninggal
51 Menangis
52 Menakut-nakuti
53 Rencana
54 Sakit
55 Di rumah Nenek Tari
56 Di kira Bule
57 Rumah Gandi
58 Seperti seorang vampir
59 Surat
60 Kakek Awo
61 Tetesan darah
62 Menjalankan rencana
63 Keluarga Juli
64 Rencana gagal
65 Sudah tahu
66 Tubuhnya menjadi lemas
67 Jro Balian
68 Melupakan hal yang penting
69 Mimpi
70 Merasa takut
71 Roh Kakek Danar
72 Ke rumah Kakek Parjo
73 Leak Babi
74 Papasangan
75 Pengeleakan
76 Rencana Nenek Tari
77 Pura Langgar
78 Leak Celuluk.
79 Men Gumbring
80 Desa Trunyan
81 Sungai Petanu
82 Rencana Nenek Tari
83 Nenek Tari minta maaf
84 Air Terjun Blangsinga
85 Kerauhan
86 Kedatangan Tante Riri
87 Kedatangan Lio
88 Sungai Campuhan dan Pohon Bunut Bolong
89 Tidak mendapatkan solusi
90 Pohon Taru Curiga dan Pura Tegal Penangsaran
91 Tegal Penangsaran( neraka )
92 Makanan dari Nenek Tari
93 Mengganggu Gayatri
94 Dia baik-baik saja
95 Terkena racun buatannya sendiri
96 Di tinggal lagi
97 Menghapus nama Gayatri
98 Tamat
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Di usir
2
Suara Aneh
3
Leak Monyet Hitam
4
Pohon Asem
5
Melihat LEAK
6
ILMU PENANGKEB
7
JRO BALIAN ( DUKUN )
8
Di ganggu saat pulang
9
Kedatangan Pak Danar
10
Ingin belajar ilmu penangkeb
11
Melahirkan
12
Fakta mengenai Bayinya
13
Di lindungi
14
Bangsa Wong Samar ( Bangsa Jin )
15
Raja Wong Samar
16
Kedatangan Ibu Tari
17
Sungai berpenghuni
18
Ke rumah Nenek
19
Di ganggu
20
Lupa memakai gelang
21
Tidak bernafas
22
Berduka
23
Tidak mau pergi
24
Neraka
25
Hidup kembali
26
Kadek Ayu
27
Leak Celepuk dan Leak Endihan
28
Kakek dan Nenek Gandi
29
Membuka mata batin
30
Di antar pulang
31
Cetik
32
Penunggun Karang
33
Rumah Kakek Surya
34
Sawah
35
Bhuta Lawengan
36
Kadek Ayu
37
Ketut Erni
38
Lio
39
Lio
40
Di terima
41
Hantu Katugtug / Hantu Kaki
42
Leak Gegendu
43
Tersesat
44
Pulang
45
Leak Pudak Sategal
46
Ke rumah Ibu Tari
47
Jadi istri wong samar
48
Kemalingan
49
Tri Datu
50
Kakek Danar Meninggal
51
Menangis
52
Menakut-nakuti
53
Rencana
54
Sakit
55
Di rumah Nenek Tari
56
Di kira Bule
57
Rumah Gandi
58
Seperti seorang vampir
59
Surat
60
Kakek Awo
61
Tetesan darah
62
Menjalankan rencana
63
Keluarga Juli
64
Rencana gagal
65
Sudah tahu
66
Tubuhnya menjadi lemas
67
Jro Balian
68
Melupakan hal yang penting
69
Mimpi
70
Merasa takut
71
Roh Kakek Danar
72
Ke rumah Kakek Parjo
73
Leak Babi
74
Papasangan
75
Pengeleakan
76
Rencana Nenek Tari
77
Pura Langgar
78
Leak Celuluk.
79
Men Gumbring
80
Desa Trunyan
81
Sungai Petanu
82
Rencana Nenek Tari
83
Nenek Tari minta maaf
84
Air Terjun Blangsinga
85
Kerauhan
86
Kedatangan Tante Riri
87
Kedatangan Lio
88
Sungai Campuhan dan Pohon Bunut Bolong
89
Tidak mendapatkan solusi
90
Pohon Taru Curiga dan Pura Tegal Penangsaran
91
Tegal Penangsaran( neraka )
92
Makanan dari Nenek Tari
93
Mengganggu Gayatri
94
Dia baik-baik saja
95
Terkena racun buatannya sendiri
96
Di tinggal lagi
97
Menghapus nama Gayatri
98
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!