Ban li eng agak terpana melihat Mo kwi yang sekarang.
Tangan nya mengelus elus dagu, Ban li eng berputar sambil mengelilingi Mo kwi, wajah nya manggut manggut, tak percumah kau jadi cucu dan penerus dari iblis gurun, Ban li eng berkata dengan wajah terlihat bangga.
Pelajaran ilmu tenaga dalam baja api agak nya sudah membuah kan hasil, tubuh Mo kwi makin terlihat berisi, dan aura yang keluar dari tubuh nya membuat orang yang berada di dekat nya menjadi tenang, sungguh aura yang sangat baik.
"Mo kwi,... Ayo cerita,...Ayo cerita," pada kakek mu ini apa yang kau dapat dari latihan di sana, kau jarang minta petunjuk ku, hampir setahun.
Kakek li mulai tak sabar ketika melihat Mo kwi hanya diam.
"Apa yang harus Mo kwi ceritakan, Mo kwi menuruti apa pentunjuk kakek sebelum masuk kamar latihan, dan sudah menghapal kitab baja api di luar kepala, jadi Mo kwi hanya meuruti petunjuk yang berada di dalam kitab yang sudah Mo kwi hapal.
"He,..He,..He,...bagus, bagus," kau memang penerus Iblis gurun, cucu Ban li eng.
"Kek, aku ingin mengunjungi makam Ibu", Ban li eng tertegun mendengar perkataan Mo kwi, tak lama kemudian, Ban li eng menyuruh Mo kwi untuk mencari kembang di daerah sekitar, untuk menghiasi makam ibu nya.
Mo kwi bersimpuh di makam ibunya.
Terima kasih, karna aku membayang kan wajah ibu yang seperti di dalam mimpi, membuat Mo kwi tenang, dan berkat doa ibu, Mo kwi berhasil menyelesaikan tahapan yang ada dalam Kitab baja Api, milik leluhur koksu Zhongshen, setelah memanjat kan doa dan bersujud tiga kali di makam ibunya, Mo Kwi kembali ke dalam dan kakek nya sudah duduk menunggu kedatangan nya.
Mo kwi lalu menceritakan saat pertama kali belajar dan meditasi menerima sinar matahari yang hanya sebesar ibu jari masuk melalui lobang di atas goa bikinan koksu Zhongshen, bila siang Mo kwi meditasi duduk dan sinar matahari itu tepat mengenai kening nya.
Panas nya sangat luar biasa kek, Tapi setelah dua tahun Mo Kwi bermeditasi, Mo kwi tidak merasakan panas lagi.
Bagus itu tanda nya kau berhasil mendalami ilmu tenaga dalam Baja api, Kau sungguh beruntung, aku sendiri tak mampu mempelajari nya, Ilmu inti api dengan di aliri tenaga dalam Baja api pasti sangat dasyat, kakek Li eng berkata.
Cepat,..Cepat kau tunjukan padaku, Kakek li eng berkata tidak sabar, sambil menarik tangan cucu angkat yang sangat di sayangi nya.
Mo kwi tersenyum melihat tingkah kakek nya yang mulai tak sabar, bukah kah kakek juga menguasai ilmu intii api, malah aku belajar dari kakek.
"Beda,...Beda,..Beda,"...Ayo cepat lah, ilmu inti api milik kakek mu ini palsu, dan milik mu yang asli, Ban li eng sudah tak sabar.
"Kalau tidak begini saja, kita berlatih tanding memakai ilmu inti api, bagaimana,..?
Mo kwi makin senang melihat rasa ingin tahu kakek nya, dan menggoda.
"Sudah lah, umur Mo kwi dan kakek kan jauh, anggap saja kakek yang menang.
Ban li eng tertegun mendengar perkataan Mo kwi, tangan lalu berubah menjadi merah.
"Cucu tengik, tega tega nya kau menggodaku, Kau gunakan tenaga 7 bagian tenaga dalam baja api yang baru kau pelajari, dan aku menggunakan 3 bagian saja tenaga dalam warisan leluhur ku, sambil tertawa tawa, lalu kedua nya berlatih di dalam goa yang agak lebar.
Tangan kedua orang yang berbeda generasi itu sama merah, warna merah dari tangan Mo kwi lebih terang daripada milik Ban li eng.
Ban li eng memang sudah membiasakan Mo kwi berlatih tanding dari kecil dengan nya.
Mo kwi menuruti apa perkataan kakek nya, ia menggunakan 7 bagian tenaga dalam baja api, yang baru ia pelajari.
Letupan letupan kecil dan bunga api terlihat ketika kedua tangan mereka beradu.
Waktu pertama kali beradu tangan tak ada yang aneh, tapi makin sering beradu, tangan Ban li eng terasa panas, Ban li eng menambahkan tenaga dalam nya 1 bagian menjadi empat, dan masih terasa panas, hingga 5 bagian, baru ban li eng tidak merasakan panas, dan berkelabat nya Mo kwi dengan ilmu meringan kan tubuh, langkah Dewa angin yang terkadang membawa angin berhawa panas di sekitar tubuh bocah itu.
Mo kwi sudah benar benar menguasai ilmu baja api, batin Ban li eng.
Kedua nya begerak seperti bertempur sungguhan, saling serang, Mo kwi remaja yang sedang berkembang melawan kakek yang umur nya beberapa lipat dari nya dan sarat akan pengalaman, bergerak sangat lincah.
Kedua tangan mereka lebih sering beradu, Mo kwi menang dengan ilmu Baja api, tetapi tenaga dalam nya kalah jauh dengan Ban li eng, dengan ada nya perjanjian yang di buat oleh Ban li eng sendiri tentang tenaga dalam yang di batasi, Mo kwi sebesar 7 bagian dan dia tiga bagian, malah sudah menggunakan 5 bagian, malah balik menyiksa diri nya sendiri, makin lama tangan nya makin panas bila ia menambah lagi tenaga dalam nya menjadi 6 bagian, takut ketahuan oleh Mo kwi, Ban li eng malu bila itu terjadi.
Kedua nya menggunakan ilmu langkah Dewa angin untuk bertahan bila di serang.
Akhir nya Ban li eng mengalah,
usia tak bisa di bodohi, akhir akhir ini kesehatan Ban li eng agak terganggu, hanya menggunakan tenaga dalam 5 bagian, sangat repot ia menerima panas ketika tangan mereka beradu.
Dengan gerak yang sangat cepat dan gesit dari langkah Dewa angin, Ban li eng menghindari tendangan Mo kwi, sambil bergerak mundur.
Ban li eng lalu mengangkat tangan, Mo kwi berhenti, ia lalu melihat kedua tangan kakek nya telah di lipat ke belakang , Ban li eng berkata.
Sudah,..Sudah,..kau lulus, kau telah mempelajari ilmu baja api milik Koksu, tingkatkan lagi tenaga dalam mu, percuma mempunyai ilmu hebat tetapi tenaga dalam rendah, Mo kwi mengangguk mendengar perkataan kakek nya.
Di tempat makan, selama seminggu aku setiap hari menyiapkan makanan untuk mu, jika kau keluar dan selesai latihan, jadi tak repot mencari, kau makan lah dahulu, setelah istirahat dan bugar, kita bicara kembali,..!!
Tapi aku belum lapar kek, kan kakek tadi pagi baru antar makan buat ku.
Hmmm,...!!
kau makin besar makin banyak membantah sekarang, Ban li eng berkata, mendengar perkataan kakek nya.
Mo kwi lallu bergegas menuju ketempat makan.
Sedangkan Ban li eng setelah Mo kwi berlalu, ia lalu bergegas kekamar nya, mencari obat gosok, untuk menghilangkan rasa panas yang masih terasa.
Ia sengaja melipat tangan nya ke belakang supaya tak terlihat oleh Mo kwi, tangan Ban li eng merah dan terasa panas, ia buru buru menyuruh Mo kwi makan untuk segera bisa mengobati tangan nya dengan obat gosok.
Ban li eng merasa lega setelah tangan nya di olesi obat gosok,
Tenaga dalam Baja api memang hebat.
Batin Ban li eng
,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 225 Episodes
Comments
Iwan Arema
🤣😂🤣😂🤣
2024-07-20
0
Alan Rahmad. S
cerita ny sangat bagus... tp sayang dak nyambung sama sekali...maaf saya dak mau baca lagi
2023-01-20
0
Boybolang
👉🤠👈
2022-11-30
0