Arga sangat menginginkan seorang anak tapi Serina tidak bisa memberikannya, wanita itu merasa sangat bersalah setelah semua yang Arga berikan untuknya Serina tidak bisa memberikan apapun padanya.
"Maaf..." Lirihnya
.
.
Pagi-pagi sekali Serina terbangun dari tidurnya kasur yang tadi malam di tempati oleh sang suami kini terasa dingin seperti tidak pernah ada orang yang menempati kasur di sebelahnya itu.
Sebenarnya Serina tidak merasa terkejut sama sekali tapi karena perlakuan dari Arga yang sangat lembut kemarin membuat nya lupa jika Arga yang sekarang berbeda dengan Arga nya dulu. sudah sebulan ini pria yang sudah menjadi suaminya hampir enam tahun itu meninggalkannya sendirian di kamar setelah menghabiskan malam bersama.
Entahlah Serina merasa seperti seorang wanita penghibur, beda dengan wanita penghibur di luar sana mereka menerima bayaran setelah melakukan pekerjaannya. sedangkan Serina tidak mendapatkan apapun selain status yang di milikinya sekarang.
Menyingkirkan selimut yang menutupi tubuhnya Serina bangun dari kasur kemudian mulai memunguti baju-baju yang berserakan di lantai lalu menaruhnya ke keranjang khusus pakaian kotor, tidak ingin memikirkan berlarut-larut mengenai pernikahannya Serina memutuskan untuk membersihkan dirinya sebelum mulai membuat sarapan.
Serina merendam seluruh tubuhnya yang terasa letih di dalam Bathtub berisi air hangat dengan campuran aromaterapi di dalamnya, benar saja perlahan rasa sakit di tubuhnya mereda karena sentuhan hangat dari air dan aromaterapi miliknya.
Menutup kedua matanya menikmati betapa nikmatnya air hangat yang menyentuh tubuhnya, Serina mengingat kembali perlakuan Arga tadi malam, bagaimana pria itu mencium perutnya dan berbisik seolah-olah ada kehidupan di dalam sana. hatinya terasa sakit membayangkan betapa Arga sangat menginginkan seorang penerus di hidupnya saat ini.
Semuanya terasa berat untuk Serina, karena keinginan Arga yang belum bisa terpenuhi oleh Serina pria itu membuat pernikahan dengan cinta keduanya berakhir seperti pernikahan yang tidak diinginkan.
Serina tersadar saat tanpa ia sadari air matanya mengalir begitu saja tanpa disuruh, merasa tidak ada gunanya meratapi nasibnya sekarang Serina keluar dari dalam bathtub lalu mengambil handuk untuk mengerikan tubuhnya.
.
.
"Baiklah, terima kasih! saya akan datang secepatnya"
pip
Serina menutup sambungan teleponnya, wanita itu kemudian memesan Taxi untuk membawanya ke tempat tujuan.
Hari ini wanita dengan dress berwarna putih itu berniat untuk mengunjungi dokter kandungan langganannya. sudah menjadi rutinitasnya setiap bulan untuk memeriksa tubuhnya jika di awal pernikahan Arga selalu menemaninya untuk memeriksakan diri, tapi sekarang? jangankan menemaninya menemui dokter, Arga pulang rumah tepat waktu saja dia sangat bersyukur.
Lima belas menit kemudian taxi yang di tumpangi nya berhenti di sebuah klinik bersalin, setelah membayar ongkos taxi Serina bergegas untuk masuk ke dalam klinik itu. suasana di sana cukup ramai banyak calon ibu yang mengantri untuk memeriksakan diri mereka seperti dirinya saat ini.
"Nyonya Arga?"
Serina mengangguk saat salah satu perawat menghampirinya.
"Dokter Anna sudah menunggu di dalam" perawat wanita itu menuntun Serina untuk masuk ke dalam ruangan yang di tunjuk.
Kedatangan Serina langsung di sambut baik oleh wanita cantik lengkap dengan jas dokternya. wanita yang di panggil Dokter Anna itu tersenyum manis menyambut ke datangan Serina.
"Selamat datang Serina, apa kabar?" Dr.Anna mengulurkan tangan kanannya yang langsung di sambut baik oleh Serina.
"Kabar baik Dr. Anna" Jawab Serina sopan.
"Silahkan duduk"
Serina duduk di kursi tepat di depan meja milik Dokter Anna.
Dokter Anna mulai melakukan pemeriksaan pada Serina, pertanyaan-pertanyaan mengenai kondisi kesehatan Serina, bahkan sampai makanan-makanan yang selama ini ia konsumsi dan juga kegiatan malamnya bersama dengan Arga mereka bahas bersama.
"Serina, semuanya baik-baik saja kamu sangat sehat tidak ada gejala apapun yang membuat kamu sulit hamil" Dokter Anna menjelaskan hasil pemeriksaanya pada Serina.
"Tapi Kenapa selama ini saya belum juga hamil dok?" Serina meremas jari-jarinya gugup.
Dokter Anna menghela nafas berat merasa kasihan dengan wanita muda di depannya ini, dia tau seberapa banyak tekanan yang di berikan oleh Arga dan juga kelurganya pada wanita itu.
Anna menggenggam tangan Serina erat berusaha menguatkan wanita itu.
"Diluar sana banyak wanita yang baru memiliki anak di usia pernikahan mereka yang lebih dari sepuluh tahun. begitu pun dengan kamu Serina usia pernikahan kalian belum terlalu lama apalagi kalian masih muda, banyak waktu yang bisa kalian miliki. kamu hanya perlu bersabar dan berdoa pada tuhan semoga keinginan kalian untuk mendapatkan anak terkabul."
Benar semua yang di katakan Dokter Anna pada nya sangatlah benar selama ini Serina selalu bersabar dan juga berdoa, tapi tidak ada gunanya semua itu jika Arga tidak bisa melakukan hal yang sama sepertinya.
"Terima kasih, Dokter"
"Hem, Bersabarlah" Dokter Anna tersenyum lembut merasa iba dengan kondisi wanita muda di hadapannya ini.
Serina mengangguk kemudian dia pergi dari sana dengan perasaan lega karena hal yang dia takutkan sama sekali tidak terjadi.
Saat berada di luar klinik matanya tertuju pada sebuah mobil mewah berwarna hitam yang biasa di gunakan oleh suaminya, mobil itu terparkir di seberang restoran Seafood tepat di depan klinik yang saat ini ia kunjungi.
Serina berusaha untuk tidak berfikir negatif tapi semuanya terpatahkan saat ia melihat pria yang berstatus sebagai suaminya tengah menggandeng seorang wanita cantik di sebelahnya.
Dadanya terasa seperti di remas begitu kuat saat ia melihat suaminya bersama dengan wanita lain, padahal baru semalam mereka menghabiskan malam bersama tapi kenapa Arga bisa melakukan hal seperti ini?.
Pria itu tidak mengatakan apapun padanya sebelum pergi, ia mengira jika Arga pergi kekantor nya karena pagi-pagi sekali tanpa menunggu dirinya bangun Arga sudah meninggalkan rumah.
"Tidak Serina, jangan berfikir buruk tentang suami mu"
Berusaha menahan rasa sakit di hatinya Serina meninggalkan tempat itu sesegera mungkin.
.
.
Bayangan tentang suaminya yang tengah bersama wanita lain tidak bisa Serina lupakan begitu saja, hari sudah berganti malam tapi pikiran buruk Serina tentang Arga sama sekali tidak terganti sejak tadi. Serina sangat ingin meminta kejelasan pada Arga tapi pria itu sama sekali tidak menunjukan batang hidungnya di hadapan Serina.
Sudah lewat tengah malam Serina menunggu Arga, tapi pria itu sama sekali belum kembali dari kantornya, bahkan Arga tidak menghubunginya sama sekali. walaupun bukan untuk yang pertama kalinya Arga tidak menghubunginya tapi tetap saja Serina masih sangat menghawatirkan Suaminya itu.
"Kamu dimana Mas?"
Disaat Serina berusaha mempercayai suaminya, tapi Suaminya malah bersikap seolah membenarkan semua pikiran buruk Serina. hanya untuk mengabarinya saja Arga tidak bisa, betapa besarnya perubahan Arga yang dulu dan sekarang.
Lalu apa yang harus dia lakukan sekarang?
TBC......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Lita Yanis
trllu bodoh jd cwek, d bohongin swami mau azaa, org mah fto TDI, buat bukti KLO swaminy selingkuh, bukanya berfikiran sll positif pd swami,
2023-04-03
0
Lea Azalhea
yang sabar serina
2022-12-30
2