Sekolah menengah ini sangatlah elit, hanya orang yang berduit bisa masuk sekolah ini.
Saat itu terlihat seorang siswi memasuki gerbang, dia terus berlari kearah anak tangga.
•'-ᴀᴢɴᴀɴ ʟᴏᴜɪs ᴢᴏᴜɴ-'•
Ini semua karna aku menangis tadi malam... Haishh...
[menaiki tangga]
⦇•𝓢𝓸𝓶𝓮𝓸𝓷𝓮•⦈
Tunggu!!
•'-ᴀᴢɴᴀɴ ʟᴏᴜɪs ᴢᴏᴜɴ-'•
[berhenti berlari, kedua mata di pejamkan, dan bibir bawah digigit]
•'-ᴀᴢɴᴀɴ ʟᴏᴜɪs ᴢᴏᴜɴ-'•
'Tuhaaan... Selamatkan aku!'
•'-ᴀᴢɴᴀɴ ʟᴏᴜɪs ᴢᴏᴜɴ-'•
[membuka matanya, dan berbalik]
•'-ᴀᴢɴᴀɴ ʟᴏᴜɪs ᴢᴏᴜɴ-'•
I-iya Pak?
[menatap kebawah, yang saat itu dua orang pria tengah berdiri]
⦇•𝓢𝓸𝓶𝓮𝓸𝓷𝓮•⦈
⁰¹• Kemarilah!
Aznan berjalan cepat menuruni tangga, lalu dia berjalan menghampiri kedua pria itu.
•'-ᴀᴢɴᴀɴ ʟᴏᴜɪs ᴢᴏᴜɴ-'•
I-iya Pak? Ada yang bisa saya bantu?
⦇•𝓢𝓸𝓶𝓮𝓸𝓷𝓮•⦈
⁰²• 'Dari penampilannya, dia sangat cantik, dan juga seksi...'[smirk]
⦇•𝓢𝓸𝓶𝓮𝓸𝓷𝓮•⦈
⁰¹• Kau pasti salah satu murid dari kelas 11 F, kan?
•'-ᴀᴢɴᴀɴ ʟᴏᴜɪs ᴢᴏᴜɴ-'•
Iya? Aku Aznan... Kenapa?
⦇•𝓢𝓸𝓶𝓮𝓸𝓷𝓮•⦈
⁰¹• Antarkan pria ini, dia adalah wali kelasmu yang baru... Bawa dia ke kelasmu!
•'-ᴀᴢɴᴀɴ ʟᴏᴜɪs ᴢᴏᴜɴ-'•
Oh... Baiklah
⦇•𝓢𝓸𝓶𝓮𝓸𝓷𝓮•⦈
⁰¹• Baiklah, Pak Devdash sekarang kau ikutilah muridmu ini, dia akan mengantarkan mu ke kelasnya!
•'-ᴅᴇᴠᴅᴀsʜ ᴢᴀsᴠɪᴇʀ ᴡɪsᴍᴛ-'•
Baik, Pak... Terima kasih
[tersenyum tipis]
⦇•𝓢𝓸𝓶𝓮𝓸𝓷𝓮•⦈
⁰¹• Kalau begitu aku pergi, Aznan! Aku serahkan semuanya kepadamu!
•'-ᴀᴢɴᴀɴ ʟᴏᴜɪs ᴢᴏᴜɴ-'•
Oky...
Guru itu pergi, hanya ada Aznan dan Devdash disana. Setelah menatap kepergian guru itu,Devdash menoleh kearah Aznan.
•'-ᴅᴇᴠᴅᴀsʜ ᴢᴀsᴠɪᴇʀ ᴡɪsᴍᴛ-'•
Kalau begitu, ayo! Kenapa diam?
•'-ᴀᴢɴᴀɴ ʟᴏᴜɪs ᴢᴏᴜɴ-'•
[sekilas melirik Devdash]
Baiklah, ayo...
Mereka berdua langsung melangkahkan kakinya, dan berjalan menaiki tangga.
Saat diperjalan lorong, mereka berdua hanya bisa diam diam saja, tanpa ada keributan. Lalu Aznan menghentikan kakinya di depan sebuah pintu kelas.
Devdash pun mengikutinya, dia memiringkan kepalanya kekanan.
•'-ᴅᴇᴠᴅᴀsʜ ᴢᴀsᴠɪᴇʀ ᴡɪsᴍᴛ-'•
Apa ini kelasmu?❄
•'-ᴀᴢɴᴀɴ ʟᴏᴜɪs ᴢᴏᴜɴ-'•
Iya, kenapa?
[mengangkat tangannya, dan membuka pintu]
Pada saat Aznan melangkah memasuki kelas, sebuah kertas yang di bulat-bulat melayang kearahnya, dan akan mengenai wajahnya, untung saja pria di belakang langsung menangkap bola kertas itu, dengan keadaan tangan disamping kepala Aznan.
Semua orang langsung terdiam, yang tadinya ribut, langsung terdiam mereka semua langsung duduk di tempatnya masing-masing.
•'-ᴀᴢɴᴀɴ ʟᴏᴜɪs ᴢᴏᴜɴ-'•
[melirik kebelakang]
•'-ᴅᴇᴠᴅᴀsʜ ᴢᴀsᴠɪᴇʀ ᴡɪsᴍᴛ-'•
Duduklah! ❄
[berjalan melalui Aznan]
•'-ᴀᴢɴᴀɴ ʟᴏᴜɪs ᴢᴏᴜɴ-'•
[langsung berjalan kearah kursinya di bagian belakang barisan dekat jendela]
Comments