''Saya terima nikah dan kawinnya, Mikaila Anastasia dengan mas kawin tersebut di bayar tunai.''
''Sah ...''
Richard mengucapkan ijab kabul tanpa satu cela sedikitpun, membuat semua yang hadir di sana mengucap kata 'sah' secara serentak di iringi riuh tepuk tangan.
Wajah Richard terlihat begitu bahagia, namun, berbeda dengan pengantin wanita, sang pengantin wanita yang bernama Mikaila itu menundukkan kepala seraya menitikkan air mata, dia sama sekali tidak menyangka bahwa, akhirnya dia menikahi pria tua yang sama sekali tidak dia cintai.
Demi memenuhi wasiat sang ayah yang meminta dirinya menikahi sahabat ayahnya, agar dirinya tidak hidup sebatang kara setelah ayahnya tersebut meninggal dunia.
Mika masih menunduk, menahan rasa getir di hatinya, bahkan dia tidak menyadari bahwa suaminya tersebut kini memandangi wajah'nya, sang suami nampak mengusap punggung wanita yang baru saja sah menjadi istrinya, seperti mengerti bahwa wanita yang baru saja dinikahinya tersebut sedang merasakan kesedihan.
Setelah acara ijab kabul selesai, pesta besar-besaran pun di adakan, sebagai pengusaha kaya raya yang memiliki banyak kolega, tentu saja Richard mengundang banyak tamu untuk menghadiri acara pernikahan yang diadakan hotel berbintang lima, tidak hanya itu saja, dia bahkan mengundang artis ibu kota yang akan menghibur para tamu undangan yang hadir di sana.
Tapi, semua itu sama sekali tidak membuat seorang Mika terhibur, wajah cantiknya yang di poles make up ala pengantin di tambah gaun indah yang membalut tubuh rampingnya, tetap saja menunjukan ekspresi wajah yang terlihat muram.
**
Daniel, berlari menyusuri hotel, sepertinya dia telah terlambat untuk datang ke pesta pernikahan sang ayah.
Akhirnya dia pun sampai di Aula luas yang sudah ramai dengan para tamu undangan, dia pun nampak berjalan di antara kerumunan yang sedang menikmati pesta pernikahan.
Dari kejauhan, nampak sang ayah duduk di pelaminan bersama istri baru, yang tentunya ibu tirinya sekarang, dia pun membawa bunga mawar yang akan dia persembahkan kepada ibu sambungnya tersebut.
Setelah berdesak-desakan, akhirnya dia pun sampai di panggung pelaminan dimana sang ayah berada, Daniel berjalan menghampiri dengan tersenyum senang, senyum yang sangat lebar merasakan kebahagiaan.
''Daniel, putraku ...'' Richard menghampiri lalu memeluk putra kesayangannya.
''Dasar, Daddy sudah bilang, kamu harus sampai di sini sebelum akad di mulai, ini acara sudah mau selesai, baru datang.''
''Sorry, Dad. Tadi pesawatnya telat landing, jadi terlambat deh,'' jawab Daniel belum melihat wajah ibu tirinya.
''O ya, kenalin ini ibu baru kamu, namanya Mikaila,'' Richard mundur satu langkah hingga berada tepat di samping sang istri.
Daniel menatap wajah sang ibu tiri, senyuman yang semula mengembang dari bibir seorang Daniel mendadak hilang, dia pun terkejut seketika dengan apa yang di lihatnya, matanya di bulatkan sempurna, bahkan bunga yang tadi dia bawa untuk di persembahkan kepada istri dari ayahnya kini dijatuhkan di atas lantai.
Bagai tersambar petir di siang bolong, itulah yang dirasakan oleh seorang Daniel, wanita yang menjadi ibu tirinya adalah Mika, mantan kekasih yang masih sangat di cintai'nya.
Sama halnya dengan Mika, dia pun terkejut bukan kepalang, dadanya terasa sesak, napasnya pun bagai terhenti, tubuhnya mendadak gemetar, merasa tidak percaya dengan apa yang dia lihat sekarang.
''Kenapa kalian bengong ...?'' Richard menatap wajah putra serta istrinya secara bergantian.
Daniel pun memberanikan diri mengulurkan tangannya, dengan perasaan dan tangan yang terlihat bergetar sebenarnya, dia akan berpura-pura baru mengenal Mika.
Mika, dia menerima uluran tangan Daniel, dengan tangan yang terasa dingin dan sedikit bergetar sebenarnya, keduanya pun berjabatan tangan, seraya menyebutkan nama masing-masing, menyembunyikan rasa getir yang kini memenuhi hati keduanya.
''Dia ini, putra mas satu-satunya, putra kebanggaan mas, tapi sayang, kerjaannya gonta-ganti wanita terus, sebulan, dia bisa tiga kali ganti pacar,'' ucap Richard sesaat setelah putra serta istrinya melepaskan jabatan tangan mereka.
'Gonta-ganti wanita?' ( Batin Mika )
'Jadi ini alasanmu meninggalkan aku tiga bulan yang lalu?' ( Batin Daniel )
Keduanya pun masih termenung, sibuk dengan fikiran masing-masing, sampai akhirnya Daniel pamit dan turun dari atas pelaminan.
''Kamu mau kemana lagi, Daniel? Baru juga datang?'' Richard sedikit menaikan suaranya.
Namun, Putra'nya tersebut tidak menjawab pertanyaan sang ayah, dia terus berlari diantara banyaknya orang hingga tubuhnya pun menghilang di kerumunan.
**
Acara pun selesai diadakan, Mika nampak sedang beristirahat di kamar hotel yang memang sengaja di pesan oleh sang suami untuk mereka bermalam pertama.
Mika, dia sengaja tidur lebih awal karena dirinya memang belum siap untuk lakukan malam pertama dengan sang suami, sementara Richard, dia masih berada di kamar mandi untuk membersihkan diri.
Ceklek ...
Pintu kamar mandi pun di buka, Richard keluar dari kamar mandi mengenakan handuk kimono berwarna putih dengan rambut yang terlihat basah, dia pun menatap tubuh sang istri yang sudah meringkuk di balik selimut berwarna putih.
Sebenarnya, Richard menyadari betul bahwa, istrinya sama sekali tidak menginginkan pernikahan ini, namun dia berharap seiring dengan berjalannya waktu, gadis yang terpaut umur sangat jauh darinya ini dapat menerima dirinya sebagai suaminya.
Richard berjalan dan naik ke atas tempat tidur, dia berbaring di samping sang istri dengan kepala yang di angkat, lalu berbisik di telinga istrinya.
''Apakah kamu sudah tidur?''
Mika hanya terdiam dan masih pura-pura tertidur.
''Baiklah, kalau kamu merasa lelah dan tidak ingin melakukannya sekarang, kita bisa melakukan malam pertama besok, sekarang kamu beristirahat saja,'' lirih Richard masih berbisik di telinga istrinya.
Dia pun berbaring sedikit menjauh, hingga kini ada jarak di antara mereka berdua. Satu jam kemudian, Richard sudah tertidur lelap dengan suara dengkuran yang sedikit terdengar.
Mengetahui sang suami sudah tertidur, Mika pun mulai membuka mata, dia bangkit lalu duduk di atas ranjang menatap pria tua yang kini telah sah menjadi suaminya, dia pun kembali merasakan sesak di dadanya tatkala mengingat bahwa, suaminya ini ternyata adalah ayah dari mantan kekasihnya.
Berniat untuk mencari udara segar dan menjernihkan pikiran, dia pun turun dari atas ranjang lalu keluar dari dalam kamar, dengan langkah yang pelan dia pun berjalan selangkah demi selangkah, mencoba sebisa mungkin tidak mengeluarkan suara, karena tidak ingin membangunkan sang suami.
Ceklek ...
Mikaila membuka pintu kamar, lalu menutupnya kembali secara perlahan. Dia pun menarik napas panjang lalu mulai berjalan di koridor hotel, sepi dan hening, itulah yang dia rasakan sekarang, malam yang semakin larut membuat penghuni hotel sepertinya sudah larut dalam tidurnya masing-masing.
Dia pun terus berjalan menyusuri koridor, sampai tiba-tiba ada tangan kekar yang menarik pergelangan tangannya secara kasar hingga tubuhnya terseret masuk kedalam sebuah kamar hotel.
Mika pun hendak berteriak, namun tangan tersebut menutup mulutnya kini, lalu menyandarkan tubuh ramping dirinya ke tembok, dengan jarak tubuh di antara keduanya sangat dekat, hanya tersisa beberapa senti saja.
Mika pun membulatkan bola matanya secara sempurna, masih mencoba berbicara meski mulutnya di tutup begitu rapat, hingga hanya menimbulkan suara gumaman.
''Jadi ini alasan kamu ninggalin aku?'' Daniel membuka suara.
Mika menatap nanar wajah mantan kekasih yang kini telah menjadi anak tirinya, dan memberi kode untuk melepaskan tangan pria itu dari mulutnya. Mengerti dengan isyarat tersebut, Daniel pun menuruti keinginan Mikaila, dia menurutkan telapak tangannya dari bibir mantan kekasihnya.
''Daniel ...?'' lirih Mika dengan mata yang berkaca-kaca.
''Aku sungguh kecewa denganmu, gak cukup kamu meninggalkan aku begitu saja? memberikan rasa sakit yang teramat dalam, dan sekarang, kamu menikah dengan ayahku, apa kamu tahu bagaimana perasaan aku, hah ...?'' Daniel berucap dengan buliran air mata yang membasahi rahang tegasnya.
''Aku minta maaf, aku sama sekali gak tahu kalau dia adalah ayahmu, sungguh ...?''
''Jadi, kamu meniggalkan aku hanya untuk menikah dengan pria tua kaya raya, agar kamu bisa hidup mewah bergelimang harta? apa tidak cukup dengan apa yang selalu aku berikan padamu selama ini?''
Tangis Daniel pun semakin pecah, rahangnya kini telah basah dengan air mata, dia sudah mencoba menahan rasa sakit dan kecewa yang baru saja dia terima, namun, air mata itu akhirnya tumpah juga, di hadapan mantan kekasih yang kini telah menjadi ibu tirinya.
_____________------------____________
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments
Titik Novrianti
dasar tua bangka gak ngotak
cocoknya jadi menantu eeehh malah di jadiin istri
2023-09-19
2
Iin Nurchayati
mika...harusnya jujur dr awal. tp kalau jujur g Bakalan jd cerita y🤣🤣
2023-02-20
2
Rina
pak-pak kenapa anakmu ga dijodohkan dgn anaknya saja sama² masih muda. la wong pak richard punya anak laki² kok yo tega anak perempuannya dinikahkan dgn temannya🙄 secara pasti sebaya dong pak richard dan bapak e mika🤔gemesh aku😒
2022-10-03
5