Bab 3. Wanita lain di ranjang pengantinku

Jantung Maura berpacu dengan cepat, hatinya berdebar-debar. Bukan karena dia bahagia, tapi melainkan karena dia merasa tegang merasakan ada yang berbeda dari suaminya.

Tatapan Bara yang biasanya lembut, kini terlihat tajam dan menyala, seolah memendam rasa benci padanya. Apakah dia salah lihat?

"Sayang, kamu kenapa? Apa ada yang salah?" Tanya Maura pada pria yang berada diatas tubuhnya itu.

Sabar Bara, ini belum waktunya.

Bara menatap Maura dengan tatapan tajam, jari-jarinya memainkan rambut Maura yang panjang. Kemudian matanya melihat ke arah pakaian yang dikenakan istrinya itu, pakaian yang tipis cocok di pakai pada malam pertama.

"Tidak apa-apa sayang, hanya saja aku lapar. Aku ingin makan," ucapnya sambil beranjak bangun dan duduk di ranjang, membiarkan sang istri berbaring sendirian.

"Kamu mau makan? Bukankah tadi sebelum kemari kita sudah makan malam ya?" Tanya Maura sambil duduk disamping suaminya. Suara wanita itu mengalun lembut apalagi saat berhadapan dengan Bara, pria yang sudah berpacaran dengannya selama kurang lebih empat tahun dan kini pria itu sudah menjadi suaminya.

"Oh.. jadi aku tidak boleh makan lagi? Sayang, aku lapar!" Ucap Bara sambil melirik ke arah istrinya dengan tajam.

"A-aku gak bilang begitu. Ya udah, aku akan pesankan makanan untuk kamu ya sayang?" Mendadak Maura menjadi gugup didepan Bara yang bersikap ketus padanya.

Kenapa Bara bersikap sinis padaku? Ah.. ini pasti karena dia lelah dan lapar. Pikirnya dalam hati.

"Gak, aku gak mau makanan hotel. Kamu tau kan aku lebih suka masakan rumahan, lebih baik kamu pergi ke dapur hotel dan memasak untukku. Aku mau masakan kamu!" Seru Bara dengan ketus dan suara yang mulai meninggi.

"Ba-baiklah sayang kalau itu mau kamu, aku akan turun ke bawah dan melakukan apa yang kamu mau. Kamu jangan marah-marah ya, kamu istirahat saja disini." Maura menatap suaminya dengan tatapan polos seperti biasa.

Bara menyeringai melihat istrinya yang polos itu. Maura selalu melakukan segalanya untuknya. Dan Bara sangat menantikan hari dimana Maura menderita di bawah kakinya dengan status sebagai istrinya.

"Makasih ya sayang, kamu memang yang terbaik." Bara mengecup kening Maura sebelum gadis itu akan pergi ke dapur hotel.

"Iya sayang, kamu tunggu aku ya." Maura tersenyum manis.

Dia mengambil jaketnya, kemudian keluar dari kamar pengantinnya untuk melaksanakan perintah dari Bara, suaminya. Sementara itu Bara merebahkan dirinya di ranjang penuh dengan kelopak bunga mawar dan wewangian yang mengisyaratkan bahwa itu adalah malam pertama untuk mereka.

"Ckckck, dasar wanita polos dan bodoh. Salahmu sendiri kenapa kau menjadi anak dari pria bajingan itu," Bara tersenyum menyeringai kemudian dia mengambil ponselnya yang berada di atas meja.

Bara menelpon seseorang, "Halo, cepat kamu kemari! Kamarnya nomor 1023! Jangan lupa gunakan jubah perangmu," ucap Bara pada seseorang yang sedang bicara dengannya di telepon itu. Entah apa yang direncanakannya kali ini.

Tut..

Bara langsung menutup teleponnya setelah itu.

"Kamu tunggu saja Samuel Argadana, aku akan membuat putrimu bahagia.. sangat bahagia," ucap Bara sambil mengepalkan tangannya dengan penuh amarah.

Dengan senang hati, Maura melakukan perintah sang suami dan memasak sendiri makanan untuk suaminya di dapur hotel. Beberapa menit kemudian setelah selesai memasak, kini dia dalam perjalanan membawa makanan itu ke kamarnya sambil tersenyum bahagia.

"Pasti Bara lelah, makanya sikapnya agak sedikit berbeda. Tadi saja sebelum aku pergi, dia mengecup keningku dulu." Pikir Maura selalu positif pada suaminya.

Ting!

Pintu lift terbuka, dia sampai di lantai tempat dirinya dan Bara menginap. Maura berjalan menuju ke kamarnya yang letaknya berada di paling ujung. Di tangannya dia membawa kresek makanan dengan dua kotak di dalamnya. Satu untuknya dan satu untuk suaminya.

Ceklet!

Maura membuka pintu kamarnya, bibirnya yang tadi tersenyum berubah menjadi kekecewaan dan kebingungan. Matanya melebar melihat seorang wanita asing tengah berada di atas ranjang pengantinnya bersama sang suami yang baru saja dia nikahi.

"Pelan-pelan sayang, geli.. AHHHhhh.." rintih si wanita asing yang berada dibawah tubuh Bara itu.

"Kamu ini, katanya mau gerakan pelan? Dikasih pelan malah geli.." ucap Bara sambil mencium pipi wanita itu sambil terkekeh-kekeh.

"Ba..ra.." lirih Maura dengan matanya melebar melihat apa yang ada di depannya.

"Oh Maura? Kamu sudah datang?" Bara menyambut kedatangan istrinya sambil tersenyum pada Maura. Dia beranjak dari tubuh si wanita asing itu dengan tubuh telanjang dada. "Simpan saja makanannya di atas meja," titahnya pada Maura dengan wajah datar.

"Bara? Kamu apa-apaan sih? Siapa wanita ini? Kenapa kamu dan dia..." Maura naik pitam melihat suaminya dengan kondisi telanjang dada dan wanita asing itu yang hanya memakai pakaian tipis sama seperti pakaian miliknya.

"Maura apa kamu tidak bisa melihatnya?" Tanya Bara sambil mengambil rokok dan menyalakan rokok itu dengan pemantik api. Kemudian dia menghisap rokoknya.

Bara kan tidak merokok? Kenapa dia merokok? Sejak kapan dia merokok?

"Bara, sejak kapan kamu merokok?" gumam wanita itu terperangah.

Maura masih berdiri di depan pintu kamarnya. Dia menatap suaminya dengan keheranan. Anak baik dan lemah lembut itu, kini seperti asing didepan matanya.

"Mas, dia istri kamu ya?" Tanya si wanita itu sambil membelai dada bidang milik Bara dengan senyuman genit di bibirnya.

"Iya, dia istriku." Jawab Bara sambil menatap Maura dengan tajam. Hingga membuat gadis itu tercekat.

"Sudah punya istri cantik, masih saja kamu bermain denganku..haha.." wanita itu memeluk Bara dengan mesra.

Tangan Maura mengepal dengan gemas dan menahan marah ketika suaminya dipeluk oleh wanita lain.

"Sepertinya kalau urusan ranjang dan kecantikan.. lebih menarik kamu dibanding dia. Kamu tetap lebih menarik bagiku, sayang..." ucap Bara pada wanita itu dengan mesra dan lembut.

Hati Maura seperti tertusuk benda tajam dan tercabik-cabik, saat mata tidak bisa menipunya lagi. Bahwa sang suami sudah berubah menjadi orang asing di malam pernikahan mereka.

Maura memberanikan diri untuk melangkah dan mengusir wanita itu dari ranjang pengantinnya. "Pergi kamu dari sini! Kamu pasti yang menggoda suami ku kan? Keterlaluan kamu, ini ranjang pengantinku!" Maura mendorong wanita berpakaian tipis itu ke lantai dengan kasar.

Wanita itu jatuh ke lantai, dia merintih kesakitan. Kemudian Bara beranjak dari ranjangnya untuk menolong wanita itu.

"Mas.. sakit.." rintih wanita itu dengan manja sambil menarik tangan Bara.

"Maura, kamu apa-apaan sih?!" Bara membentak istrinya dengan keras.

"Kamu yang apa-apaan? Kenapa kamu menolong dia dan malah membentakku? Kenapa kamu bersama dia di kamar ini,bahkan di ranjang ini!" Maura menahan tangisnya, hatinya yang sakit tambah sakit lagi melihat Bara membela wanita asing itu.

"Maura, katanya kamu sayang dan cinta sama aku sampai bisa melakukan apapun. Lalu kenapa aku tidak boleh melakukan ini? Apa jangan-jangan cintamu itu bohong?" Bara menatap sang istri yang sedang marah, matanya merah dan berkaca-kaca.

"Bara.. kamu bicara apa sih? Tentu saja aku mencintaimu!" Ujar Maura tegas.

"Ya sudah, kalau begitu biarkan wanita ini tinggal di kamar kita. Dia akan tidur denganku malam ini, karena dia kekasihku!" Seru Bara tegas.

"Apa?" Maura terperangah.

Hati Maura lagi-lagi terkena serangan panik, kenapa semuanya bisa jadi seperti ini? Kemana Bara yang selalu memperlakukannya dengan lembut? Kenapa dia berubah di malam pertama mereka?

Tanpa peduli bagaimana perasaan Maura, Bara membawa wanita itu kembali berbaring di ranjang pengantinnya. Maura menangis melihat suaminya bersama wanita itu. Dan Bara malah tersenyum puas melihat Maura yang menangis berdiri di ujung kamar dengan tatapan sakit hatinya.

Samuel Argadana, ini baru permulaan dari penderitaanmu.

...----****----...

Berhubung ini hari Senin, boleh gak author minta vote, gift dan komennya🥺🥺

Terpopuler

Comments

Ara Aulia

Ara Aulia

sakiiiit banget, itu ranjang buat maura ama bara malah di pake bara am cewe laen... ora punya hati si bara... karma itu berlaku tau bara

2022-08-19

1

lina

lina

😭😭 jahat s bara

2022-08-01

2

lina

lina

yg sabar y maura, cerei aja yuk

2022-08-01

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Malam menyakitkan
2 Bab 2. Pernikahan
3 Bab 3. Wanita lain di ranjang pengantinku
4 Bab 4. Di usir!
5 Bab 5. Kenapa kau lakukan ini?
6 Bab 6. Ringan tangan
7 Bab 7. Malangnya Alina
8 Bab 8. Biaya rumah sakit
9 Bab 9. Rumah kontrakan teman
10 Bab 10. Tidak punya pilihan
11 Bab 11. Terpaksa
12 Bab 12. Penolong
13 Bab 13. Babu
14 Bab 14. Bara tak tahu diri
15 Bab 15. Makan siang bersama Hero
16 Bab 16. Budakku
17 Bab 17. Xander Cooporation
18 Bab 18. Bryan kecewa
19 Bab 19. Jangan bersikap polos
20 Bab 20. Merasa bersalah
21 Bab 21. Perasaan Bara
22 Bab 22. Aku akan melupakanmu
23 Bab 23. Ternyata Bara...
24 Bab 24. Siapa yang selingkuh?
25 Bab 25. Pernyataan cinta Bryan
26 Bab 26. Calon Pebinor
27 Bab 27. Pria penggoda
28 Bab 28. Terjerat penyakit gila
29 Bab 29. Telpon saat rapat
30 Bab 30. Bara cemburu
31 Bab 31. Bule narsis
32 Bab 32. Deal!
33 Bab 33. Tameng
34 Bab 34. Kaget kan?
35 Bab 35. Aku juga bisa selingkuh!
36 Bab 36. Kesucianku bukan untuk bajingan
37 Bab 37. Maafkan aku
38 Bab 38. Persetujuan operasi
39 Bab 39. Rumah sakit
40 Bab 40. Tentang KARMA
41 Bab 41. Apa belum terlambat?
42 Bab 42. Permintaan maaf
43 Bab 43. Hidupmu berharga, little girl!
44 Bab 44. Rara gembul
45 Bab 45. Tetap pada keputusan
46 Bab 46. Lepaskan aku Bara
47 Bab 47. Penyesalan suami durhaka
48 Bab 48. Fantasi Bryan
49 Bab 49. Ocehan Clara
50 Bab 50. Apa dia marah?
51 Bab 51. Saran Vera
52 Bab 52. Kamu murahan
53 Bab 53. Rasakan itu
54 Bab 54. Aku ternoda
55 Bab 55. Potongan kenangan
56 Bab 56. Kebaikan hati
57 Bab 57. Salah orang
58 Bab 58. Breakfast
59 Bab 59. Perpisahan
60 Bab 60. Ini yang kumau
61 Bab 61. Tak ada kabar
62 Bab 62. Maura ke rumah Bryan
63 Bab 63. Calon mantu
64 Bab 64. Makan malam
65 Bab 65. Pria tak tahu malu
66 Bab 66. Satpam Baru
67 Bab 67. Rahasia Nathan
68 Bab 68. Maura kenapa??!
69 Bab 69. Karena ayah Dajjal!
70 Bab 70. Bukan untukmu lagi
71 Bab 71. Pdkt Bryan
72 Bab 72. Rencana Bryan
73 Bab 73. Pernyataan cinta
74 Bab 74. Kamu hamil anakku
75 Bab 75. Sudah tiada
76 Bab 76. Kalian semua sama saja
77 Bab 77. Samuel siuman
78 Bab 78. Mata keranjang
79 Bab 79. Jangan marah
80 Bab 80. Saya bukan orang baik.
81 Bab 81. Samuel mengaku
82 Bab 82. Perawat baru
83 Bab 83. Buat dia bahagia
84 Bab 84. Bryan yang manja
85 Bab 85. Tentang Kenzo
86 Bab 86. Belum move on
87 Bab 87. Little girl cemburu
88 Bab 88. Penjelasan
89 Bab 89. Tentang Stella
90 Bab 90. Maura setuju
91 Bab 91. Dendam pada Samuel
92 Bab 92. Terluka
93 Bab 93. Donor darah
94 Bab 94. Kenzo
95 Bab 95. Lamaran dadakan?
96 Bab 96. Penolakan Bryan
97 Bab 97. Aku tak rela
98 Bab 98. Tak mau mengalah
99 Bab 99. Sandiwara Bara
100 Bab 100. Rencana pernikahan
101 Bab 101. Sudah gila
102 Bab 102. Sah!
103 Bab 103. Malam syahdu
104 Bab 104. Permohonan maaf
105 Bab 105. Rumah sendiri
106 Bab 106. Mantan istriku, kakak iparku
107 Bab 107. Hubungan Baru
108 Bab 108. Tak sabar momong cucu
109 Bab 109. Ingin taubat
110 Bab 110. Sosok asli Arya
111 Bab 111. Maafkan ayah, Maura
112 Bab 112. Dosa pada Jessica
113 Bab 113. Penolakan Nathan
114 Bab 114. Bucinnya Bryan
115 Bab 115. Vera gimana?
116 Bab 116. Akhir Samuel
117 Bab 117. Pergi selamanya
118 Bab 118. Kamu masih virgin?
119 Bab 119. Aku tidak pantas
120 Bab 120. Ada apa dengan Maura?
121 Bab 121. Jangan-jangan ngisi?
122 Bab 122. Clara bahagia
123 Bab 123. Unboxing spesial
124 Bab 124. Kebahagiaan Bryan
125 Bab 125. Aku gak kuat By
126 Bab 126. Namanya bukan kecebong tapi...
127 Bab 127. Kunjungan Vera
128 Bab 128. Kalian menikah saja
129 Bab 129. Bawaan bayi
130 Bab 130. Kembali ke apartemen
131 Bab 131. Wanita Psikopat
132 Bab 132. Di hari bahagia
133 Terjerat pesona papaku
134 Terjerat pesona ayah sahabatku
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Bab 1. Malam menyakitkan
2
Bab 2. Pernikahan
3
Bab 3. Wanita lain di ranjang pengantinku
4
Bab 4. Di usir!
5
Bab 5. Kenapa kau lakukan ini?
6
Bab 6. Ringan tangan
7
Bab 7. Malangnya Alina
8
Bab 8. Biaya rumah sakit
9
Bab 9. Rumah kontrakan teman
10
Bab 10. Tidak punya pilihan
11
Bab 11. Terpaksa
12
Bab 12. Penolong
13
Bab 13. Babu
14
Bab 14. Bara tak tahu diri
15
Bab 15. Makan siang bersama Hero
16
Bab 16. Budakku
17
Bab 17. Xander Cooporation
18
Bab 18. Bryan kecewa
19
Bab 19. Jangan bersikap polos
20
Bab 20. Merasa bersalah
21
Bab 21. Perasaan Bara
22
Bab 22. Aku akan melupakanmu
23
Bab 23. Ternyata Bara...
24
Bab 24. Siapa yang selingkuh?
25
Bab 25. Pernyataan cinta Bryan
26
Bab 26. Calon Pebinor
27
Bab 27. Pria penggoda
28
Bab 28. Terjerat penyakit gila
29
Bab 29. Telpon saat rapat
30
Bab 30. Bara cemburu
31
Bab 31. Bule narsis
32
Bab 32. Deal!
33
Bab 33. Tameng
34
Bab 34. Kaget kan?
35
Bab 35. Aku juga bisa selingkuh!
36
Bab 36. Kesucianku bukan untuk bajingan
37
Bab 37. Maafkan aku
38
Bab 38. Persetujuan operasi
39
Bab 39. Rumah sakit
40
Bab 40. Tentang KARMA
41
Bab 41. Apa belum terlambat?
42
Bab 42. Permintaan maaf
43
Bab 43. Hidupmu berharga, little girl!
44
Bab 44. Rara gembul
45
Bab 45. Tetap pada keputusan
46
Bab 46. Lepaskan aku Bara
47
Bab 47. Penyesalan suami durhaka
48
Bab 48. Fantasi Bryan
49
Bab 49. Ocehan Clara
50
Bab 50. Apa dia marah?
51
Bab 51. Saran Vera
52
Bab 52. Kamu murahan
53
Bab 53. Rasakan itu
54
Bab 54. Aku ternoda
55
Bab 55. Potongan kenangan
56
Bab 56. Kebaikan hati
57
Bab 57. Salah orang
58
Bab 58. Breakfast
59
Bab 59. Perpisahan
60
Bab 60. Ini yang kumau
61
Bab 61. Tak ada kabar
62
Bab 62. Maura ke rumah Bryan
63
Bab 63. Calon mantu
64
Bab 64. Makan malam
65
Bab 65. Pria tak tahu malu
66
Bab 66. Satpam Baru
67
Bab 67. Rahasia Nathan
68
Bab 68. Maura kenapa??!
69
Bab 69. Karena ayah Dajjal!
70
Bab 70. Bukan untukmu lagi
71
Bab 71. Pdkt Bryan
72
Bab 72. Rencana Bryan
73
Bab 73. Pernyataan cinta
74
Bab 74. Kamu hamil anakku
75
Bab 75. Sudah tiada
76
Bab 76. Kalian semua sama saja
77
Bab 77. Samuel siuman
78
Bab 78. Mata keranjang
79
Bab 79. Jangan marah
80
Bab 80. Saya bukan orang baik.
81
Bab 81. Samuel mengaku
82
Bab 82. Perawat baru
83
Bab 83. Buat dia bahagia
84
Bab 84. Bryan yang manja
85
Bab 85. Tentang Kenzo
86
Bab 86. Belum move on
87
Bab 87. Little girl cemburu
88
Bab 88. Penjelasan
89
Bab 89. Tentang Stella
90
Bab 90. Maura setuju
91
Bab 91. Dendam pada Samuel
92
Bab 92. Terluka
93
Bab 93. Donor darah
94
Bab 94. Kenzo
95
Bab 95. Lamaran dadakan?
96
Bab 96. Penolakan Bryan
97
Bab 97. Aku tak rela
98
Bab 98. Tak mau mengalah
99
Bab 99. Sandiwara Bara
100
Bab 100. Rencana pernikahan
101
Bab 101. Sudah gila
102
Bab 102. Sah!
103
Bab 103. Malam syahdu
104
Bab 104. Permohonan maaf
105
Bab 105. Rumah sendiri
106
Bab 106. Mantan istriku, kakak iparku
107
Bab 107. Hubungan Baru
108
Bab 108. Tak sabar momong cucu
109
Bab 109. Ingin taubat
110
Bab 110. Sosok asli Arya
111
Bab 111. Maafkan ayah, Maura
112
Bab 112. Dosa pada Jessica
113
Bab 113. Penolakan Nathan
114
Bab 114. Bucinnya Bryan
115
Bab 115. Vera gimana?
116
Bab 116. Akhir Samuel
117
Bab 117. Pergi selamanya
118
Bab 118. Kamu masih virgin?
119
Bab 119. Aku tidak pantas
120
Bab 120. Ada apa dengan Maura?
121
Bab 121. Jangan-jangan ngisi?
122
Bab 122. Clara bahagia
123
Bab 123. Unboxing spesial
124
Bab 124. Kebahagiaan Bryan
125
Bab 125. Aku gak kuat By
126
Bab 126. Namanya bukan kecebong tapi...
127
Bab 127. Kunjungan Vera
128
Bab 128. Kalian menikah saja
129
Bab 129. Bawaan bayi
130
Bab 130. Kembali ke apartemen
131
Bab 131. Wanita Psikopat
132
Bab 132. Di hari bahagia
133
Terjerat pesona papaku
134
Terjerat pesona ayah sahabatku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!